Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

51
(FIVE YEARS 51)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Buton

2548-8406

2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 41-53
Author(s):  
Barbara Gunawan

Abstrak Sasaran program PKM ini adalah kelompok masyarakat usaha kecil/industri rumahan penjual dan pembuat makanan kecil. Tujuan program adalah untuk mengembangkan masyarakat yang mandiri secara ekonomi. Mitra usaha dalam program ini adalah usaha kecil pembuatan dan penjualan kue kecil.  Permasalahan yang dihadapi oleh Mitra 1 dan Mitra 2 adalah a) Tempat penyajian makanan yang kurang layak dan tidak rapi, b) Tidak ada identitas nama toko, c) meja etalase yang kurang memadai, d) perlengkapan dari pembuat makanan yang kurang layak dan bukan food grade, e) Pencatatan yang belum rapi, dan f) kurangnya edukasi tentang kebersihan. Target dan luaran yang dihasilkan dari program pengabdian masyarakat PKM Kuliner Makanan Kecil di Jalan Bibis Raya Kasihan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta adalah  a) Tempat penyajian makanan yang layak dan rapi, b) Ada banner, spanduk, dan taplak meja dengan informasi nama toko, c) Meja etalase yang rapi dan bersih, d) Tempat makanan dari supplier yang tertutup dan ada simbol food grade, e) Pencatatan yang rapi, dan f) Pemahaman akan kebersihan penyajian dan lingkungan sekitar toko. Metode yang  dipakai untuk mencapai tujuan tersebut adalah a) Pengadaan tempat penyajian makanan, b) Perancangan dan pembuatan banner, spanduk, dan taplak meja, c) Pengadaan meja etalase yang rapi, d) Pengadaan tempat makanan untuk supplier, e) Pelatihan pencatatan keuangan, dan f) Focus discussion group tentang kebersihan penyajian dan lingkungan sekitar toko. Hasil akhir dari program ini adalah tempat penyajian makanan yang rapi, terpasang spanduk dan taplak meja dengan identitas Mitra; tersedia meja yang rapi, tersedia tempat makanan dengan simbol food grade, terselenggara pelatihan pencatatan keuangan, dan terselenggara focus discussion group. Setelah adanya identitas toko, sudah terjadi beberapa kali pesanan snack box yang tentunya akan meningkatkan pendapatan Mitra.     Abstract The target of the PKM program is the community groups of small businesses / home industry sellers and small food makers. The aim of the program is to develop economically independent communities. Business partners in this program are small businesses making and selling small cakes. Problems faced by Partner 1 and Partner 2 are a) Inadequate and untidy food presentation, b) No store name identity, c) inadequate storefront table, d) equipment from food manufacturers that are not appropriate and not food grade, e) Recording is not neat, and f) lack of education about cleanliness. The targets and outcomes generated from the Community Service Program for Small-scale Food Culinary Workers at Jalan Bibis Raya Kasihan Bantul Special Region of Yogyakarta are a) A decent and neat place for serving food, b) There are banners, banners and tablecloths with information on store names, c) A neat and clean storefront table, d) Food stalls from suppliers are closed and there is a symbol of food grade, e) neat recording, and f) An understanding of the cleanliness of the presentation and the environment around the store.The method used to achieve these objectives is a) Procurement of food serving places, b) Design and manufacture of banners, banners and tablecloths, c) Procurement of a neat storefront table, d) Procurement of food containers for suppliers, e) Training in financial records, and f) Focus group discussions about the cleanliness of the presentation and the environment around the store. The end result of this program is a neat place for serving food, with banners and tablecloths with a Partner identity; neat tables are available, there are food places with food grade symbols, financial record training is held, and focus group discussions are held. After the existence of the store identity, snack box orders have occurred several times which will certainly increase Partner's income.  


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 159-168
Author(s):  
Azas Akbar ◽  
S Hafidhawati Andarias ◽  
Wa Ode Husnia

