Development of Innovative Work Behavior Scale for PE Teachers in Primary and Middle Schools

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 45-64
Author(s):  
Guoqing Zhang ◽  
Jun Li ◽  
Chuan Yi
2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 85
Author(s):  
Hanan Maria Hatta ◽  
Endang Parahyanti

<p>Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat hubungan antara identitas organisasi dan perilaku kerja inovatif pada perusahaan X. Penelitian ini didasarkan pada pesatnya perkembangan dari industri kreatif. Pendekatan yang sesuai dalam menghadapi hal tersebut adalah pendekatan inovatif yang dapat memicu diterapkannya perilaku kerja inovatif dalam organisasi. Salah satu hal yang dapat memiliki hubungan dengan perilaku kerja inovatif adalah identitas organisasi. Identitas organisasi sendiri memiliki peranan penting dalam memandu perilaku kayawan yang diharapkan muncul. Terdapat total 401 karyawan perusahaan X yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Perusahaan X merupakan perusahaan yang memiliki nilai inovatif dan bergerak dalam bidang industri kreatif dengan sub-kelompok penerbitan dan percetakan. Terdapat dua alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>Innovative Work Behavior Scale </em>(Janssen, 2000) dan <em>Organizational Identity Scale </em>(Etikariena, 2015). Dengan menggunakan teknik analisis <em>pearson product moment correlation</em>, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara identitas organisasi dan perilaku kerja inovatif (<em>r</em>= .063, <em>p</em>&gt; .05).</p><p>Kata kunci: identitas organisasi, inovatif, industri kreatif</p>


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 116-128
Author(s):  
Arum Etikariena

Inovasi dibutuhkan perusahaan guna tetap bertahan menghadapi persaingan di dunia usaha. Inovasi di perusahaan sendiri dilakukan oleh karyawan, sehingga penting bagi perusahaan untuk mengetahui hal-hal yang berpengaruh terhadap pengembangan inovasi individu. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kapasitas inovasi adalah knowledge sharing behavior. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh knowledge sharing behavior terhadap perilaku inovatif di tempat kerja. Respondennya adalah karyawan PT X dan Y sejumlah 214 orang. Pengukuran knowledge sharing behavior menggunakan knowledge sharing behavior scale yang berjumlah 17 item. Perilaku inovatif di tempat kerja diukur menggunakan innovative work behavior scale berjumlah 9 item. Hasil utama penelitian menunjukkan bahwa knowledge sharing behavior berpengaruh secara siginifikan terhadap perilaku inovatif di tempat kerja (b = .69, t(214) = 13.99, p .01). Knowledge sharing behavior juga dapat secara signifikan menjelaskan proporsi varians skor perilaku inovatif di tempat kerja (R2 = .48, F = 195.61). Hal ini berarti bahwa 48% variasi skor perilaku inovatif dapat dijelaskan oleh skor knowledge sharing behavior. 


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 16-32
Author(s):  
Fatina Zahra Aurelia ◽  
Arum Etikariena

