scholarly journals Isolasi bakteri resisten merkuri pada urin pasien dengan tumpatan amalgam di Puskesmas Tuminting

2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Julia V.F. Bahter ◽  
Billy J. Kepel ◽  
Fatimawali .

Abstract: Metal is very important for human life, albeit, some of them have toxic effects. Mercury is a heavy metal with a high toxicity level. In the field of dentistry, mercury is used as an ingredient of amalgam. The use of amalgam apparently triggers resistant bacteria due to continuous release of mercury since the usage of condensing amalgam in the tooth. This study was aimed to determine whether there were mercury-resistant bacteria in the urine of patients who had amalgam-filling tooth at Puskesmas Tuminting (primary health care) and to identify the types of mercury-resistant bacteria. This was a descriptive exploratory study using urine samples of patients in dental clinic with amalgam fillings minimal for 6 months. The results obtained 30 isolates of mercury-resistant bacteria with 6 genera of bacteria resistant to mercury, as follows: Klebsiella sp, Bacillus sp, Staphylococcus sp, Hafnia sp, Enterobacter sp, and Eubacteria sp. Conclusion: There were mercury-resistant bacteria in the urine of patients with amalgam-filling teeth in the Dental Clinic of Puskesmas Tuminting.Keywords: amalgam, mercury-resistant bacteria  Abstrak: Logam sangat penting bagi kehidupan manusia. Walaupun demikian beberapa jenis logam memiliki efek toksik, salah satunya ialah merkuri. Merkuri tergolong logam berat dengan tingkat toksisitas yang tinggi. Dalam bidang kedokteran gigi, merkuri digunakan sebagai salah satu bahan campuran amalgam. Penggunaan amalgam ternyata memicu bakteri resisten merkuri dikarenakan pelepasan Hg secara terus menerus sejak dilakukan kondensasi amalgam di dalam mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat bakteri resisten merkuri dalam urin pasien yang menggunakan amalgam di Puskesmas Tuminting dan untuk mengidentifikasi jenis bakteri resisten merkuri yang ditemukan. Jenis penelitian ialah deskriptif eksploratif. Sampel penelitian ialah urin pasien di Poli Gigi dengan tumpatan amalgam minimal 6 bulan. Hasil penelitian menapatkan dari 30 isolat bakteri resisten merkuri terdapat 6 genus bakteri yang resisten terhadap merkuri, yaitu: Klebsiella sp, Bacillus sp, Staphylococcus sp, Hafnia sp, Enterobacter sp, dan Eubacteria sp. Simpulan: Terdapat bakteri resisten merkuri dalam urin pasien dengan tumpatan amalgam merkuri di Poli Gigi Puskesmas Tuminting.Kata kunci: amalgam, bakteri resisten merkuri

2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Geby V. Wardalina

Abstract: Amalgam is an ingredient for filling the affected tooth caries. It is a special mixture of metals containing mercury. Mercury is a natural heavy metal that has bad impact on human health. Mercury in amalgam can be released into the oral cavity and absorbed via the digestive tract, and then excreted via urine and feces. This study aimed to obtain the bacteria which were resistant to mercury in feces. This was a descriptive explorative study. Samples were taken from the stool of three patients with amalgam fillings at Dental Clinic Primary Health Center Bahu. The three patients had used amalgam fillings at least 5 years. Samples were tested morphologically, physiologically, and biochemically at the Laboratory of Biotechnology, University of Sam Ratulangi Manado. The results showed that there were 2 genus of mercury-resistant bacteria at mercury concentration of 40 ppm, namely Bacillus sp and Escherichia coli.Keywords: Amalgam, bacteria, feces, mercury Abstrak: Amalgam merupakan bahan untuk merestorasi gigi yang terkena karies. Amalagam adalah jenis logam campur khusus yang mengandung merkuri. Merkuri merupakan logam berat alamiah yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Merkuri pada amalgam bisa terlepas ke kavum oris, diabsorpsi ke dalam saluran pencernaan, lalu diekskresikan melalui urine dan feses. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bakteri yang resisten terhadap merkuri dalam feses pada pasien dengan tumpatan amalgam. Jenis penelitian ini ialah deskriptif eksploratif. Sampel feses diambil dari 3 pasien dengan tumpatan amalgam di Poli Gigi Puskesmas Bahu yang telah menggunakan tumpatan amalgam minimal 5 tahun kemudian diuji secara morfologik, fisiologik, dan biokimia di Laboratorium Bioteknologi FMIPA Universitas Sam Ratulangi Manado. Hasil penelitian mendapatkan 2 genus bakteri resisten merkuri yang bertahan sampai konsentrasi merkuri 40 ppm, yaitu Bacillus sp dan E. Coli Kata kunci: amalgam, bakteri, feses, merkuri


