Indonesian Journal on Computing (Indo-JC)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

74
(FIVE YEARS 14)

H-INDEX

2
(FIVE YEARS 0)

Published By "School Of Computing, Telkom University"

2460-9056, 2460-9234

2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 57
Author(s):  
Rita Rismala ◽  
Rudy Prabowo ◽  
Agung Toto Wibowo

Recommendation System is able to help users to choose items, including movies, that match their interests. One of the problems faced by recommendation system is cold-start problem. Cold start problem can be categorized into three types, they are: recommending existed item for new user, recommending new item for existed user, and recommending new item for new user. Pairwise preference regression is a method that directly deals with cold-start problem. This method can suggest a recommendation, not only for users who have no historical rating, but also for those who only have less demographic info. From the experiment result, the best score of Normalized Discounted Cumulative Gain (nDGC) from the system is 0.8484. The standard deviation of rating resulted by the recommendation system is 1.24, the average is 3.82. Consequently, the distribution of recommendation result is around rating 5 to 3. Those results mean that this recommendation system is good to solving cold-start problem in movie recommendation system.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 85
Author(s):  
Wahyu Kurniawan Hartanto ◽  
Danang Junaedi ◽  
Emil Robert Kaburuan

<br /><table class="data" width="100%"><tbody><tr valign="top"><td class="value">Angklung adalah kebudayaan khas Indonesia yang telah diakui UNESCO sejak tahun 2010. Salah satu bentuk pelestarian terhadap kebudayaan angklung, pemerintah kota Bandung menjadikan Saung Angklung Udjo sebagai tempat untuk melestarikan angklung. Seiring perkembangan teknologi, <em>game </em>angklung untuk <em>smartphone </em>sudah banyak dikembangkan. Pada suatu <em>game,</em> aspek <em>usability </em>merupakan salah satu aspek penting penghubung antara <em>user </em>dengan <em>game. </em>Berdasarkan evaluasi <em>usability </em>yang dilakukan menggunakan metode <em>Quality in Use Integrated Measurement </em>(QUIM) kepada beberapa aplikasi dan <em>game</em> angklung diperoleh rata- rata pengujian untuk semua faktor belum memenuhi aspek <em>usability </em>yang mengakibatkan pengguna mengalami kendala dalam menggunakan aplikasi <em>game </em>angklung. Oleh sebab itu perlu dilakukan perancangan <em>user interface </em>terhadap aplikasi <em>game</em> angklung supaya dapat digunakan dalam bermain angklung. Metode yang digunakan untuk perancangan <em>user interface </em>aplikasi <em>game </em>angklung adalah metode <em>user centered design </em>yang berfokus pada <em>characteristics, task, environments </em>dari pengguna. Berdasarkan hasil evaluasi dengan menggunakan QUIM aplikasi <em>game</em> Belajar Bermain Angklung dapat memenuhi kebutuhan dan kemampuan pengguna, hal ini terlihat dari nilai <em>usability</em> terendah sebesar 86% yang artinya sudah memenuhi aspek <em>usability</em></td></tr></tbody></table>


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 29
Author(s):  
Didit Adytia

This paper focuses on the numerical modelling and simulation of tsunami waves triggered by an underwater landslide. The equation of motion for water waves is represented by the Nonlinear Shallow Water Equations (NSWE). Meanwhile, the motion of underwater landslide is modeled by incorporating a term for bottom motion into the NSWE. The model is solved numerically by using a finite volume method with a momentum conservative staggered grid scheme that is proposed by Stelling &amp; Duinmeijer 2003 [12].  Here, we modify the scheme for the implementation of bottom motion. The accuracy of the implementation for representing wave runup and rundown is shown by performing the runup of harmonic wave as proposed by Carrier &amp; Greenspan 1958 [2], and also solitary wave runup of Synolakis, 1986 [14], for both breaking and non-breaking cases. For the underwater landslide, result of the simulation is compared with simulation using the Boundary Integral Equation Model (BIEM) that is performed by Lynett and Liu, 2002 [9].


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 75
Author(s):  
Muhammad Croassacipto ◽  
Muhammad Ichwan ◽  
Dina Budhi Utami

