cardiology guideline
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

19
(FIVE YEARS 4)

H-INDEX

5
(FIVE YEARS 0)

2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 111-121
Author(s):  
N. T. Vatutin ◽  
A. N. Shevelok ◽  
V. V. Venzheha

The European society of cardiology guideline for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart failure (CHF) in 2016 identified a new group of patients with mid-range left ventricular ejection fraction (LVEF) with reference interval in the range of 40-49 %. This review highlights the issues of epidemiology and etiology of CHF, outlines the echocardiographic portrait, biomarker profile and patients` dynamic phenotypes, considers the guidelines of their managements and the prognosis of the disease determiner’s factors. Special attention is paid to the peculiarities of the formation of this heterogeneous cohort of patients and the feasibility of expanding the existing CHF classification by introducing two transitional phenotypes.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 81-89
Author(s):  
Joice Viladelvia Kalumpiu

Dapagliflozin merupakan salah satu obat antidiabetes pemberian oral golongan penghambat sodium-glucose cotransporter-2 (SGLT2) yang digunakan pada penderita diabetes melitus tipe 2 (DMT2). Berbeda dengan antidiabetes oral lain yang bekerja menstimulasi sekresi insulin atau meningkatkan sensitivitas insulin, dapagliflozin bekerja di ginjal dengan cara menghambat secara kompetitif protein SGLT2 secara reversibel yang berperan dalam reabsorpsi glukosa di glomerulus sehingga menurunkan kadar gula dalam darah penderita DMT2. Beberapa studi telah dilakukan untuk melihat efek penghamabat SGLT2 dalam menurunkan kejadian kardiovaskular seperti Empagliflozin Cardiovascular Outcome Event Trial in Type-2 Diabetes Patients-Remove Excess Glucose, Canagliflozin Cardiovascular Assessment Study, dan studi multisenter yang mengevaluasi efek dapagliflozin pada insiden kejadian kardiovaskular yaitu Dapagliflozin Effect on Cardiovascular Events (DECLARE-TIMI 58) menunjukkan hasil yang kontradiksi. DECLARE-TIMI58 menunjukkan dapagliflozin tidak meningkatkan atau menurunkan risiko major adverse cardiovascular events (MACE) berbeda dengan obat golongan penghambat SGLT2 lainnya, namun studi ini menunjukkan dapagliflozin dapat menurunkan tingkat kematian dan rawat inap akibat penyakit gagal jantung.  The American College of Cardiology, the American Diabetes Association (ADA), dan The European Society of Cardiology guideline saat ini sudah merekomendasikan penggunaan penghambat SGLT2 (empagliflozin dan canagliflozin) sebagai obat tambahan pada pasien DMT2 dengan aterosklerosis. Hingga saat ini dapagliflozin belum direkomendasikan penggunaannya untuk penyakit kardiovaskular pencegahan aterosklerosis pada pasien DMT2 karena masih kurangnya studi-studi yang mendukung. Ketoasidosis  merupakan risiko yang perlu dipantau pada penggunaan obat penghambat SGLT2. Baru-baru ini FDA mengeluarkan adanya peringatan kejadian Fournier’s gangrene. Selain itu, peningkatan risiko fraktur dilaporkan pada penggunaan dapagliflozin dan perlu dipantau bila dimanfaatkan pada penderita DMT2 dalam praktik klinik.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document