scholarly journals ANALISA PEMANFAATAN MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING PADA ROUTING PROTOCOL OPEN SHORTEST PATH FIRST

2020 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 59-64
Author(s):  
Angga Friyanto ◽  
Adam Mukharil Bachtiar ◽  
Abdu Sofyan Baihaqi

Transformasi digital diberbagai sektor membuat peningkatan kebutuhan infrastruktur jaringan untuk menopang tingginya trafik. Ketersedian sumber daya jaringan menjadi komponen penting dalam proses bisnis pada era digital. Selain penambahan infrastruktur, solusi yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah optimasi. OSPF (Open Shortest Path First) sebagai salah satu mekanisme penentuan jalur pengiriman data secara dinamis memiliki fitur dan performa yang baik dengan kalkulasi secara otomatis menggunakan algoritma yang memperhitungkan lebar bandwith. Dalam transmisi data, MPLS (Multiprotocol Label Switching) merupakan metode pengiriman paket data menggunakan label dalam proses penerusan pengiriman paket data. Penelitian ini menganalisis optimalisasi pemanfaatan MPLS sebagai mekanisme pengiriman paket data untuk komunikasi protokol routing OSPF. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah dengan eksperimen. Analisa yang dilakukan dengan membandingkan data hasil uji coba sistem jaringan OSPF yang menggunakan MPLS dan sistem jaringan OSPF tanpa MPLS. Dari analisa yang dilakukan dengan membandingkan  delay dan packet loss disimpulkan sistem jaringan yang menggunakan MPLS lebih efisien dan lebih cepat dalam komunikasi data. Kata Kunci: Data Transmisi, MPLS, OSPF, Rekayasa Trafik, Routing  

2019 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
Author(s):  
Made Dinda Pradnya Pramita ◽  
Lie Jasa

Seiring dengan perkembangan teknologi, pengimplementasian jaringan komputer dapat menggunakan simulator jaringan. Pengunaan simulator jaringan yang sering digunakan salah satunya adalah Graphical User Interface (GUI) dan sistem operasinya disediakan dari pihak pengguna karena sistem operasi yang digunakan berasal dari sistem operasi asli perangkat jaringan tersebut. Perkembangan pesat terhadap kebutuhan data mendorong masyarakat untuk melakukan pertukaran informasi antara satu dengan lainnya melalui satu jaringan. Komunikasi data dilakukan melalui pengiriman paket data antara jaringan berdasarkan internet protocol (IP) address. IP dibagi menjadi dua yaitu IPV4 dan IPV6 dalam proses pengiriman data dibantu dengan router. Pada penelitian ini akan berfokus pada analis kinerja routing protocol tersebut dengan menggunakan IPV6 dengan memperhatikan beberapa parameter seperti delay, packet loss, throughput dan waktu konversi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan OSPF lebih baik dibandingkan EIGRP pada nilai delay dan throughput  yaitu 2-15%. EIGRP lebih baik ketika koneksi mengalami down yaitu sebesar 45 – 52%. EIGRP memiliki waktu konvergensi yang lebih cepat dibandingkan OSPF yaitu dengan waktu 2 – 6 detik sedangkan OSPF sebesar 8 – 10 detik. Kata Kunci—EIGRP, OSPF, IPV6 dan Simulator


Author(s):  
Muhammad Nur Alfani ◽  
Bambang Sugiantoro

As an institution engaged in SMK Muhammadiyah 03 Yogyakarta  requires network infrastructure as a medium of communication. Infrastructure in SMK Muhammadiyah based VLAN but still using static routing and star topologies as a medium of communication between router. This leads to the main router performance overburdened  which makes the network infrastructure down. It is necessary to reform the network, especially in the communication protocol on the router by using protocol Open Shortest Path First(OSPF). OSPF is a link state-based routing protocol that uses Dijkstra’s algorithm to find the best path is taken as a communication medium. Makin paths made by considering various aspects of the parameters that affect network traffic. OSPF can minimize down on network infrastructure caused by the buren of a huge traffic to maintain the stability of traffic on communication lines. The results using the method QOS on infrastructure with the OSPF protocol can be classified very nice. It is obtaine from the measurement parameter delay <150 ms, packet loss (0%), an bandwidth has a very goo category based on the standard TIPHON. From the results of the QOS parameters also obtained a decrease in delay value by 31% on infrastructure with the OSPF protocol. This proves that the network traffic is more stable when using OSPF protocol.


2015 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Meydita Erliana Pardila ◽  
Mudrik Alaydrus

Proses transfer dan mendapatkan data yang lambat dan membutuhkan waktu yang lama menyebabkan user sering mengeluh dengan lambatnya kecepatan jaringan yang ada. PT. Bank Commonwealth (PTBC) sangat memerlukan kecepatan transfer data, selain itu kecepatan transfer data menjadi masalah yang sering dialami dalam jaringan. Laporan ini dibuat untuk mengetahui performa transfer rate dan kualitas antara media akses wireless dan wireline pada teknologi Multiprotocol Label Switching (MPLS) di PT. Bank Commonwealth (PTBC). Kinerja jaringan yang di uji adalah delay dan packet loss pada hasil test ping serta menguji kapasitas bandwidth yang disewa. Pengujian dilakukan pada lima cabang yang menggunakan akses wireless dan lima cabang yang menggunakan akses wireline selama lima hari pada saat office hour dannon office hour. Dari hasil pengujian terlihat bahwa media akses wireline lebih baik transfer rate-nya dan lebih stabil apabila dibandingkan dengan media akses wireless.Kata Kunci: Transfer Rate, MPLS, wireless, wireline, delay, packet loss, ping.