AbstractCompetition between companies relies on innovations from their employees. The potential of innovative employees could be developed since they were college students. One of the many ways to see their potential is by looking at how they perceive their capabilities, impacts, and means in academic settings, also known as learner empowerment. This study aims to look at the relationship between Learner Empowerment and Innovative Work Behavior in University of Indonesia college students. Participants of this research are 539 students above freshman year, gathered using the convenience sampling technique. The instrument used are the Innovative Work Behavior Scale by Janssen (2000) (? = 0,88) and the Learner Empowerment Scale by Frymier dkk. (1996) (? = 0,87), both instruments are adapted accordingly to suit the participants for this research. Analysis techniques used are Pearson's Correlation, Independent Sample T-Test, and One-way ANOVA. Results showed that there's a positive significant relationship between learner empowerment and innovative work behaviour. Dimensions of learner empowerment (meaningfulness, competence, impact) also have significant relationships to innovative work behaviour, with impact as the strongest determinant. Further research can explore other factors that explain the relationship between these two variables.Keywords: College Students; Correlational Research; Innovative Work Behavior; Learner Empowerment AbstrakPersaingan antar perusahaan pada masa ini membutuhkan ide inovatif dari karyawannya. Kemampuan inovatif karyawan dapat dikembangkan sejak individu masih menjadi mahasiswa. Salah satunya dengan bagaimana mahasiswa mempersepsikan kemampuan, potensi, dan peran yang dimilikinya dalam lingkungan belajar, dikenal sebagai pemberdayaan pembelajar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pemberdayaan pembelajar dengan perilaku kerja inovatif pada mahasiswa Universitas Indonesia. Partisipan penelitian merupakan 539 mahasiswa yang berada di atas semester 3, didapatkan melalui teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan merupakan Innovative Work Behavior Scale dari Janssen (2000) (? = 0,88) dan Learner Empowerment Scale dari Frymier dkk. (1996)  (? = 0,87) yang diadaptasi menyesuaikan target partisipan penelitian. Teknik analisis yang digunakan adalah Pearson Correlation, Independent Sample T-Test, dan One-way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara Pemberdayaan Pembelajar dan Perilaku Kerja Inovatif. Ketiga dimensi pemberdayaan pembelajar (meaningfulness, competence, impact) juga secara signifikan berhubungan dengan perilaku kerja inovatif, dengan dimensi impact sebagai penentu terkuat. Penelitian lanjutan dapat mencari faktor yang mampu menjelaskan hubungan kedua variabel ini.Kata kunci: Mahasiswa; Pemberdayaan Pembelajar; Penelitian Korelasional; Perilaku Kerja Inovatif


2019 ◽  
Vol 22 ◽  
Author(s):  
Intan Marfarrina Omar ◽  
‪Nor A'tikah Mat Ali‬ ◽  
‪Siti Salwa ‬ Md Sawari

Innovative work behavior has gained considerable attention in the organisational behavior literature. Research on an integrated framework that cover personal predictors of innovative work behavior is still limited specifically among Malaysia government school teachers. This research incorporated the components of an individual’s behavioral (behavior-focused), cognitive (constructive thought pattern and natural reward) and physiological (physical vitality) approach as self-leadership strategies that serve as predictors of innovative work behavior. This research used Revised Self-Leadership Questionnaires (RSLQ) to measure teacher’s self-leadership strategies and Innovative Behavior Scale by Robert and Christopher (2001) was used to measure individual’s innovative behavior. This research utilized quantitative approach where questionnaires were distributed to 250 government school teachers as a sample of the research. Overall, 234 completed questionnaires were usable for data analysis. The data was analyzed by using IBM Statistical Package for Social Science 22 statistical. The findings indicated that behavior focused strategies, constructive thought pattern strategies, natural reward strategies and physiological strategies significantly affected innovative work behavior of government school teachers. The findings of the study may help organizations to increase teachers’ innovative work behavior by improving teachers’ self-leadership strategies at the workplace. Abstrak Tingkah laku kerja inovatif telah mendapat perhatian dalam literatur tingkah laku organisasi. Kajian berkaitan modellengkap yang memberikan penekanan kepada elemen tingkah laku kerja inovatif masih terhad khususnya dalam kalangan guru sekolah kerajaan Malaysia. Kajian ini menggabungkan komponen pendekatan tingkah laku (tingkah laku berfokus), kognitif (corakpemikiran konstruktif dan ganjaran semula jadi) dan fisiologikal (kecergasan fizikal) sebagai strategi kepemimpinan diri yang berfungsi sebagai peramal kepada tingkah laku kerja inovatif. Kajian ini juga menggunakanRevision Self-Leadership Questionnaires (RSLQ) untuk mengukur strategi kepemimpinan diri dan Innovative Behavior Scale oleh Robert danChristopher (2001) digunakan untuk mengukur tingkah laku inovatif individu. Kajian ini menggunakan pendekatan kuantitatif di mana borang soal selidik diedarkan kepada 250 guru sekolah kerajaan sebagai sampel kajian. Secara keseluruhan, 234 soal selidik yang lengkap diterima dan digunakan untuk analisis data. Data dianalisis dengan menggunakan IBM Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 22. Hasil kajian menunjukkan bahawa strategi tingkah laku berfokus, strategi corak pemikiran konstruktif, strategi ganjaran semula jadi dan strategi fisiologikal mempengaruhi tingkah laku kerja inovatif guru sekolah kerajaan. Penemuan kajian ini dapat membantu organisasi untuk meningkatkan tingkah laku kerja inovatif dalam kalangan guru dengan meningkatkan strategi kepemimpinan diri di tempat kerja. Kata kunci: Kepimpinan diri, tingkah laku kerja inovatif, guru.


