scholarly journals KORELASI KADAR CD4 DENGAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM TERAPI ARV PADA PENDERITA HIV/AIDS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

2019 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 176-185
Author(s):  
Neno Fitriyani Hasbie ◽  
Ade Utia Detty ◽  
Syuhada Syuhada ◽  
Meta Mediana

Pada pasien HIV, ada banyak kelainan klinis yang didapat. Abnormalitas hematologi adalah salah satu manifestasi paling umum dari infeksi human immunodeficiency virus (HIV) tingkat lanjut dan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).Jumlah sel darah merah rendah, adalah yang paling umum dari gangguan ini. Frekuensi dan keparahan manifestasi hematologi dapat mempengaruhi jumlah CD4 dan kadar hemoglobin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi kadar CD4 dan kadar Hemoglobin sebelum terapi ARV pada penderita HIV/AIDS di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017. Penelitian ini merupakan sebuah studi cross sectional dilakukan dari rekam medis dari Januari hingga Desember 2017 di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Sebanyak 102 pasien dipilih menggunakan purposive sampling. Analisis menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji spearman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat rata-rata tingkat hemoglobin adalah 12,421 ± 12,7 gr / dl dan tingkat CD4 rata-rata adalah 151,36 ± 89,0 sel / mm3. Ada hubungan yang bermakna dengan kadar CD4 dan kadar hemoglobin sebelum terapi ARV, nilai p = 0,00 (nilai-p <0,05). Koefisien korelasi sebesar 0,458 menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan sedang.H1 diterima dengan korelasi positif lemah. Secara statistik signifikan antara kadar Hemoglobin dengan kadar CD4 pada penderita HIV/AIDS yang belum mendapatkan terapi ARV sehingga dapat digunakan sebagai penanda penurunan kadar CD4.

2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 55-63
Author(s):  
Machria Rachman

HIV (Human Immunodeficiency Virus)  dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat secara global. Prevalensi HIV/AIDS di Kabupaten Banyuwangi juga cukup tinggi yakni 4.557 kasus. Cara penularan HIV terbesar adalah melalui hubungan seksual (71 %). Sejumlah 18,23% orang dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah wanita pekerja seks (WPS). Meskipun lokalisasi di Banyuwangi telah resmi ditutup pada tahun 2013, namun praktik prostitusi masih terselubung dijalankan. Hubungan seksual tanpa kondom menjadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi pengetahuan dan sikap WPS dengan persuasi penggunaan kondom di eks lokalisasi Gempol Porong Kabupaten Banyuwangi. Desain penelitian adalah analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian yaitu WPS di Eks Lokalisasi Gempol Porong berjumlah 32 orang yang diambil dengan teknik Total sampling. Pengambilan data dengan metode angket dan dianalisis statistik menggunakan SPSS 20.0 version. Hasil penelitian menunjukkan bahwa WPS yang memiliki pengetahuan rendah dalam penanggulangan HIV/AIDS sebanyak 56,2 %, sikap negatif sebesar 53,1% dan sebanyak 59,4% tidak melakukan persuasi penggunaan kondom. Analisis uji chi-Square menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan WPS dalam penanggulangan HIV/AIDS dengan persuasi penggunaan kondom (ρ = 0,002α), serta ada hubungan antara sikap WPS dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS dengan persuasi penggunaan kondom (nilai ρ = 0,000α). Variabel yang berpengaruh terhadap penanggulangan HIV/AIDS dengan persuasi penggunaan kondom adalah sikap, dengan  probabilitas sikap negatif WPS sebesar 78%. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pihak terkait guna peningkatan 100% penggunaan kondom sehingga dapat menekan angka pertumbuhan HIV/AIDS di Kabupaten Banyuwangi.


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Siska Armeinesya ◽  
Rasmia Rowawi ◽  
Muhammad Ersyad Hamda

Kasus human immunodeficiency virus/acquired immunodeficiency syndrome (HIV/AIDS) telah menjadi masalah kesehatan dunia. High active antiretroviral therapy (HAART) telah menurunkan angka kematian dan kesakitan pada pasien HIV. Pasien HIV memilki risiko tinggi mengalami erupsi alergi obat dibandingkan masyarakat umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi manifestasi erupsi alergi obat ARV pada pasien HIV/AIDS periode 2005–2014 di Klinik Teratai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Data dikumpulkan dari rekam medis pasien HIV/AIDS dengan erupsi alergi obat ARV di Klinik Teratai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2005–2014. Dalam penelitian ini didapatkan sebanyak 111 pasien HIV/AIDS mengalami erupsi alergi obat karena ARV. Erupsi alergi obat ARV banyak terjadi pada wanita (55%) dan pada rentang usia 20-29 tahun (55%). Jumlah CD4 pada pasien HIV/AIDS dengan erupsi alergi obat saat pertama kali terdiagnosis HIV terbanyak adalah <200 sel/mm3 (55%). Manifestasi kulit yang paling umum terjadi adalah ruam makulopapular (89,7%). Reaksi erupsi alergi obat umumnya disebabkan oleh nevirapin (82,5%). Dari penelitian ini didapatkan bahwa ruam makulopapular merupakan manifestasi erupsi alergi obat ARV yang paling sering muncul. Obat yang paling banyak ditemukan menyebabkan erupsi alergi obat adalah nevirapin. Kata kunci: erupsi alergi obat, HIV/AIDS, obat ARV


