Jurnal Teknologi Maritim
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

18
(FIVE YEARS 0)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

2620-7540, 2620-4916

2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 41-46
Author(s):  
Lanang Ilham Kelana ◽  
Mohammad Basuki Rahmat ◽  
Afif Zuhri Arfianto ◽  
Farizi Rachman
Keyword(s):  

Alat navigasi Inmarsat Mini C Mobile Earth Station Felcom 16 pada kapal kargo KM Amrta Jaya 1 digunakan sebagai tanda bahaya darurat pada kapal apabila mengalami kecelakaan, pembajakan di laut. Ketika suatu pesan tersebut dipancarkan maka gelombang sinyal terkirim melalui satelit yang diterima oleh stasiun pemancar ke aparat keamanan di laut. Banyaknya crew kapal tidak paham akan pemasangan antena Inmarsat sesuai prosedur yang menyebabkan kondisi sinyal menjadi tidak stabil. Sistem kerja dari Inmarsat Mini C ketika communication unit menghasilkan suatu gelombang sinyal. Gelombang sinyal akan menuju ke antena untuk dipancarkan ke satelit. Satelit menerima sinyal dan feedback dikirim ke antena. Sinyal diterima antena dan dikirim ke communication unit yang akan ditampilkan melalui monitor. Kondisi sinyal stabil dan terbebas dari interferensi proses pengiriman pesan bisa dilakukan. Data pengujian antena Inmarsat yang diambil dan diolah menggunakan metode statistik ANOVA. Pengujian mean descriptive pada pengujian antena pemasangan dan instalasi sesuai prosedur nilai kuat sinyal sebesar 38 dB dengan persentase pengujian 32 %. Pengujian metode ANOVA memiliki nilai distribusi F sebesar 2,424 dengan nilai signifikansi sebesar 0.094.Pengujian interferensi GPS memiliki perbedaan signifikan terhadap perubahan sinyal dengan nilai signifikansi sebesar 0.081 dibawah nilai taraf signifikansi sebesar (< 0,1).


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 27-40
Author(s):  
Didik Suharso ◽  
Hendra Purnomo ◽  
Damoyanto Purba
Keyword(s):  

Dalam sistem penyelenggaraan Ujian Keahlian Pelaut (UKP) bagi peserta Diklat Ahli Teknika Tingkat III (ATT-III), di samping Computer Based Assessment (CBA) test, dilaksanakan praktek komprehensif sesuai STCW 1978 dan amandemennya. Kecukupan sarana laboratorium dan simulator teknika dinilai sangat penting dalam penilaian praktek komprehensif. Salah satu kendala yang dihadapai oleh peserta diklat yaitu penyesuaian tempat ujian praktek komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan sarana prasarana laboratorim dan simulator teknika dalam mendukung ketercapaian praktek komprehensif pada uji keahlian pelaut bagi peserta Diklat ATT III. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode statistik deskiptif. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan survei melalui angket kepada ahli, yaitu dosen/akademisi yang telah bersertifikat minimal ATT II. Kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta diklat ATT III terdiri dari 4 fungsi. Berdasarkan penilaian ahli menggunakan skala, didapatkan hasil bahwa Fungsi 1 berupa permesinan kapal dengan 8 indikator, memiliki score sebesar 356 dari score maksimal sebesar 384, rata-rata 3,71 dari skala 4 sehingga persentase ketercapaian tes komprehensif sebesar 92,7%. Pada fungsi 2 berupa listrik elektronika dan sistem kontrol dengan 4 indikator, didapatkan score sebesar 184 dari score maksimal sebesar 192, rata-rata 3,83 dari skala 4 sehingga prosentase ketercapaian tes komprehensif sebesar 95,8%. Pada fungsi 3 berupa oral & praktek pada perawatan dan perbaikan permesinan kapal dengan 4 indikator, didapatkan score sebesar 186 dari score maksimal sebesar 192, rata-rata 3,88 dari skala 4 sehingga prosentase ketercapaian tes komprehensif 96,9%. Untuk fungsi 4 berupa pengendalian pengoperasian kapal dan perlindungan terhadap orang dengan 12 indikator, didapatkan score 576 dari maksimal score sebesar 576, rata-rata 4 dari skala 4, sehingga prosentase ketercapaian tes komprehensif 100%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa fasilitas laboratorium dan simulator teknika sangat layak digunakan dalam menunjang pelaksanaan test komprehensif peserta diklat ATT III di Politeknik Pelayaran Surabaya.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 21-26
Author(s):  
Edy Setiawan ◽  
Galih Anindita ◽  
Achmad Syahid ◽  
Isa Rachman

