QUIMICA: Jurnal Kimia Sains dan Terapan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

16
(FIVE YEARS 16)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Fakultas Hukum Universitas Samudra

2716-1218, 2716-0963

2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 24-29
Author(s):  
Iqbal Kamar ◽  
Fazrina Zahara ◽  
Dewi Yuniharni
Keyword(s):  

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya kandungan Bahan Kimia Obat (BKO) parasetamol dalam sediaan jamu pegal linu yang beredar di pasar Kota Langsa. Metode penelitian dilakukan secara deskriptif dan Eksperimental di Laboratorium Kimia dan Farmakognosi Universitas Sains Cut Nyak Dhien Langsa dengan menggunakan Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Sebanyak 5 sampel jamu yang diambil dengan Teknik Random Sampling. Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan hasil Nilai RF dari KLT diketahui bahwa sampel jamu pegal linu SB negatif mengandung Parasetamol dengan hasil Nilai Rf 0,27, 0,33, dan 0,22 ditiga kali pengulangan, sedangkan sampel jamu pegal linu SA, SC, SD, dan SE positif mengandung Parasetamol dengan hasil Nilai RF=1 di tiga kali pengulangannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 4 sampel jamu Positif mengandung BKO Parasetamol, sedangkan 1 sampel jamu Negatif mengandung BKO Parasetamol. Referensi : [1]    Jayanti, R., Aprilia, H., Lukmayani. Y., Analisis Bahan Kimia Obat (BKO) Glibenklamid Dalam Sediaan Jamu Diabetes Yang Beredar Dipasaran. Prosiding Penelitian SPeSIA 2015. Surabaya: Prodi Farmasi FMIPA Unisba, 2015. p. 649-653. [2]    Purwaningsih, E.H., Jamu, Obat Tradisional Asli Indonesia Pasang Surut Pemanfaatannya di Indonesia. Jakarta. eJKI. Departemen Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Indo. 2017 [3]    Susila, P.O., Identifikasi dan Kuantifikasi Bahan Kimia Obat Sibutramin Dalam Jamu Pelangsing Yang Beredar Di Sekitar Surakarta Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-VY.Surakarta: Skripsi. Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2017. p. 15-16. [4]    BPOM, Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional. Sekretariat Negara. Jakarta.Hal 7. [5]    BPOM,Bahaya Jamu Yang Mengandung Bahan Kimia Obat.http://IK.pom.go.id/v201 2/q-a/bahaya-jamu-yang-mengandung-bko. 2015. Diakses Tanggal 26 Maret 2020. [6]    Anggraeni, D.L., Rusdi, B dan Hilda, A.W., Pengembangan Metode Analisis Parasetamol dan Deksametason Pada Jamu Pegal Linu Menggunakan Metode Ekskresi Fasa Pada dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba. 2015.  [7]    Latif A,. Analisis Alupurinol Pada Sediaan Jamu Serbuk Asam Urat Yang Beredar di Purwokerto. Fakultas Farmasi- Universitas Muhammadiyah Purwokerta. 2018. p. 1145. [8]    Isnan Ary Surahman, Analisis Bahan Kimia Obat Dalam Sediaan Jamu Cair Pegal Linu Tanpa Merek Dengan Metode Kltdensitometri, Skripsi Sarjana, Universitas Muhammadiyah Malang, 2017, p. 57 [9]    Hayun, Karina, M.A, Pengembangan dan Validasi Metode KLT. Desintrometri untuk Analisis Secara Simultan Parasetamol, Asam Mefenamat dan Ibu Profen dalam Jamu “Pegal Linu”. Jurnal Sains farmasi&Klinis. Sumatra Barat: Ikatan Apoteker Indonesia. 2016. 