scholarly journals Perencanaan Jaringan 4G LTE 1800 MHz In-building pada Fakultas Kedokteran UM-Palembang menggunakan Propagasi COST-231

Author(s):  
Ade willy Alfian ◽  
Bengawan Alfaresi ◽  
Feby Ardianto

Perencanaan jaringan telekomunikasi merupakan hal yang sangat menentukan dalam kualitas sinyal pada jaringan yang diterima oleh pelanggam. Permasalahan yang sering terjadi adalah kualitas level sinyal coverage yang tidak merata terutama pada kondisi dalam gedung (Indoor). Sehingga kondisi dalam bangunan memerlukan perancanaan khusus untuk memastikan kondisi kualitas sinyal agar tidak terdapat blank spot. Pada penelitian ini merencanaan jaringan indoor 4G LTE frekuensi 1800 MHz dengan menggunakan model propagasi COST-231 pada gedung Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Penelitian ini menggunakan software radiowave propagation simulator. Hasil dari penelitian ini yaitu dengan perbedaan power transmit (2 antenna vertikal) menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai power transmit, maka nilai RSRP semakin baik. Akan tetapi nilai power transmit tidak mempengaruhi baik atau buruknya kualitas sinyal SIR.Pada analisa jumlah antenna yaitu 2 antenna, 3 anntena dan 4 antenna menunjukkan bahwa semakin banyak antenna yang digunakan pada gedung, maka nilai RSRP akan semakin baik, akan tetapi nilai SIR akan semakin jelek karena efek Interferensi antar antenna.

SINERGI ◽  
2017 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 23
Author(s):  
Farah Oktauliah ◽  
Dodi Setiabudi ◽  
Bambang Supeno

Kondisi gedung yang memiliki banyak ruangan juga terdapat banyak redaman yang mengakibatkan pelemahan sinyal sehingga diperlukan adanya perencanaan jaringan nirkabel. Tulisan ini membahas perencanaan jaringan 4G LTE pada Gedung A Fakultas Teknik Universitas Jember yang kemudian disimulasikan oleh perangkat lunak Radiowave Propagation Simulator (RPS) 5.4 dengan variasi pengambilan data berupa jenis antena dan letak ketinggian Femtocell Access Point (FAP). Perencanaan jaringan 4G LTE menggunakan metode propagasi indoor COST 231 Multi Wall diperoleh jumlah FAP yang dibutuhkan pada Lantai 1 sebesar 2 FAP, Lantai 2 sebesar 4 FAP, dan Lantai 3 sebesar 4 FAP. Analisa cakupan yang efektif pada perencanaan jaringan 4G LTE indoor diperoleh saat FAP menggunakan jenis isotropic antenna dan letak ketinggian FAP 2 meter dari permukaan lantai seperti pada Lantai 1 saat ketinggian FAP 2 meter dan menggunakan dipole antenna diperoleh mean level daya sebesar -88,04 dBm dan isotropic antenna diperoleh mean level daya sebesar -87,89 dBm, sedangkan saat FAP 3,5 meter menggunakan dipole antenna diperoleh mean level daya sebesar -88,89 dBm dan isotropic antenna diperoleh mean level daya sebesar -88,33 dBm. Perencanaan jaringan 4G LTE menggunakan RPS 5.4 dan metode COST 231 Multi Wall dapat diterapkan pada Gedung A Fakultas Teknik Universitas Jember.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 313-324
Author(s):  
Ahmad Mudhhirulhaq Syam ◽  
Daniel Junianto ◽  
Dyan Anggreani ◽  
Ilham Ferdian Suganda ◽  
Yusnita Rahayu

Makalah ini membahas perancangan jaringan indoor 4G LTE pada Gedung Rektor Universitas Riau menggunakan software aplikasi desktop Radiowave Propagation Simulator (RPS) 5.4. Perancangan jaringan indoor menggunakan model propagasi COST 231 Multi-Walls. Berdasarkan perhitungan area cakupan menggunakan model propagasi COST 231 Mulit-Wall yang telah dilakukan, dibutuhkan sebanyak 6 Femtocell Access Point (FAP) di setiap lantai. Analisis yang berhasil diperoleh dalam desain skenario posisi FAP pada tengah ruangan secara sejajar pada setiap lantai dengan level daya rata-rata -64,93 dBm dan SIR 6,72 dBm. Perancangan jaringan Femctocell 4G LTE menggunakan software RPS 5.4 dan model propagasi COST 231 Multi-Walls Mode dapat diterapkan ke Gedung Rektorat Universitas Riau.


