Setiap fase kehidupan manusia selalu mengandung drama. Hidup yang merangkai pengalaman dan hidup yang dapat menginspirasi orang lain. Ada dua macam drama yaitu; drama eksternal (lingkungan) dan drama internal (diri sendiri). Dalam drama ada bagian (alur) maju dan mundur karena itulah manusia, memiliki hidup yang maju mundur. Alur itu diatur oleh kita sendiri (drama secara internal).Drama terbentuk dalam komunikasi (interaksi individu dengan aturan masyarakat). contohnya kita sebagai mahasiswa di kampus. Dalam proses terapi, drama bersifat takterelakkan dan penting. Walaupun, kita tidak melakukan apapun, kita bertemu dengan orang- orang sekitar itu sudah drama. Dalam setiap fase kehidupan kita memiliki pengalaman yang dramatis. Pengalaman dramatis akan membentuk pribadi seseorang. Orang yang tidak sehat tidak memiliki solusi yang beragam (tidak punya alternatif penyelesaian) dalam menghadapi masalah. Punya pikiran dan perasaan yang tidak berkembang. Orang yang sehat lebih fleksibel dan pikiran alternatif ketika ada masalah. Jalan keluar yang dapat dilakukan seseorang ketika dalam masalah yaitu, diceritakan pada orang lain. Drama atau psikodrama dapat membantu seeorang untuk mengentaskan masalah sosial salah satunya dalam relasi dengan orang lain. Karena individu dapat melakukan preview (apa yang kita inginkan), review dilakukan ketika sudah melakukannya, dan revise (life style) yaitu cara- cara yang dapat dilakukan oleh individu untuk mencapai harapan- harapannya. Fungsi drama: menyembuhkan. Drama sangat bergantung dengan budaya manapun. Menyadarkan para klien bahwa dirinya mampu berempati dengan orang lain. Konselor membuat naskah drama sesuai dengan permasalah yang dimiliki oleh klien.Ketika dalam melakoni peran tertentu konselor dan klien mampu merasakan ada pesan yang tersampaikan kepada para penonton (memperoleh insight). Ada tiga faktor penentu: 1.Karakter yang dipilih harus sesuai dengan konteks permasalahan klien, 2. Audience (penonton) memberikan energi lebih para performance (penampil), dan 3.Informasi yang disampaikan (preventif - cerita preventif). Terapi Drama sangat berkaitan dengan proses peran analisis transaksional : ego state mana yang paling dominan (orang tua atau anak- anak atau dewasa). Sedangkan psikodrama merupakan perilaku yang merupakan hasil representasi diri individu berbentuk drama. Teknik psikodrama dapat membantu mengatasi permasalahan pribadi yang berkaitan dengan masalah psikologis karena bertujuan untuk terapi dan penyembuhan. Menurut Semium (dalam Sholikhah, 2013:8) psikodrama merupakan dramatisasi dari konflik-konflik yang ada di dalam batin agar individu dapat merasa nyaman dan dapat merubah perannya sesuai dengan yang diharapkan dalam kehidupan nyata. opulasi : anak (mainan atau puppets), remaja (drama), dewasa (role play dan improve), dan orang tua (drama terapi , menurunkan penyakit demensia).