Ketersediaan Senayan Library Management System (SLiMS) sebagai aplikasi Free Open Source Software (FOSS) belum diketahui oleh pengelolah Perpustakaan sekolah pada umumnya. SDN 1 Wameo sebagai penyelenggara pendidikan sekolah dasar di Kota Baubau contohnya belum mengetahui pemanfaatan software yang dimaksud. Keadaan ini terbukti dengan ketersediaan komputer perpustakaan sekolah yang masih belum difungsikan sebagai perangkat utama dalam pengadministrasian perpustakaan sekolah. Kendala ini terjadi karena pengelola perpustakaan tidak mendapatkan akses informasi yang bisa dijadikan rujukan dalam pelaksanaan pengelolaan perpustakaan yang ideal. Hasil dan luaran dari PKM ini adalah peningkatan pemahaman dan keterampilan dari pengelolah Perpustakaan Sekolah SDN 1 Wameo berbasis (SLiMS). Diharapkan juga terwujud sistem administrasi sekolah yang sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang bermuara sebagai sekolah dasar yang menjadi panduan sekolah lain dalam sistem pengelolaan perpustakaan yang terotomasi. Pada pelaksanaan program kemitraan masyarakat ini, Tim pengabdi menyediakan aplikasi (FOSS) berupa SliMS kepada pihak sekolah, melakukan pengenalan dan pelatihan penggunaan (SLiMS) kepada pengelolah perpustakaan, serta melakukan pendampingan penerapan (SLiMS) dan evaluasi.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 140-149
Author(s):  
Amirah Mawardi ◽  
Sitti Satriani

Program Pengabdian Kepada Masyarakat dilaksanakan di kompleks militer di daerah Kariango, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan yang dikenal dengan Komando Strategi Angkatan Darat  (Kostrad) Kariango. Namun pada IbM ini kami hanya fokus pada satu kompi yaitu kompi Markas yang ada di Batalion 432 Kostrad Kariango dalam memberikan pelatihan kerajinan tangan kepada ibu-ibu yang tidak memiliki aktifitas selain menjadi ibu rumah tangga dan menjadi ibu Persit yang memliki rutinitas setiap hari melayani kebutuhan suami dan anak serta sibuk mengikuti kegiatan olah raga, seni dan budaya yang ditentukan oleh pengurus persit yang ada di Kostrad Kariango. Kondisi yang telah lama terjadi di kalangan ibu-ibu persit kostrad kariango :a). Rutinitas yang hampir setiap hari sama, membuat ibu persit yang tidak memiliki aktifitas di luar asrama membutuhkan kegiatan lain. b). Kerajinan tangan seperti tas yang terbuat dari Tali Kur merupakan kerajinan yang bernilai postif dan dapat menghilangkan kejenuhan dari rutinitas yang flet. c). Banyaknya ibu persit yang menginginkan memiliki penghasilan sendiri dan tetap berada di rumah sebagai ibu rumah tangga yang baik untuk suami dan anaknya namun bingung bagaimana cara  memulainya sehingga mereka sangat memerlukan pelatihan membuat kerajinan tangan yang bernilai ekonomi. (home industri). d). Keberadaan ilmu manajemen pemasaran produk sangat dibutuhkan. e). Dibutuhkan motivasi  untuk menumbuhkan jiwa kreativitas dan inovasi untuk ibu-ibu persit. Solusi dari permasalahan tersebut diantaranya adalah  melakukan penyuluhan dan sosialisasi yang intens untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu persit dalam memproduksi tas dari tali kur dan perlunya di buat manajemen organisasi yang baik kepada ibu-ibu persit sebagai kelompok pembuat tas tali kur. Target luarannya adalah menumbuhkan jiwa kreativitas dan inovasi untuk ibu-ibu Persit kompi Markas yang ada di Batalion 432 Kostrad Kariango dan untuk mengintensifkan kembali anggota kelompok yang kurang aktif,  serta sebagai upaya menarik simpati ibu persit yang lain untuk berpartisipasi dalam mengembangkan kerajinan tas dari tali kur.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 11-17
Author(s):  
Yudabbirul Arif ◽  
Dede Rival Novian
Keyword(s):  