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 99
Author(s):  
Dila Fitriza Rulevy ◽  
Endang Parahyanti

<p><em>Penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai hubungan antara psychological capital dan perilaku kerja inovatif di industri kreatif perusahaan XYZ. Hal ini didasari oleh perkembangan industri kreatif yang mengalami peningkatan pada beberapa tahun belakangan, sehingga dibutuhkannya inovasi. Pendekatan psychological capital dapat dilakukan untuk unggul dalam kompetisi berkelanjutan yang didasarkan pada fakta bahwa kebanyakan organisasi saat ini tidak menyadari potensi penuh dari sumber daya manusianya. Psychological capital  dapat menjadi salah satu faktor internal yang berperan terhadap perilaku kerja inovatif yang merupakan inovasi pada tingkat individu. Pengukuran psychological capital menggunakan alat ukur Psychological Capital Questionaire (PCQ-12) yang disusun oleh Luthans, Youssef, dan Avolio (2007). Pengukuran perilaku kerja inovatif menggunakan alat ukur Innovative Work Behavior Scale (IWB Scale) yang disusun oleh Janssen (2000) dan telah diadaptasi oleh Damayanti (2013). Partisipan penelitian berjumlah 398 karyawan perusahaan XYZ. Melalui teknik statistik Pearson Correlation, diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara psychological capital dan perilaku kerja inovatif (r = 0.448, n = 398, p &lt;0.01, two tailed).</em></p><p><em>Kata kunci: <em>perilaku positif organisasi, psychological capital, perilaku kerja inovatif, industri kreatif</em></em></p>


2017 ◽  
Vol 33 (6) ◽  
pp. 409-421 ◽  
Author(s):  
Anne B. Janssen ◽  
Martin Schultze ◽  
Adrian Grötsch

Abstract. Employees’ innovative work is a facet of proactive work behavior that is of increasing interest to industrial and organizational psychologists. As proactive personality and supervisor support are key predictors of innovative work behavior, reliable, and valid employee ratings of these two constructs are crucial for organizations’ planning of personnel development measures. However, the time for assessments is often limited. The present study therefore aimed at constructing reliable short scales of two measures of proactive personality and supervisor support. For this purpose, we compared an innovative approach of item selection, namely Ant Colony Optimization (ACO; Leite, Huang, & Marcoulides, 2008 ) and classical item selection procedures. For proactive personality, the two item selection approaches provided similar results. Both five-item short forms showed a satisfactory reliability and a small, however negligible loss of criterion validity. For a two-dimensional supervisor support scale, ACO found a reliable and valid short form. Psychometric properties of the short version were in accordance with those of the parent form. A manual supervisor support short form revealed a rather poor model fit and a serious loss of validity. We discuss benefits and shortcomings of ACO compared to classical item selection approaches and recommendations for the application of ACO.


2020 ◽  
Vol 24 (03) ◽  
pp. 569-583
Author(s):  
Salbeha Ibus ◽  
Eta Wahab ◽  
Fadillah Ismail

2021 ◽  
Vol 13 (8) ◽  
pp. 4333
Author(s):  
Cem Işık ◽  
Ekrem Aydın ◽  
Tarik Dogru ◽  
Abdul Rehman ◽  
Rafael Alvarado ◽  
...  

Tacit knowledge sharing is an essential intellectual capital for frontline employees in hotel enterprises. While the relationship of knowledge sharing with team culture (TC) and innovative work behavior (IWB) was investigated in the extant literature, little is known about the extent to which tacit knowledge sharing affects TC and IWB. In this regard, the purpose of this study is to investigate the role of tacit knowledge sharing in the relationship between TC and IWB. For this purpose, data were gathered from 360 department managers of Turkish 4–5 star hotels. The results were analyzed utilizing Smart PLS 3 using bootstrapping to determine the level of significance of the relationships between tacit knowledge sharing, TC and IWB. The results show statistically significant relationships between tacit knowledge sharing, TC and IWB. Moreover, tacit knowledge sharing has a mediating role in the relationship between team culture and innovative work behavior.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document