<span lang="IN">Tangan dapat menghasilkan berbagai pose di mana setiap pose dapat memiliki makna atau tujuan yang dapat digunakan sebagai bentuk komunikasi ditentukan sesuai kesepakatan umum atau siapa yang berkomunikasi. Pose tangan dapat digunakan sebagai interaksi manusia dengan komputer yang lebih cepat, intuitif dan sesuai dengan fungsi alami dari tubuh manusia yang disebut <em>Handsign</em>. Salah satunya adalah <em>Kodály Handsign</em> yang dibuat oleh seorang komposer Hungaria bernama Zoltán Kodály yang merupakan konsep dalam pendidikan musik di Hungaria. Pendekatan langsung ini digunakan dalam pertunjukan angklung interaktif dalam menentukan nada yang akan dimainkan dengan algoritma <em>K-Nearest Neighbor</em> (KNN) untuk proses klasifikasi berdasarkan pose tangan. Proses klasifikasi ini dilakukan pada data yang diekstrak dari <em>Leap Motion Controller</em> yang mengambil nilai <em>Pitch</em>, <em>Roll</em> dan <em>Yaw</em> berdasarkan prinsip dasar pesawat. Hasil penelitian dilakukan sebanyak 5 kali dengan nilai k secara periodik 1,3,5,7,9 dengan data uji beruapa pose yang terdiri dari 1004 Do, 891 Re, 526 Mi, 661 Fa, 612 Sol, 913 La, 702 Si dan 874 Do' terhadap 21099 data latih. Hasil tes dapat mengenali pose tangan dengan nilai k optimal <span> </span>k=1 dengan tingkat akurasi 94,87%.</span>


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 43
Author(s):  
Dede Tarwidi

Stefan problem is a problem involving phase transition from solid to liquid or vice versa where boundary between solid and liquid regions moves as function of time. This paper presents numerical solution of one-dimensional two-phase Stefan problem by using finite element method. The governing equations involved in Stefan problem consist of heat conduction equation for solid and liquid regions, and also transition equation in interface position (moving boundary). The equations are difficult to solve by ordinary numerical method because of the presence of moving boundary. As consequence, the equations is reformulated into the form of internal energy (enthalpy). By the enthalpy formulation, solution of the heat conduction equations is no longer concerning the phase state of material. The advantage of the enthalpy formulation is that, finite element method can be easily implemented to solve Stefan problem. Numerical simulation of interface position, temperature profile, and temperature history has good agreement with the exact solution. The approximation of interface position using finite element method was found that it is more accurate than the approximation by using Godunov method. The simulation results also reveal that the finite element method for solving Stefan problem have smaller mean absolute error than the Godunov method.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 119
Author(s):  
Siti Amatullah Karimah

<p><em>Voice over Internet Protocol </em>(VoIP) adalah teknologi yang menggunakan internet untuk melakukan komunikasi jarak jauh. VoIP berkembang seiring dengan berkembangan teknologi <em>smartphone </em> yang pesat. Hal ini menyebabkan komunikasi menggunakan telepon konvensional sudah mulai ditinggalkan. Perkembangan teknologi VoIP<em> </em>yang pesat dengan penggunanya yang sudah sangat banyak mengakibatkan kemungkinan terajadinya <em>bufferbloat</em> pada jaringan. Permasalahan ini dapat diatasi dengan mekanisme pengatur antrian atau biasa disebut <em>Active Queue Management </em>(AQM). Ada berbagai macam AQM yang sudah dikembangkan seperti <em>Proportional Integral controller Enhanced </em>(PIE), <em>Controlling Delay </em>(Codel), <em>DropTail </em>dan sebagainya. Pada penelitian ini diimplementasikan dan dianalisis kualitas layanan VoIP dengan menerapkan <em>Proportional Integral controller Enhanced </em>(PIE) dan <em>DropTail. </em>Pengukuran kualitas dinilai dengan menggunakan metode perhitungan <em>Mean Opinion Score </em>(MOS). Penilaian terbagi menjadi dua yaitu secara subjektif dan objektif. Secara subjektif, nilai MOS didapatkan dengan mendengarkan langsung kualitas suara. Secara Objektif, nilai MOS didapatkan dengan perhitungan <em>R-Factor. </em>Hasil pengujian perbandingan nilai <em>Mean Opinion Score </em>(MOS) baik secara subjektif maupun objektif menunjukan bahwa kualitas VoIP dengan algoritma <em>Proportional Integral Controller Enhanced </em>(PIE) lebih baik daripada DropTail. Pada parameter <em>throughput, packet loss, maupun delay </em>PIE lebih juga lebih baik daripada Droptail. Ini mengindikasikan implementasi algoritma PIE terhadap layanan VoIP lebih baik daripada Droptail<em></em></p>


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 109
Author(s):  
Fariska Zakhralativa Ruskanda

The use of email as a communication technology is now increasingly being exploited. Along with its progress, email spam problem becomes quite disturbing to email user. The resulting negative impacts make effective spam email detection techniques indispensable. A spam email detection algorithm or spam classifier will work effectively if supported by proper preprocessing steps (noise removal, stop words removal, stemming, lemmatization, term frequency). This research studies the effect of preprocessing steps on the performance of supervised spam classifier algorithms. Experiments were conducted on two widely used supervised spam classifier algorithms: Naïve Bayes and Support Vector Machine. The evaluation is performed on the Ling-spam corpus dataset and uses evaluation metrics: accuracy. The experimental results show that different preprocessing steps give different effects to different classifier.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ali Assegaf ◽  
Rian Febrian Umbara ◽  
Isman Kurniawan