2 (2) p.150-161 [10]    Harmita, Analisis Fisikokimia Kromatografi Volume 2. EGC. Jakarta. 2015. 9 (1).p.22. [11]    Katno, Tingkat Manfaat, Keamanan dan Efektifitas Tanaman Obat dan Obat Tradisional. Karanganhya: B2P2TP-OT. 2018. [12]   A. Wirastuti, A. A. Dahlia, and A. Najib, “Pemeriksaan Kandungan Bahan Kimia Obat (BKO) Prednison Pada Beberapa Sediaan Jamu Rematik,” Fitofarmaka Indones., vol. 3, no. 1, pp. 130–134, 2017. [13]   F. Husna and S. R. Mita, “Identifikasi Bahan Kimia Obat Dalam Obat Tradisional Stamina Pria Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis,” Farmaka, vol. 18, no. 2, pp. 16–25, 2018.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 19-23
Author(s):  
Irwan Saputra Harahap ◽  
Halimatussakdiah Halimatussakdiah ◽  
Ulil Amna

Telah dilakukan skrining fitokimia pada daun jeruk lemon. Jeruk lemon (Citrus limon L.) merupakan suatu tumbuhan yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat terutama bagian buahnya. Untuk mengetahui kandungan kimianya, maka dilakukanlah uji keberadaan senyawa metabolit sekunder di dalam ekstrak daun jeruk lemon (Citrus limon L.). Daun jeruk lemon memiliki kandungan limonen yang dapat digunakan dalam terapi anti kanker. Ekstrak daun jeruk lemon diperoleh dengan menggunakan metode maserasi. Setelah ekstrak kasar daun jeruk lemon diperoleh, maka diuji kandungan senyawa fitokimianya secara kualitatif. Berdasarkan uji fitokimia yang dilakukan maka diketahui bahwa ekstrak daun jeruk lemon positif mengandung golongan senyawa alkaloid, flavonoid, fenol, dan tanin. Referensi : [1]       A. W. Nugroho, “Konservasi Kenekaragaman Hayati Melalui Tanaman Obat Dalam Hutan di Indonesia Dengan Teknologi Farmasi: Potensi dan Tantangan,” J. Sains dan Kesehat., vol. 1, no. 7, pp. 377–383, 2017. [2]       P. Setyaningrum, E. D., Kartika, R., Simanjuntak, “Uji Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan dari Daun Akasia (Acacia auriculiformkis Benth),” Pros. Semin. Nas. Kim., pp. 94–96, 2017. [3]       M. Fitrah, “Identifikasi Ekstrak Daun Kopasanda (Chromolaena odorata Linn) Terhadap Sel Antiproliferasi Tikus Leukemia L1210,” Jf Fik Uinam, vol. 4, no. 3, pp. 99–105, 2016. [4]       H. S. Indriani Y., Mulqie L., “Uji Aktivitas Antibakteri Air Perasan Buah Jeruk Lemon (Citrus limon (L.) Osbeck) dan Madu Hutan Terhadap Propionibacterium acne,” Pros. Penelit. Sivitas Akad. Unisba (Kesehatan dan Farm., vol. 2, no. 3, pp. 22–30, 2015. [5]       E. Ahmad, F. M. Y., Katja, D. G., Suryanto, “Uji Fitokimia Ekstrak Kulit Batang Chisocheton sp.(C.DC) Harms Yang Tumbuh di Gunung Soputan Sulawesi Utara,” J. Ilm. Farm., vol. 7, no. 4, pp. 23–30, 2018. [6]       W. Krisnawan, A. H., Budiono, R., Sari, D. R., Salim, “Potensi Antioksidan Ekstrak Kulit dan Perasan Daging Buah Lemon (Citrus limon) Lokal dan Import,” Pros. Semin. Nas., pp. 30–34, 2017. [7]       P. Suja, D., G. Bupesh, N., Rajendiran, V., Mohan, P., Ramasamy, N. S.,Muthiah, A. A., Elizabeth, K., Meenakumari, K., “Phytochemical Screening, Antioxidant, Antibacterial Activities of Citrus Limon and Citrus Linensis Peel Extracts,” Int. J. Pharmacogn. Chinese Med., vol. 1, no. 2, p. 000108, 2017. [8]       