Jurnal Kajian Ilmiah
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

99
(FIVE YEARS 68)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

2597-792x, 1410-9794

2021 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 171-184
Author(s):  
Muawwan Muawwan

Abstract   The escalation of cyber threats in Singapore has prompted the country to intensify its cyberspace security protection. Singapore then implemented numerous strategies by collaborating across agencies and actors to obtain a protective cyberspace security system. This research aimed at figuring out Singapore Cyber Security Strategy (SCSS) documents comprehensively throughout textual analysis based on qualitative approach of an emerging-dominant elements in documents such as actor, instrument, politic, economy, research, and collaboration which were cooperated within actors. The author also fulfilled this analysis using qualitative approach to measure the data relation and the big picture of SCSS documents. Finally, the author found that Singapore’s strategy in applications and infrasctructure aspects, the government intervened them intensively. Singapore, one of the highest technological expertise countries in Southeast Asia, was fuflnerable getting the threats or attacks. So, this country was regulating an excellent cyber system and infrastructure to proctect their cyber management system secure. Meanwhile, Singapore’s policy in core aspects was a transfer due to the fact that Singapore was multi-ethnical and multi-culturalism country. Thus, Singapore’s strategy for ideological aspects was not regulated significantly in SCSS documents.   Keywords: Cyber Security Strategy, Data Relation, Sovereignty   Abstrak   Eskalasi ancaman terhadap ruang siber yang terjadi di Singapura telah mendorong negara tersebut untuk meningkatkan proteksi keamanan ruang sibernya. Singapura kemudian menerapkan berbagai strategi dengan cara menjalin kerjasama lintas instansi dan aktor untuk memperoleh sistem keamanan ruang siber yang lebih protektif. Tulisan ini bermaksud untuk memahami dokumen Singapore Cyber Security Strategy (SCSS) secara komprehensif dengan melakukan analisis kontekstual berdasarkan pendekatan kualitatif terhadap sejumlah unsur yang dominan muncul di dalam dokumen seperti aktor, instrument, politik, ekonomi, penelitian, dan kolaborasi yang dibangun di antara para aktor. Penulis juga melengkapi analisis ini dengan pendekatan kuantitatif untuk mengukur relasi data dan kecenderungan yang tergambar dari dokumen SCSS tersebut. Hasilnya, penulis menemukan bahwa pada level strategi di sektor application dan infrastruktur, pemerintah Singapura memiliki intervensi penuh dalam mengatur seluruh aktivitas di kedua aspek tersebut. Sebagai salah satu negara yang cukup signifikan di dalam pengelolaan teknologinya di kawasan Asia Tenggara, maka Singapura secara eksklusif berupaya membangun sistem dan infrastruktur siber yang mumpuni untuk melindungi tata kelola ruang siber mereka dari berbagai ancaman. Berbeda pada aspek core yang bersifat lebih terbuka (transfer) lantaran banyak dipengaruhi oleh multietnis dan multikulturalisme. Sehingga proteksi terhadap hal-hal yang bersifat ideologis tidak banyak diatur di dalam dokumen SCSS.   Kata kunci: Kedaulatan, Relasi Data, Strategi Keamanan Siber


2021 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 185-194
Author(s):  
Ika Dewi Sartika Saimima ◽  
Valentino Gola Patria

Abstract   Financial technology innovation that occurs nowadays leads to accelerated changes in the financial sector. However, these developments are like double-edged swords, on the one hand they provide convenience for consumers, on the other hand pose risks for consumers related to the confidentiality of their personal data. Money lending business through Peer to Peer lending (P2P lending) system often results in consumers receiving threats when they are late making payments. This paper presents several cases that result in consumers experiencing personal data theft, receiving threats directed at relatives or acquaintances. Even committing fraud by taking money from borrowers or customers without following the regulations made by the Financial Services Authority (OJK). The research data is carried out in a qualitative normative way where the data is translated based on legal norms and uses legal theory that can explain and answer existing legal problems.   Keywords: Consumer Protection, Peer to Peer lending (P2P lending), Private Data Protection   Abstrak   Inovasi teknologi keuangan yang terjadi saat ini mengarah pada akselerasi perubahan di sektor keuangan. Namun perkembangan tersebut ibarat pedang bermata dua, di satu sisi memberikan kemudahan bagi konsumen, di sisi lain menimbulkan risiko bagi konsumen terkait kerahasiaan data pribadinya. Bisnis money lending melalui sistem Peer to Peer lending (P2P lending) seringkali mengakibatkan konsumen mendapat ancaman ketika mereka terlambat melakukan pembayaran. Makalah ini menyajikan beberapa kasus yang mengakibatkan konsumen mengalami pencurian data pribadi, menerima ancaman yang ditujukan kepada kerabat atau kenalan. Bahkan melakukan penipuan dengan mengambil uang dari debitur atau nasabah tanpa mengikuti ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Data penelitian dilakukan secara normatif kualitatif dimana datanya diterjemahkan berdasarkan norma hukum dan menggunakan teori hukum yang dapat menjelaskan dan menjawab permasalahan hukum yang ada. Kata kunci: Peer to Peer lending (P2P lending), Perlindungan Konsumen, Perlindungan Data Pribadi   Kata Kunci: Perlindungan Konsumen, Peer to Peer lending (P2P lending), Perlindungan Data Pribadi


