data monitoring
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

799
(FIVE YEARS 268)

H-INDEX

25
(FIVE YEARS 7)

2021 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 351
Author(s):  
Aditya Pratama ◽  
A. A. Ngurah Amrita ◽  
Duman Care Khrisne

Pada sistem kelistrikan, monitoring perlu dilakukan untuk mengatasi terjadinya gangguan dan pemanfaatan energi listrik yang kurang efektif. Monitoring listrik saat ini masih dilakukan menggunakan alat ukur sederhana dan pencatatan nilai terukur secara manual. Kekurangan tersebut dapat diatasi dengan merancang sebuah sistem monitoring listrik tiga fasa jarak jauh berbasis wireless sensor network (WSN) menggunakan komunikasi LoRa. Sistem yang dibangun terdiri dari node transmitter sebagai alat ukur tegangan, arus listrik, frekuensi, faktor daya, dan daya aktif dengan memanfaatkan modul PZEM- 004T. Node receiver berfungsi sebagai gateway yang dapat menerima data dari node transmitter secara wireless. Data yang diterima receiver kemudian disimpan ke database melalui server menggunakan jaringan internet. Ketika node receiver tidak terkoneksi dengan jaringan WiFi, data akan secara otomatis disimpan pada micro SD card. Web monitoring dirancang untuk memudahkan pengguna mengakses data monitoring listrik. Web monitoring akan menampilkan data tegangan, arus listrik, frekuensi, dan faktor daya dalam sistem satu fasa serta daya aktif dalam bentuk tiga fasa ke dalam bentuk tabel dan grafik.


METIK JURNAL ◽  
2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 10-18
Author(s):  
Priyo Hadi Nugroho ◽  
Rizki Achmad Darajatun

Dalam upaya melakukan pengelolaan potensi sumber daya dan persoalan di desa, pihak pemerintah desa telah merancang program pembangunan jangka lima tahun yang disusun dalam dokumen bernama RPJM Desa. Pada pelaksanaan kebijakan pada program tersebut, diperlukan monitoring secara berkala agar luaran yang dihasilkan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan. Saat ini kegiatan monitoring pembangunan di Desa Majalaya masih bersifat konvensional. Kaur Umum dan Perencanaan perlu melakukan kunjungan langsung ke beberapa lokasi pembangunan dan mengelola berita monitoring yang dilaporkan oleh aparatur desa dari media whatsapp sehingga proses monitoring membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak. Berdasarkan hal tersebut, Peneliti mengusulkan sistem informasi monitoring pembangunan di Desa Majalaya dengan tujuan menganalisis dan merancang sistem informasi pembangunan desa berbasis Bring Your Own Device (BYOD). Sistem usulan dirancang menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC), mulai dari tahap planning, analysis dan design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi monitoring pembangunan desa berbasis BYOD dapat menghasilkan informasi secara cepat dan akurat sehingga memudahkan Kaur Umum dan Perencanaan beserta aparatur desa lainnya dalam mengelola data monitoring pembangunan desa. Hal ini karena sistem tersebut memiliki database yang mengelola data monitoring secara otomatis dan dihubungkan dengan smartphone pengguna yang memiliki akses internet. Selain itu, terdapat fitur geolocation yang dapat melacak koordinat lokasi kegiatan monitoring sehingga informasi yang diterima Kaur Umum dan Perencanaan lebih relevan.


2021 ◽  
Author(s):  
Qingfang Chen ◽  
Yifan Xu ◽  
Xinyi Lai ◽  
Shuyan Zhang ◽  
Yucui Wang ◽  
...  

2021 ◽  
Vol 5 (Supplement_1) ◽  
pp. 1003-1004
Author(s):  
Carla VandeWeerd ◽  
Mitchell Roberts ◽  
Lindsey Collins ◽  
Erica Sappington ◽  
Lydia Poon ◽  
...  

Abstract Cardiovascular disease (CVD) is a leading cause of death. Questions remain as to how older adults, providers and researchers can harness remote patient monitoring (RPM) to maintain/improve cardiovascular health--especially in light of COVID-19 and increased reliance on telehealth. The objective of this study was to understand the perceptions of older adults with cardiovascular challenges and providers surrounding a novel RPM device. The Heart Seat (THS) developed by Casana, is a toilet-seat-based cardiac monitoring device. Focus groups, stratified by gender, were conducted in 2021 by the UF Health Precision Health Research Center (UFIRB202100290) with older (55+) adults (n=36) in The Villages, Florida. Adoption, benefits/concerns, usability, utility and gender differences were explored. One-on-one provider interviews (n=6) explored future utility of THS. The primary benefit of THS noted by providers and older adults was ease-of-use and passive data collection, promoting adherence. Providers considered THS ‘easy-to-use’ and a positive alternative to current RPM devices. While genders' sentiments towards cardiac monitoring devices were similar, males reported having more experience with RPM. Despite this, females reported using cardiac monitoring devices more consistently than males. Therefore, passive RPM may be beneficial for increasing adherence in males. Participants' largest concern surrounding RPM was information sharing, including data monitoring, and security. Providers were also concerned about information sharing, specifically who would receive/monitor and interpret data from RPM. RPM devices should focus on enhancing ease-of-use, catering to user and provider information sharing and data monitoring/interpretation preferences and privacy.


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 142-150
Author(s):  
Sahel Selsabeel ◽  
Dian Agus Widiarso ◽  
Devina Trisnawati
Keyword(s):  

Dalam pelaksanaan kegiatan penambangan dengan sistem tambang terbuka pada site PT. Adaro Indonesia PT. Pamapersada Nusantara, terdapat indikasi ketidakstabilan lereng pada area low wall pit Y strip 3500–4300 blok 4900–5500. Data monitoring pada bulan September 2020, menunjukkan adanya pergerakan rata-rata 5mm/hari. Ketidakstabilan lereng pada tambang terbuka dapat mengganggu efektifitas produksi. Oleh sebab itu, diperlukan analisis balik untuk mengetahui kondisi aktual massa batuan, kondisi aktual lereng yang tidak stabil, dan kesesuaian nilai sifat keteknikan. Dalam mengatasi ketidakstabilan diperlukan rekayasa keteknikan lereng yang sesuai untuk meningkatkan kestabilan lereng. Metode analisis balik dipilih untuk mengetahui nilai faktor keamanan lereng yang mendekati keadaan tidak stabil. Selain itu, perhitungan faktor keamanan lereng untuk penentuan desain rekomendasi rekayasa keteknikan menggunakan metode kesetimbangan batas, dengan kriteria keruntuhan Mohr Coulomb. Berdasarkan analisis balik diketahui bahwa material penyusun lereng lokasi penelitian berupa material timbunan, batupasir, batulempung, dan batubara. Nilai sifat keteknikan hasil simulasi analisis balik menunjukkan angka yang lebih kecil dari hasil uji laboratorium. Material timbunan mengalami penurunan nilai kohesi sebesar 46,55% dan sudut geser dalam sebesar 11,83%, sedangkan pada batupasir unit LS3B mengalami penurunan nilai kohesi sebesar 94,70% dan nilai sudut geser dalam sebesar 56,40%. Rekayasa yang direkomendasikan untuk menaikkan nilai faktor keamanan lereng berupa pengubahan geometri lereng.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document