M. H. Yang, J. S. Wang, J. G. Luo, X. B. Wang, and L. Y. Kong, “Tetranortriterpenoids from Chisocheton paniculatus,” J. Nat. Prod., vol. 7, no. 2, pp. 36–43, 2009, doi: 10.1021/np900485t. [9]       Badan POM RI, “Pedoman Teknologi Formulasi Sediaan Berbasis Ekstrak.Volume 2. Jakarta: Direktorat Obat Asli Indonesia, Deputi Bidang Pengawas Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen,” vol. 7, no. 8, pp. 12–16, 2013. [10]     M. . T. Mayasari, U., Laoli, “Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Daun Jeruk Lemon (Citrus limon (L.) Burm. F.),” J. Ilmu Biol. dan Terap., vol. 2, no. 1, pp. 7–13, 2018. [11]     A. Tuhuloula, L. Budiyarti, and E. N. Fitriana, “Karakterisasi Pektin dengan Memanfaatkan Limbah Kulit Pisang Menggunakan Metode Ekstraksi,” Konversi, vol. 2, no. 1, pp. 21–27, 2013, doi: 10.20527/k.v2i1.123. [12]     H. Halimatussakdiah, U. Amna, and P. Wahyuningsih, “Preliminary Phytochemical Analysis and Larvicidal Activity of Edible Fern (Diplazium esculentum (Retz.) Sw.) Extract against Culex,” J. Nat., vol. 18, no. 3, pp. 141–146, 2018, doi: 10.24815/jn.v0i0.11335. [13]    P. J. Puspita, M. Safithri, and N. P. Sugiharti, “Antibacterial Activities of Sirih Merah (Piper crocatum) Leaf Extracts,” Curr. Biochem., vol. 5, no. 3, pp. 1–10, 2019, doi: 10.29244/cb.5.3.1-10. [14]     S. Susilawati and N. C. Chotimah, “Difference of Weight Gain in Baby Mother Given Boiled Of Papaya Fruit,” J. Kesehat., vol. 5, no. 1, pp. 34–39, 2019, doi: 10.25047/j-kes.v5i1.36. [15]     R. Nugrahani, Y. Andayani, and A. Hakim, “Skrining Fitokimia dari Ekstrak Buah Buncis (Phaseolus vulgaris L) dalam Sediaan Serbuk,” J. Penelit. Pendidik. IPA, vol. 2, no. 1, pp. 96–103, 2016, doi: 10.29303/jppipa.v2i1.38. [16]     M. H. Kemala, D., Hendiani, I., Satari, “Uji Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garciani mangostana L) Terhadap Streptococcus Sanguinis ATCC 10556,” Padjajaran J. Dent. Res. Students, vol. 3, no. 1, pp. 1–5, 2019. [17]     M. Syafrida, S. Darmanti, and M. Izzati, “Pengaruh Suhu Pengeringan Terhadap Kadar Air, Kadar Flavonoid dan Aktivitas Antioksidan Daun dan Umbi Rumput Teki (Cyperus rotundus L.),” Bioma  Berk. Ilm. Biol., vol. 20, no. 1, pp. 44–50, 2018, doi: 10.14710/bioma.20.1.44-50. [18]     S. W. Azizah, Z., zulharmita., wati, “Skrining Fitokimia dan Penetapan Kadar Flavonoid Total Ekstrak Daun Pre (Momordica charantia L.),” J. Farm. Higea, vol. 10, no. 2, pp. 163–172, 2018. [19]     N. Hidayah, “Pemanfaatan Senyawa Metabolit Sekunder Tanaman (Tanin dan Saponin) dalam Mengurangi Emisi Metan Ternak Ruminansia,” J. Sain Peternak. Indones., vol. 1, no. 2, pp. 89–98, 2016, doi: 10.31186/jspi.id.11.2.89-98. [20]     H. Nurjannati, M., Winarsi, H., dan Dwiyanti, “Efek Lama Perkecambahan Terhadap Sifat Sensori dari Kadar Protein Terlarut Susu Kecambah Kacang Merah (Sukarah) untuk Remaja Obesitas,” J. Gipas, vol. 2, no. 2, pp. 27–42, 2018. [21]       Sarifudin, A., Wardatun, S., “Kajian Metode Pengeringan dan Metode Analisis Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Kadar Tanin,” J. Online Mhs. Bid. Farm., vol. 1, no. 1, pp. 1–9, 2015. [22]     S. Noer and R. D. Pratiwi, “Uji Kualitatif Fitokimia Daun Ruta Angustifola,” Fakt. Exacta, vol. 9, no. 3, pp. 200–206, 2016.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 12-18