2021 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 219-228
Author(s):  
Eri Bukhari

Abstract   Poverty is synonymous with deficiency and underdevelopment. The current phenomenon is the increasingly rapid flow of urbanization from villages to cities which results in the number of rural residents decreasing, even now, the number is less when compared to the population in urban areas. The result of urbanization has left a group of poor people living in the village, thus statistically increasing the number of poor people in rural areas beyond the number of poor people in urban areas. One of the government's efforts to overcome this problem is the provision of Village Funds, which have been budgeted through the State Budget since 2015. The purpose of this study is to determine whether the Village Fund program is sufficiently influential in efforts to alleviate poverty, especially for villagers. The variables used are the amount of village funds and the number of rural poor. The research method used is explanatory research, namely quantitative research using secondary data in the form of village fund reports and data on the rural poor in 2015-2019. In addition, this study uses the SPSS 25 statistical tool. The results of this study indicate that the number of rural poor people can be affected by village funds budgeted in the State Revenue and Expenditure Budget, namely the provision of village funds has a significant negative effect. In other words, the program can reduce the number of rural poor people.   Keywords: Urbanization, Poverty, Village Fund     Abstrak   Kemiskinan identik dengan kekurangan dan keterbelakangan. Fenomena yang ada sekarang ini adalah semakin derasnya arus urbanisasi dari desa ke kota yang mengakibatkan jumlah penduduk desa berkurang, bahkan saat ini jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di wilayah perkotaan.  Akibat dari urbanisasi ini meninggalkan sekelompok penduduk miskin yang tetap bermukim di desa, sehingga secara statistik menaikkan jumlah penduduk miskin di wilayah pedesaan melebihi jumlah penduduk miskin di wilayah perkotaan. Salah satu usaha pemerintah mengatasi masalah ini adalah pemberian Dana Desa, yang mulai dianggarkan melalui APBN sejak tahun 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah program Dana Desa cukup berpengaruh dalam usaha   mengentaskan kemiskinan khususnya bagi penduduk desa. Variabel yang gunakan adalah jumlah dana desa dan jumlah penduduk miskin pedesaan. Metode penetitian yang digunakan adalah explanatory research yaitu penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder berupa laporan dana desa dan data penduduk miskin pedesaan tahun 2015-2019. Selain itu penelitian ini menggunakan alat statistik SPSS 25.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin pedesaan dapat dipengaruhi oleh dana desa yang dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yaitu pemberian dana desa berpengaruh negatif signifikan. Dengan kata lain program tersebut dapat mengurangi jumlah penduduk miskin pedesaan.   Kata kunci: Urbanisasi, Kemiskinan, Dana Desa


2021 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 243-250
Author(s):  
Nena Suyati ◽  
Sugiharto Sugiharto

