journal EVALUASI
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

85
(FIVE YEARS 56)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Stai Mahad Aly Al-Hikam Malang

2615-2886, 2580-3387

2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 331
Author(s):  
Yuli Salis Hijriyani ◽  
Fenty Andriani ◽  
Rosidin Rosidin

As part of inclusion education, Education for All (EfA) or Pendidikan untuk Semua (PuS) has six main programs, including the inclusion program of Early Childhood Education (Pendidikan Anak Usia Dini or PAUD). This article is compiled based on a qualitative approach, which is a type of field research and presented descriptively. This article highlights the role of Shadow Teacher as one of the main keys to the success of inclusion education in PAUD Terpadu Inklusi Bina Insan Kreatif (BIK) in Tasikmalaya city. The findings of the article show that Shadow Teacher has a variety of relatively different roles and responsibilities than class teachers. But it plays a big role in helping the success of learning carried out by class teachers, especially related to Children with Special Needs (Anak Berkebutuhan Khusus or ABK). In undergoing its roles and responsibilities, Shadow Teacher applies various strategies to assist the development of ABK students, in the academic, non-academic and self-developed fields. Furthermore, the PAUD Terpadu Inklusi BIK institute has such a crucial policy related to improving the quality, qualifications and competency of Shadow Teacher that it can provide better inclusion education services for ABK students in particular, and for other stakeholders in general.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 363
Author(s):  
Slamet Slamet

The Covid-19 pandemic has wholly changed all aspects of life, including the learning system in higher education. So that the learning process must be carried out with a total distance education model, in its implementation, it is not accompanied by good planning. The main purpose of this study is to describe and examine the differences in the experiences of lecturers and students in carrying out the learning process with the distance education model as the impact of the Covid-19 Pandemic. This research was conducted using a descriptive quantitative approach and a different test. The research instrument is a questionnaire designed based on distance education theory. The measurement scale uses a Likert scale (1=strongly disagree to 5=strongly agree). Data were collected through surveys to lecturers and students. Due to the Covid-19 pandemic, the questionnaire was designed in a Google Form and distributed through the WhatsApp Group of colleagues at several Islamic Universities in Indonesia. The number of respondents collected was N=527 (n=123 lecturers and n=404 students). Before data analysis, data were edited, and the result was that all data were declared valid. Data analysis used the Categorization Index and a different test with the Independent-Samples Kolmogorov-Smirnov Test approach. The results of the descriptive research show that the learning process using the distance education model, from the experience of the lecturers, is stated to be less effective and even tends to be ineffective. Student experience also shows the same thing, which is less effective, and the small number of many students say it is effective. The difference in experience in the learning process with the distance education model between lecturers and students is different. This difference is caused by the habit between lecturers and students using information technology devices as a medium in distance education that is not the same.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 111
Author(s):  
Ahmad Za'imul Umam ◽  
Imam Syafi'i
Keyword(s):  

Pembelajaran online yang sudah cukup lama dilakukan akibat pandemi covid 19 meninggalkan berbagai kendala dan masalah. Kendala dan masalah tersebut mengakibatkan pembelajaran yang dilakukan tidak maksimal dan kurang efektif. Karena itu, perlu adanya inovasi untuk mengurai permasalahan yang telah lama menimpa pembelajaran online di sekolah. Salah satu inovasi yang dilakukan SMA Sejahtera Prigen adalah menerapkan model blended learning. Peniliti mengkaji penerapan tersebut dengan pendekatan kualitatif deskritif. Dan peniliti menemukan bahwa  penerapan blended learning di SMA Sejahtera Prigen cukup memberikan hasil yang memuaskan, karena dengan model tersebut sekolah dapat menemukan solusi dari beberapa kendala saat pembelajaran online, diantaranya adalah Terbangunnya komunikasi yang efektif, mengurai kejenuhan, mengejar ketertinggalan, serta mempermudah pemahaman materi. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa penerapan blended learning di SMA Sejahtera Prigen cukup efektif untuk meminimalisir permalasahan pembelajaran online pada masa pandemi covid 19, sekaligus meningkatkan kemandirian siswa dalam tanggung jawab belajarnya.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 255
Author(s):  
Aisya Rahma Fadhilla ◽  
Suyadi Suyadi

