Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

52
(FIVE YEARS 42)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung

2579-8103, 1979-8253

2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 310-318
Author(s):  
Rully Hevrialni ◽  
Yan Sartika

Kurang Energi Kronis (KEK) merupakan keadaan dimana ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) sehingga menimbulkan berbagai gangguan kesehatan pada ibu yang menderitanya maupun janin yang dikandungnya. KEK pada ibu hamil mempunyai faktor penyebab yang sangat kompleks termasuk ketidak seimbangan asupan zat gizi, penyakit infeksi, dan perdarahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas intervensi pendampingan Kurang Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil dengan pendekatan Continuity of Midwifery Care (Comc) sebagai upaya pencegahan Stunting. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasy ekskperiment, menggunakan rancangan one groups pre-dan-post-test design. Sampel penelitian terdiri atas 30 orang ibu hamil  yang dibagi menjadi 2 kolompok yaitu kelompok intervensi pendampingan sebanyak 15 orang dan kelompok non intervensi pendampingan  sebanyak 15 orang yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari s/d Desember 2020 pada sebuah Puskesmas  di Kota Pekanbaru. Pengumpulan data untuk menilai Hb, lingkar lengan atas (LILA) dan berat badan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Uji normalitas data dengan Shapiro-Wilk dan uji T-Independent dilakukan untuk menilai efektivitas program intervensi yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara pemberian makanan tambahan berupa nugget berbahan pangan lokal dengan makanan tambahan berupa biscuit terhadap berat badan dan Hb ibu hamil; ada perbedaan yang bermakna antara pemberian makanan tambahan berupa nugget berbahan pangan lokal dan makanan tambahan berupa biscuit terhadap lingkar lengan atas (LILA) ibu hamil. Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan untuk memberikan PMT berbentuk biscuit berbahan pangan lokal (patin dan tempe) kepada ibu hamil KEK berat dan melakukan edukasi ibu hamil untuk mengkonsumsi PMT secara teratur agar diperoleh kenaikan LILA pada ibu hamil.


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 143-151
Author(s):  
Elin Supliyani ◽  
Fauzia Djamilus

Cakupan ASI Eksklusif di Jawa Barat pada tahun 2014 baru mencapai 33,7%. Angka ini jauh di bawah cakupan nasional. Untuk mencapai keberhasilan menyusui membutuhkan pengetahuan tentang penatalaksanaan pemberian ASI yang benar, seperti teknik menyusui, cara memerah ASI, penyimpanan ASI yang benar. Pendidikan kesehatan bagi ibu menyusui bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memerah ASI dan menyimpan ASI yang tepat. Agar pendidikan kesehatan yang diberikan lebih efektif, sesuai sasaran dan tujuan, maka diperlukan media yang menarik dan lebih mudah diterima sasaran. Salah satu media yang dapat digunakan adalah media video tutorial. Media video tutorial mengandalkan pendengaran dan penglihatan target. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media video tutorial terhadap peningkatan keterampilan ibu dalam penatalaksanaan ASI eksklusif. Penelitian ini menggunakan rancangan pre-eksperimental one group pre-test post-test design yang dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kota Bogor. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling yang dilakukan rehadap 26 responden kelompok intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Variabel diukur menggunakan instrumen pre-test post-test sebelum dan sesudah diberikan edukasi dengan media video tutorial tentang penatalaksanaan ASI Eksklusif. Uji statistik menggunakan uji one sample t test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada keterampilan ibu dalam menyusui setelah diberikan edukasi melalui media video tutorial tentang manajemen ASI Eksklusif dengan nilai p <0,005. Diharapkan dapat menggunakan video ini sebagai salah satu media dalam melakukan edukasi kepada ibu hamil, ibu menyusui agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu dalam menyusui untuk meningkatkan cakupan perilaku pemberian ASI ekslusif.  


