vector error correction model
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

322
(FIVE YEARS 123)

H-INDEX

17
(FIVE YEARS 2)

2022 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 214
Author(s):  
Fadilla Muhammad Mahdi

This study aims to identify the determinants of non-performing financing (NPF) in Islamic banks in Indonesia. The study objects are the Islamic banking industry during the first quarter of 2008 until the third quarter of 2019. The variables in this study are inflation, growth of Gross Domestic Product (PDB), and Bank Indonesia rate. The statistic method used is the Vector Error Correction Model (VECM). The result shows that inflation shock significantly affects the trend of NPF, while others do not give significant effect to NPF of Islamic Banking.  


2021 ◽  
Vol 81 (319) ◽  
pp. 141
Author(s):  
Esther Barros Campello ◽  
Carlos Pateiro Rodríguez ◽  
Venancio Salcines Cristal

<p>En este trabajo realizamos un análisis empírico de la evolución del agregado monetario M3 y de sus componentes en Colombia, con el propósito de evaluar las propiedades de estabilidad de cada uno de los activos que forman M3. El análisis se realiza con base en pruebas de raíces unitarias y cointegración. La estacionariedad de las series se estudia mediante las pruebas de ADF-GLS y M-type test, así como con pruebas que consideran la posibilidad de cambio estructural. El estudio prosigue empleando el modelo de vectores de corrección de errores (VECM) y mínimos cuadrados ordinarios totalmente modificados (FMOLS) para estimar la relación de largo plazo entre los componentes de M3 y las variables macroeconómicas determinantes. Los resultados obtenidos nos permiten afirmar que la estabilidad de la demanda de los diferentes componentes de M3 se mantiene, a pesar de distintos shocks que han afectado a la economía colombiana durante estos años.</p><p align="center"><strong> </strong></p><p align="center">THE (IN)STABILITY OF MONEY DEMAND IN COLOMBIA, 2003-2020</p><p align="center"><strong>ABSTRACT</strong></p><p>An empirical analysis is made of the evolution of M3 and its components in Colombia during the period 2003-2020. The purpose is to evaluate the stability of each of the assets that make up the aggregate M3. Unit-root and co-integration tests are used. The stationarity of the series is studied by ADF-GLS and M-type tests, as well as with tests that incorporate the possibility of structural change. In the following we implement two different methodologies to estimate the long-run relationship between M3 components and the macroeconomic determinant variables [Vector Error Correction Model (VECM) and Fully Modified Ordinary Least Squares (FMOLS)]. The results obtained allow us to affirm that the stability of the demand of the different components of M3 is maintained, in spite of different shocks that have affected the Colombian economy over these years.</p>


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 369-386
Author(s):  
Nurhayati Gustina

Sukuk merupakan suatu instrumen keuangan yang diterbitkan baik oleh swasta maupun pemerintah yang nantinya akan digunakan untuk membantu operasional perusahaan atau proyek. Sukuk negara ritel merupakan jumlah lembar sukuk negara ritel yang diperdagangkan di bursa. Sukuk negara ritel diterbitkan untuk membiayai defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah variabel harga sukuk SR-008 dan SR-010 serta variabel makro ekonomi seperti BI Rate, Inflasi dan Nilai Tukar (Kurs) berpengaruh terhadap keputusan investor dalam meningkatkan performa Sukuk Ritel Negara pada sebelum dan saat terjadi pandemi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis model VAR (vector autoregressive) dan VECM (vector error correction model) yang di olah dengan program Eviews 10.  Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data time series.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa performa sukuk ritel negara memiliki hubungan jangka panjang antar variabel Harga Sukuk Ritel, BI Rate, Inflasi dan Kurs terhadap performa sukuk negara ritel ini. Pada hubungan jangka panjang diketahui bahwa variabel BI Rate memberikan pengaruh positif terhadap performa sukuk ritel negara. Sedangkan dalam jangka panjang variabel Inflasi, Harga Sukuk Ritel Negara dan Kurs memiliki pengaruh negatif terhadap performa sukuk ritel negara. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa variabel harga memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang antar variabel harga terhadap performa sukuk ritel negara itu sendiri. Sedangkan untuk variabel kurs, terdapat pengaruh jangka panjang terhadap sukuk ritel negara, tetapi tidak terlalu berdampak signifikan artinya variabel kurs mempengaruhi keputusan dan jika nilai kurs turun makan dapat mendorong investor untuk berinvestasi dalam sukuk negara ritel, sehingga performa sukuk ritel negara akan meningkat. Pada hasil uji Beda atau Paired Sample T-Test bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara performa sukuk ritel negara sebelum dan saat terjadi pandemi.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 287
Author(s):  
Wasiaturrahma Wasiaturrahma ◽  
Anita Lucky Kurniasari

The purpose of this study is to investigate the effect of non-cash payment transactions on economic growth in Indonesia and to see the responses from supporting variables, such as the velocity of money and the price of transactions. This study involves a Vector Error Correction Model (VECM) analysis tool, using monthly time series data during 2009: 1 – 2017: 12. The results show that the payment instrument affects economic growth, especially the Card-Based Payment Instrument (CBPI). In addition, there are changes to the velocity of money and prices caused by the increase in the use of non-cash payment instruments. Keywords: Electronic Payment, Economic Growth, Vector Error Correction Model (VECM)JEL: E4; C51 


2021 ◽  
Vol 926 (1) ◽  
pp. 012066
Author(s):  
I Fahria ◽  
I Sulistiana

Abstract Time series data commonly show are interconnected behaviour and non-stationer interrelated variables, so a model that able to obtain a good forecasting result from a non-stationary multivariate variables time series data are needed. Vector Error Correction Model (VECM) is one of multivariate time series model which is a vector form of Vector Autoregressive Boundary (VAR) for non-stationary time series data and has a cointegration relationship. The purpose of this study is to identify the VECM model in analyzing the relationship between energy use, environmental quality (CO2), and economic growth (GDP) during the Covid-19 pandemic that plagued Indonesia. The results of this study explained energy uses and and environmental quality (CO2) and economic growth (GDP) are interrelated and have a long-term cointegration relationship due to the influence of the Covid-19 pandemic.


