Geographic Information Systems and Disaster Mitigation

Author(s):  
Brian Tomaszewski
2021 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
pp. 233-241
Author(s):  
Padma Paramita ◽  
Sesa Wiguna ◽  
Fathia Zulfati Shabrina ◽  
Aida Sartimbul

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi tinggi akan kejadian tsunami. Salah satu wilayah tersebut adalah Kabupaten Serang bagian barat. Saat ini evolusi teknologi penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat dimanfaatkan untuk membantu upaya mitigasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi tsunami dan menyediakan peta bahaya tsunami sebagai salah satu upaya mitigasi bencana berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) berdasarkan panduan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode matematis yang dikembangkan oleh Berryman-2006. Metode ini merupakan metode yang sederhana namun cukup akurat dalam memperkirakan daerah yang berpotensi terdampak tsunami. Data Digital Elevation Model (DEM) dan shapefile rupa bumi yang bersumber dari Badan Informasi Geospasial (BIG) Indonesia merupakan data utama yang digunakan. Hasil analisis menunjukkan bahwa potensi bahaya tsunami di Kabupaten Serang bagian barat terdiri dari 3 kelas yaitu kelas rendah, sedang, dan tinggi yang didominasi oleh kelas bahaya tinggi dengan total luas area terdampak sebesar 377,64 ha. Peta bahaya tsunami ini selanjutnya dapat dijadikan sebagai salah satu basis informasi dalam perencanaan mitigasi bencana di Kabupaten Serang.  Indonesia is a country that has a high potential for tsunami events. One of these areas is the western part of Serang Regency. Currently, the evolution of remote sensing technology and Geographic Information Systems (GIS) can be utilized to assist mitigation efforts. The purpose of this study is to analyze the potential for tsunamis and provide a tsunami hazard map as one of the efforts to mitigate disasters based on Geographic Information Systems (GIS) based on guidelines from the National Disaster Management Agency (BNPB). The method used in this research is a mathematical method developed by Berryman-2006. This method is a simple but fairly accurate method for estimating areas potentially affected by a tsunami. Digital Elevation Model (DEM) data and the shapefile of the earth's appearance sourced from the Indonesian Geospatial Information Agency (BIG) are the main data used. The results of the analysis show that the potential tsunami hazard in the western part of Serang Regency consists of 3 classes, namely low, medium, and high classes which are dominated by high hazard classes with a total area of 377.64 ha affected. This tsunami hazard map can then be used as one of the information bases in disaster mitigation planning in Serang Regency.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 141
Author(s):  
Muhammad Ridha Syafii Damanik ◽  
Ali Nurman ◽  
Muhammad Yuliansyah Aminy ◽  
Ilham Ritonga

AbstractThe occurrence of flash floods in 2017 that hit Tebing Tinggi City in North Sumatra Province caused 33,825 lives to be affected. That shows that the potential for flash floods disasters in the North Sumatra region, including in the Padang River Basin, is classified as very high. The purpose of this study is to determine the location of potential riverbank landslides that cause river flow obstructions (natural dams) in the Padang River Basin. The method used in this study is a qualitative method using geographic information systems. The data analysis technique used is the cone stacking technique of research variable maps. The variables used to analyze the potential of riverbank landslides are the appearance of existing landslides, topography (flow accumulation), and geology (faults). The results of this study indicate that there are 86 locations with potential landslides that can cause natural dams. The most potential location is the Padang sub-watershed with 48 sub-areas.Keywords: Disaster Mitigation, Spatial Modeling, Flash floods, Geographic Information Systems AbstrakKejadian banjir bandang tahun 2017 yang melanda Kota Tebing Tinggi  Provinsi Sumatera Utara menyebabkan 33.825 jiwa terdampak. Hal ini menunjukkan bahwa potensi bencana banjir bandang di wilayah Sumatera Utara termasuk di Daerah Aliran Sungai (DAS) Padang tergolong sangat tinggi. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lokasi yang berpotensi terjadi longsor tebing sungai yang mengakibatkan terhambatnya aliran sungai (bendungan alam) di DAS Padang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan sistem informasi geografis. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik tumpeng susun peta variabel penelitian. Adapun variabel yang digunakan untuk menganalisis potensi longsor tebing sungai adalah kenampakan longsor eksisting, topografi (akumulasi aliran), dan geologi (patahan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 86 lokasi yang berpotensi longsor yang dapat menyebabkan bendungan alam. Lokasi paling banyak terdapat potensi adalah sub-DAS Padang dengan jumlah sub-area 48 lokasi.   Kata Kunci:   Mitigasi bencana, Permodelan Spasial, Banjir Bandang, Sistem Informasi Geografis


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document