scholarly journals Analisis Trend Topik Penelitian pada Web Of Science dan SINTA untuk Penentuan Tema Tugas Akhir Mahasiswa AMIK Indonesia Banda Aceh

2020 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 13
Author(s):  
Bahruni Bahruni ◽  
Fathurrahmad Fathurrahmad

Penelitian ini mencoba melakukan penambangan dengan menggunakan teknologi web untuk mengumpulkan data informasi yang berasal dari Web of Science dan SINTA yang dikumpulkan. Metodologi Cross Industry Standard Process for Data Mining (CRISP–DM) digunakan sebagai standard proses data mining sekaligus sebagai metode penelitian. Peneliti mengumpulkan data melalui daftar jurnal Web of Science dan SINTA. Untuk melacak trend topik penelitian, peneliti memilih rentang waktu dari tahun 2018 sampai dengan 2019 dan mengekspor data dari Web of Science Core Collection pada April 2019. Ada 38.162 publikasi yang berhasil diambil di Web-Science-defined kategori Ilmu Komputer dan Sistem Informasi dan 230 diambil dari website SINTA. Tetapi, penulis hanya mengambil 20 Jurnal dengan H-Index Tertinggi di Web of Science Core Collection. Sedangkan pada SINTA, penulis juga mengambil 20 Jurnal dengan rangking SINTA 1 dan 2. penelitian ini menyimpulkan topik penelitian dalam jurnal Web of Science dan dikaitkan dengan dengan tren topik penelitian dan yang muncul terbanyak adalah learning, network, analysis, system, control, data, image, optimization, systems, dan neural. Adapun untuk klasifikasi menggunakan model Naive Bayes, Generalized Linear Model, Logistic Regression, Fast Large Margin, Deep Learning, Decision Tree, Random Forest, Gradient Boosted Trees, dan Support Vector Machine. Berdasarkan hasil akurasi, model Generalized Linear Model dan Decision Tree memiliki akurasi sebesar 94.3%, sedangkan Gradient Boosted Trees memiliki  persentase akurasi sebesar 93.8%. Naive Bayes menunjukkan tingkat akurasi sebesar 91.4%, diikuti dengan model Fast Large Margin, Deep Learning, Random Forest, dan Support Vector Machine memiliki akurasi sebesar 91.4%. Nilai dengan akurasi terendah menggunakan model Logistic Regression sebesar 65.2%. Hal ini menunjukan bahwa tingkat akurasi tertinggi yaitu dengan menggunakan model Generalized Linear Model dan Decision Tree sehingga hasilnya dapat memprediksi cukup akurat.

2019 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 275-280
Author(s):  
Agus Setiyono ◽  
Hilman F Pardede

It is now common for a cellphone to receive spam messages. Great number of received messages making it difficult for human to classify those messages to Spam or no Spam.  One way to overcome this problem is to use Data Mining for automatic classifications. In this paper, we investigate various data mining techniques, named Support Vector Machine, Multinomial Naïve Bayes and Decision Tree for automatic spam detection. Our experimental results show that Support Vector Machine algorithm is the best algorithm over three evaluated algorithms. Support Vector Machine achieves 98.33%, while Multinomial Naïve Bayes achieves 98.13% and Decision Tree is at 97.10 % accuracy.


2019 ◽  
Vol 1255 ◽  
pp. 012067
Author(s):  
Natalina Br Sitepu ◽  
Sawaluddin ◽  
M Zarlis ◽  
Syahril Efendi ◽  
Hanna Willa Dhany

Sebatik ◽  
2020 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
Author(s):  
Anifuddin Azis

Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia setelah Brazil. Indonesia memiliki sekitar 25.000 spesies tumbuhan dan 400.000 jenis hewan dan ikan. Diperkirakan 8.500 spesies ikan hidup di perairan Indonesia atau merupakan 45% dari jumlah spesies yang ada di dunia, dengan sekitar 7.000an adalah spesies ikan laut. Untuk menentukan berapa jumlah spesies tersebut dibutuhkan suatu keahlian di bidang taksonomi. Dalam pelaksanaannya mengidentifikasi suatu jenis ikan bukanlah hal yang mudah karena memerlukan suatu metode dan peralatan tertentu, juga pustaka mengenai taksonomi. Pemrosesan video atau citra pada data ekosistem perairan yang dilakukan secara otomatis mulai dikembangkan. Dalam pengembangannya, proses deteksi dan identifikasi spesies ikan menjadi suatu tantangan dibandingkan dengan deteksi dan identifikasi pada objek yang lain. Metode deep learning yang berhasil dalam melakukan klasifikasi objek pada citra mampu untuk menganalisa data secara langsung tanpa adanya ekstraksi fitur pada data secara khusus. Sistem tersebut memiliki parameter atau bobot yang berfungsi sebagai ektraksi fitur maupun sebagai pengklasifikasi. Data yang diproses menghasilkan output yang diharapkan semirip mungkin dengan data output yang sesungguhnya.  CNN merupakan arsitektur deep learning yang mampu mereduksi dimensi pada data tanpa menghilangkan ciri atau fitur pada data tersebut. Pada penelitian ini akan dikembangkan model hybrid CNN (Convolutional Neural Networks) untuk mengekstraksi fitur dan beberapa algoritma klasifikasi untuk mengidentifikasi spesies ikan. Algoritma klasifikasi yang digunakan pada penelitian ini adalah : Logistic Regression (LR), Support Vector Machine (SVM), Decision Tree, K-Nearest Neighbor (KNN),  Random Forest, Backpropagation.


2020 ◽  
Vol 5 ◽  
pp. 19-24
Author(s):  
Dyah Retno Utari ◽  
Arief Wibowo

Asuransi kendaraan bermotor merupakan jenis usaha pertanggungan terhadap kerugian atau risiko kerusakan yang dapat timbul dari berbagai macam potensi kejadian yang menimpa kendaraan. Persaingan dalam bisnis asuransi khususnya untuk kendaraan bermotor menuntut inovasi dan strategi agar keberlangsungan bisnis tetap terjamin. Salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaan adalah memprediksi status keberlanjutan polis asuransi kendaraan dengan menganalisis data-data profil dan transaksi nasabah. Prediksi terhadap keputusan pemegang polis menjadi sangat penting bagi perusahaan, karena dapat menentukan strategi pemasaran yang mempengaruhi keputusan pelanggan untuk pembaharuan polis asuransi. Penelitian ini telah mengusulkan suatu model prediksi status keberlanjutan polis asuransi kendaraan dengan teknik pemilihan mayoritas dari hasil klasifikasi menggunakan algoritma- algoritma data mining seperti Naive Bayes, Support Vector Machine dan Decision Tree. Hasil pengujian menggunakan confusion matrix menunjukkan nilai akurasi terbaik diperoleh sebesar 93,57%, apapun untuk nilai precision mencapai 97,20%, dan nilai recall sebesar 95,20% serta nilai F-Measure sebesar 95,30%. Nilai evaluasi model terbaik dihasilkan menggunakan pendekatan pemilihan mayoritas (majority voting), mengungguli kinerja model prediksi berbasis pengklasifikasi tunggal.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 88-95
Author(s):  
Álvaro Farias Pinheiro ◽  
João Alberto Da Silva Amaral ◽  
Geraldo Torres Galindo Neto ◽  
José Nilo Martins Sampaio ◽  
Wedson Lino Soares

Application of data mining (DM) techniques to optimize the process of collection of Active Debt (AD) of the State of Pernambuco, Brazil. We apply the following data mining techniques: Decision Tree (DT), Logistic regression (LR), Nayve bayes (NB), Support vector machine (SVM), also applied to the Random Forest technique which is considered an essemble method. We observed that the RF technique obtained better results than all the techniques of classification, reaching higher values in all metrics analyzed. We note that the creation of a data mining model to choose which debts can succeed in the collection process can bring benefits to the pernambuco government. With the application of RF technique, we obtained indexes above 85% in the evaluation of the metrics.


