JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

139
(FIVE YEARS 45)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Politeknik Negeri Balikpapan

2477-5177, 2338-6649

2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Mifta Nur Farid ◽  
Dani Dwi Putra ◽  
Barokatun Hasanah

Audio forensics is a field of science that analyzes audio such as sound recordings. Voice recordings always have information in the form of frequency characteristics, the identities of these frequencies can be identified. Furthermore, an analysis of changes in pitch and formant will be carried out. This study used pitch analysis and analysis of variance on formants. With the correct procedure for handling recorded sound evidence which is then followed by procedural examination and analysis, it is hoped that the results of the voice recognition examination can scientifically show the ownership of the voice in the recording. Based on the results of the overall analysis of the sound recordings of evidence and comparison after carrying out various stages of analysis, the voice recordings are "not identical" from the same person. The thing that causes the inequality in voice identification is the difference in intonation or tone of the subject's speech when the voice is recorded.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 9-16
Author(s):  
Muhammad Najib Ariyanto

AbstractCongestion is a problem in transportation that most occurs on urban roads. The increase in the number of vehicle that are not matched by an increase in road capacity makes the volume of vehicle that cross the road exceeds the existing road capacity causing congestion. Besides increasing the number of vehicle, one of the causes of congestion was the existence of U-Turns. The poor design and management of U-Turns will cause drivers to be disorganized when turn around and causing congestion. Factors that cause congestion on the U-Turns include delay and length of queue. This research was conducted with multiple linear regression methods with data in the form of traffic surveys  and road geometry. The results of multiple linear regression analysis mentioned that the vehicle delay time on the U-Turn movement was caused by the turning volume and the median aperture width with the  dominant factor is the median aperture width. Then, the length of queue on the U-Turn movement is caused by the delay time and the turning time with the dominant factor is the turning time. Keywords : congestion, length of queue, delay time, U-Turn AbstrakKemacetan merupakan suatu permasalahan dalam transportasi yang sering terjadi di jalan perkotaan. Peningkatan jumlah kendaraan yang tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas jalan membuat volume kendaraan yang melintasi ruas jalan tersebut melebihi kapasitas jalan yang ada sehingga menyebabkan kemacetan. Selain peningkatan jumlah kendaraan, salah satu penyebab kemacetan adalah adanya U-Turn. Desain dan pengelolaan U-Turn yang kurang baik akan menyebabkan tidak teraturnya pengendara yang akan memutar arah sehingga menimbulkan kemacetan. Faktor yang menyebabkan kemacetan pada U-Turn diantaranya adalah  tundaan dan panjang antrian. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis regresi linier berganda dengan data berupa survei lalu lintas dan geometrik jalan. Hasil analisis regresi linier berganda menyebutkan bahwa waktu Tundaan kendaraan pada pergerakan U-Turn dipengaruhi oleh adanya Volume Putar Balik kendaraan dan Lebar Bukaan Median dengan faktor dominan berupa Lebar Bukaan Median. Kemudian Panjang Antrian pada pergerakan U-Turn dipengaruhi oleh waktu Tundaan dan Waktu Putar Balik dengan faktor dominan berupa waktu Putar Balik. Kata Kunci: kemacetan, panjang antrian, tundaan, U-Turn.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 77-87
Author(s):  
Ari Putra Putra

