scholarly journals HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS WAJOK HULU KECAMATAN SIANTAN KABUPATEN MEMPAWAH TAHUN 2019

2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 471-478
Author(s):  
Alexander, Nurul Hudayanti
Keyword(s):  

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CAREDI PUSKESMAS WAJOK HULU KECAMATAN SIANTAN KABUPATEN MEMPAWAH TAHUN 2019 Alexander1, Nurul Hudayanti2 Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak Email korespondensi: [email protected] Abstrak Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah. Perubahan –perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis, oleh karenanya asuhan yang diberikan adalah asuhan yang meminimalkan intervensi. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan ibu tentang pemeriksaan kehamilandengankepatuhan kunjungan antenatal care di Puskesmas Wajok Hulu. Desainpenelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasidengan pendekatan cross sectionaldan sampel yang digunakan 42 orang sampel.Hasil penelitian sebagian besar dari responden yaitu 26 responden (62%) berpengetahuan kurangdanhampir seluruh dari responden yaitu 34 responden (81%) tidak patuh dalam melakukan kunjungan kehamilansesuai standar. Kesimpulan penelitian initidak ada hubungan antara Pengetahuan Pemeriksaan Kehamilan dengan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Caredi Puskesmas Wajok Hulu Kabupaten Mempawah Tahun 2019 dengan hasil X2hitung (1,9) < X2 tabel (5,991) Kata Kunci: Pengetahuan, Pemeriksaan Kehamilan, Kepatuhan ANC

2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 75
Author(s):  
Rani Diah Ningsih ◽  
Ririn Ratnasari ◽  
Nur Hidayati
Keyword(s):  

Pelayanan Antenatal Care sangat penting dilakukan sehingga dapat mempertahankan mutu pelayanan yang berkualitas sesuai standar pelayanan minimal kebidanan, sehingga kegawatdaruratan secara obstetri dan neonatologi dapat tertangani dengan baik, serta ibu mendapatkan pelayanan secara optimal dan komperhensif guna menurunkan AKI dan AKB. Dalam kehamilan sering ditemukan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah sesak nafas dalam kehamilan. Sistem pernafasan yang lancar menjadi faktor penting bagi tumbuh kembang janin di dalam kandungan, karena ketika didalam kandungan janin mendapatkan suplai oksigen dari ibu. Maka dari itu penulis bertujuan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil khususnya pada trimester III. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif yang berjenis deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Dalam melakukan penelitian, pendokumentasian dilakukan dalam bentuk SOAPIE yang terdiri dari pengkajian data, merumuskan diagnosa, merencanakan asuhan kebidanan, dan evaluasi. Pemberian asuhan kebidanan diberikan kepada Ny “L” G1P00000 usia kehamilan 36 minggu, dilakukan sebanyak 2x pada kehamilan trimester III pada tanggal 14 dan 21 Maret 2020. Ny “L” termasuk ke dalam kelompok ibu hamil risiko rendah dengan skor 2 yang merupakan skor awal ibu hamil. Pada kunjungan pertama ibu memiliki masalah sesak nafas saat tidur yang telah ditangani dengan baik, sedangkan pada kunjungan berikutnya ibu tidak memiliki keluhan serta masalah pada kunjungan sebelumnya sudah berkurang. Selama pendampingan keadaan ibu terpantau baik, bayi yang di kandung juga mengalami tumbuh kembang sesuai masa kehamilan..


2019 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
Author(s):  
Tabeta Seeiso ◽  
Mamutle M. Todd-Maja

Antenatal care (ANC) literacy is particularly important for pregnant women who need to make appropriate decisions for care during their pregnancy and childbirth. The link between inadequate health literacy on the educational components of ANC and maternal mortality in sub-Saharan Africa (SSA) is undisputable. Yet, little is known about the ANC literacy of pregnant women in SSA, with most studies inadequately assessing the four critical components of ANC literacy recommended by the World Health Organization, namely danger signs in pregnancy; true signs of labour; nutrition; and preparedness for childbirth. Lesotho, a country with one of the highest maternal mortality rates in SSA, is also underexplored in this research area. This cross-sectional study explored the levels of ANC literacy and the associated factors in 451 purposively sampled women in two districts in Lesotho using a structured questionnaire, making recourse to statistical principles. Overall, 16.4 per cent of the participants had grossly inadequate ANC literacy, while 79.8 per cent had marginal levels of such knowledge. The geographic location and level of education were the most significant predictors of ANC literacy, with the latter variable further subjected to post hoc margins test with the Bonferroni correction. The participants had the lowest scores on knowledge of danger signs in pregnancy and true signs of labour. Adequate ANC literacy is critical to reducing maternal mortality in Lesotho. Improving access to ANC education, particularly in rural areas, is recommended. This study also provides important recommendations critical to informing the national midwifery curriculum.


2020 ◽  
Vol 38 (2) ◽  
pp. 1-17
Author(s):  
Seoyoung Baek ◽  
Gwang Suk Kim ◽  
Sue Kim ◽  
Seunyoung Joe

2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 68-73
Author(s):  
Rahmawati Rahmawati ◽  
Syarif Syafruddin ◽  
Nontji Wena

The component of antenatal care received by pregnant women is classified as incomplete because the implementation of standard pregnancy services is still using conventional methods. There are obstacles faced by midwives, such as the limited time in a recording, which has an impact on the declining quality of antenatal care standards. This research aims to compare the effectiveness of the use of KIA books and MONSCA applications in midwives in the application of the standard Antenatal service 14 T. This research was conducted in Puskesmas Tanete and Puskesmas Bontobangun Bulukumba District. The method used in the study is experimental quasi (pre-test post-test nonequivalent control design). Using a sample of midwives in this study, as many as 36 people were divided into two groups (18 intervention groups and 18 control groups). The sampling technique in this study used purposive sampling. Data were analyzed using the Mann-Whitney Test. The results showed that there was a difference in the effectiveness of using KIA books with MONSCA applications, MOSCA's applications were easier to use, faster, safer, and more accurate than KIA books. It can be concluded that the MONSCA application is more effective than KIA books. Key words: Effectiveness, Android-based Smart Continuity of Care application, KIA book, Antenatal service 14 T


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document