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 12-19
Author(s):  
Aji Rustam ◽  
Yulaika Ruslina

Mahasiswa dari berbagai daerah berkumpul dalamkehidupan kampus, yang merupakan salah satu sasaran strategis terjadinya degradasi moral dan etika perilaku. Etika Perilaku mahasiswa kepada dosennya mengalami penurunan dari masa ke masa. Sebagai warga kampus mahasiswa akan berkomunikasi dengan dosen. Dalam hubungannya ini, etika dalam berperilaku akan berperan penting dan menuntut tingkah laku untuk bersikap baik. Penelitian bertujuan mengetahui pentingnya mahasiswa bersikap terhadap dosen pada saat proses belajar mengajar berlangsung didalam kelas dan lingkungan kampus. Lokasi penelitian di kampus, penelitian jenis kualitatif. Hasil diketahui  bahwa informan seluruh (100%) pernah melanggar peraturan kampus. Sebagian dari (66,67 %) pernah satu kali melanggar peraturan kampus.Sebagian (66,67%) pernah membaca buku peraturan mahasiswa. Sebagian (66,67%) pernah satu kali di tegur dosen. Hampir seluruh (83,33%) pernah langsung di nasehati, dibimbing dan diarahkan. Setengah (50%) pernah membaca buku peraturan mahasiswa.Sebagian (66,67%) memahami arti sikap.Sebagian (66,67%) Pernah satu kali didalam kelas saat belajar.Hampir seluruh  (83,33%) pernah satu kali di tegur dosen. Sebaiknya peraturan akademik sikap mahasiswa tertulis, di tempel di dalam kampus.


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 115-121
Author(s):  
Andi Asrina ◽  
Arsyad Aryadi ◽  
Nilawati Andi

This study aims to determine the comparison of prostaglandin and endorphin levels in adolescents with primary dysmenorrhea with and without warm (37-40oC) and cold (18-20oC) hydrotherapy. This quasi-experimental study with a post-test only controls group design was carried out in Islamic Boarding Schools with a sample of 36 young girls divided into 3 groups: 12 teens given warm hydrotherapy, 12 teens given cold hydrotherapy and 12 teens not given intervention (control). Blood plasma is taken after an intervention is given on the first day of menstruation. Examination of prostaglandin and endorphins levels using the enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) kit method. After cold hydrotherapy, the mean levels of prostaglandins in the cold hydrotherapy group were twice higher (569 pg/ml) compared to controls (394 pg/ml). The mean prostaglandin level in the warm hydrotherapy group also showed an increase prostaglandin (437 pg/ml) compared to the control (394 pg/ml). In addition to increasing levels of prostaglandins, increased levels of endorphins also occurred in the group given warm hydrotherapy (154 pg/ml) and the group was given cold hydrotherapy (187 pg/ml) compared to the control (119 pg/ml) p = 0.001. The conclusion in this study is that warm and cold hydrotherapy can increase levels of prostaglandins and endorphins in adolescents with primary dysmenorrhea. However, cold hydrotherapy increases endorphin levels higher than warm hydrotherapy. Key words: Prostaglandin, Endorphin, Hydrotherapy, Primary Dismenorrhea.


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 68-73
Author(s):  
Rahmawati Rahmawati ◽  
Syarif Syafruddin ◽  
Nontji Wena

The component of antenatal care received by pregnant women is classified as incomplete because the implementation of standard pregnancy services is still using conventional methods. There are obstacles faced by midwives, such as the limited time in a recording, which has an impact on the declining quality of antenatal care standards. This research aims to compare the effectiveness of the use of KIA books and MONSCA applications in midwives in the application of the standard Antenatal service 14 T. This research was conducted in Puskesmas Tanete and Puskesmas Bontobangun Bulukumba District. The method used in the study is experimental quasi (pre-test post-test nonequivalent control design). Using a sample of midwives in this study, as many as 36 people were divided into two groups (18 intervention groups and 18 control groups). The sampling technique in this study used purposive sampling. Data were analyzed using the Mann-Whitney Test. The results showed that there was a difference in the effectiveness of using KIA books with MONSCA applications, MOSCA's applications were easier to use, faster, safer, and more accurate than KIA books. It can be concluded that the MONSCA application is more effective than KIA books. Key words: Effectiveness, Android-based Smart Continuity of Care application, KIA book, Antenatal service 14 T


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 170-179
Author(s):  
Fuadah Ashri Nurfurqoni ◽  
Sinta Nuryati