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 40-48
Author(s):  
Maria Ulfah ◽  
Nelsia Pither Tadung

Area Indoor merupakan area yang kurang mendapatkan sinyal sehingga pelemahan sinyal terus menjadi permasalahan yang sering terjadi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya dukungan sistem komunikasi yang dapat mencakup sinyal didalam ruangan agar pelanggan dapat tetap berkomunikasi dengan lancar. Perlunya penerapan sistem komunikasi seluler indoor dilakukan untuk mendukung sistem outdoor sehingga layanan seluler dapat melayani seluruh user.Penelitian ini membahas perancangan jaringan indoor femtocell 4G LTE pada gedung Elektronika Politeknik Negeri Balikpapan pada lantai 1,2 dan 3 dengan model propagasi Cost 231 multiwall indoor. Perancangan ini disimulasikan dengan menggunakan Software Radiowave Propagation Simulator 5.4 (RPS). Dari hasil perhitungan didapatkan jumlah Femtocell Access Point (FAP) pada setiap lantainya sebanyak 3 buah, penempatan FAP di bagian tengah  disetiap lantai gedung Elektronika. Dari hasil perancangan didapatkan pada lantai 1 nilai RSRP -32,18 dBm dan SIR sebesar 12,31 dB, untuk lantai 2 RSRP  -34,20 dBm dan SIR sebesar 13,52 dB, dan lantai 3 nilai RSRP -33,32 dBm dan SIR sebesar  13,27 dB


2017 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Maria Ulfah
Keyword(s):  

2013 ◽  
Vol 8 (15) ◽  
pp. 33-40
Author(s):  
Javier Enrique Arévalo Peña

En la planeación de las próximas generaciones de redes inalámbricas es importante contar con estudios de radio propagación que permitan establecer diseños adecuados para ofrecer los servicios proyectados por las nuevas tecnologías a los usuarios móviles. En este artículo se presentan aspectos relacionados con el comportamiento de cobertura de radio propagación del modelo propuesto por el 3GPP (3rd Generation Partnership Project) para un entorno urbano en una red LTE (Long Term Evolution) empleando sistemas de antenas convencionales y sistemas de antena adaptativas (AAS). Para ello se utiliza la herramienta de software ICS Designer y se establece como escenario los alrededores la Fundación Universidad Autónoma de Colombia ubicada en el centro urbano de la ciudad de Bogotá D. C.


2019 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 9538-9542

In vision of searching for the right Unmanned Aerial System (UAS) for a specific mission, there are multiple factors to be considered by the operator such as mission, endurance, type of payload and range of the telemetry and control. This research is focusing on extending control range of the UAS by using 4G-LTE network to enable beyond-line-of-sight flying for the commercial UAS. Major UAS such Global Hawk, Predator MQ-1 are able to fly thousands of kilometers by the use of satellite communication. However, the satellite communication annual license subscription can be very expensive. With this situation in mind, a new type of flight controller with 4G-LTE communication has been developed and tested. Throughout the research, blended-wing-body (BWB) Baseline B2S is used as the platform for technology demonstrator. Result from this analysis has proven that the proposed system is capable to control a UAS from as far as United Kingdom, with a latency less than 881 ms in average. The new added capability can potentially give the commercial UAS community a new horizon to be able to control their UAS from anywhere around the world with the availability of 4G-LTE connection


1988 ◽  
Vol 24 (21) ◽  
pp. 1309 ◽  
Author(s):  
Z. Wu ◽  
T.S.M. Maclean ◽  
M.J. Mehler ◽  
D.J. Bagwell

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document