JANHUS: Jurnal Ilmu Peternakan Journal of Animal Husbandry Science
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

49
(FIVE YEARS 20)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Garut

2775-0469, 2548-7914

Author(s):  
Komarudinn Adam ◽  
Nur Sjafani ◽  
M. Ade Salim

Tujuan dari penelitian ini adalah  mengetahui pengaruh pengunaan  ekstrak  tanaman krokot, kemanggi dan mengkudu sebagai alternatif pengganti egg stimulan pada burung puyuh (Coturnikx cotunikx japonica L). Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan dilanjutkan dengan uji LSD. Ransum dan air minum diberikan secara ad libitum. Parameter yang diamati pada penelitian ini, yaitu umur pertama bertelur, daya tetas, fertilitas dan bobot tetas. Terdiri dari perlakuan  4 perlakuan dan 3 ulangan. Masing-masing R0 = Kontrol; R1 = Campuran Ekstrak 7,5% + air; R2 = Campuran Ekstrak 15% + Air, R3 = Campuran Ekstrak 22,5%+ air. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan pemberian ekstrak tanaman krokot, kemangi dan mengkudu dalam air minum puyuh memberikan pengaruh yang signifikan (P<0,01) terhadap fertilitas dan daya tetas, sedangkan umur pertama bertelur dan bobot tetas memberikan pengaruh berbeda tidan nyata (P>0,01).   Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan ektrak tanaman krokot, kemangi dan mengkudu dapat digunakan sebagai pengganti egg stimulan dalam air minum pada puyuh..Kata Kunci :  Puyuh, fertilitas,, daya tetas, bobot tetas.


Author(s):  
Ahmad Maulana ◽  
Ibrahim Hadist ◽  
Budi Ayuningsih

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui imbangan rumput dan konsentrat terhadap ukuran tubuh Domba Garut umur lima sampai delapan bulan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2019 di UPTD BPPTDK Margawati Garut. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan enam ulangan. Ternak percobaan yang digunakan yaitu 18 ekor Domba Garut jantan umur lima sampai delapan bulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa P3 (40% Rumput : 60%), berpengaruh terhadap lebar dada dan panjang badan akan tetapi tidak mempengaruhi terhadap lingkar dada dan tinggi pundak.Kata Kunci :  Rumput, Konsentrat, Ukuran Tubuh, Domba Garut.


Author(s):  
Slamet Raharja ◽  
Titin Nurhayatin ◽  
Ervi Herawati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari substitusi dedak padi dengan bonggol pisang  terfermentasi terhadap kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, berat jenis, dan sudut tumpukan pellet. Persiapan bahan dan Pengujian sifat fisik pellet dilaksanakan di Laboratorium terpadu Fakultas Pertanian Universitas Garut. Metode  yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan, yaitu : R0 (dedak padi 5%, bonggol pisang terfermentasi 0%), R1 (dedak Padi 3,75%, bonggol pisang terfermentasi  1,25%), R2 ( dedak padi 2,5%, bonggol pisang terfermentasi 2,5%), R3 (dedak padi 1,25%, bonggol pisang terfermentasi 3,75%), dan R4 (dedak padi 0%, bonggol pisang terfermentasi 5%).  Data penelitian dianalisis menggunakan sidik ragam dan bila hasilnya berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan untuk melihat perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi dedak padi dengan bonggol pisang  terfermentasi berpengaruh  terhadap kerapatan tumpukan dan kerapatan pemadatan tumpukan, tetapi tidak berpengaruh  terhadap berat jenis dan sudut tumpukan pellet. Perlakuan paling optimal yaitu pada perlakuan R1 (dedak padi 3,75%, bonggol pisang terfermentasi 1,25%).Kata kunci: Bonggol Pisang Terfermentasi, Pellet, Sifat fisik.


