scholarly journals An Analysis of Factors Influencing Rice Export in Egypt Based on Vector Autoregressive Model

Author(s):  
Hanan Mahmoud Sayed Agbo

Vector Autoregressive Model (VAR) lead to the integration of production and export decisions of rice. The main objective of the study is to determine the main factors influencing Egypt’s rice exports. This model can also be used to study the prospects of Egyptian rice exports. The results of variance decomposition confirm that the most important variables influence the value of Egyptian rice exports is Egyptian export price, and the empirical analysis of Vector Error Correction Model relieves the possibility of improving the competitiveness of Egyptian exports of rice in global markets in the forecast period (2015:2025).

Author(s):  
Hanan Mahmoud Sayed Agbo

Vector Autoregressive Model (VAR) lead to the integration of production and export decisions of rice. The main objective of the study is to determine the main factors influencing Egypt’s rice exports. This model can also be used to study the prospects of Egyptian rice exports. The results of variance decomposition confirm that the most important variables influence the value of Egyptian rice exports is Egyptian export price, and the empirical analysis of Vector Error Correction Model relieves the possibility of improving the competitiveness of Egyptian exports of rice in global markets in the forecast period (2015:2025).


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 335
Author(s):  
Ignatius Roni Setyawan ◽  
Rorlen Rorlen ◽  
Margarita Ekadjaja

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kointegrasi bursa efek di negara Amerika Serikat, Jepang, Hongkong, Malaysia, dan Indonesia dari tahun 2008-2020 dengan menggunakan model Vector Autoregressive Model. Penelitian ini dilakukan pada rentang waktu selama 156 bulan, di mana data yang diamati pasca krisis global di dunia (2008-2014) dan saat kemajuan ekonomi Cina yang berdampak pada perang dagang dengan USA (2014-2020).  Berdasarkan hasil olah data dengan menggunakan aplikasi eviews 9.0 ditemukan adanya kointegrasi antara bursa efek di negara Amerika Serikat, Jepang, Hongkong, Malaysia, dan Indonesia yang diproksikan indeks DJIA, Hang Seng, Nikkei, KLCI, dan IHSG pada tahun 2008-2020. Hasil uji Vector Error Correction Model menunjukkan tidak adanya kausalitas jangka pendek antara pergerakan indeks Dow Jones, Nikkei, Hang Seng, KLCI, dan IHSG. Hasil uji impulse response menggambarkan impact dari perubahan pada indeks Dow Jones, Hang Seng, Nikkei, dan KLCI terhadap IHSG bersifat jangka panjang untuk kembali ke posisi setara dengan perlahan (slow response).Indeks DJIA yang menguat dipercaya dapat memberikan pengaruh positif bagi saham di Indonesia. Sehingga naik atau turunnya indeks DJIA akan diikuti pula naik atau turunnya IHSG. Implikasi dari penelitian ini adalah terkointegrasinya indeks bursa efek negara di Amerika Serikat, Jepang, Hongkong, Malaysia, dan Indonesia memberikan prediksi bagi investor terhadap fluktuasi indeks saham yang akan terjadi. This research is an empirical study regarding the cointegration of stock exchanges in US, Japan, Hongkong, Malaysia, and Indonesiafrom 2008-2020 using the Vector Autoregressive Model.  This research was conducted over a period of 156 months, where data was observed after the global crisis in the world (2008-2014) and when Hongkong's economic progress had an impact on the trade war with the USA (2014-2020). Based on the results of data processing using the eviews 9.0 application, it was found that there was a cointegration between stock exchanges in the United States, Japan, Hongkong, Malaysia, and Indonesia, which were proxied by the DJIA, Hang Seng, Nikkei, KLCI, and IHSG indexes in 2008-2020. The results of the Vector Error Correction Model test show that there is no short-term causality between the movements of the Dow Jones, Nikkei, Hang Seng, KLCI, and Indonesia Composite index. The impulse response test results illustrate the long-term impact of changes in the Dow Jones, Hang Seng, Nikkei, and KLCI indices on the Indonesia Composite Index to return to an equivalent position slowly (slow response). The stronger DJIA index is believed to have a positive impact on stocks in Indonesia. So that the increase or decrease in the DJIA index will also be followed by an increase or decrease in the Indonesia Composite index. The implication of this research is the cointegration of stock exchange indexes in United States, Japan, Hongkong, Malaysia, and Indonesia can help investors to predict the fluctuation indexes.


2021 ◽  
pp. 003464462110256
Author(s):  
Dal Didia ◽  
Suleiman Tahir

Even though remittances constitute the second-largest source of foreign exchange for Nigeria, with a $24 billion inflow in 2018, its impact on economic growth remains unclear. This study, therefore, examined the short-run and long-run impact of remittances on the economic growth of Nigeria using the vector error correction model. Utilizing World Bank data covering 1990–2018, the empirical analysis revealed that remittances hurt economic growth in the short run while having no impact on economic growth in the long run. Our parameter estimates indicate that a 1% increase in remittances would result in a 0.9% decrease in the gross domestic product growth rate in the short run. One policy implication of this study is that Nigeria needs to devise policies and interventions that minimize the emigration of skilled professionals rather than depending on remittances that do not offset the losses to the economy due to brain drain.