2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Intan P.R. Sompie ◽  
Billy J. Kepel ◽  
Fona Budiarso

Abstract: Mercury is one of the most toxic heavy metals. Although it can be harmful for human health, the use of mercury in daily life virtually covers all aspects of human life, including its use as the material for dental amalgam fillings. The mercury in amalgam may enter the body, be absorbed by the digestive tract, and then be excreted through the urine. There are bacteria known to be resistant to mercury. This stduy was aimed to obtain and identify the mercury-resistant bacteria in the urine of patients with amalgam fillings. This was a descriptive-explorative study using urine samples of 2 patients who had used amalgam fillings for at least 6 months at Puskesmas (primary health care) Paniki Bawah. The samples underwent morphology, physiology, and biochemistry tests at the Microbiology Laboratory of Pharmacy FMIPA Sam Ratulangi University. The results showd that there were 3 genus of mercury resistant bacteria that survived in 10 ppm, 20 ppm, and 40 ppm concentrations of mercury, as follows: Bacillus, Klebsiella, and Staphylococcus. Conclusion: There are 3 genus of mercury resistant bacteria in the urine of patients with amalgam dental fillings.Keywords: mercury, amalgam, urine, bacteria, resistant Abstrak: Merkuri merupakan salah satu jenis logam berat berbahaya. Walaupun diketahui memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia, namun pemanfaatan merkuri dalam kehidupan sehari-hari hampir meliputi semua aspek kehidupan manusia, termasuk dalam penggunaannya sebagai bahan tumpatan gigi amalgam. Merkuri dalam amalgam akan masuk ke dalam tubuh, diabsorbsi melalui saluran pencernaan, dan dieskresikan melalui urin. Diketahui bahwa terdapat bakteri yang resisten terhadap merkuri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi bakteri resisten merkuri yang terdapat pada urin pasien dengan tumpatan amalgam. Jenis penelitian ialah deskriptif eksploratif dengan mengambil sampel urin pada 2 pasien yang menggunakan tumpatan amalgam minimal 6 bulan di Puskesmas Paniki Bawah. Sampel diuji secara morfologi, fisiologi, dan biokimia di Laboratorium Mikrobiologi Farmasi FMIPA Universitas Sam Ratulangi. Hasil penelitian mendapatkan dari berbagai uji yang dilakukan ditemukan 3 genus bakteri resisten merkuri yang bertahan pada konsentrasi merkuri 10 ppm, 20 ppm, dan 40 ppm, yaitu Bacillus, Klebsiella, dan Staphylococcus. Simpulan: Terdapat 3 genus bakteri resisten merkuri pada urin pasien dengan tumpatan amalgam di Puskesmas Paniki Bawah. Kata kunci: merkuri, amalgam, urin, bakteri, resisten


2015 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Terence Kanzil ◽  
Fatimawali . ◽  
Aaltje Manampiring