Author(s):  
Wahyu Ilahi ◽  
Tati Rohayati ◽  
Ervi Herawati

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi melalui identifikasi sifat-sifat kualitatif dan kuantitatif ayam pelung jantan pada kontes ayam pelung di Universitas Garut. Metode yang digunakan adalah metode survei (pengamatan langsung dilapangan) dengan cara pengambilan sampel secara acak yaitu 30% atau sebanyak 61 ekor sampel yang diamati dari 204 jumlah total peserta yang mengikuti kontes ayam pelung di Universitas Garut. Peubah yang diamati adalah sifat kualitatif : warna bulu dan warna shank, sifat kuantitatif : bobot badan dan panjang shank. Analisis yang digunakan yaitu menggunakan analisis statistika deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan sifat kualitatif ayam pelung jantan pada kontes ayam pelung Piala Rektor Universitas Garut warna bulu dominan adalah merah-hitam sebanyak 42,62% dan warna shank dominan adalah warna abu-abu sebanyak 32,79%, sedangkan berdasarkan sifat kuantitatif menunjukkan rata-rata bobot badan ayam pelung jantan sebesar 4,18±0,37 kg dengan koefisien variasi 8,85% dan rata-rata panjang shank sebesar 11,16±0,72 cm dengan koefisien variasi sebesar 6,45%. Hal ini bermakna bahwa telah terjadi proses seleksi pada ayam pelung yang cukup baik. Kata Kunci : Ayam Pelung Jantan, Kualitatif, Kuantitatif.


Author(s):  
Dewi Maryani ◽  
Ervi Herawati ◽  
Tendy Kusmayadi ◽  
Tati Rohayati ◽  
Titin Nurhayatin

Peternakan ayam broiler merupakan salah satu usaha peternakan yang memberikan kontribusi terbanyak dalam memenuhi kebutuhan pangan hewani di Indonesia, yang paling utama adalah meningkatkan pendapatan.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis minat masyarakat terhadap usaha peternakan ayam broiler dengan pola kemitraan di Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut, yang dilakukan pada bulan April 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sensus, dengan jumlah responden sebanyak 30 peternak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, dengan jenis data dikuantitatifkan. Pengukuran minat masyarakat dalam beternak ayam broiler dengan menggunakan skala Liekert. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat terhadap usaha ayam broiler di Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut adalah modal (puas); jaminan pasar (sangat puas); jaminan harga dan nilai ekonomis (sangat puas). Faktor yang paling berpengaruh adalah jaminan harga.Kata kunci: analisis, minat masyarakat, pola kemitraan, ayam broiler.


Author(s):  
Tati Rohayati ◽  
Ervi Herawati

Abstrak Penelitian ini dilaksanakan di arena ketangkasan Rancabango Kabupaten Garut pada tanggal 07 Januari 2018, bertujuan untuk mengetahui ukuran-ukuran tubuh domba garut jantan tangkas yang meliputi tinggi pundak, panjang badan, dan lingkar dada di arena ketangkasan domba Rancabango. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan penentuan sampel berdasarkan teknik random sampling. Jumlah domba garut jantan tangkas yang diteliti sebanyak 57 ekor (30%) dari jumlah populasi domba garut jantan tangkas yang terdaptar di panitia sebanyak 190 ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tinggi pundak 80,19 ± 3,07 cm dengan nilai koefisien variasi 3,82 %, panjang badan 76,25 ± 5,07 cm dengan nilai koefisien variasi 5,07 %, dan lingkar dada 94,96 ± 5,49 cm dengan nilai koefisien variasi 5,78 %. Hasil ini menunjukkan bahwa ukuran-ukuran tubuh domba garut jantan tangkas di arena ketangkasan domba Rancabango sudah sesuai dengan standar SNI bahkan berada di atas standar SNI yaitu tinggi pundak minimum 73 cm, panjang badan minimum 61 cm, dan lingkar dada minimum 87 cm. Kata Kunci : tinggi pundak, panjang badan, lingkar dada, domba, tangkas Abstract This research was conducted in the arena agility Rancabango, Garut Regency on January 7, 2018. This study aim to determine the body sizes of fight garut ram which includes shoulder height, body length, and chest circumference in the arena agility Rancabango. The method used in this research is analytical descriptive with sample determination based on random sampling. The number of fights ram that examined as many as 57 tail (30%) of the total population of fight ram that there are as many as 190 tails. The results showed that the average shoulder height of 80.19 ± 3.07 cm with the coefficient of variation 3.82%, body length of 76.25 ± 5.07 cm with the coefficient of variation 5.07%, and the chest circumference of 94, 96 ± 5.49 cm with a coefficient of variation 5.78%. This indicates that the body sizes of fight garut ram in the arena agility Rancabango is accordance with SNI standards even above the SNI standard is the minimum shoulder height of 73 cm, minimum body length of 61 cm, and a minimum chest circumference of 87 cm. Keywords : shoulder height, body length, chest circumference, sheep, fight ram.