Tujuan pembuatan alat ini adalah untuk menghasilkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) sistem keamanan sepeda motor untuk mencegah kejahatan yang dapat di kendalikan melalui perangkat smartphone dengan koneksi NodeMCU sebagai pemancar WIFI. Perancangan dan pembuatan sistem secara keselurahan menggunakan motode reverse engineering dengan tahapan mempelajari prinsip komponen, analisis pemasangan komponen, membandingkan keunggulan produk, dan melakukan perancangan produk baru. Pada smartphone android menghasilkan aplikasi remote motor yang telah dibuat di blynk, yang mana terdapat mode securty, motor, engine, alarm dan gps tracker. Mode security yaitu melindungi dari perampokan dengan alarm. Jika mode securitydihidupkan lalu motor getaran,atau kunci kontak yang diambil dari izin klakson diharapkan akan menarik perhatian masyarakat untuk datang membantu mengagalkan aksi perampokan. Mode motor yaitu sebuah fitur yang dapat menghidupkan serta mematikan mesin motor melalui android. Mode engine bertujuan untuk mematikan mesin jarak jauh ketika pencuri membawa motor. Mode mati untuk melihat pengguna ketika lupa menaruh kunci atau motor smartphone tetap bisa dihidupkan dengan mengaktifkan starter 3 kali untuk keberadaan motor atau ketika lupa memarkirkan sepeda motor. Fitur perintah suara menghidupkan serta mematikan mesin motor untuk memudahkan interaksi pengguna melakukan kontak dengan perangkat keras.Fitur tombol rahasia bertujuan untuk membantu menghidupkan kontak setelah tekan kembali 1 kali untuk menghidupkan, untuk mematikan mesin cukup mematikan starter 2 kali. Gps (Global Positioning System) yaitu untuk kelengkapan lokasi bilamana motor dibawa oleh oknum


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 99-107
Author(s):  
Indra Ferdiansyah ◽  
Epyk Sunarno ◽  
Putu Agus Mahadi Putra ◽  
Brilianti Qori' Avrila

In the maintenance of Measuring and Limiting Devices (APP) by replacing the kWh Meter on the old kWh meter, as well as P2TL efforts to examine customers who have the potential to commit violations or lack of billing in adjusting electricity rates. In this operation an error / deviation check will be performed on the kWh meter to determine the feasibility of the kWh meter. So far, the measurement of deviation on the kWh Meter 3 Phase is done manually so that it is considered less effective. With this deviation gauge kwh meter 3 phase measurement, meter change officers and P2TL field officers will be able to help in measuring the deviation in the 3 phase kWh meter. This tool reads the power of the kWh meter through the display of the led impulse indicator, then compares it with the power measurement using the metering module at the same time so that the deviation can be detected whether more or less from the meter class, because the measurement standards are based on the meter class. The results obtained from testing on a kWh meter with a grade of 0.5, obtained a deviation of less than 0.5 percent, which means the kWh meter is good because it is still awake in its class according to SPLN No.96 of 1993.Keywords: Deviation, Kwh Meter, Maintaining APP, P2TL 


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 88-98
Author(s):  
Alif Pradana Hakim ◽  
Sena Sukmananda Suprapto ◽  
Mifta Nur Farid

Saat ini, banyak perangkat elektronik yang menggunakan baterai sebagai sumber dayanya seperti handphone dan laptop. Sebuah charger baterai yang bersumber AC (Alternating Current) memiliki sebuah penyearah AC ke DC (Direct Current). Keluaran penyearah AC-DC tidak sesuai untuk pengisian CC/CV (Constant Current/Constant Voltage), sehingga diperlukan buck converter untuk menghasilkan nilai yang diinginkan. Selain itu, penyearahan AC-DC membawa ripple yang dapat merusak baterai dan mempengaruhi rectification ratio (RR), sehingga memerlukan filter untuk mengurangi ripple dan meningkatkan rectification ratio. Percobaan dilakukan pada kondisi arus konstan atau CC 1,5A dan kondisi tegangan konstan atau CV 4,2V menggunakan variasi beban. Pada percobaan CC, diketahui bahwa peningkatan beban akan menyebabkan peningkatan duty cycle yang dibutuhkan. Pada uji coba CV, diperoleh hasil bahwa peningkatan beban menyebabkan pengurangan duty cycle yang dibutuhkan. Penggunaan filter pada kondisi CC dan CV dapat mengurangi ripple dan meningkatkan RR. Pada kondisi CC, ripple matematis, simulasi, dan uji coba secara berturut-turut berkurang 46,45%, 46,43%, dan 45,46%. RR matematis, simulasi, dan uji coba secara berturut-turut meningkat 18,17%, 18,17%, dan 21,59%. Pada kondisi CV, ripple matematis, simulasi, dan uji coba secara berturut-turut berkurang 46,44%, 46,6%, dan 48,78%. RR matematis, simulasi, dan uji coba secara berturut-turut meningkat 18,17%, 18,17%, dan 20,99%. Pengisian Li-ion 3Ah memakan waktu 4 jam 58 detik. Dimana pengisian CC selama 32 menit 10 detik dan pengisian CV selama 3 jam 28 menit 48 detik. Pada pengisian CC duty cycle meningkat saat terjadinya peningkatan tegangan baterai. Sedangkan pada pengisian CV, duty cycle menurun saat berkurangnya arus pengisian.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 44-49
Author(s):  
Ihsan Ihsan ◽  
Angga wahyu Aditya