Abstrak Berdasarkan Profil Kesehatan Jawa Barat pada tahun 2012, diketahui di Kabupaten Bogor sebanyak 23 orang ibu postpartum meninggal, padahal sudah sebanyak 87,4% ibu yang mendapatkan pelayanan postpartum oleh tenaga kesehatan.  Kondisi ini salah satunya dapat terjadi akibat komplikasi postpartum karena kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan diri pada masa postpartum. Padahal bidan harus dapat memberikan pendidikan kesehatan secara supportif-edukatif yang adekuat serta dukungan terhadap ibu postpartum, sehingga ibu merasa mampu merawat dirinyadan mencegah terjadinya masalah kesehatan pada masa postpartum. Kemandirian masa postpartum, dipengaruhi oleh faktor internal yang terdiri dari faktor fisik dan psikis, dan faktor lingkungan (eksternal) yang terdiri dari faktor linfkungan fisik, sosial budaya, ekonomi, dan lain sebagainya. Menurut Bloom faktor lingkungan mempengaruhi perilaku seseorang sampai dengan 45%. Salah satu faktor lingkungan yang cukup dominan pada ibu postpartum di Desa Babakan, Ciseseng, Kabupaten Bogor adalah pendampingan dukun bayi dan adat kebudayaan selama masa postpartum. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, dengan subjek penelitian ibu postpartum dini di Desa Babakan, Ciseeng, Kabuten Bogor. Lokasi tersebut dipilih karena di daerah tersebut, ketergantungan ibu postpartum terhadap dukun bayi dalam perawatan masa postpartum masih cukup tinggi. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Oktober 2018 terhadap 92 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel dependent dalam penelitian yaitu kemandirian perawatan diri ibu selama masa postpartum dini. Sedangkan variabel independentnya adalah faktor lingkungan yang terdiri dari variabel pendampingan dukun bayi dan kebudayaan/ adat selama masa postpartum. Variabel diukur dengan kuesioner. Analisis data menggunakan uji koefisien kontigensi lamda. Hasil: terdapat terdapat hubungan pendampingan dukun bayi terhadap kemandirian dan perawatan diri ibu selama masa postpartum dini, terdapat hubungan budaya terhadap kemandirian dan perawatan diri ibu selama masa postpartum dini. Paritas, pendidikan, dan pekerjaan merupakan perancu yang berhubungan dengan perawatan diri ibu selama masa postpartum dini. Penghasilan dan pendidikan merupakan perancu yang berhubungan dengan kemandirian ibu selama masa postpartum dini. Saran: perlu adanya paket pemberdayaan ibu postpartum untuk meningkatkan pengetahuan ibu, sehingga dapat meningkatkan kemandirian dan juga perawatan diri yang baik bagi ibu postpartum dini. Kata  Kunci: Postpartum, perawatan diri, kemandirian, budaya     Abstract         As many as 23 postpartum mothers died in Bogor District, even though 87.4% of mothers had received postpartum services by health workers. One of these conditions can occur due to postpartum complications due to a lack of maternal knowledge about self-care during the postpartum period. Midwives must be able to provide adequate supportive-educative health education as well as support for postpartum mothers, so mothers be able to care for themselves and prevent health problems during the postpartum period. The independence of the postpartum period is influenced by internal factors consisting of physical and psychological factors, and environmental factors (external) consisting of physical, socio-cultural, economic, and so on. According to Bloom environmental factors affect a person's behavior up to 45%. One of the dominant environmental factors in postpartum mothers in Babakan Village, Ciseseng, Bogor District is the assistance of traditional birth attendants and cultural customs during the postpartum period.       This study was an observational study with a cross-sectional approach, with the subject of early postpartum maternal research in Babakan Village, Ciseeng, Bogor District. The location was chosen because, in the area, the dependence of postpartum mothers on TBAs in postpartum care was high. The study was conducted in August-October 2018 of 92 respondents who met the inclusion and exclusion criteria. The dependent variable in the study is the independence of maternal self-care during the early postpartum period. Whereas the independent variable is an environmental factor consisting of the variables of assistance for traditional birth attendants and culture during the postpartum period. Variables are measured by questionnaire. Data analysis used the Lamda contingency coefficient test.       Results: there is a relationship between the dukun's assistance to the independence and self-care of the mother during the early postpartum period, there is a cultural relationship to the independence and self-care of the mother during the early postpartum period. Parity, education, and employment are confounders related to maternal self-care during the early postpartum period. Income and education are confounders related to maternal independence during the early postpartum.       Suggestion: there is a need for a postpartum maternal empowerment package to increase maternal knowledge, increase independence and good self-care for early postpartum mothers. Keyword: postpartum, culture, independence, self-care


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 74-79
Author(s):  
Siswati Rahmadyana ◽  
Aminuddin Aminuddin ◽  
Mappaware Nasrudin A ◽  
P Prihantono ◽  
Sinrang A Wardihan ◽  
...  