Author(s):  
Eri Fajar Sidik ◽  
Titin Nurhayatin ◽  
Mega Royani ◽  
Tati Rohayati ◽  
Ibrahim Hadist ◽  
...  

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan kunyit (Curcuma domestica Val) dan sediaan ekstrak kurkuma pada air minum terhadap performa ayam broiler. Penelitian penggunaan kunyit ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2019 yang bertempat di Babakan Jambe Desa Pasawahan Kecamatan Tarogong Kaler. Metode yang dilakukan yaitu Metode Eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, yaitu : R0 = Air Minum Tanpa Tepung Kunyit, Tanpa sediaan ekstrak kurkuma, R1 = Air Minum + Tepung kunyit 2,5 gram; R2 = Air Minum + Tepung Kunyit 5 gram; R3= Air Minum + Sediaan Ekstrak Kurkuma 0,5 gram; R4 = Air Minum + Sediaan Ekstrak Kurkuma 1 gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Kunyit dan sediaan ekstrak kurkuma memberikan pengaruh yang sama terhadap performa ayam broiler. Kata Kunci : Kunyit, Air Minum, Broiler, Performa Abstract The research was aimed to determine the effect of the use tumeric (Curcuma domestica) in drinking water on the performance of broilers. The research on the on the use of tumeric was conducted in July to August 2019 which was located in Babakan Jambe Pasawahn Village, Tarogong Kaler District. The methode used is the experimental method using a completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 4 replictions, namley : R0 = Drinking Water + Tumeric Flour 2.5 grams; R2 = Drinking Water + Tumeric Flour 5 gram; R3 = Drinking Water + Kurcuma extract preparations 0.5 grams; R4 = Drinking Water + Kurcuma extract preparations 1 gram. the results of the research showed that the addition of tumeric flour and Kurcuma extract preparations have a similar effect on the broiler performans. Keywords :Tumeric, Drinking Water, Broilers, Performance.


Author(s):  
Novia Rahayu ◽  
Dwi Wijayanti ◽  
Nurul Frasiska

Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun katuk (Sauropus androgynous) dalam ransum terhadap tebal kerabang dan haugh unit (HU). Enam puluh ekor puyuh petelur fase produksi dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan : 1) T0 : ransum tanpa perlakuan, 2) T1 : ransum dengan perlakuan ekstrak daun katuk 3.5g/kg ransum, 3) T2 : ransum dengan perlakuan probiotik (Bacillus sp. dan Saccharomycess sp.), 4) T3 : ransum dengan perlakuan ekstrak daun katuk 3.5g/kg ransum + probiotik (Bacillus sp. dan Saccharomycess sp.). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap tebal kerabang (P>0.05) dan haugh unit (HU) (P>0.05). Telur hasil penelitian dari semua perlakuan menunjukkan kondisi telur yang sesuai dengan standar kualitas tebal kerabang dan haugh unit (HU). ¬Kata Kunci : Ekstrak daun katuk, haugh unit, probiotik, puyuh, tebal kerabang Abstract The study aims to determine the effect of giving sauropus androgynous leaf extract in the ration on egg quality. Sixty quails laying in the production phase were divided into 4 treatment groups: 1) T0: rations without treatment, 2) T1 : rations with katuk leaf extract treatment 3.5g / kg ration, 3) T2 : rations with probiotic treatment (Bacillus sp. And Saccharomycess sp.), 4) T3 : ration with katuk leaf extract treatment 3.5g / kg ration + probiotics (Bacillus sp. and Saccharomycess sp.). The results showed that the treatment had no significant effect on egg shell thickness (P>0.05) and haugh unit (HU) (P>0.05). Eggs from all treatments showed the condition of eggs in accordance with the quality standards of the thickness of the shells and haugh units (HU). Keywords: Eggshell thickness, haugh unit, probiotics, quail, sauropus androgynous leaf extract


Author(s):  
Fahmi Reza Fauzi ◽  
Tendy Kusmayadi ◽  
Tati Rohayati ◽  
Titin Nurhayatin ◽  
Ibrahim Hadist