Terdapat beberapa sisi negatif dari penggunaan motor induksi , yaitu timbulnya harmonisa yang dapat mengurangi kualitas daya listrik. Selain motor listrik, penggunaan Lampu konvensional atau lampu menggunakan ballast trafo juga turut ambil bagian menjadi penyebab turunnya kualitas daya. Penelitian bertujuan mengembangan solusi yang mampu mengurangi gangguan kegagalan fungsi atau degradasi peralatan dan perangkat yang lebih sensitif dan kerugian tambahan berupa pemanasan berlebih yang menyebabkan pengurangan umur rata-rata peralatan, minimalisasi terjadinya penurunan power faktor dan timbulnya harmonisa pada pemanfaatan energi listrik. Metode yang digunakan adalah eksperimen. Untuk beban non linier seperti lampu TL menyebabkan penurunan nilai faktor daya, beda fasa tegangan dan arusnya sebesar 69,8°, untuk beban linier lampu pijar beda fasa tegangan dan arus 0°. Untuk lampu TL nilai faktor daya terukur 0.34, lampu pijar 1.0 dan lampu Led tidak ada besaran nilai faktor daya yang terukur. Effisiensi untuk beban lampu TL 0.24%. Karena permasalahan itu, paper ini menampilkan rancangan Filter aktif Pararel yang secara prinsip akan menginjeksikan arus kompensasi yang besarnya sama dengan arus distorsi pengaruh harmonisa.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 23-30
Author(s):  
Aldian Dwi Pamungkas ◽  
Lilik Subiyanto ◽  
Afif Zuhri Arfianto

Perkembangan teknologi informasi baik software dan hardware menunjang perkembangan dalam berbagai bidang khususnya dalam bidang elektronika. Kemajuan ini bisa dimanfaatkan dalam pembuatan sistem otomatisasi dan pengontrolan terhadap komponen-komponen elektronika dan listrik. Dengan meningkatnya kebutuhan pamantauan sistem secara real time, maka berkembang pula sebuah model yang lebih dari sekedar protabel yang dapat dibawa kemana – mana, yaitu dengan menggunakan sistem telemetri (pengukuran jarak jauh). Penelitian ini membuat prototipe yang digunakan untuk teknologi monitoring jarak jauh telemetri peralatan elektronik pada ruang penumpang kapal ferry dengan menggunakan wireless communications. Penggunaan radio frekuensi ini digunakan untuk peralatan elektronik yang lokasinya berada pada ruang penumpang..Sistem tersebut dibuat menggunakan sensor arus ACS 712 dan sensor tegangan ZMPT 101B untuk mengukur arus dan tegangan yang dimonitoring berbasis long range wireless communications (LoRa) untuk mejaga kekuatan sinyal penguat dan jarak yang dapat dicapai oleh LoRa tersebut. Dengan memanfaatkan frekuensi dari LoRa diharapkan dapat memonitoring arus beban dan tegangan yang dihasilkan oleh peralatan elektronik pada ruang penumpang kapal ferry tersebut. Dari alat monitoring tersebut didapatkan Hasil Pengujian pada beban TV 21 inch dengan daya 27 Watt dan tegangan 19 Volt didapatkan presentase error arus 4,91 % ,Presentase Error Tegangan 0,8 %, Presentase error Daya 4,2 %, Hasil Pengujian pada beban Kulkas Showcase dengan daya 170 W dan tegangan 220 Volt didapatkan presentase error arus 1,9 % ,Presentase Error Tegangan 0,7 %, Presentase error Daya 1,38 %, Hasil Pengujian pada beban AC daya 0.5 KW dan tegangan 220 Volt didapatkan presentase error arus 3 % ,Presentase Error Tegangan 2,16 %, Presentase error Daya 5 % dan dapat disimpulkan alat monitoring tersebut berjalan dengan baik.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Ali Azhar ◽  
Tri Agung K

Pembangunan kapal termasuk dalam pekerjaan komplek dengan sistem pembayaran multi tahun atau lebih dari satu tahun anggaran, sehingga sangat penting untuk menyusun anggaran biaya atau harga yang dibutuhkan dalam membangun kapal baru. Harganya harus disesuaikan dengan kebutuhan material dan jasa dengan standar harga pasar selama waktu penyelesaian. Tujuan penelitian tentang standar harga pembangunan kapal perintis adalah melakukan identifikasi, analisis dan menyusun standar harga pembangunan harga kapal perintis beserta komponennya. Tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah melakukan identifikasi data primer dan sekunder yang berkaitan harga kapal perintis dan komponennya dengan studi pustaka dan survey lapangan. Data diolah dengan metode regresi dan diperoleh grafik dan persamaan standar harga kapal perintis tahun 2015 adalah : y = 0,0323x + 10,709; persamaan biaya material adalah ymn = ym + ym10{(n – 2015)/100}; dan persamaan biaya jasa pembangunan dan biaya pihak ketiga adalah yjn = yj + yj 8.25 {(n – 2015)/100}.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 7-16
Author(s):  
Yugowati Praharsi