Abstract: Mercury is a toxic heavy metal that is used for dental fillings in the form of amalgam. To reduce the toxic effects produced by mercury, mercury resistant bacteria can be used. Bacillus sp is a gram-positive bacteria that is resistant to mercury. Besides having the mer operon genes that can transform Hg2+ to Hg0 that is less toxic, Bacillus sp bacteria also produce esterase that cause these bacteria resistant to erythromycin antibiotic. Erythromycin is a macrolide class of antibiotic used for the treatment of diseases caused by Gram-positive bacteria, especially Staphylococcus and Diphtheroids. To determine the resistance of Bacillus sp bacteria against mercury and erythromycin antibiotic. This study used a descriptive exploratory method with samples of bacteria and mercury are already available in the Laboratory of Pharmaceutical Microbiology. Based on the research that has been conducted, showed that the Bacillus sp bacteria is resistant to mercury and erythromycin.Keywords: bacteria, bacillus sp, resistant, mercury, erythromycinAbstrak: Merkuri merupakan logam berat bersifat toksik yang digunakan untuk penambalan gigi dalam bentuk amalgam. Untuk mengurangi efek toksik yang dihasilkan oleh merkuri, dapat digunakan bakteri resisten merkuri. Bakteri Bacillus sp merupakan bakteri gram positif yang resisten terhadap merkuri. Selain memiliki gen mer operon yang dapat mengubah Hg2+ menjadi Hg0 yang kurang toksik, bakteri Bacillus sp juga membentuk esterase yang menyebabkan terjadinya resisten bakteri ini terhadap antibiotik eritromisin. Eritromisin adalah antibiotik golongan makrolid yang digunakan untuk pengobatan penyakit akibat bakteri Gram positif khususnya Staphylococcus dan Diphtheroids. Untuk mengetahui resistensi bakteri Bacillus sp terhadap merkuri dan antibiotik eritromisin. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif dengan sampel bakteri dan merkuri yang sudah tersedia di Laboratorium Mikrobiologi Farmasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh bahwa bakteri Bacillus sp resisten terhadap merkuri dan eritromisin.Kata Kunci: bakteri, bacillus sp, resisten, merkuri, eritromisin


2014 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Maichel Yorgen

Abstract: Mercury is one of kinds of hazardous metals which is highly found in nature and spread in rocklike, ore, soil, water, and air as the inorganic and organic compounds. The metal of mercury is dangerous to human’s life because it can cause the substantially clinical manifestations started from being poisoned, nerve palsy and even cause death. One of attempts to mercury detoxification can be done by using mercury-resistant microorganism such as mercury-resistant bacteria. That would happen if the mercury spread inside the human’s body with small value in a very chronic time can make the bacteria inside the human’s body to be able to adapt even able to reduce mercury so that it becomes harmless. The research aims to identify the kind of bacteria that resists to mercury, in this case, to the kind of mercury HgCl2 and Phenyl Mercury found on tartar, urine, and feses upon the individual in Pakadoodan Village of Bitung City by using the way to check the value of bacteria resistance to mercury, afterwards the Physiology test, Biochemical, and Morphology is done to identify the kind of that bacteria. From the research result done there are 4 genus of bacteria which was successfully identified, those are, Streptococcus sp, E.Coli, Bacillus sp, and Staphylococcus sp. By the classification HgCl2 is the bacteria with the genus of     Bacillus sp which is found in urine, feses and tartar, and Staphylococcus sp which is found also in urine with the resistance level of 40 ppm each and phenyl mercury is the bacteria with the genus of Streptococcus sp, which is found in tartar and E.Coli which is found in feses and urine with the resistance level 20 ppm each. Keywords: mercury, bacteria, mercury-resistant bacteria Abstrak: Merkuri adalah salah satu jenis logam berbahaya yang banyak ditemukan di alam dan tersebar dalam batu - batuan, biji tambang, tanah, air dan udara sebagai senyawa anorganik dan organik. Logam merkuri sangat berbahaya terhadap kehidupan manusia karena dapat memberikan manifestasi klinik yang cukup bermakna mulai dari keracunan, kelumpuhan saraf bahkan dapat meneyebabkan kematian. Salah satu usaha untuk detoksifikasi merkuri dapat dilakukan dengan menggunakan mikroorganisme resisten merkuri seperti bakteri resisten merkuri. Hal itu dapat terjadi jika merkuri yang terpapar dalam tubuh manusia dengan kadar yang kecil dalam waktu yang sangat kronis dapat membuat bakteri dalam tubuh manusia tersebut dapat beradaptasi bahkan dapat mampu meruduksi merkuri tersebut sehingga menjadi tidak berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis bakteri yang resisten terhadap merkuri dalam hal ini terhadap jenis merkuri HgCl2 dan fenil merkuri yang terdapat pada karang gigi, urin dan feses pada individu kelurahan Pakadoodan Kota Bitung dengan cara memeriksa kadar resisten bakteri tersebut terhadap merkuri, setelah itu dilakukan uji fisiologi, uji biokimia dan uji morfolgi untuk mengidentifikasi jenis bakteri tersebut.  Dari hasil penelitian yang dilakukan terdapat 4 genus bakteri yang berhasil diidentifikasi yaitu Streptococcus sp, E.coli, Bacillus sp, dan Staphylococcus sp. Dengan klasifikasi HgCl2 adalah bakteri dengan genus Bacillus sp yang terdapat pada urin, feses dan karang gigi, dan Staphylococcus sp yang terdapat juga pada urin dengan tingkat resistensi masing-masing 40 ppm dan fenil merkuri adalah bakteri dengan genus Streptococcus sp, yang terdapat pada karang gigi dan E.coli yang terdapat pada feses dan urin dengan tingkat resistensi masing-masing 20 ppm. Kata kunci: merkuri, bakteri, bakteri resisten merkuri