Salah satu problem yang dihadapi pendidikan Indonesia adalah anggapan bahwa sekolah bukan lagi sebagai tempat yang menyenangkan bagi siswa. Guru hanya fokus pada konten materi pelajaran untuk mengejar nilai dan rangking sekolah sehingga nilai sosial dan emotional serta karakter cenderung dilupakan. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah dipandang kurang menyenangkan. Gerakan sekolah menyenangkan adalah gerakan sosial bersama guru untuk mencipatakan budaya belajar kritis, kreatif, mandiri dan menyenangkan di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaulasi program gerakan sekolah menyenangkan yang dilakukan oleh SD Negeri Redjodani. Penelitian ini merupakan peneltian evaluasi dengan model CIPP yang dikembangkan oleh Stuflebeam yang mendasarkan pada konteks, input, proses, dan produk suatu program sebagai komponen yang dievaluasi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui metode social emotional learning (SEL) pembelajaran di SDN Rejodani menjadi menyenangkan dengan berbagai macam bentuk kegiatan   dari guru untuk guru maupun daru guru untuk siswa serta dari orang tua untuk siswa diantaranya yaitu; Workhsop GSM; Circle Time; Project; Zona Emosi; Zona Cita-cita; Zona Harapan Orang Tua; Kantung Kebaikan; dan Jurnal Harian. Ditinjau dari efektivitas konteks, input, process,dan product pada program Gerakan Sekolah Menyenangkan melalui metode SEL secara keseluruhan efektivitas program Gerakan Sekolah Menyenangkan melalui metode SEL sudah dapat dikatakan “efektif” karena tiga komponen dari empat komponen yang dievaluasi sudah dapat dinyatakan terpenuhi secara optimal. Hasil evaluasi yang telah dilaksanakan oleh peneliti menghasilkan rekomendasi untuk “merevisi program”, dikarenakan masih terdapat satu kompenen yang belum dapat dinilai efektif dan masih perlu diadakannya perbaikan yang berkelanjutan.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 342
Author(s):  
SITI HALIMAH