2021 ◽  
Vol 2021 (1) ◽  
pp. 449-456
Author(s):  
Asrif'ah Asrif'ah ◽  
Wahyudin Wahyudin

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh harga emas, harga minyak dunia, dan nilai kurs rupiah terhadap harga saham sektoral BEI pada saat sebelum dan sesudah merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia. Data penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data mingguan harga emas, harga minyak Brent, dan kurs rupiah terhadap dolar AS, serta variabel dummy periode sebelum dan sesudah pandemi Covid 19 di Indonesia sebagai variabel eksogen. Analisis dilakukan dengan menerapkan metode analisis Vector Error Correction Model (VECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka panjang harga emas berpengaruh signifikan bagi saham sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri, sektor properti, dan sektor keuangan, variabel harga minyak dunia berpengaruh signifikan bagi saham sektor pertanian, sektor industri dasar dan kimia, dan sektor aneka industri, dan variabel kurs rupiah berpengaruh signifikan bagi saham sektor aneka industri, sektor infrastruktur, dan sektor keuangan. Sedangkan, dalam jangka pendek, harga emas berpengaruh signifikan bagi seluruh harga saham sektoral, kecuali sektor pertanian, variabel harga minyak dunia berpengaruh signifikan bagi saham sektor pertanian, sektor aneka industri, dan sektor keuangan, variabel kurs rupiah hanya berpengaruh bagi harga saham sektor pertanian, dan adanya pandemi Covid-19 di Indonesia membuat seluruh harga saham sektoral BEI menjadi lebih rendah.


2021 ◽  
Vol 2021 (1) ◽  
pp. 120-129
Author(s):  
Dio Dwi Saputra ◽  
Afifah Sukmawati

Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menjadi salah satu pintu gerbang bagi para wisatawan mancanegara (wisman) untuk masuk ke Indonesia. Kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini membuat sektor pariwisata di Provinsi Kepri mengalami keterpurukan. Di lain sisi, pertumbuhan ekonominya pun juga ikut terdampak, dimana kondisinya lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan sektor pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau. Adapun variabel yang digunakan adalah pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) year-on-year untuk mewakili indikator pertumbuhan ekonomi (EKO); jumlah kunjungan wisman (WISMAN), rata-rata tingkat penghunian kamar hotel berbintang (TPK) dan nilai realisasi investasi penanaman modal asing di sektor hotel dan restoran (INVEST), yang mewakili indikator sektor pariwisata. Penelitian ini mengaplikasikan analisis deskriptif (grafik dari data runtut waktu) dan inferensia (Vector Error Correction Model). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan kausalitas Granger di antara pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata, namun demikian jika dilihat berdasarkan grafik IRF dan FEVD, menunjukkan terdapat hubungan antara respon dari pertumbuhan ekonomi terhadap guncangan yang terjadi pada sektor pariwisata. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri akan merespon guncangan yang terjadi di sektor pariwisata dalam waktu yang relatif singkat (hanya sampai dengan periode ke-20 sampai 25). Artinya, pemerintah harus tetap memberikan stimulus di sektor pariwisata secara kontinu dalam jangka waktu yang tidak terlampau lama, agar pertumbuhan ekonomi dapat terus bergerak sesuai yang diharapkan.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 147
Author(s):  
Maya Puspita Sari ◽  
Yosini Deliana ◽  
Dini Rochdiani

Corn commodity has a strategic role whose demand continues to increase for industrial needs, especially the animal feed industry. The high fluctuations in corn prices occur because a balanced supply has not accompanied the increasing demand for corn. The study aimed to analyze the integration of the maize market at the feed mill level with the maize market at the farmer and global levels. The method used is quantitative with secondary data. Data analysis using Vector Error Correction Model (VECM). The results show that the corn market in the long term at the feed mill level is integrated with the corn market at the farmer and global levels. However, only corn markets at the farmer level are integrated with feed mills in the short term.Komoditas jagung memiliki peranan strategis yang permintaannya terus meningkat untuk kebutuhan industri, khususnya industri pakan ternak. Fluktuasi harga jagung yang tinggi terjadi karena permintaan jagung yang meningkat belum diiringi dengan penawaran yang seimbang. Tujuan penelitian untuk menganalisis integrasi pasar jagung di tingkat pabrik pakan dengan pasar jagung di tingkat petani dan dunia. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan data sekunder. Analisis data menggunakan Vector Error Correction Model (VECM). Hasil penelitian menunjukan bahwa pasar jagung dalam jangka panjang di tingkat pabrik pakan terintegrasi dengan pasar jagung di tingkat petani dan dunia. Namun, dalam jangka pendek hanya pasar jagung di tingkat petani yag terintegrasi dengan pabrik pakan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document