<p>Penelitian ini memiliki tujuan untuk membuat sebuah model prediksi hasil produksi biogas pada reaktor tipe <em>batch</em>. Simulasi pencernaan anaerobik akan glukosa sebagai substrat utama dengan konsentrasi awal 500 mgCOD/l, dan simulasi akan dilakukan selama 120 jam. Dalam penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui konsentrasi mikroorganisme yang terlibat dalam proses pencernaan anaerobik, serta akan dilakukan beberapa analisis seperti perbandingan metana yang dihasilkan pada simulasi dan eksperimen, pengaruh jumlah iterasi terhadap waktu yang dibutuhkan untuk melakukan <em>running </em>program, perbandingan jumlah glukosa dan mikroorganisme yang digunakan dalam simulasi terhadap jumlah metana yang akan dihasilkan. Untuk memprediksi jumlah produksi biogas, terdapat sebuah model yang umum digunakan yaitu <em>Anaerobic Digestion Model</em> <em>No 1</em> (ADM1). ADM1 dikembangkan oleh Asosiasi Water International (IWA) pada tahun 2002. Agar mendapatkan model yang memiliki akurasi yang tinggi akan digunakan sebuah metode numerik yaitu Hamming <em>Predictor-Corrector</em>. Setelah simulasi pencernaan anaerobik dilakukan, metana yang dihasilkan sebesar 417,48 MgCOD/l. Lalu mikroorganisme glukosa mengalami pertumbuhan yang maksimum jika dibandingkan dengan mikroorganisme lain yaitu sebesar 77 MgCOD/l. Konsentrasi awal substrat glukosa dan konsentrasi mikroorganisme yang digunakan pada proses simulasi sangat berpengaruh terhadap jumlah metana yang dihasilkan. Namun untuk konsentrasi awal mikroba yang lebih dari 30 MgCOD/l, cenderung menghasilkan metana yang konstan.</p>


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 65
Author(s):  
Mahmud Imrona ◽  
Aditya Arif Budiutama ◽  
Eko Darwiyanto ◽  
Dini Handayani

Drainase merupakan salah satu bangunan pelengkap jalan berfungsi untuk mengurangi dan membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Namun apabila terjadi kerusakan pada drainase maka kerusakan tersebut dapat menyebabkan bencana seperti banjir yang dapat mengakibatkan rusaknya struktur jalan, sehingga diperlukan pemeliharaan agar drainase tetap dapat berfungsi dengan baik. Namun pemeliharaan infrastruktur dibatasi oleh jumlah dana, waktu dan sumber daya. Keterbatasan tersebut mengakibatkan ketimpangan pengambilan keputusan dalam penentuan prioritas perbaikan drainase. Untuk menentukan prioritas perbaikan tersebut digunakan metode <em>Analytic Hierarchy Process</em> (AHP) untuk menghitung bobot setiap kriteria, metode <em>COmplex PRoportional ASsessment of alternatives with Grey relations</em> (COPRAS-G) untuk mendapatkan urutan prioritas perbaikan drinase dan metode <em>Mean Absolute Error </em>(MAE) untuk mendapatkan nilai akurasi. Dari hasil penelitian diperoleh bobot setiap kriteria, kriteria pertama adalah Tingkat Kerusakan Drainase dengan bobot 0,71, Volume Kerusakan Drainase dengan bobot 0,20 dan kriteria ketiga Waktu Perbaikan Drainase dengan bobot 0,09. Dengan nilai CR 0,083 menunjukkan bahwa matriks kriteria adalah konsisten. Hasil akurasi dari perbandingan prioritas perbaikan drainase antara PPK PJN Metropolitan Bandung dan COPRAS-G sebesar 100%. Studi kasus jalan Soekarno-Hatta di kota Bandung.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 147
Author(s):  
Christian Fredy Naa

<div class="page" title="Page 1"><div class="layoutArea"><div class="column"><p><span>In this article, the Ising model has been modified to simulate the effect of particle size on magnetic nanoparticles properties especially hole-doped manganites. The objective of this research is to give an insight and clear understanding about magnetic nanoparticles especially the effect of the particle size. The model considers common accepted magnetic nanoparticles theoretical model where each particle consists of core and surface/boundary part. The model mimics the particles size as a clusters or group of spins. The spins were designated as either core or boundary particles and differs for their exchange energy. The model predicts magnetization, coercivity, hysteresis and magnetic characteristics of core and boundary of the nanoparticles. The results are in a good agreement qualitatively with experimental results. The model also gives insight to the micro-states of the spin at each clusters for zero-field-cooled experiment.</span></p></div></div></div>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document