2014 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Setyo Budiyanto ◽  
Ahmad Suhendi Prasetyo

Perkembangan teknologi internet saat ini yang makin berkembang dengan pesat dari hari ke hari membuat layanan pada jaringan berbasis IP ini semakin diminati. Yang mengakibatkan menipisnya persediaan IPv4 sedangkan kebutuhan akan IP semakin bertambah. Maka dari itu, untuk memenuhi kebutuhan akan IP diciptakanlah IPv6. Dan sama seperti IPv4 untuk saling berkomunikasi di IPv6 dibutuhkan routing protocol. Ada beberapa routing protocol yang bisa digunakan pada IPv6. Beberapa diantaranya adalah Intermediate System-to-Intermediate System (IS- IS) dan IPv6 Open Shortest Path First version 3 (OSPFv3). IS-IS merupakan routing protocol publik yang menggunakan algoritma link state begitu juga dengan IPv6 OSPFv3 routing protocol juga menerapkan algoritma link state. Untuk pengujian dilakukan dengan melakukan akses video streaming yang melewati protocol routing yang diterapkan. Penelitian dilakukan pada network simulator dengan menggambarkan topologi jaringan yang menggunakan IS-IS dan OSPFv3. Dalam hasil simulasi ditemukan bahwa kinerja OSPFv3 lebih baik daripada IS-IS dalam hal delay, packet loss, throughput dan jitter. Tetapi dalam hal routing update IPv6 IS-IS lebih baik dari OSPFv3. Kata kunci : IPV6, IS-IS, OSPFv3, Routing Protocol,Kontrol otomatis, Temperatur, Sensor LM 35, Mikrokontroller 


2019 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 45
Author(s):  
Medi Taruk ◽  
Masna Wati ◽  
Eny Maria

Proses pertukaran informasi dan komunikasi data antar pengguna internet yang dilakukan di lokasi berbeda dan dalam waktu yang bersamaan dapat mengakibatkan semakin tinggi lalu lintas pertukaran informasi dalam suatu jaringan internet. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu mekanisme untuk menentukan dan pemilihan jalur lalu lintas data terbaik untuk dilalui paket data ketika proses pertukaran informasi dan komunikasi data berlangsung. Salah satu mekanisme untuk menentukan dan pemilihan jalur lalu lintas data tersebut adalah dengan menerapkan aturan pada perangkat router. OSPF (Open Shortest Path First) merupakan salah satu routing protocol yang memiliki lisensi kode terbuka (open source), OSPF menggunakan mekanisme routing link-state, kinerja OSPF ditentukan pada kebutuhan dan konsumsi bandwidth. Model optimasi yang dilakukan pada penelitian ini akan memberikan gambaran awal bagaimana suatu routing protocol OSPF bekerja dengan menerapkan teknologi traffic engineering pada wireless mesh network (WMN) menggunakan model multi protokol label switching (MPLS). Kemudian dilakukan analisis dan penilaian terhadap faktor-faktor terkait optimasi routing protocol OSPF dengan membuat rancangan topologi routing protokol OSPF pada jaringan wireless mesh dengan model jaringan MPLS menggunakan tools simulator jaringan.


Author(s):  
Amolkirat Singh ◽  
Guneet Saini

Many people lose their life and/or are injured due to accidents or unexpected events taking place on road networks. Besides traffic jams, these accidents generate a tremendous waste of time and fuel. Undoubtedly, if the vehicles are provided with timely and dynamic information related to road traffic conditions, any unexpected events or accidents, the safety and efficiency of the transportation system with respect to time, distance, fuel consumption and environmentally destructive emissions can be improved. In the field of computer and information science, Vehicular Ad hoc Network (VANET) have recently emerged as an effective tool for improving road safety through propagation of warning messages among the vehicles in the network about potential obstacles on the road ahead. VANET is a research area which is in more demand among the researchers, the automobile industries and scientists to discover about the loopholes and advantages of the vehicular networks so that efficient routing algorithms can be developed which can provide reliable and secure communication among the mobile nodes.In this paper, we propose a Groundwork Based Ad hoc On Demand Distance Vector Routing Protocol (GAODV) focus on how the Road Side Units (RSU’s) utilized in the architecture plays an important role for making the communication reliable. In the interval of finding the suitable path from source to destination the packet loss may occur and the delay also is counted if the required packet does not reach the specified destination on time. So to overcome delay, packet loss and to increase throughput GAODV approach is followed. The performance parameters in the GAODV comes out to be much better than computed in the traditional approach.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document