Suplementasi Vitamin D pada Wanita dengan Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)
Polycyctic Ovarian Syndrome (PCOS) adalah penyebab paling sering terjadinya anovulasi dan infertilitas anovulasi. PCOS dapat dikatakan endokrinopati yang sering terjadi pada wanita dengan usia subur dan berkaitan dengan kelainan metabolik dan disfungsi reproduksi. Apabila tidak dilakukan manajemen terapi pada wanita dengan PCOS dapat terjadi komplikasi. Beberapa studi percontohan menilai efikasi terapeutik vitamin D dalam parameter metabolik terkait PCOS. Vitamin D adalah hormon steroid esensial yang berperan dalam menjaga hemostasis kalsium dan fosfat. Konsentrasi vitamin D dalam serum dinyatakan kurang jika kadar 25(OH)D 21-29 ng/mL dan dinyatakan defisiensi vitamin D jika kadar 25(OH)D <20 ng/mL. Efek defisiensi vitamin D yang dapat terjadi gangguan fertilitas dan menstruasi serta efek negatif pada sistem kardiovaskuler. Vitamin D memiliki efek langsung pada proses folikulogenesis dan maturasi oosit. Steroidogenesis dalam ovarium yang menghasilkan progesteron, estradiol dan estron dibantu calcitriol (vitamin D). Suplementasi vitamin D pada wanita dengan PCOS menunjukkan peningkatan kerja sel granulosa yakni sekresi progesteron meningkat.