2008 ◽  
Vol 87 (5) ◽  
pp. 475-479 ◽  
Author(s):  
M.C. Roberts ◽  
B.G. Leroux ◽  
J. Sampson ◽  
H.S. Luis ◽  
M. Bernardo ◽  
...  

Mercury emitted from dental amalgam may select for increased numbers of antibiotic- or mercury-resistant commensal bacteria in patients and increase their risk for bacterial diseases that are resistant to common therapies. We hypothesized that the presence of dental amalgams would increase the level of mercury-, tetracycline-, ampicillin-, erythromycin-, or chloramphenicol-resistant oral and urinary bacteria as compared with levels in children receiving composite fillings. Samples were collected at baseline, 3–6 months after the initial dental treatment, and annually for 7 years of follow-up. There were no statistically significant differences between treatment groups in the numbers of bacteria growing on antibiotic- or mercury-supplemented plates. This study provided no evidence that amalgam fillings on posterior teeth influenced the level of antibiotic- or mercury-resistant oral or urinary bacteria as detected by culture.


2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Priscilla R. Lumanto ◽  
Aaltje Manampiring ◽  
Fona Budiarso

Abstract: Mercury toxic effects could be reduced by the presence of mercury resistant microorganisms, such as mercury resistant bacteria. These bacteria possess mercury resistant gene, the operon mere gene. Resistance could also occur through genes that code mercury resistant characteristics and of other heavy metal compounds that generally located within the plasmid. This study was aimed to obtain the profile of bacteria in dental plaque and urine that were resistant to mercury. This was a descriptive prospective study with a cross-sectional design. Isolation and identification of the bacteria were conducted at Microbiology Laboratory of Pharmacy Department, Sam Ratulangi University. The results obtained bacteria of Bacillus sp. which were sensitive to antibiotics ciprofloxacin, erythromycin, and doxycyclin. Conclusion: Mercury resistent bacteria in dental plaque and urine were sensitive to antibiotics ciprofloxacin, erythromycin, and doxycyclin.Keywords: mercury resistent bacteria, dental plaque, urine Abstrak: Toksisitas merkuri dapat berkurang oleh adanya mikroorganisme resisten merkuri, misalnya bakteri resisten merkuri. Hal ini terjadi karena bakteri memiliki gen yang resisten terhadap merkuri, yaitu gen operon mer. Resistensi juga dapat melalui gen yang mengkode sifat resisten terhadap merkuri dan senyawa logam berat lainnya yang umumnya terletak pada plasmid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran bakteri dari plak gigi dan urin yang resistensi terhadap merkuri. Jenis penelitian ialah deskriptif prospektif dengan desain potong lintang. Isolasi dan identifikasi bakteri dari plak gigi dan urin yang resisten terhadap merkuri dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Farmasi FMIPA Unsrat. Hasil penelitian mendapatkan bakteri dari sampel gigi dan urine ialah bakteri Bacillus sp. yang sensitif terhadap antibiotik siprofloksasin, eritromisin, dan doksisiklin. Simpulan: Bakteri resisten terhadap merkuri dalam sampel plak gigi dan urin ialah Bacillus sp. yang sensitif terhadap antibiotik siprofloksasin, eritromisin, dan doksisiklin.Kata kunci: bakteri resisten merkuri, plak gigi, urin