AbstractThe research’s context is that is new challenges for teachers in facing Era 5.0, the teachers must be to make new breakthroughs in designing innovative and interesting active learning. As educators in the era of society 5.0, teachers must have digital skills and creative thinking. Educators are also required must be to create innovative learning and dinamic. To realize the implementation of innovative and dynamic learning, one can implement a learning approach that can improve skills of critical thinking as name is the Higher Order Thinking Skills (HOTS) approach. The aims of this reseach is to discribe that in developing students' skillis of critical thinking in Islamic religious education (PAI) subjects, that is necessary to implement learning with the Higher Order Thinking Skills (HOTS) approach. This study is using the methods of qualitative method and that approach is used approach of descriptive. The locus of this study at SMAN 2 Pasuruan. That point data sources of the study are PAI teachers, students of X Bahasa, X IPS I and X MIPA I and the principal. The sources of others Data are books, journals, studi result and document as a previous research, documents for class X quiz questions, photos and audio. The Collection Data used the techniques of observation, interview, and documentation. The analysis data is used The technique of qualitative. The studi is outcoming about the implementation of the HOTS approach in PAI learning can be doing strat from making lesson plans, then implementing PAI learning by applying the HOTS approach and at the end of the learning implementation an evaluation is carried out to find out the results of the implementation of this HOTS approach. From the findings in the application of PAI learning using the HOTS approach, it is mapped into 3 parts, namely, the initial part, namely the teacher analyzing the learning method that will be used and the results can be concluded that class X students of SMA Negeri 2 Pasuruan have been able to improve their critical thinking skills, they can also solve problems such as in the topic of Behavioral Discipline. At the next stage, the teacher  must evaluate to  the method has aplicated in the class, for example, the PAI teacher gives negative statements that need to be corrected by students, then students describe ideas and input about these statements, for example, Discipline Attitudes and Attitudes Competing in doing good. In the final stage, the teacher manifests seeing the transformation of the behavior of Class X students after receiving PAI lessons.Keywords: HOTS Approach, Islamic Education Learning, Think Critical AbstrakLatar belakang penelitian ini adanya tantangan baru bagi guru dalam menghadapi Era 5.0, guru dituntut dapat membuat trobosan-trobosan baru dalam mendesain pembelajaran yang aktif inovatif dan menarik. Sebagai Tenaga Pendidik di era society 5.0, maka adanya guru harus memiliki digital’s skills dan creative thinking. Tenaga pendidik juga diharuskan mampu menciptakan pembalajaran yang inovatif dan dinamis. Untuk mewujudkan pelaksanaan pembelajaran yang inovatid dan dinamis dapat mengimplementasikan pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis disebut pendekatan Higher Order Thinking Skills (HOTS). Tulisan ini menyajikan tentang sebuah teknik yang dapat digunakan oleh guru dalam upaya mengasah dan meningkatkan Critical Thinking Skills siswa pada mata pelajaran PAI ini dapat memanfaatkan pendekatan Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam kegiatan pembelajaran. Adapun penggunaan metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Lokasi pengambilan data dalam penelitian ini berada di SMAN 2 Pasuruan. Pengambilan data ini diambil dari sumber data kunci yaitu Guru Pendidikan Agama Islam, para siswa Kelas X Bahasa, X IPS I dan X MIPA 1 dan juga kepala sekolah. Penelitian ini juga didukung dengan adanya sumber data tambahan yang dihasilkan dari beberapa buku, ebook, Jurnal Publikasi dan juga hasil dan dokumentasi. Data dokumentasi berupa arsip Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, arsip Soal Quis untuk kelas X, beberapa foto dan audio pembelajaran. Dalam pengumpulan data penelitian ini, peneliti memanfaatkan teknik pengamatan lapangan, interview dengan sumber data, serta mengumpulkan arsip-arsip yang dapat menjadi data dalam penelitian ini. Untuk mengalasis hasil penelitian ini, peneliti mengguunak teknik analisis data kualitatif deskriptif. Temuan penelitian dapat menunjukkan bahwa Implementasi Pendekatan HOTS dalam pembelajaran PAI tersebut, pelasanaannya dapat dilakukan melalui merencanakan dengan membuat RPP, lalu melaksanakan pembelajaran PAI dengan menerapkan Pendekatan HOTS dan di akhir pelaksanaan pembelajaran dilakukan evaluasi untuk mengetahui hasil dari implementasi pendekatan HOTS ini. Dari hasil temuan dalam penerapan pembelajaran PAI menggunakan pendekatan HOTS ini dipetakan menjadi 3 bagian yaitu, bagian awal yakni Guru melakukan analisis terhadap metode pembelajaran yang akan digunakan dan hasilnya dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X SMAN 2 Pasuruan telah mampu meningkatkan kemampuan berfikirnya secara kritis, mereka juga dapat menyelesaikan masalah seperti dalam topik berprilaku Disiplin. Pada tahapan selanjutnya Guru melaksanakan evaluasi terhadap penerapan metode yang digunakan dalam Proses belajar mengajar, seperti contoh guru PAI memberikan pernyataan negatif yang perlu dikoreksi oleh siswa, kemudian siswa mendeskripsikan ide-ide dan masukan tentang pernyataan tersebut misal materi Sikap Disiplin dan Sikap Berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. Di tahap akhir, Guru melakukan manifestasi melihat transformasi perilaku siswa-siswa Kelas X sesudah menerima pelajaran PAI. Kata kunci: Pendekatan HOTS, Mata Pelajaran PAI, Critical Think Skills


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 139
Author(s):  
Hamengkubuwono Hamengkubuwono ◽  
Eli Susanti