Pertandingan merupakan alat ukur bagi pembinaan olahraga prestasi. Keberhasilan dalam pembinaan prestasi khususnya bola voli akan ditentukan dalam keberhasilan pada suatu kejuaraan atau pertandingan. Pertandingan bola voli membutuhkan wasit serta pelatih yang terdidik dan terlatih. Wasit yang terdidik dan terlatih tentunya akan mengambil keputusan dengan tepat, hingga membuat pertandingan dapat berjalan dengan lancar. Para peserta pelatihan perwasitan merupakan mahasiswa-mahasiwi penjaskesrek Undana dan guru-guru penjasorkes di Kota Kupang yang telah dibekali mata kuliah dasar permainan bola voli. Pelaksanaan penataran wasit membutuhkan waktu sebanyak 56 jam pelajaran teori dan praktek. Waktu yang dibutuhkan ini mengacu kepada aturan resmi PP PBVSI untuk mengadakan pelatihan wasit tingkat Kota Kupang. Jadwal disusun untuk merencanakan proses pelatihan yang berisikan materi teori dan praktek.  Proses pelatihan yang dilaksanakan selama 3 hari dengan 56 jam berjalan dengan tertib dan lancar yang terhitung mulai tanggal 9 September - 11 September 2019. Para peserta mengikuti pelatihan dengan antusiasme yang tinggi. Ini dapat dilihat dari persentase yang besar dari kehadiran peserta di setiap sesi pelatihan. Pelaksanan pelatihan yang telah dilaksanakan atas atas kerja sama tim Program Studi Penjaskesrek bersama Pengkot PBVSI Kota Kupang dapat terlaksana dengan lancar dan baik selama 3 hari dengan 56 jam dengan hasil yang memuaskan.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 77-83
Author(s):  
Andi Iva Mundiyah ◽  
Dudi Septiadi ◽  
Sharfina Nabila ◽  
Ni Made Wirastika Sari ◽  
Ni Made Zeamita

ABSTRACT Small-Medium Enterprise (SME) “Sporamushroom” which processes pearl-oyster mushrooms into pearl-oyster mushroom chips is located on Jalan Pelita, Makassar City. Pearl-oyster mushrooms are rich in nutrition and have savory taste and chicken-like texture, so that almost all people like it. The problem faced by SME “Sporamushroom” lies in the packaging of the mushroom chips that are not attractive and are not able to preserve the quality of the products contained therein. In addition, the mushroom chips brand have not been determined. The results of the activities carried out indicate the need for assistance and information sharing about the types of packaging for processed chips, so that the packaging will be produced accordingly, which is aluminum plastic packaging that is suitable for processed chip products. From the brand aspect, the selection of the right and easy-to-remember brand has an effect on product sales. The JAMBUL brand was chosen as the brand of pearl-oyster mushroom chips because it is easy to be remembered and has appropriate philosophy behind it. Key words: brand, marketing, packaging, SME


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Sholihati Harahap ◽  
Ruka Yulia ◽  
Kiman Siregar ◽  
Lukmanul Hakim ◽  
Fadlan Hidayat

Pembuatan minyak herbal tradisional di Kelompok Tani “Pintoe Rimba“ Desa Naga Umbang Kecamatan Lhoknga Aceh Besar masih dilakukan secara tradisional. Tidak hanya bahan dasar seperti minyak tanaman sere wangi yang harus di beli dari luar namun pengemasan pun masih dilakukan secara sederhana. Pendampingan Pengoptimalan Pembuatan minyak  dilakukan untuk meningkatkan keterampilan pembuatan minyak herbal tradisional, peningkatan standar mutu minyak herbal tradisional serta keberlanjutan produksi minyak herbal guna meningkatkan standar ekonomi di kelompok tani. Bahan utama dalam kegiatan ini adalah terdiri dari bahan alami yaitu minyak sere wangi, minyak gandapura, jahe, kencur, cengkeh serta bahan alami lainnya. Sedangkan alat yang digunakan meliputi alat destilasi untuk menyuling minyak dan alat untuk melakukan kegiatan pengemasan minyak. Tahapan pelaksanaan kegiatan ini meliputi: 1) Tahapan Sosialisasi Kegiatan, 2)Tahapan penyuluhan mengenai peningkatan ekonomi keluarga dan wirausaha. 3)Tahapan pelatihan mendesain kemasan dan pelabellan , 4) pengembangan alat destilasi minyak, 5) Tahapan pengoptimalan pembuatan minyak herbal melalui pelatihan pembuatan minyak dengan alat yang lebih modern, 6) Tahapan pendampingan dalam pemasaran minyak.  Indikator keberhasilan atau target/luaran yang kami harapkan berhasil dalam kegiatan ini adalah: a)Mitra pengabdian memiliki pengetahuan mengenai peningkatan ekonomi keluarga dan wirausaha, b) Mitra pengabdian mampu mengemas dan memberi label pada produk minyak herbal tradisional yang diproduksi dengan menggunakan sealer yang lebih modern, c)Mitra pengabdian memiliki beberapa alat yang lebih modern yang meningkatkan kegiatan produksi minyak herbal tradisional,  d) Mitra pengabdian memiliki standar mutu minyak yang lebih baik dari sebelumnya, e) Mitra mampu meningkatkan pemasaran minyak sehingga mampu meningkatkan ekonomi keluarga.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 63-69
Author(s):  
Khairunnisak Nur Isnaini ◽  
Siti Alvi Solikhatin ◽  
Ali Nur Ikhsan ◽  
Pungkas Subarkah

Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan begitu cepat. Hadirnya terknologi informasi berperan dalam berbagai aspek kehidupan salah satunya bidang pendidikan. Hal tersebut berpengaruh terhadap kesiapan sekolah dalam memaksimalkan performanya agar kegiatan belajar mengajar dapat dilaksanakan secara optimal. Salah satunya yaitu kesiapan para pengajar dalam memanfaatkan berbagai macam bentuk teknologi informasi. Tujuan pengabdian ini adalah melatih serta mendampingi guru dalam penggunaan aplikasi edmodo sehingga dapat diimplementasikan para guru dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hasil dari pengabdian ini adalah ilmu dalam penggunaan aplikasi edmodo. sehingga diharapkan kedepannya guru-guru SMP Negeri 3 Kalimanah menggunakan aplikasi tersebut dalam menunjang kegiatan belajar mengajar.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 98-106
Author(s):  
Nining Asniar Ridzal ◽  
Waode Adriani Hasan

Tujuan yang ingin dicapai dengan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini melalui seminar adalah Memberikan Pemahaman bersama Kepada Masyarakat mengenai Pengelolaan BUMDes Sebagai Penggerak Ekonomi Desa sesuai dengan tujuan Pendirian BUMDes, Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Dalam Peningkatan Kesejahteraan serta Perekonomian Desa Melalui BUMDes.. Memberikan Gambaran tentang Faktor-Faktor Apa Saja Yang Menjadi Penghambat dalam pengelolaan BUMDes. Wujud nyata dari kegiatan pengabdian ini sebagai luarannya adalah Pemerintah Desa dan Masyarakat Khususnya Generasi Generasi Muda Mengelola BUMDes Sesuai dengan Tujuan Pendirian BUMDes dilakukan secara transparan dan professional, dan hasil lain adalah menerbitkan kegiatan ini ke Jurnal Nasional Terakreditasi.. Harapan kami sebagai tim pengabdian pada masyarakat hal ini dapat dilakukan secara berkesinambungan sebagai wujud Pengembangan Desa Bagi Pemerintah Desa dan Bentuk Pengabdian Masyarakat Melalui Pendampingan Oleh Pemateri Seminar.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 34-40
Author(s):  
Ardhansyah Putra

The purpose of  activities is to help solve the problems of partners to become independent and lead to a productive economy by utilizing corncob waste. The PKM  partner is corn farmers in Desa Saentis which is ± 25 km or 40 minutes from UMN Al-Washliyah. The partner priority issues are  ; (1) aspects of production, including; a) partners do not have the knowledge and skills in processing corncobs; b) partners never to training  processing corncobs from the government or the private sector; c) partners don’t have the appropriate technology to process corncobs into handicraft items. (1) aspects of production, including: a) Focus Group Discussion on the potential of corn waste into handicraft items; b) the use of appropriate technology in the form of grinding machines and hacksaw to make handicrafts from corncobs; c) Benchmarking partners corn cob crafter; and d) training to design handicraft  made from corn cobs. Output targets include: 1) grinding machines and hacksaw; 2) enhancing partner skills in the production of handicraft items made from corn cobs; 3) design of handicraft made from corn cobs such as tissue boxes, decorative lamps, placemats


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 54-62
Author(s):  
Firmansyah Firmansyah

Program pengabdian kepada masyarakat ini adalah kegiatan pendampingan partisipatif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan penyusunan silabus pengajian Jamaah Majelis Taklim At-Taqwa Desa Muara Batun Kecamatan Jejawi Kabupaten Ogan Komering Ilir. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari tiga tahap. Pertama, tahap persiapan: untuk menggali permasalahan terkait pelaksanaan pengajian majelis taklim di lapangan. Kedua, tahap pelaksanaan: melakukan koordinasi dan sosialisasi kepada stakeholders sebelum dilakukan pemdampingan partisipatif kepada jamaah majelis taklim. Ketiga, tahap evaluasi dan pelaporan: menganalisis faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan untuk selanjutnya dilakukan penyusunan laporan kegiatan. Hasil kegiatan ini berdampak pada peningkatan pemahaman dan keterampilan jamaah majelis taklim terhadap teknis penyusunan silabus pengajian, sehingga dimungkinkan jamaah mampu untuk menyusun silabus pengajian majelis taklim secara mandiri. Kata kunci: majelis taklim, pengajian, kurikulum, silabus.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document