2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Christofel A.N. Tanumihardja ◽  
Billy Kepel ◽  
Widhi Bodhi

Abstract: Amalgam is a popular dental filling due to its cheaper price than other dental fillings. Basically, amalgam is an alloy, consists of two or more metals; one of them is mercury. The unfavorable thing about this alloy is that its vapor in the oral cavity can trigger the development of mercury-resistant bacteria. This type of bacteria has an enzyme called mercury reductase that can reduce Hg2+ to Hg0. 16SsRNA is a gene that contains important information to describe the prokaryotic type. This study was aimed to identify the type of mercury-resistant bacteria from dental plaque of patients with amalgam fillings. Samples were taken from the dental plaques. Isolation of DNA, sequensing of 16SsRNA gene by using PCR, and online BLAST through GenBank NCBI, and finally looking for the closest relative using a phylogenetic tree were performed in the Pharmacy Laboratory, Faculty of Mathematics and Science. The result of BLAST showed 4 types of bacteria, and the closest relative is B. thuringiensis. Conclusion: The type of mercury-resistant bacteria found in dental plaques was Bacillus thuringiensis.Keyword: amalgam, mercury resistant bacteria, dental plaques, 16SsRNA, PCR Abstrak: Amalgam adalah suatu logam campuran yang terdiri dari dua atau beberapa logam yang salah satunya adalah merkuri atau air raksa. Amalgam sebagai bahan tumpatan sampai saat ini masih banyak digunakan oleh dokter gigi karena harganya yang relatif murah. Namun penggunaan amalgam ini dapat melepaskan uap merkuri selama berada di dalam rongga mulut. Penggunaan amalgam ini memicu munculnya bakteri yang resisten terhadap merkuri dimana bakteri dapat mereduksi Hg2+ menjadi Hg0 melalui enzim yang menginduksi merkuri reduktase. 16SsRNA adalah gen yang menampung informasi-informasi penting agar mendeskripsikan jenis-jenis prokariotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri resisten merkuri pada plak gigi pasien pengguna tumpatan amalgam menggunakan metode PCR. Jenis penelitian ialah deskriptif observatif. Sampel diambil dari plak gigi pasien pengguna tumpatan amalgam di Laboratorium Farmasi Fakultas MIPA. Dilakukan langkah-langkah untuk isolasi DNA, sekuensing gen 16SsRNA menggunakan PCR, kemudian dilakukan BLAST secara online melalui GenBank NCBI lalu dicari kekerabatannya menggunakan pohon filogenetik. Hasil BLAST mendapatkan 4 jenis bakteri, dan kekerabatan terdekatnya ialah Bacillus thuringiensis. Simpulan: Jenis bakteri resisten terhadap merkuri pada plak gigi ialah Bacillus thuringiensis.Kata kunci: amalgam, bakteri resisten merkuri, plak gigi, 16SsRNA, PCR