School-based management emerged as a solution to achieve equal distribution of educational needs in accordance with the context of each school. This study conducted a case study to reveal the obstacles faced by SMAN 8 Rejang Lebong in implementing the school-based management. All parts of SMAN 8 Rejang Lebong from leadership components, teachers, staffs, to students were involved as the informants who were selected purposively to provide the required data. Data were collected using interviews and observations which were then triangulated and analyzed using an interactive model. The findings revealed several obstacles in the application of school-based management, namely: first, curriculum management had been implemented properly, but student learning achievements were still not optimal. Second, the management of Educators and Education ahd been carried out, but the implementation was not optimal. Third, student management had been carried out, but funding for student activities was still lacking. Fourth, financial management had been carried out, but finances were too limited. Fifth, improvement in the management of facilities and infrastructure had been carried out, but it had not been able to support learning achievement. Sixth, the school had carried out the management of school and community relations, but the communication had not been established as expected. 


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 179
Author(s):  
Muhammad Haekal
Keyword(s):  

Penelitian kualitatif ini mengkaji implementasi isu sustainabilitas di perguruan tinggi Islam di Aceh, Indonesia. Metodologi penelitian ini menggunakan kajian dokumen serta observasi sebagai unsur utama. Untuk analisis data, peneliti mengombinasikan metrik sustainabilitas LaTrobe University dan konsep Three Levels of Culture Edgar Schein. Hasil penelitian menunjukkan perguruan tinggi sampel belum memiliki konsep yang nyata terkait isu sustainabilitas, namun memiliki implementasi yang samar-samar pada aspek 'sustainabilitas tersembunyi'. Penelitian ini merekomendasikan agar perguruan tinggi mulai memikirkan aspek sustainabilitas secara serius guna memberikan manfaat yang nyata, khususnya di aspek lingkungan serta sosial-ekonomi.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 191
Author(s):  
Fitria Ningsih ◽  
Akh Syaiful Rijal

This study aims to analyze the implementation of SKUA program management in shaping the religious character of students at MA Ummul Quro Putri Pamekasan. The method used is a qualitative approach with descriptive analysis type. Data collection techniques were obtained through observation, interviews and documentation. Then the data collected was analyzed with the stages of data condensation activities, data presentation, and drawing conclusions or verification. The results of the research that have been conducted show that: First, the process of implementing the SKUA program management in shaping the religious character of students at MA Ummul Quro Putri consists of five stages, planning, organizing, implementing, monitoring and evaluating. Second, the impact obtained is to deepen students scientific treasures, slowly students begin to learn daily practices with discipline, each student begins ti be directed ti have a religious character and students begin to get used ti religius attitudes and traits. Third, the inhibiting factor is the lack of awareness of students how important the SKUA program is in daily life, student personal differences and different environmental factors have a negative impact on the formation of students religious character. Solution that can be done to overcome these inhibiting factors are by firt identifying the problems faced by students and then looking for solutions, providing sanctions related to religion, and providing special guidance to overcome problems that cannot be solved by sanctions.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 121
Author(s):  
Hermon Susanto