2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Nur Syamsi NL

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah syndrom yang timbul akibat adanya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. HIV/AIDS dapat menular melalui darah, sperma, cairan vagina, dan ASI (Air Susu Ibu). Penelitian ini dilakukan di Akademi Kebidanan Sandi Karsa Makassar yang terletak di jalan Bung lorong 2, Kelurahan Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea Jaya, Makassar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif. Besarnya sampel yang digunakan adalah 30 responden dari 600 populasi yang dipilih secara Total Sampling. Di mana dalam pengambilan data digunakan instrumen berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden. Dari keseluruhan responden didapatkan tingkat pengetahuan mahasiswa Akademi Kebidanan Sandi Karsa Makassar yang diteliti didapat 15 mahasiswa (50%) yang tingkat pengetahuan baik tentang HIV/AIDS dan terdapat 14 mahasiswa (46,7%) yang tingkat pengetahuan cukup tentang HIV/AID dan terdapat 1 mahasiswa (3,3%) yang tingkat pengetahuan kurang tentang HIV/AIDS


2018 ◽  
Vol 32 (5) ◽  
pp. 534-545 ◽  
Author(s):  
Erik W. Skoglund ◽  
Kierra M. Dotson ◽  
Casey J. Dempsey ◽  
Christy P. Su ◽  
Farnaz Foolad ◽  
...  

Purpose: The most significant peer-reviewed articles pertaining to infectious diseases (ID) pharmacotherapy, as selected by panels of ID pharmacists, are summarized. Summary: Members of the Houston Infectious Diseases Network (HIDN) were asked to nominate peer-reviewed articles that they believed most contributed to the practice of ID pharmacotherapy in 2017, including the areas of human immunodeficiency virus (HIV) and acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). A list of 33 articles related to general ID pharmacotherapy and 4 articles related to HIV/AIDS was compiled. A survey was distributed to members of the Society of Infectious Diseases Pharmacists (SIDP) for the purpose of selecting 10 articles believed to have made the most significant impact on general ID pharmacotherapy and the single significant publication related to HIV/AIDS. Of 524 SIDP members who responded, 221 (42%) and 95 (18%) members voted for general pharmacotherapy- and HIV/AIDS-related articles, respectively. The highest ranked articles are summarized below. Conclusion: Remaining informed on the most significant ID-related publications is a challenge when considering the large number of ID-related articles published annually. This review of significant publications in 2017 may aid in that effort.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 25-30
Author(s):  
Muhammad Caesario Liazmi ◽  
Jundi Fathan Mubina

Sifilis adalah salah satu infeksi menular seksual atau IMS dan disebabkan oleh Treponema pallidum.Menurut laporan Kasus sifilis terjadi pada populasi waria, lelaki seks lelaki atau LSL, wanita penjaja seks atau WPS, dan pengguna napza suntik atau penasun. Di RS X, terdapat 40 kasus baru sifilis di RS Dr. Hasan Sadikin (RSHS). Dari total kasus tersebut 5 kasus diantaranya disertai infeksi HIV.Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan sifilis dengan HIV/ AIDS.Penelitian ini menggunakan metode literature review. Sumber pustaka yang digunakan untuk penyusunan jurnal ini melibatkan 21 pustaka yang berasal dari buku, jurnal nasional, dan jurnal internasional. Jurnal yang digunakan tentang penelitian adalah penelitian yang terbaru dalam proses pencarian di dalam database jurnal nasional maupun internasional. Tahun penerbitan jurnal dan buku yang digunakan adalah tahun 2006-2019.Beberapa penelitian menunjukkan kejadian HIV/AIDS pada pasien sifilis dan sebaliknyakejadian sifilis pada pasien HIV/ AIDS memiliki hubungan timbal balik, yaitu sifilis dapat meningkatkan kejadian infeksi HIV maupun sebaliknya. Kata Kunci: sifilis, HIV/AIDS THE RELATIONSHIP BETWEEN SYPHILIS AND HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV)/ ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY SYNDROME(AIDS)                                                                 ABSTRACT Syphilis is a sexually transmitted infection or STI and is caused by Treponema pallidum. According to reports Syphilis cases occur in populations of transvestites, male sex men or MSM, female sex workers or FSWs, and injecting drug users or IDUs. In Hospital X, there were 40 new cases of syphilis and 5 of them were accompanied by HIV infection. Research aims to determine the relationship of syphilis with HIV / AIDS. This study uses the literature review method. Literature sources used for the preparation of this journal involved 21 libraries originating from books, national journals, and international journals. The journals used in research are the most recent research in the search process in national and international journal databases. The year of publication of the journals and books used was 2006-2019. Several studies have shown the incidence of HIV / AIDS in syphilis patients and conversely the incidence of syphilis in HIV/ AIDS patients has a reciprocal relationship, ie syphilis can increase the incidence of HIV / AIDS infection and vice versa.  Keyword :syphilis, HIV/AIDS


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document