Author(s):  
Mohd Shahidan Shaari ◽  
Nor Ermawati Hussain ◽  
Hafizah Abdul Rarhim

The study aims to examine the effects of oil price and exchange rate on unemployment in Malaysia. The empirical analysis commence by analyzing the time series property of data. The Johansen VAR-based co-integration technique was applied to examine the long run relationship between exchange rate, oil price and unemployment and found the long run relationship does exist. The vector error correction model was performed to check the short run dynamics and found that the short run dynamics are influenced by the estimated long run equilibrium. Granger causality was done and found that oil price does not affect unemployment but exchange rate has an influence on unemployment. Therefore, putting the exchange rate under control should be implemented to control unemployment.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-37
Author(s):  
Penny Rahmah Fadhilah

Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia tidak lepas dari pengaruh pasar modal luar negeri terutama di Asia.  Faktor tersebut merupakan salah satu implikasi dari bentuk globalisasi yang dapat mendorong kemajuan teknologi sehingga perekonomian dunia semakin terbuka. Negara-negara yang termasuk dalm penelitian ini adalah Jepang, Malaysia, China, dan Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Vector Autoregressive (VAR)/ Vector Error Correction Model (VECM) dengan menggunakan data bulanan sejak September 2011 hingga Januari 2017.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan kausalitas antara bursa saham syariah di Asia dengan bursa saham syariah di Indonesia. Kemudian berdasarkan hubungan kointegrasi, terdapat hubungan jangka panjang antara DJIGRC dengan ISSI. Selain itu, berdasarkan analisis Variance Decomposition (VD) didapatkan hasil bahwa ISSI memberikan kontribusi terbesar pada pergerakan DJIMY. Sedangkan penyumbang kontribusi terbesar terhadap pergerakan bursa saham ISSI adalah DJIGRC.


2012 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 192-214
Author(s):  
Fitri Kartiasih ◽  
Yusman Syaukat ◽  
Lukytawati Anggraeni

AbstrakStudi ini memperkaya kajian energi di Indonesia dengan menganalisis konsumsi dan intensitas energi, sertafaktor-faktor yang memengaruhi intensitas energi di Indonesia baik secara agregat (nasional) maupunsektoral. Indeks Ideal Fisher digunakan untuk mendekomposisi perubahan intensitas energi (esiensi danperubahan aktivitas ekonomi). Analisis Vector Autoregressive (VAR) atau Vector Error Correction Model(VECM) digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel ekonomi terhadap intensitas energi.Studi ini menunjukkan bahwa intensitas energi di Indonesia meningkat selama periode 1977-2010. Faktorutama yang memengaruhi intensitas energi di tingkat nasional adalah perubahan aktivitas ekonomi,sedangkan di tingkat sektoral adalah efek esiensi.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 369-386
Author(s):  
Nurhayati Gustina

Sukuk merupakan suatu instrumen keuangan yang diterbitkan baik oleh swasta maupun pemerintah yang nantinya akan digunakan untuk membantu operasional perusahaan atau proyek. Sukuk negara ritel merupakan jumlah lembar sukuk negara ritel yang diperdagangkan di bursa. Sukuk negara ritel diterbitkan untuk membiayai defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah variabel harga sukuk SR-008 dan SR-010 serta variabel makro ekonomi seperti BI Rate, Inflasi dan Nilai Tukar (Kurs) berpengaruh terhadap keputusan investor dalam meningkatkan performa Sukuk Ritel Negara pada sebelum dan saat terjadi pandemi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis model VAR (vector autoregressive) dan VECM (vector error correction model) yang di olah dengan program Eviews 10.  Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data time series.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa performa sukuk ritel negara memiliki hubungan jangka panjang antar variabel Harga Sukuk Ritel, BI Rate, Inflasi dan Kurs terhadap performa sukuk negara ritel ini. Pada hubungan jangka panjang diketahui bahwa variabel BI Rate memberikan pengaruh positif terhadap performa sukuk ritel negara. Sedangkan dalam jangka panjang variabel Inflasi, Harga Sukuk Ritel Negara dan Kurs memiliki pengaruh negatif terhadap performa sukuk ritel negara. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa variabel harga memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang antar variabel harga terhadap performa sukuk ritel negara itu sendiri. Sedangkan untuk variabel kurs, terdapat pengaruh jangka panjang terhadap sukuk ritel negara, tetapi tidak terlalu berdampak signifikan artinya variabel kurs mempengaruhi keputusan dan jika nilai kurs turun makan dapat mendorong investor untuk berinvestasi dalam sukuk negara ritel, sehingga performa sukuk ritel negara akan meningkat. Pada hasil uji Beda atau Paired Sample T-Test bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara performa sukuk ritel negara sebelum dan saat terjadi pandemi.