Abstract :Islamic boarding schools have modernized their education systems, where Islamic boarding schools have included general education systems such as Madrasahs or organized types of public schools such as junior high schools, high schools and even universities in their environment, not only that pesantren now also include entrepreneurship education.In this study the authors used a qualitative approach, data collected through observation techniques, interviews and documentation, then analyzed through Data Collection (Data Collection), Data Reduction (Data Reduction), Presentation of Data (Data Display) and Conclusion Withdrawal or Verification. To guarantee the validity of the data, the authors examine the validity of the data using triangulation techniques, source triangulation and method triangulation.The results of this study are management carried out by the head of the Buluh River Darul Aufa Islamic Boarding School in Muara Bulian District, Batanghari Regency in developing agrobinsist entrepreneurship, namely by implementing management functions, but the implementation of management functions has not been maximized, such as planning that has not been systematically organized. not yet on target, mobilization that has not been maximized and supervision that has not been programmed and is ongoing. Keywords : Management of Islamic Boarding Schools; Agribusiness Entrepreneurship Abstrak :Pondok Pesantren telah memodernisasikan sistem pendidikannya, dimana dalam Pondok Pesantren telah dimasukkan sistem pendidikan umum seperti Madrasah atau  menyelenggarakan tipe-tipe sekolah umum seperti SMP, SMA dan bahkan Perguruan Tinggi dalam lingkungannya, tidak hanya itu saja dewasa ini pesantren juga memasukkan pendidikan kewirausahaan.Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, data yang dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian dianalisis melalui Pengumpulan Data (Data Collection), Reduksi Data (Data Reduction), Penyajian Data (Data Display) dan Penarikan Kesimpulan atau Verification. Untuk menjamin keabsahan data, maka penulis menguji keabsahan data dengan menggunakan triangulasi teknik, triangulasi sumber dan triangulasi metode.Hasil dari penelitian ini yaitu manajemen yang dilakukan pimpinan Pondok Pesantren Darul Aufa di Desa Sungai Buluh Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari dalam mengembangkan kewirausahaan agrobinsis yaitu dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen, namun penerapan fungsi manajemen tersebut belum maksimal, seperti perencanaan yang belum dilakukan secara sistematis, pengorganisasian yang belum tepat sasaran, penggerakan yang belum maksimal dan pengawasan yang belum dilakukan secara terprogram dan berkelanjutan. Kata Kunci: Manajemen Pondok Pesantren; Kewirausahaan Agrobisnis


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 214
Author(s):  
Rais Hidayat ◽  
Yuyun Elizabeth Patras

Abstract. The goal of this research is to find an instrument that is able to accurately measure the teacher's professional commitment variable as well as provide recommendations to improve it. This research design uses quantitative research with data acquisition through research instruments filled by 449 teachers from the territory of Indonesia through purposive sampling method and data analysis technique using Rasch Modeling. The research instrument before being used was first assessed by experts (expert judgment) and tested on 10 teachers. The reseach found: (1) There were 10 statement items that were proven to be able to accurately measure the teacher's professional commitment variable; (2) Some actions are recommended to increase teacher professional commitment: (i) encourage teachers to commit to completing tasks that exceed the standards set by the school; (ii) encourage teachers to be more actively involved in teacher professional activities; (iii) encourage teachers to internalize school values; (iv) encourage teachers to complete all tasks in school; and (v) encourage teachers to have the ability to adapt to various changes in education.Keywords: professional commitment, Rasch Modeling, teacher commitment Abstrak. Tujuan penelitian ini untuk menemukan sebuah  instrumen yang mampu secara tepat mengukur variabel komitmen profesional guru  sekaligus memberikan rekomendasi untuk  meningkatkannya. Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pemerolehan data  melalui instrumen penelitian yang diisi oleh 449 guru dari wilayah Indonesia melalui metode purposive sampling dan teknik analisis data menggunakan Pemodelan Rasch. Instrumen penelitian sebelum digunakan terlebih dahulu mendapat penilaian dari ahli (expert judgement) dan  diujicobakan terhadap 10 guru. Penelitian menemukan: (1) Ditemukan 10 butir pernyataan yang terbukti mampu mengukur dengan tepat (fit) variable komitmen profesional guru; (2) Direkomendasikan beberapa tindakan untuk peningkatan komitmen profesional guru: (i) mendorong guru untuk berkomitmen menyelesaikan tugas yang melebihi standar yang ditetapkan sekolah; (ii) mengupayakan para guru untuk lebih terlibat aktif dalam kegiatan profesional guru; (iii) mendorong guru untuk menginternalisasi nilai-nilai sekolah; (iv) mendorong guru dapat menyelesaikan semua tugas di  sekolah: dan (v) mendorong guru untuk memiliki kemampuan beradaptasi dengan berbagai perubahan dalam pendidikan. Kata kunci: komitment profesional, Rasch Model, komitmen guru


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document