Nature of anthracnose diseases incited by Colletotrichum capsici causing seedborne disease in chilli

Agrica ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 18
Author(s):  
L. Gnanasing Jesumaharaja ◽  
P. Ahila Devi
2015 ◽  
Vol 35 (2) ◽  
pp. 377-389 ◽  
Author(s):  
Amrita Saxena ◽  
Richa Raghuwanshi ◽  
Harikesh Bahadur Singh

2012 ◽  
Vol 42 (2) ◽  
pp. 227-233 ◽  
Author(s):  
Ruchi Garg ◽  
Sanjay Kumar ◽  
Rajesh Kumar ◽  
Murugan Loganathan ◽  
Sujoy Saha ◽  
...  

2016 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Utik Windari ◽  
Tri Joko ◽  
Siti Subandiyah

Bacterial fruit blotch (BFB) caused by Acidovorax citrulli is a serious seedborne disease in Cucurbitaceae causing 90-100% yield losses. The aim of this study was to explore BFB symptom on melon and also to detect A. citrulli infection in commercial seed and symptomatic fruits from the field in Yogyakarta Special Region province and its surrounding using DAS-ELISA method. Samples include melon from Sleman, Bantul, Kulon Progo, Gunung Kidul, Magelang, Purworejo regencies while commercial seeds i.e. Action 434, Glamour and Mai 116 were collected. DASELISA detection method used reagent set from Agdia. Based on the field observation, this study found melon commercial fruit shares similar symptom with BFB, which showed discrete oily dark green spots, while the netting failed to develop over necrotic areas, resulting in smooth sunken spots. DAS-ELISA detection revealed that samples collected from Jetak village, district of Mungkid, Magelang and from Bligo village, district of Ngluwar, Magelang and in commercial seed Mai 116 were positively infected byA. citrulli.Keywords: Acidovorax citrulli, bacterial fruit blotch, ELISA, melonBacterial fruit blotch (BFB) merupakan penyakit penting pada famili Cucurbitaceae yang disebabkan oleh Acidovorax citrulli. Penyakit ini dilaporkan dapat menurunkan hasil mencapai 90-100%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gejala penyakit BFB pada melon dan deteksiA. citrulli pada benih komersial dan sampel buah bergejala dengan metode DAS-ELISA di DIY dan sekitarnya. Pengambilan sampel dilakukan di kabupaten Sleman, Bantul, Kulon Progo, Gunung Kidul, Purworejo dan Magelang. Selain dari lapangan, diuji pula benih melon komersial yaitu Action-434, Glamour dan Mai 116. Metode deteksi dengan ELISA menggunakanreagent set dari Agdia. Dari hasil pengamatan di lapangan ditemukan buah melon dengan gejala yang mirip dengan gejala BFB yaitu adanya becak berwarna hijau tua kebasahan pada permukaan buah, jaring tidak terbentuk sempurna dan pada bagian daging buah di bawah becak tadi membusuk. Hasil deteksi dengan DAS-ELISAmengindikasikan bahwa A. citrulli terdeteksi pada sampel yang berasal dari desa Bligo, kecamatan Ngluwar dan desa Jetak, kecamatan Mungkid, kabupaten Magelang, serta pada benih komersial MAI 116.Kata kunci: Acidovorax citrulli, bacterial fruit blotch, ELISA, melon


2013 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 39-46
Author(s):  
Shamim Shamsi ◽  
Najmun Naher

A total of nine fungi were isolated from two ornamental angiosperms, namely Hemerocallis fulva L. and Pancratium verecundum Ant. belong to Liliaceae. Three species of fungi were found to be associated with the leaf of Hemerocallis fulva. The fungi were Colletotrichum capsici, (Syd.) Bull. & Bisby, Colletotrichum dematium (Pers. Ex Fr.) and Glomerella montana (Sacc.)v Arx & E. Muller. Six species of fungi, namely Alternaria alternata (Fries) Keissler, Colletotrichum orbiculare (Berk & Mont.) Arex., Curvularia clavata Jain, Fusarium solani (Mort.) Sacc., Lasiodiplodia theobromae (Pat.) Griffon and Maubol and Macrophomina phaseolina (Tassi) Goid were found to be associated with P. verecundum. Among the fungal species Glomerella montana is new record for Bangladesh. Dhaka Univ. J. Biol. Sci. 22(1): 39-46, 2013 (January)


2019 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
pp. 621-626
Author(s):  
Thaveedu, S. ◽  
Sutha Raja kumar, R., ◽  
Darwin Christdhas Henry, L. ◽  
Jaiganesh, V. ◽  
Kannan, C.

2013 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 103-108
Author(s):  
Mulya Sari ◽  
Eti Ernawiati ◽  
Rochmah Agustrina ◽  
Yulianty Yulianty

Tujuan penelitian ini adalah memperoleh konsentrasi ekstrak umbi kembang sungsang (Gloriosa superba) yang optimum untuk menghambat perkembangan jamur Colietotrichum capsici dan memperoleh kultivar tanaman terong (Solanum melongena) yang tahan terhadap penyakit antraknosa. Penelitian dilakukan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama, konsentrasi ekstrak (A): 25%, 50%, dan 75%. Faktor kedua, kultivar terong (B): Wulung, Pahala dan Patria. Parameter pengamatan meliputi persentase kerusakan daun, tinggi tanaman, berat basah dan berat kering tanaman terong. Hasil percobaan menunjukkan bahwa ekstrak umbi kembang sungsang berpengaruh terhadap persentase kerusakan daun, tinggi tanaman, berat basah dan berat kering tanaman terong. Secara keseluruhan kombinasi perlakuan yang optimum untuk menekan perkembangan jamur C. capsici adalah konsentrasi 50% pada kultivar Wulung.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document