2020 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 337
Author(s):  
Seno Hartono ◽  
Anggi Perwitasari ◽  
Herry Sujaini

Klasifikasi merupakan metode data mining yang berfungsi untuk mengatur dan mengkategorikan data pada kelas yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dan menentukan algoritma nonparametrik terbaik dalam pengklasifikasian citra wajah. Dalam proses pengklasifikasian, penelitian ini menggunakan algoritma klasifikasi nonparametrik yaitu k-Nearest Neighbor (kNN), Support Vector Machine (SVM), Decision Tree, dan AdaBoost Untuk mengklasifikasikan citra wajah penduduk Indonesia yang berasal dari suku Batak, Dayak, Jawa, Melayu, dan Tionghoa. Penelitian ini menggunakan Orange Data Mining Tool sebagai alat bantu untuk melakukan proses data mining. Dari hasil pengklasifikasian dengan menerapkan algoritma k-Nearest Neigbor, Support Vector Machine, Decision Tree, dan AdaBoost, SVM memberikan nilai akurasi yang lebih baik dibanding algoritma lainnya. Rata-rata nilai precision keempat algoritma tersebut berturut-turut adalah Support Vector Machine 37.5%, diikuti oleh algoritma k-Nearest Neighbor 31.55%, AdaBoost 30.25%, dan untuk Decision Tree 29.75%.


Author(s):  
Zohreh Manoochehri ◽  
Sara Manoochehri ◽  
Farzaneh Soltani ◽  
Majid Sadeghifar

Background: Preeclampsia is a type of pregnancy hypertension disorder that has adverse effects on both the mother and the fetus. Despite recent advances in the etiology of preeclampsia, no adequate clinical screening tests have been identified to diagnose the disorder. Objective: We aimed to provide a model based on data mining approaches that can be used as a screening tool to identify patients with this syndrome and also to identify the risk factors associated with it. Materials and Methods: The data used to perform this cross-sectional study were extracted from the clinical records of 726 mothers with preeclampsia and 726 mothers without preeclampsia who were referred to Fatemieh Hospital in Hamadan City during April 2005–March 2015. In this study, six data mining methods were adopted, including logistic regression, k-nearest neighborhood, C5.0 decision tree, discriminant analysis, random forest, and support vector machine, and their performance was compared using the criteria of accuracy, sensitivity, and specificity. Results: Underlying condition, age, pregnancy season and the number of pregnancies were the most important risk factors for diagnosing preeclampsia. The accuracy of the models were as follows: logistic regression (0.713), k-nearest neighborhood (0.742), C5.0 decision tree (0.788), discriminant analysis (0.687), random forest (0.758) and support vector machine (0.791). Conclusion: Among the data mining methods employed in this study, support vector machine was the most accurate in predicting preeclampsia. Therefore, this model can be considered as a screening tool to diagnose this disorder. Key words: Preeclampsia, Random forest, C5.0 decision tree, Support vector machine, Logistic regression.


2020 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 67-76
Author(s):  
Rahmadya Trias Handayanto ◽  
Herlawati Herlawati