Percepatan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia telah tertuang di dalam peraturan presiden (Perpres) nomor 55 tahun 2019. Percepatan pengembangan kendaraan listrik ini dilatarbelakangi oleh cadangan bahan bakar minyak yang terus menurun dan bahaya pencemaran lingkungan. Selain itu, pengembangan konsep kendaraan Low-Cost Green Car (LCGC) menjadi fokus penelitian di beberapa negara untuk memerangi pencemaran lingkungan. Pengembangan teknologi komponen penyusun battery, battery monitoring system (BMS) menopang sekitar 60% keberhasilan pengembangan kendaraan listrik. BMS dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan mengenai monitoring tegangan, arus dan temperature battery. Sensor tegangan pada BMS didesain menggunakan prinsip pembagi tegangan dengan mempertimbangkan tegangan kerja analog to digital converter (ADC) microcontroller. Penggunaan sensor arus ACS758 mempertimbangkan kebutuhan arus maksimal dari motor listrik yang digunakan. Sedangkan sensor temperature menggunakan PT100. Komunikasi serial digunakan untuk mengirimkan data dari microcontroller ke LabVIEW dengan protokol pengiriman data berupa data pembacaan tegangan, arus dan temperatur sebesar dua digit. Protokol pengiriman data dari microcontroller dicacah pada program block diagram LabVIEW dan ditampilkan pada front panel dalam bentuk grafik.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 17-23
Author(s):  
Indah Sari Zulfiana

To get good quality learning, a comfortable study room is needed both visually, audally and thermally. Thermal comfort is greatly influenced by the climatic conditions of a region. In areas with high daily air temperature, high humidity and low air velocity, it is difficult to produce thermal comfort with natural air conditioning. Jayapura City is one of the cities in Indonesia with daily air temperature and high humidity and low air velocity. Therefore, adaptive processes are needed to achieve thermal comfort in spaces, including study rooms. Each human's adaptive thermal comfort is different according to local climatic conditions. The purpose of this study was to determine the adaptive thermal comfort of students in naturally ventilated classrooms at the Jayapura University of Science and Technology (USTJ) in the city of Jayapura, Papua, namely students 'neutrality, acceptance and thermal preferences, as well as students' adaptive behavior in achieving thermal comfort. This research was conducted in one of USTJ's classrooms in Jayapura, Papua. Four environmental parameters were measured, namely temperature, humidity, wind speed, and mean radiant temperature (MRT). The data were obtained through filling out a questionnaire to 100 USTJ students during the space measurement. Thermal neutrality data were analyzed using regression analysis using SPSS software, while thermal acceptance and preference and adaptive behavior were analyzed based on the results of the questionnaire answers. The results showed that USTJ students' thermal neutrality was at 29.°C Ta or 29.55°C Top. all students can accept the thermal conditions of the room, but 59% of students choose to want the room to be cooler due to their thermal preferences. The adaptive behavior that is carried out is turning on the fan, picking up objects to be used as a fan, leaving the room and drinking more often.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 71-76
Author(s):  
Wahyu Anhar ◽  
Muhammad Faisal