Abstract   To improve the quality of tax services, the government issued an e-filing policy. Also, tax audits and tax compliance fees are also strengthened in order that taxes as the main income of the state can be increased. In particular, at this time the issue of non-compliance with taxes through tax avoidance and even tax evasion is increasingly widespread. Therefore, this study aims to examine the level of tax compliance based on the above aspects. This study uses quantitative analysis. The sample was gathered on 100 taxpayers in the Bekasi Selatan KPP environment. The sample was chosen based on accidental sampling, and questionnaire was processed using multiple linear regression techniques in SPSS software. The regression results show that the implementation of e-filing, service quality, audit and tax audit, and tax compliance costs have a positive and significant effect on taxpayer compliance. In addition, several variables need attention, including the application of e-filing of the ITE law and audits and tax audits related to the ethics and professionalism of tax examiners.   Keywords: Multiple Linear Regression, KPP Pratama Bekasi Selatan, Taxpayer Compliance, SPSS, Accidental Sampling   Abstrak   Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pajak, pemerintah mengeluarkan kebijakan e-Filing. Selain itu, audit dan pemeriksaan perpajakan dan biaya kepatuhan pajak juga diperkuat agar pajak sebagai pendapatan utama negara dapat ditingkatkan. Apalagi saat ini isu ketidakpatuhan terhadap pajak lewat penghindaran bahkan penggelapan pajak kian marak. Oleh karena itu penelitian ini bermaksud meneliti tingkat kepatuhan pajak berdasarkan aspek-aspek di atas. Sampel dilakukan terhadap 100 orang wajib pajak di lingkungan KPP Pratama Bekasi Selatan. Dengan sampel yang dipilih berdasarkan accidental sampling, kuesionar diolah menggunakan teknik regresi linear berganda. Hasil regresi menunjukan penerapan e-filing, kualitas pelayanan, audit dan pemeriksan perpajakan, dan biaya kepatuhan pajak berpengaruh positif dan signifikan pada kepatuhan WP OP. Selain itu, beberapa variabel perlu mendapat perhatian antara lain penerapan e-filing undang-undang ITE dan audit dan pemeriksaan pajak terkait etika dan profesionalisme pemeriksa pajak.   Kata kunci: Regresi Linear Berganda, KPP Pratama Bekasi Selatan, Kepatuhan Wajib Pajak, SPSS, Accidental Sampling


2021 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 195-208
Author(s):  
Alfonsus Maria de Liguori Sakunab ◽  
Anggraeni Silvia

Abstract   Cybersecurity has attracted attention in the study of international relations. This issue is important because most of life is connected to cyberspace. This research analyzes Lebanon's cybersecurity strategy in its official cybersecurity documents. The theoretical framework used in this study is the Three Perspective Theory of Cyber Sovereignty. The theory is explaining the division of layers in the context of sovereignty in cyberspace. The method used in this research is quantitative research obtained through the MAXQDA and GEPHI. The applications that are used in this research are to provide evidence of data in the Lebanese national strategy document. The results of this study indicate that the Lebanese security strategy documents tend to be exclusive. The Lebanese government is more dominant in discussing matters that are administrative, theoretical, principal, and planning.   Keywords: Cyber Security, Sovereignty, Strategy, Lebanon   Abstrak   cKeamanan siber merupakan salah satu isu yang menarik perhatian dalam studi hubungan internasional. Isu ini menjadi penting tatkala hampir sebagian besar unsur kehidupan terhubung ke ruang siber. Penelitian ini berupaya menganalisis strategi keamanan siber Lebanon dalam dokumen resmi kemananan sibernya.  Kerangka teori yang digunakan dalam dalam penelitian ini menggunakan Three Perspective Theory of Cyber Sovereignity yang menjelaskan pembagian lapisan dalam konteks kedaulatan di ruang siber. Metode yang digunakan ialah metode penelitian kuantitatif yang diperoleh melalui aplikasi MAXQDA dan GEPHI untuk memberikan bukti data dalam menganalisis dokumen strategi keamanan nasional Lebanon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dokumen strategi keamanan siber Lebanon cenderung bersifat eksklusif. Pemerintah Lebanon lebih dominan membahas hal-hal yang bersifat administratif, teoretis, prinsipil dan perencanaan.   Kata kunci: Keamanan Siber, Kedaulatan, Strategi, Lebanon


2021 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 159-170
Author(s):  
Erik Saut H Hutahaean ◽  
Yuarini Wahyu Pertiwi ◽  
Hema Dayita Pohan ◽  
Tiara Anggita Perdini ◽  
Ryan Bastoro