For the first time, machine learning did the classical classification process using two classes (bi-class) such as class -1 and class +1, 0 and 1, or the form of categories such as true and false. Famous methods used are Artificial Neural Networks (ANN) and Support Vector Machine (SVM). The current development was a problem with more than two classes, known as multi-class classes. For SVM sometimes the plural classes are overcome by doing a gradual process like a decision tree (DT) method. Meanwhile, ANN has experienced rapid development and is currently being developed with a large number of layers with the new activation functions, i.e. the rectified linear units (ReLu), and the probabilistic-based activation, i.e. softmax, including its optimizer methods (adam, sgd, and others). Then the term changed to Deep Learning (DL). This study aimed to compare two well-known methods (DL and SVM) in classifying multiple classes. The number of DL layers was six with the neuron composition are 128, 64, 32, 8, 4, and 3, while SVM uses a radial kernel base function with gamma and c respectively 0.7 and 5. Besides, this study intends to compare the use of the Graphics Processing Unit (GPU) available on Google Interactive Notebook (Google Colab), an online Python language programming application. The results showed that DL accuracy outperformed SVM but required large computational resources, with the accuracy for DL and SVM are 99% and 98%, respectively. However, the use of the GPU can overcome these problems and is proven to increase the speed of the process as much as 47 times. Keywords: Artificial Neural Networks, Graphics Processing Unit, Google Interactive Notebook, Rectified Linear units, Support Vector Machine. Abstrak Di awal perkembangannya mesin pembelajaran melakukan proses klasikfikasi menggunakan dua kelas (bi-class) misalnya kelas -1 dan kelas +1, 0 dan 1, atau bentuk kategori seperti benar dan salah. Metode terkenal yang digunakan adalah Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dan Support Vector Machine (SVM). Perkembangan selanjutnya adalah problem dengan kelas yang lebih dari dua kelas, dikenal dengan istilah kelas jamak (multi-class). Untuk SVM terkadang kelas jamak diatasi dengan melakukan proses berjenjang mirip pohon keputusan (decision tree). Sementara itu JST telah mengalami perkembangan yang pesat dan saat ini sudah dikembangkan dengan jumlah layer yang banyak disertai dengan fungsi-fungsi aktivasi terkini seperti rectified linear unit (ReLu), dan softmax yang berbasis probabilistik, termasuk juga metode-metode optimizernya (adam, sgd, dan lain-lain). Kemudian istilahnya berubah menjadi Deep Learning (DL). Penelitian ini mencoba membandingkan dua metode terkenal (DL dan SVM) dalam melakukan klasifikasi kelas jamak. Jumlah layer DL sebanyak enam dengan masing-masing neuron sebesar 128, 64, 32, 8, 4, dan 3, sementara SVM menggunakan kernel radial basis function dengan gamma dan c berturut-turut 0.7 dan 5. Selain itu penelitian ini bermaksud membandingkan penggunaan Graphics Processing Unit (GPU) yang tersedia di Google Interactive Notebook (Google Colab), sebuah aplikasi online pemrograman bahasa Python. Hasil penelitian menunjukan akurasi DL unggul tipis dibanding SVM namun memerlukan sumber daya komputasi yang besar masing-masing dengan akurasi 99% dan 98%. Namun penggunaan GPU mampu mengatasi permasalahan tersebut dan terbukti meningkatkan kecepatan proses sebanyak 47 kali. Kata kunci: Jaringan Syaraf Tiruan, Graphics Processing Unit, Google Interactive Notebook, Rectified Linear units, Support Vector Machine.


2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 171
Author(s):  
Alfa Saleh ◽  
Meilinda Maryam

Sebagai salah satu perusahaan pengolahan pakan teknak berbahan dasar jagung, PT. Indojaya Agrinusa berusaha untuk menjaga kualitas produk-produk terbaik yang akan dipasarkan. tentu hal tersebut tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan mutu ataupun kualitas yang menjadi tolak ukur pelanggan dalam memilih barang atau produk mana yang akan digunakan untuk keperluan masing-masing. Belum adanya penentuan standar mutu jagung yang tersistem sehingga perusahaan lambat dalam menentukan standar mutu jagung serta cukup menghambat proses produksi pakan ternak pada perusahaan tersebut. Pada Penelitian terdahulu, telah dilakukan pengujian menggunakan teknik data mining khususnya metode Naive Bayes dalam menentukan standar mutu jagung, di mana penerapan metode tersebut menghasilkan tingkat akurasi rata-rata sebesar 83.33 %. sementara pada penelitian ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Decision Tree (C 4.5) dan Support Vector Machine (SVM) untuk menemukan metode yang lebih efektif dan akurat dalam menentukan mutu jagung sehingga layak untuk diproduksi. Hasil akurasi yang didapatkan oleh metode Decision Tree (C 4.5) meningkat dari hasil pengujian sebelumnya menjadi 86.17%, sementara hasil akurasi yang didapatkan dari penerapan metode Support Vector Machine (SVM) juga meningkat dari hasi pengujian sebelumnya yang menggunakan metode Naïve Bayes menjadi 94.03%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Support Vector Machine (SVM) lebih baik dibandingkan metode Naïve Bayes dan Decision Tree (C 4.5). Kata kunci—Mutu Jagung, Data Mining, Naïve Bayes, Decision Tree, Support Vector Machine


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document