Produktivitas wheel loader salah satunya ditentukan oleh kinerja sistem hidrolik. Berdasarkan studi kasus terjadi permasalahan pada peralatan kerja wheel loader WA 600-3A Komatsu dengan serial number 52719. Lift cylinder rod pada unit mengalami penurunan (drift) diluar batas standar unit. Permasalahan ini terjadi pada hours meter (HM) unit sebesar HM 6.398. Pengukuran gerak lift cylinder rod, pengamatan visual, data riwayat periodical service (PS) dan trouble, serta hasil analisa oli hidrolik dilakukan untuk menentukan penyebab kerusakan. Berdasarkan hasil pengukuran gerak pada lift cylinder rod bahwa didapatkan hasil ukur sebesar 130 mm/15 menit. Hasil tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi penyimpangan nilai gerak sebesar 90 mm dari batas standar unit. Berdasarkan hasil pengamatan visual, bahwa ditemukan keausan pada dinding bagian dalam lift cylinder, wear ring, dan piston ring. Selain itu, ditemukan adanya debris pada komponen return filter dan juga terjadi kebocoran oli hidrolik melalui seal head lift cylinder. Masa pakai oli hidrolik berdasarkan data PS dan trouble unit, bahwa diketahui telah melampui standar masa pakai oli hidrolik. Penggunaan oli hidrolik melampaui standar masa pakai menyebabkan turunnya kemampuan oli untuk melumasi diantara komponen yang saling bergesekan. Internal lift cylinder mengalami gesekan berlebih sehingga terjadi keausan. Akibat adanya keausan tersebut, menyebabkan lift cylinder rod mengalami drift diluar standar unit. Adanya debris akibat keausan dan kontaminasi juga telah ditunjukkan oleh hasil analisa oli hidrolik.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 59-64
Author(s):  
Amrullah Mansyur

Pendingin termoelektrik merupakan solid state technology yang bisa menjadi alternatif teknologi pendingin pengganti sistem vapor compression. Salah satu komponen dari pendingin termoelektrik adalah heatsink yang pemasangannya paling sering digunakan untuk keandalan dan pengaturan termal suatu rangkaian. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah dihasilkan mesin pendingin berupa cooler box termoelektrik  dengan daya listrik yang rendah, menganalisa kinerja termoelektrik pada cooler box sehingga dapat ditentukan pemilihan heatsink terbaik yang digunakan pada cooler box. Penelitian dilakukan dengan  melakukan perancangan dan perakitan  cooler box berbahan plastik berukuran 150 mm x 150 mm x 210 mm ,modul termoelektrik TEC-12706 , sumber listrik power supply 12V, 20 A dan heatsink aluminium yang divariasikan. Pengujian pada cooler box thermoelektrik dilakukan selama 120 menit dan dapat disimpulkan bahwa hasil terbaik dengan menggunakan heatsink berukuran 100mm x 120mm x 35mm, konsumsi daya listrik 19.6 W, beda temperatur sebesar 29.7oC, kalor yang diserap pada sisi dingin  20.1 W, kalor yang dilepas pada sisi panas sebesar 39.7 W, temperatur ruang pendingin 18.75oC dan COP sebesar 0.57.   


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 65-70
Author(s):  
Randis Baharuddin
Keyword(s):  

Energi alternatif merupakan salah satu solusi tepat dalam pemenuhan energi listrik yang bersumber dari bahan bakar fosil karena dipandang energi terbarukan dan ramah lingkunan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan perancangan dan membuat suatu perangkat mini portable PLTS untuk petani dan nelayan di daerah terpencil. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan perancanan dan pembuatan alat. Selanjutnya dilakukan pemgukuran tegangan dan arus  pada outrput ke lampu DC dan port charger HP. Hasil penelitian menunjukkan alat dapat bekerja dengan baik dengan mampu menyalakan perangkat lampu DC dan mencharger HP pada perangkat outpunya. Hasil pengukuran pada output terminal lampu DC menunjukkan tegangan yang dihasilkan berkisar pada 12,44 – 12,54 Volt sementara untuk arus konstan pada 0,86 Ampere. Sementara pengukuran pada terminal charger HP diperoleh 4,95 – 5,2 Volt dan arus konstan pada nilai 0,54 Ampere.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document