Abstract   Heart rate is an indicator to see mental activity in humans. Anger is a mental activity that has been investigated in many previous studies. There have been uses of impressions as a stimulus, but not yet in 360 format (virtual reality). This study is a preliminary study to determine the impact of demonstration impressions on heart rate activity. Impressions are made in two forms; Riot demonstrations and peaceful demonstrations, which were given to the subjects using the Virtual Reality Box. A total of 40 subjects were involved to reject their heartbeats and were given the intervention of broadcast 1 for riot demonstration and broadcast 2 for peace. Heart rate is measured through the blood flow read by a sensor bracelet, to further differentiate heart rate differences that occur in subjects. The results of the observation analysis found that there was a difference in the subject's heart rate when given 1 and 2 impressions. The results of comparative trials have proven that demonstration impressions can have an impact on different heart rates when compared to peaceful demonstrations.   Keywords: Anger, Demonstrations, Heart Rate, Impressions   Abstrak   Denyut jantung menjadi indikator untuk melihat aktivitas mental pada manusia. Kemarahan merupakan aktivitas mental yang banyak dipelajari pada penelitian yang sebelumnya. Penggunaan tayangan sebagai stimulus sudah pernah ada yang melakukannya, tetapi format tayangannya belum dalam format 360 (virtual realitiy). Studi ini merupakan kajian awal untuk menggali dampak tayangan demontrasi terhadap aktivitas denyut jantung. Tayangan dibuat dalam dua bentuk; demontrasi rusuh dan demontrasi damai, yang diberikan kepada subjek dengan menggunakan Virtual Reality Box. Sebanyak 40 subjek dilibatkan untuk diukur denyut jantungnya dan diberikan intervensi tayangan 1 untuk demontrasi rusuh serta tayangan 2 untuk demonstrasi damai. Denyut jantung diukur melalui aliran darah yang terbaca oleh sensor wristband, untuk selanjutnya diperiksa perbedaan-perbedaan heart rate yang terjadi pada subjek. Hasil analisis pengamatan mendapatkan adanya perbedaan heart rate pada subjek saat diberikan tayangan 1 dan diberikan tayangan 2. Hasil hitung uji perbandingan berhasil membuktikan bahwa tayangan demontrasi rusuh dapat berdampak kepada heart rate secara berbeda ketika dibandingkan dengan demontrasi yang damai.   Kata kunci: Kemarahan, Demontrasi, Heart Rate, Tayangan


2021 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 147-158
Author(s):  
Soehardi Soehardi

The purpose of this study was to analyze the factors of service quality, price and satisfaction of foreign and domestic tourists in the Special Economic Zone of Tanjung Lesung, Pandeglang Municipality, Banten Province. The population consisted of foreign and domestic tourists visiting Tanjung Lesung, while the sample used was accidental sampling, with a total of 140 respondents. The quantitative research method used in this study was the analysis of validity, reliability, t test, F test and R square tests with SPSS software. Service quality has a significant effect on tourist satisfaction in the Special Economic Zone of Tanjung Lesung, Pandeglang Municipality, Banten Province. Tourist attractiveness as the main indicator of service quality compared to other indicators such as destination facilities and accessibility to tourist destinations. Price has a significant effect on tourist satisfaction in the Special Economic Zone of Tanjung Lesung, Pandeglang Municipality, Banten Province. Hotel room prices are the main indicator compared to other indicators such as food and beverages prices, sports equipment rental prices and professional fees for tour guides. Service quality and price together have a significant effect on tourist satisfaction in the Special Economic Zone of Tanjung Lesung, Pandeglang Municipality, Banten Province. The natural scenery of the white sand beach resort with a background of sea waves and the Child of Mount Krakatau is the main indicator of tourist satisfaction compared to other indicators such as several tourist visits, security and safety as well as cleanliness and hygiene.


2021 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 135-146
Author(s):  
Devy Sofyanty ◽  
Tugimin Supriyadi

Abstract   Cyberloafing is the behavior of employees to use the company or private internet, for activities that have nothing to do with work and are carried out during working hours. Studying cyberloafing behavior is considered very important considering the internet is a daily necessity in carrying out daily tasks so it becomes important to minimize, prevent or even eliminate the factors that cause cyberloafing behavior. This study aims to empirically analyze the effect of self control and job satisfaction on cyberloafing behavior. This research was conducted at the Ministry of Manpower of the Republic of Indonesia. This type of research is quantitative, sampling in this study using purposive sampling techniques. Methods of data collection using questionnaires and interviews. Data were analyzed using multiple linear regression. Based on the analysis results, the following findings are obtained: (1) simultaneously self control and job satisfaction have a negative and significant effect on cyberloafing behavior, (2) partially self control has a negative and significant effect on cyberloafing behavior, (3) partial satisfaction work has a negative and significant effect on cyberloafing.   Keywords: Self Control, Job Satisfaction, Cyberloafing   Abstrak   Cyberloafing adalah perilaku karyawan dalam menggunakan fasilitas internet perusahaan atau pribadi, untuk aktivitas yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan dan dilakukan selama jam kerja. Mempelajari perilaku Cyberloafing dinilai sangat penting mengingat internet merupakan kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan tugas sehingga menjadi penting untuk meminimalkan, mencegah atau bahkan menghilangkan faktor-faktor penyebab perilaku Cyberloafing. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris pengaruh pengendalian diri dan kepuasan kerja terhadap perilaku Cyberloafing. Penelitian ini dilakukan di Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis diperoleh temuan sebagai berikut: (1) secara bersama-sama kontrol diri dan kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perilaku cyberloafing, (2) secara parsial kontrol diri berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perilaku cyberloafing, (3) kepuasan kerja secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap cyberloafing.   Kata Kunci: Kontrol Diri, Kepuasan Kerja, Cyberloafing