  Objective: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar serum 25 (OH) D pada ibu hamil Trimester III yang menggunakan hijab di RSIA Sitti Khadijah I Makassar. Metode: Desain penelitian adalah cross sectional study dengan penelitian sebanyak 62 responden yang diambil dengan tehnik purposive sampling pada ibu hamil trimester III di RSIA Sitti Khadijah I Makassar dengan menggunakan kuesioner, dan pengukuran kadar serum 25 (OH)D dengan menggunakan metode CLIA (Chemiluminescence Immunoassay) di Laboratorium PRODIA, pada bulan November-Desember 2019. Penelitian ini diuji menggunakan analisis statistik mann-whitney. Hasil : Hasil uji statistik memperlihatkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar serum vitamin D pada ibu hamil berhijab dan tanpa hijab (p>0.05), meskipun demikian rerata dan peringkat kadar serum vitamin D pada ibu hamil yang berhijab lebih tinggi dibandingkan ibu hamil tanpa hijab.


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 56-61
Author(s):  
Siti Nurbaya ◽  
Manapa Esther Sanda ◽  
Ahmad Mardiana ◽  
Muh.Nasrum Massi ◽  
Veni Hadju ◽  
...  
Keyword(s):  

Objective: Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh metode pembelajaran mentorship terhadap keterampilan pemeriksaan Leopold pada mahasiswi kebidanan di Kabupaten Sidenreng Rappang, Kota Madya Pare, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Method: Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2019  Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling pada mahasiswa Tingkat I yang aktif di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Program Studi D III Kebidanan yang ada di Wilayah Ajateppareng mulai Agustus sampai September 2019, yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok  intervensi sebanyak 40 subjek dan kelompok kontrol sebanyak 40 subjek, dan yang berhasil dianalisis sebanyak 80 mahasiswa. Results: Hasil analisis didapatkan bahwa rerata nilai keterampilan Leopold pre-test pada kelompok intervensi 56,32 ± 8,695 dan kelompok kontrol 50,68 ± 9,643 dengan nilai p = 0,003, sedangkan nilai rerata keterampilan Leopold mahasiswi post test pada kelompok mentorship 84,70±4,598 dan audiovisual 76,82±6,736 dengan nilai p = 0,000. Conclusion: Terdapat perbedaan rerata nilai pretest dan posttest antara kedua kelompok metodek pembelajaran, dimana metode  pembelajaran mentorship  secar umum lebih tinggi dalam peningkatan keterampilan pemeriksaan Leopold pada mahasiswa DIII Kebidanan.   KEYWORDS: Mentorship; Keterampilan Pemeriksaan Leopold


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 122-126
Author(s):  
Muthmainnah Muthmainnah ◽  
Mochammad Hatta ◽  
Muh. Nasrum Massi ◽  
Firdaus Hamid ◽  
Irawati Djaharuddin ◽  
...  

Latar Belakang : Bakteri Streptococcus pneumoniae, merupakan bakteri gram positif flora normal namun dapat menjadi bakteri pathogen penyebab pneumonia apabila  sistem kekebalan tubuh menurun. sekitar 180 pneumonia komuniti dengan angka kematian antara 20 - 35 %. Pneumonia komuniti menduduki peringkat keempat dan sepuluh penyakit terbanyak yang dirawat per tahun. Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut.  Tujuan: mendeteksi gen ply pada sputum penderita suspek pneumonia usia lanjut sebagai faktor virulensi dari S.pneumoniae secara kultur dan PCR. Metode: Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mendeteksi adanya faktor virulensi gen ply S.pneumoniae pada sputum penderita suspek pneumonia pada lanjut usia dengan metode kultur dan PCR. Hasil Penelitian : secara konvensional (metode kultur) diperoleh 1 sampel dari 56 sampel yang positif bakteri gram positif S. pneumoniae pada metode molekuler (PCR) terdapat 7 sampel positif bakteri S.pneumoniae dari 56 sampel.. Kesimpulan : Dalam mendeteksi gen ply pada sputum penderita lansia suspek pneumonia sebagai faktor virulensi dari bakteri S.pneumoniae secara kultur terdeteksi 1 sampel positif dari 56 sampel dan dengan metode PCR terdeteksi 7 sampel positif dari 56 sampel. Dalam mendeteksi gen ply dengan menggunakan kultur dan PCR dapat dikatakan bahwa metode PCR lebih akurat, cepat dan tepat dalam mendeteksi gen ply S.pneumonia pada sampel sputum penderita suspek pneumonia usia lanjut.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document