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi reproduksi melalui pengamatan angka Service per Conception (S/C), angka Conception Rate (CR) dan angka Calving Interval (CI) pada sapi perah Friesian Holstein (FH) di wilayah kerja Koperasi Peternakan Bandung Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, dengan pengambilan data bersumber dari data sekunder dan primer. Pengambilan data primer menggunakan kuesioner kepada 100 peternak di Wilayah Kerja Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS), sedangkan data sekunder diambil dari data rekording di kantor KPBS dengan pengambilan data masing-masing 10% dari populasi yaitu laktasi 2 sebanyak 144 ekor dan laktasi 3 sebanyak 250 ekor. Hasil penelitian menunjukkan Service per Conception (S/C) ternak laktasi 2 adalah 1.6 dan laktasi 3 adalah 1.8, Conception Rate (CR) ternak laktasi 2 adalah 58% dan laktasi 3 adalah 46% dan Calving Interval (CI) ternak laktasi 2 rata-rata adalah 385 hari dan ternak laktasi 3 rata-rata adalah 389 hari berkisar 12-13 bulan. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa efisiensi reproduksi sapi perah Friesian Holstein (FH) di Wilayah Kerja Koperasi Peternakan Bandung Selatan dapat dikategorikan baik. Kata kunci: Service_per_Conception, Conception_Rate, Calving_Interval, Friesian Abstract This research aim to know the level of reproductive efficiency through the observation number Service per Conception (S/C), the Conception Rate (CR) and Calving Interval (CI) on Friesian Holstein Dairy Cows in the area of South Bandung Livestock Cooperative. The research method used Survey method, with the primer and secondary data. The primer data retrievaled from 100 breeders in South Bandung Livestock Cooperative and secondary data sampling from the recording lactation 2 as many as 144 herd and lactation 3 as many as 250 herd. Result of the research showed the Service Per Conception (S/C) of the second lactation is 1.6 and third lactation is 1.8, Conception Rate (CR) is 58% on the second lactation and 46% on third lactation and Calving Interval (CI) of lactation 2 average is 385 days and lactation 3 average is 389 days revolved around 12-13 month. The conclusions of this study that ther reproductive efficiency of the Friesian Holstein Dairy Cows in the area of the South Bandung Livestock Cooperative can be categorized good. Keywords: Service_per_Conception, Conception_Rate, Calving_Interval, Friesian_ Holstein


Author(s):  
Ervi Herawati ◽  
Mega Royani

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan molasses dan tepung tapioka pada proses pembuatan pellet daun gamal terhadap kandungan protein kasar, serat kasar, dan energi. Metode penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan terdiri dari P1= Penambahan 30% molasses, P2= Penambahan 40% molasses P3= Penambahan 30% tepung tapioka, P4= Penambahan 40% tepung tapioka dan P5= Penambahan 20% molasses dan 20% tepung tapioka. Untuk menguji lebih lanjut perbedaan rata-rata pada setiap perlakuan dilakukan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan molasses dan tepung tapioka berpengaruh nyata terhadap protein kasar, serat kasar dan kandungan energi pada pellet daun gamal. Penambahan molasses sebanyak 30% menunjukkan rata –rata nilai protein kasar terbaik yaitu sebesar 16,93 %, serat kasar 5,29% dengan energi 4062 kkal/kg terhadap hasil pellet daun gamal. Kata kunci: molases, tepung_tapioka, kandungan_kimia, pellet_daun_Gamal Abstract This study aimed to finding out the effects addition molasses and cassava flour on pellet Gliricidia sepium leaf to crude protein, crude fiber, and energy content. The research method used was Completely Randomized Design with 5 treatments and 4 replications. The treatment is, P1= increment 30% molasses, P2= increment 40% molasses P3= increment 30% cassava flour, P4= increment 40% cassava flour and P5= increment 20% molasses and 20% cassava flour. The results showed the addition molasses and cassava flour on pellet Gliricidia sepium leaf was significant effect on crude protein, crude fiber, and energy content. The presentation of molasses 30% resulted that the best in average crude protein 16,93%, crude fiber 5,29%, and energy content 4062 kca/kg to pellet Gliricidia sepium leaf. Keywords: molasses, cassava_flour, chemical_content, pellet_Gliricidia sepium


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document