Judgement Yard Occupancy Ratio (YOR) and Berth Occupancy Ratio (BOR) at PT Terminal Teluk Lamong have not entered the optimal operational performance. YOR and BOR into one assessment in looking at the performance of the port of unloading so that relevant to researched. The purpose of this study is to: 1. Analyze the relationship between YOR and BOR in the PT Terminal Teluk Lamong, 2. Make mathematical modeling, 3. Compile estimates the development performance upcoming of YOR and BOR using a linear regression, forecasting double moving average, and double exponential smoothing with the smallest error, 4. Create Strategies and solutions to improve operational performance YOR and BOR PT Terminal Teluk Lamong, 5. Analyze the feasibility of investment on the results of strategies and solutions YOR and BOR. Results show correlation. value of 0489 which means quite a significant effect. The results of the modeling shows positive values so that forecasting would always go up. The value in the year 2020 forecast shows the optimum standard yet on YOR of 54.57% and the BOR is not good because it exceeds the standards established by the Government of the value of 76.74%. The results of the Analytical Hierarchy Process, shows that the main priority of the plan is the addition of length quay. The addition is planned to be a viable investment for the company with the highest Payback Period criteria 5 years 8 months, the Net Present Value of Rp447.341.169, Internal Rate of Return of 19% and Profitability Index of 1.91.


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 9-16 ◽  
Author(s):  
Siti Fariya

Perencanaan pengembangan konektivitas melalui penerapan tol laut memunculkan gagasan untuk menambah dan meremajakan armada kapal nasional. Salah satu target diterapkan pada kapal tua yang perlu diganti dengan yang baru. Kapal yang pada kondisi masa akhir operasi dan pada akhirnya tidak digunakan lagi dalam kegiatan operasi pelayaran dapat dilakukan kegiatan daur ulang. Dimana kegiatan daur ulang kapal adalah kegiatan pemotongan dan penghancuran kapal yang tidak digunakan lagi dengan aman dan berwawasan lingkungan (Green Ship Recycling). Kondisi kekinian industri daur ulang kapal nasional perlu dikembangkan karena masih menggunakan fasilitas sederhana yang tidak ramah lingkungan dan tidak memperhatikan keselamatan pekerja. Untukmelakukan pengembangan Ship Breaking Yard menjadi Green Ship Recycling Yard, yang sesuai dengan aturan IMO diperlukan pengembangan dalam hal: fasilitas dan teknologi penanganan material dan layout. Pemilihan fasilitas dan teknologi dilakukan dengan menggunakan metode fuzzy AHP sendangkan pemodelan layout dengan mempertimbangkan aturan IMO dan juga kondisi existing dari ship breaking yard. Hasil dari penelitianini: potensi pasar Ship Recycling di Indonesia sangat besar. Hal in dapat dilihat dari jumlah kapal dengan lifetime diatas 25 tahun sebanyak 1.404 unit dari 6.663 unit yang terdaftar di BKI, jumlah kapal ini seharusnya harus tidak beroprasi lagi. Sendangkan untuk pemilihan teknologi ship recycling yard sebagia berikut: docking menggunakan slipway dengan Interval Value 0,3933; Deacoating menggunakan Dry Ice dengan Interval Value 0,3351; Cutting dengan Oxy-accetylene dengan Interval Value 0,5487 dan Material Handling dengan Cawler crane dengan Interval Value 0,5512. Sendangkan untuk layout didesain untuk kapal dengan kapasitas 2.500 GT berlokasi di Kamal – Kabupaten Bangkalan, Madura. Aktivitas pemisahan bahan berbahaya dan tempat pembuangan-nya dalam layout ship recycling yard menjadi hal yang harus diutamakan, karena hal ini sangat kurang diperhatikan pada ship recycling yard di Indonesia


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Dody Hidayat

Kebakaran dapat terjadi dimana saja salah satunya dapat terjadi di alat transportasi air yakni kapal. Kebakaran selalu menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan baik kerugian material maupun ancaman keselamatan jiwa manusia. Seiring dari kejadian tersebut musibah kecelakaan kapal yang disebabkan oleh bahaya kebakaran sangatlah mungkin terjadi. Salah satu yang dapat mencegah kejadian kebakaran pada kapal haruslah dapat mendeteksi dini kebakaran tersebut. Untuk mendeteksi dini terjadinya kebakaran dikapal maka dirancanglah sebuah alat proteksi kebakaran otomatisberbasis adruino. Dimana Arduino merupakan board yang memiliki sebuah mikrokontroller sebagai  otak kendali sistem. Sistem otomatisasi atau controller tidak akan terlepas dengan apa yang disebut  dengan ‘sensor’. Sensor adalah sebuah alat untuk mendeteksi atau mengukut sesuatu yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. sistem yang dirancang ini dilengkapi dengan beberapa sensor diantaranya adalah sensor apiUV-Tron R2868, sensor asap MQ-2 dan kemudian sensor suhuDS18B20. Mikrokontroller sebagai pengendali akan merespon input yang berupa sensor tersebut ketika data yang dibaca oleh sensor mendeteksikebakaran diantaranya mendeteksi adanya asap, kemudian api dan suhu. Sebagai output dari sistem berupa racun api (fire extinguisher)dimana kandungan yang ada pada racun api tersebut berupa Dry Chemical Powder dan Carbon Dioxide (CO2) yang fungsinya digunakan untuk memadamkan api serta dilengkapi buzzer sebagai alarm peringatan jika terjadi kebakaran. 