2014 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Ronald Gagola

ABSTRAK Latar belakang: Berbagai penumpatan yang ada, amalgam merupakan salah satu yang sering dipakai. Merkuri yang merupakan kandungan utama amalgam, merupakan logam berat alamiah yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Merkuri pada amalgam bisa terlepas ke cavum oral, diabsorpsi ke dalam saluran pencernaan, lalu diekskresi melalui urine. Diketahui ada bakteri yang resisten terhadap merkuri. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui adakah bakteri yang resisten terhadap merkuri dalam urine. Metode Penelitian: Deskriptif eksploratif dengan mengambil sampel urin pada 5 pasien tumpatan amalgam poli gigi Puskesmas Bahu yang telah menggunakan tumpatan amalgam minimal 5 tahun. Kemudian diuji secara morfologi, fisiologi, dan biokimia di laboratorium bioteknologi FMIPA Universitas Sam Ratulangi. Hasil: Dari berbagai uji yang dilakukan ditemukan 6 genus bakteri resisten merkuri yang bertahan sampai 40 ppm, yaitu Alcaligenes, Neisseria, Planococcus, Marinococcus, Streptococcus, dan Morococcus. Kata Kunci: merkuri, amalgam, bakteri, urineABSTRACTBackground: Amalgam is one of the most frequently used material in various existing dental restoration. The main composition of amalgam, mercury, is a heavy metal that can naturally be harmed for human health. Amalgam-mercury may expose to oral cavity, absorped in digestive tract, then excreted through urine. There are bacteria known as resistant to mercury. Therefore, researcher are interested to know is there any bacteria that are resistant to mercury in the human body through the urine. Research Methods: Descriptive explorative by taking urine samples from 5 patients amalgam restoration in dental clinic Puskesmas Bahu. The patients have used amalgam restoration at least for 5 years. Tests morphology, physiology, and biochemistry at the FMIPA Universitas Sam Ratulangi biotechnology lab. Results: The various tests show 6 genera of mercury resistant bacteria which survive up to 40 ppm, namely Alcaligenes, Neisseria, Planococcus, Marinococcus, Streptococcus, and Morococcus.Keywords: mercury, amalgam, bacteria, urine


2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Debora F. Kambey ◽  
. Fatimawali ◽  
Aaltje E. Manampiring

Abstract: Tooth damage is the main health problem in most of countries. Amalgam is an excellent dental restorative material which has been used in dentistry for 150 years. It consists of liquid mercury and other metal element. The toxic mercury vapor can be released from dental amalgam and then be absorbed and accumulated in tissues and organs. Bacteria in the body of patients with amalgam fillings are exposed by mercury continuously and become resistant. Bacteria detoxify mercury through mer gene (mercuric ion reductase) reduces the toxic mercury ion (Hg2+) into mercury element (Hg0). This study was aimed to know the present of mercury-resistant bacteria and its types in the urine of patients with amalgam fillings at Puskesmas Bahu Manado. Samples were 2 urine samples from patients with amalgam fillings of ≥ 6 months at the Dental Clinic of Puskesmas Bahu Manado. This was a descriptive exploratory study. The result showed that bacteria colonies grew in the medium with 3 different concentrations of mercury as follows: 10 ppm, 20 ppm and 40 ppm of HgCl2. There were 4 genus of bacteria identified through morphology, physiology and biochemistry tests: Bacillus, Escherichia, Streptococcus and Staphylococcus. Conclusion: There were mercury-resistant bacteria of genus Bacillus, Escherechia, Streptococcus, and Staphylococcus in the urine of patients with amalgam fillings at Puskesmas Bahu Manado.Keywords: Mercury-resistant bacteria, amalgam, urine. Abstrak: Kerusakan gigi merupakan masalah kesehatan utama pada sebagian besar Negara. Amalgam merupakan bahan restoratif gigi yang unggul dan telah digunakan dalam kedokteran gigi selama 150 tahun. Amalgam terdiri dari cairan merkuri dan logam lain. Merkuri yang toksik melalui uap merkuri bisa terlepas dari amalgam gigi kemudian diabsorbsi dan diakumulasi dalam jaringan dan organ. Bakteri pada tubuh pasien tumpatan amalgam yang mengalami paparan merkuri bisa menjadi resisten terhadap merkuri. Bakteri mendetoksifikasi merkuri melalui gen mer (mercuric ion reductase) dengan mereduksi ion merkuri beracun (Hg2+) menjadi unsur merkuri (Hgo). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya bakteri resisten merkuri pada urin pasien dengan tumpatan amalgam dan jenisnya di Puskesmas Bahu Manado. Sampel ialah 2 sampel urin dari pasien tumpatan amalgam di Poli Gigi Puskesmas Bahu Manado yang telah menggunakan tumpatan amalgam selama 6 bulan atau lebih. Jenis penelitian ialah deskriptif eksploratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pertumbuhan koloni bakteri pada media dengan konsentrasi HgCl2 10 ppm, 20 ppm dan 40 ppm. Terdapat 4 genus bakteri yang diidentifikasi melalui uji morfologi, fisiologi, dan biokimia yaitu: Bacillus, Escherichia, Streptococcus, dan Staphylococcus. Simpulan: Terdapat bakteri resisten merkuri dari genus Bacillus, Staphylococcus, Escherichia, dan Streptococcus dalam urin pasien dengan tumpatan amalgam di Puskesmas Bahu Manado. Kata Kunci: Bakteri resisten merkuri, amalgam, urin