2017 ◽  
Vol 25 (4) ◽  
pp. 623-656
Author(s):  
Woo–baik Lee

The KOSPI200 mini options market, introduced in July 2015, is a market where the trading multiplier is reduced to one-fifth of the regular options. This study shows that the price discovery effect of the original options and the mini options estimated by the vector error correction model (VECM) and Hasbrouck's information share (1995, 2003), based on the regular options-mini options arbitrage and the options-spot arbitrage. The results of the empirical analysis are summarized as follows. First, in the price discovery between the regular options and the mini options, regular options dominate mini options at a statistically significant level. Second, mini options tend to lead the spot, which is stronger than the regular options. Therefore, the regular options and the mini options show asymmetrical behavior in the price discovery process of the spot, opposite to each other and are interpreted as alternative derivatives in terms of investment strategy. Considering the immaturity of mini options market established during the sample period, the price discovery is efficient even though the trading activity in the mini options is lower than that of the regular options.


Jurnal Varian ◽  
2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ni Putu Nanik Hendayanti ◽  
Maulida Nurhidayati

AbstrakModel Vector Autoregressive (VAR) merupakan salah satu model deret waktu yang berbentuk simultan. VAR adalah suatu sistem persamaan dimana setiap peubah merupakan fungsi linier dari nilai lag (lampau) peubah itu sendiri serta nilai lag dari peubah lain dalam sistem. Seringkali pada model terdapat beberapa hubungan kointegrasi antar peubah, sehingga model VAR yang terbentuk menjadi tidak representatif. Salah satu metode yang dapat mengatasi masalah adanya hubungan kointegrasi antar peubah adalah model Vector Error Correction (VEC). Perekonomian menjadi salah satu pondasi utama kekuatan suatu negara. Namun, stabilitas ekonomi tidak selalu berjalan dengan mulus karena adanya banyak faktor, baik faktor eksternal maupun faktor internal. Salah satu indikator utama yang digunakan untuk melihat perkembangan perekonomian suatu negara adalah tingkat laju inflasi. Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara umum terhadap kelompok barang kebutuhan masyarakat dan bersifat terus menerus. Ada banyak faktor yang mempengarui terjadinya inflasi salah satunya yaitu jumlah uang beredar. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan jumlah uang beredar dan inflasi nasional dengan model Vector Error Correction (VECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa estimasi VECM untuk fungsi inflasi jangka pendek terdapat nilai koreksi kesalahan dari jangka pendek ke jangka panjang sebesar 0,000235.  Pada analisis jangka pendek, perubahan jumlah uang beredar pada bulan sebelumnya memberikan pengaruh yang negatif terhadap perubahan inflasi bulan ini sebesar 0,207. Sedangkan perubahan inflasi bulan sebelumnya memberikan pengaruh yang positif terhada perubahan perubahan jumlah uang beredar pada bulan ini sebesar 0,000570.


2016 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 45-62
Author(s):  
Muhammad Fawaiq

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara Moda 2 dan Moda 3 dalam perdagangan internasional di sektor jasa pariwisata. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Panel Vector Error Correction Model (VECM) Granger. Data yang digunakan adalah data kedatangan wisatawan mancanegara dan Foreign Direct Investment (FDI) jasa hotel dan restoran tahun 1997-2014 di Bali, Jakarta, Kepulauan Riau dan Sumatera Utara. Daerah-daerah ini berkontribusi sebesar 81,26% dari total kedatangan wisatawan mancanegara di Indonesia dan 68% terhadap total FDI di jasa hotel dan restoran Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan kausalitas jangka pendek antara kedua variabel tetapi terdapat hubungan jangka panjang satu arah yaitu variabel Moda 3 dipengaruhi oleh variabel Moda 2. Hasil pengujian pada gabungan antara jangka panjang dan jangka pendek menujukkan bahwa variabel Moda 3 secara kuat dipengaruhi oleh variabel Moda 2. Dengan demikian diketahui bahwa semakin banyak jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia maka akan mendorong meningkatnya FDI di jasa hotel dan restoran, tetapi meningkatnya FDI di jasa tersebut tidak signifikan berpengaruh terhadap masuknya jumlah wisatawan mancanegara. This paper examines the relationship between Mode 2 and Mode 3 of international trade in tourism sector. The method used is the Panel Vector Error Correction Model (VECM) Granger. The data used in this study were the number of foreign tourist arrivals and the Foreign Direct Investment (FDI) in some hotels and restaurants during 1997-2014 in Bali, Jakarta, Riau Islands and Nort Sumatera.These regions contributed for 81.26% out of the total tourist arrivals in Indonesia and 68% of the total FDI in the services of hotels and restaurants Indonesia. The results using VECM Granger demonstrated that there was no short-term causality relationship between these two variables but they had a long-term causality relationship that the Moda 3 was affected by the variable mode 2. Test results on a combination of long-term and short-term showed that the variable mode 3 was strongly influenced by variable mode 2. Thus, it is known that the more foreign tourists coming to Indonesia, the more FDI we gained from the service of hotels and restaurants, but this increase does not significantly affect the number of foreign tourists.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document