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 45-52
Author(s):  
Trio Andika Putra ◽  
Afif Zuhri Arfianto ◽  
Mohammad Basuki Rahmat ◽  
Muhammad Khoirul Hasin ◽  
Dian Asa Utari ◽  
...  

Informasi mengenai data persebaran ikan merupakan informasi yang sangat berguna untuk nelayan dalam menemukan lokasi persebaran ikan. Informasi tersebut dikeluarkan oleh Balai Riset dan Observasi Laut dari kementrian Kelautan yang berupa data lokasi latitude dan longitude. Layanan ini berupa peta digital, peta tersebut kita kenal dengan Peta Perkiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI). Pada kenyataannya masih banyak nelayan yang kurang memanfaatkan informasi tersebut yang menyebabkan hasil tangkap ikan oleh nelayan kurang maksimal. Penelitian ini membuat prototipe perangkat portabel navigasi untuk menemukan lokasi sebaran ikan. Prototipe bekerja berdasarkan data informasi yang berupa data latitude dan longitude dari Balai Riset dan Observasi Laut. Dengan memasukan data persebaran ikan maka jarak lokasi dan arah lokasi target dapat diketahui. Data informasi dapat dimasukkan kedalam prototipe navigasi dengan menggunakan komunikasi bluetooth  yang kemudian data tersebut diolah oleh mikrokontroller. Sensor yang digunakan dalam perangkat adalah sensor GPS dan sensor kompas. Hasil penelitian didapatkan prototipe navigasi dapat menghitung jarak lokasi tujuan terhadap lokasi awal dengan tingkat keberhasilan sebesar 99.404106% dan pengukuran sudut target lokasi tujuan dengan tingkat keberhasilan sebesar 99.0271%.


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 27-36
Author(s):  
Fipka Bisono ◽  
Tri Andi Setiawan

Permesinan kapal merupakan bagian dari sebuah kapal sebagai suatu sistem. Oleh karena itu, dalam permesinan kapal terdapat banyak komponen permesinan, antara lain: sistem roda gigi, sistem poros, dan lain sebagainya. Dalam pembuatan komponen mesin penggerak kapal tentu melibatkan banyak mesin perkakas, salah satunya adalah mesin gerinda.Proses gerinda adalah suatu proses manufaktur yang penting dan digunakan untuk membentuk benda kerja sesuai dengan persyaratan geometri, dimensi dan toleransi tertentu. Suatu penelitian dilakukan untuk mempelajari pengaruh tipe abrasif, kecepatan makan dan kedalaman potong terhadap surface integrity dan bentuk geram pada proses gerinda permukaan baja perkakas SKD-61.Surface Integrityyang dianalisis adalah kekasaran permukaan dan microcrack.  Rancangan eksperimen yang digunakan pada penelitian ini adalah faktorial 2 x 3 x 3 karena faktor tipe abrasif memiliki 2 level, sedangkan faktor lain masing-masing memiliki 3 level. Replikasi dilakukan sebanyak 2 kali. Cairan pendingin yang digunakan pada penelitian ini adalah soluble oil.Pengukuran kekasaran permukaan diukur dengan menggunakan surftest, selanjutnya bentuk geram dan microcrack diamati dengan menggunakan scanning electron microscope (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan peningkatan kedalaman potong maka kekasaran permukaan akan semakin besar. Jenis abrasif dan kedalaman potong juga  mempengaruhi besarnya kepadatan microcrack.Hasil proses gerinda permukaan dengan kedalaman pemakanan rendah menghasilkan bentuk geram lamellardan leafy. Hal ini mengindikasikan bahwa mekanisme pembentukan geram didominasi oleh proses shearing.Hasil proses gerinda permukaan dengan kedalaman pemakanan yang tinggi menghasilkan bentuk geram leafy, spherical, lamellar danirregular. Hal ini mengindikasikan bahwa mekanisme pembentukan geram terdiri dari proses shearing, rubbing, plowing dan fracturing.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document