2014 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Devianitta Sarapi ◽  
Fatimawali . ◽  
Fona Budiarso

Abstract: Mercury is a metal that is very harmful for health human and the environment if not properly mercury polluted sea water can be exposed to humans especially those living in coastal areas with high consumption of marine products. Mercury pollution in the ocean triggered a mercury-resistant bacteria therefore researchers are interested in finding out if the bacteria are resistant to mercury in urine, feces, and tartar. Research design is fashion descriptive explorative. Samples taken in this study is urine, feces, and tartar on individuals who have settled more than 30 years in the rural coastal districts Pulisan, Likupang eastern district north Minahasa regency then tested in morphology, physiology and biochemistry at the FMIPA Sam Ratulangi University Sam Ratulangi biotechnology lab. Result of the study showed the presence of mercury-resistant bacteria in samples taken were found proved by mercury resistant bacteria 4 of 6 isolates that survive up to 40 ppm and 20 ppm in HgCl2 on Phenyl mercury is Bacillus sp, E.coli, Streptococcus sp, and Staphylococcus sp. Keywords: Mercury, mercury resistant bacteria.     Abstrak: Merkuri merupakan logam yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan, jika tidak diolah dengan baik. Merkuri tercemar pada air laut dapat terpapar pada manusia terlebih yang tinggal didaerah pesisir pantai dengan konsumsi hasil laut yang tinggi. Adanya pencemaran merkuri di laut memicu munculnya bakteri yang resisten terhadap merkuri. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui adakah bakteri yang resisten terhadap merkuri dalam urine, feses, dan karang gigi. Desain penelitian adalah metode deskriptif eksploratif. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah urine, feses, dan karang gigi pada individu yang telah menetap lebih dari 30 tahun di daerah pesisir pantai Desa Pulisan Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara. Kemudian diuji secara morfologi, fisiologi, dan biokimia dilaboratorium bioteknologi FMIPA Universitas Sam Ratulangi. Hasil penelitian menunjukan adanya bakteri resisten merkuri pada sampel yang diambil. Terbukti dengan ditemukan 4 bakteri resisten merkuri dari 6 isolat yang bertahan sampai 40 ppm pada HgCl2 dan 20 ppm pada Fenil merkuri, yaitu: Bacillus sp, E.coli, Streptococcus sp, dan Staphylococcus sp. Kata Kunci: Merkuri, bakteri resisten merkuri.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document