2021 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 209-218
Author(s):  
Prasojo Prasojo

Abstract   This study discusses the changes in political culture caused by the use of social media. The problems captured in this study consist of three dimensions, namely the orientation dimension of the political system, inputs and outputs. The urgency of this study is to show that the use of social media exerts an influence on a passive political culture to be active and participatory. The findings of this study show that political participation becomes the key word for seeing the differences in political culture when it is already influenced by social media. Social media has become a platform where the public can express their concerns, organize themselves and become more active in discussions that are important to them. Online political participation and activism have had a major impact on political policy making.      Keywords: Political Culture, Social Media, Political Participation   Abstrak   Penelitian ini membahas mengenai perubahan budaya politik yang disebabkan oleh penggunaan sosial media. Permasalahan yang di potret pada penelitian ini terdiri dari tiga dimensi, yaitu dimensi orientasi terhadap sistem politik, input dan output. Urgensi dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan bahwa penggunaan sosial media memberikan pengaruh terhadap budaya politik yang pasif menjadi aktif dan partisipatif. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi politik menjadi kata kunci untuk melihat perbedaan budaya politik ketika sudah dipengaruhi oleh sosial media. Media sosial telah menjadi platform dimana publik dapat mengungkapkan keprihatinan mereka, mengatur diri mereka sendiri dan menjadi lebih aktif dalam diskusi yang penting bagi mereka. Partisipasi dan aktivisme politik secara daring telah memberikan dampak besar kepada pembuatan kebijakan politik.     Kata kunci: Budaya Politik, Sosial Media, Partisipasi Politik  


2021 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 229-242
Author(s):  
Sisferi Hikmawan

Abstract   In University, lecture scheduling is the most important factor in service satisfaction for students. UNISMA Bekasi still uses the manual method in scheduling lectures. Genetic Algorithms can solve scheduling with different constraints. In the proposed Genetic Algorithm, the mutation operator is changed to be a limited individual mutation and a selection feature that is adjusted to the constraints in the problem to be solved. And Genetic Algorithms with limited mutations are proven to have advantages in accommodating the constraints found in UNISMA Bekasi. The result of testing in experiments conducted on curriculum data for the Odd Semester of the Academic Year 2020/2021 using a Genetic Algorithm with mutation_individu_terbatas, namely minimum load = 0 with iterations = 10 and population = 500.   Keywords: Data Mining, Genetic Algorithm, Schedule, Mutation   Abstrak   Dalam perkuliahan, penjadwalan perkuliahan merupakan faktor paling penting dalam kepuasan pelayanan terhadap mahasiswa. UNISMA Bekasi masih menggunakan cara manual dalam penjadwalan perkuliahan. Algoritma Genetika dapat memecahkan penjadwalan dengan constraint berbeda-beda. Pada Algoritma Genetika yang diajukan, dilakukan pengubahan operator mutasi menjadi mutasi individu terbatas  dan fitur seleksi yang disesuaikan dengan constraint dalam permasalahan yang ingin dipecahkan. Dan Algoritma Genetika dengan mutasi terbatas terbukti memiliki kelebihan dalam mengakomodir permasalahan constraint yang terdapat di UNISMA Bekasi. Dihasilkan Pengujian dalam percobaan yang dilakukan terhadap data kurikulum untuk Semester Ganjil Tahun Akademik 2020/2021 dengan menggunakan Algoritma Genetika dengan mutasi_individu_terbatas yaitu beban minimum = 0 dengan iterasi = 10 dengan populasi = 500.   Kata kunci: Data Mining, Algoritma Genetika, Mutasi, Jadwal Perkuliahan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document