Author(s):  
Reni Aisyah Simbolon ◽  
Halimatussakdiah Halimatussakdiah ◽  
Ulil Amna

Tumbuhan jambu biji (Psidium guajava L var. pomifera) adalah salah satu tanaman obat-obatan yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya di Indonesia. Tumbuhan yang termasuk ke dalam famili Myrtaceae tersebut memiliki khasiat sebagai antidiare, antioksidan, antiinflamasi, dan antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam daun jambu biji merah (Psidium guajava  L. Var. Pomifera). Berdasarkan pengujian fitokimia yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa daun kering positif mengandung senyawa steroid, saponin, fenol, dan tanin. Sedangkan pada daun segar positif mengandung senyawa alkaloid, steroid, saponin, fenol, dan tanin. Referensi : [1]       S. S. H. Aponno V. J., Yamlean Y. V. P., “Uji Efektivitas Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn) terhadap Penyembuhan Luka yang Terinfeksi Bakteri Staphylococcus Aureus pada Kelinci (Orytolagus cuniculus),” PHARMACON, vol. 3, no. 3, pp. 279–286, 2014, doi: 10.35799/pha.3.2014.5400. [2]       R. Rachmaniar, H. Kartamihardja, and Merry, “Pemanfaatan Buah Jambu Biji Merah (Psidium guajava Linn.) Sebagai Antioksidan Dalam Bentuk Granul Effervescent,” JSTFI Indones. J. Pharm. Sci. Technol., vol. 1, no. 5, pp. 1–20, 2016. [3]       Z. S. Desiyana S. L., Husni A. M., “Uji Efektivitas Sedian Gel Fraksi Etil Asetat Daun Jambu Biji (Psidium Guajava Linn) terhadap Penyenmbuhan Luka Terbuka pada Mencit (Mus musculus).,” J. Nat., vol. 16, no. 2, pp. 23–32, 2016. [4]       Rabbiyah F., “Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn.) terhadap Pengikatan Trombosit pada Pasien Demam Berdarah Dengue,” J. Major., vol. 4, no. 7, pp. 91–96, 2015. [5]       T. Handayani, Witjaksono, and K. U. Nugraheni, “Induksi Tetraploid Pada Tanaman Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.) secara In Vitro,” J. Biol. Indones., vol. 13, no. 2, pp. 271–278, 2017, doi: 10.47349/jbi/13022017/271. [6]       Y. Tampubolon R. T., “Pengaruh Formulasi Terhadap Sifat Fisik, Kimia, dan Organoleptik Effervescent Jambu Biji Merah (Psidium guajava var. Pomifera).,” J. Pangan dan Agroindustri, vol. 5, no. 3, pp. 27–37, 2017. [7]      S. A. Ariyani A. M. D., Santoso I. S., “Analisa Profitalitas Usaha Tani Jambu Biji Getas Merah di Kabupaten Kendal,” Acromedia, vol. 35, no. 2, pp. 10–18, 2017. [8]       I. S. W. Atmaja, Ismail Saleh, R. Eviyati, and D. Budirokhman, “Kajian Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk Npk Terhadap Kualitas dan Mutu Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.) Kultivar Getas pada Musim Kemarau,” J. Agrovigor, vol. 9, no. 2, pp. 111–117, 2016. [9]       C. Dhyan, S. H. Sumarlan, and B. Susilo, “Pengaruh Pelapisan Lilin Lebah dan Suhu Penyimpanan Terhadap Kualitas Buah Jambu Biji (Psidium Guajava L.),” J. Bioproses Komod. Trop., vol. 2, no. 1, pp. 79–90, 2014. [10]     W. N. Gunawan R., Susanto H. W., “Pengaruh Lama Pemanasan dan Konsentrasi Maizena terhadap Karakteristik Fisik, Kimia dan Organoleptik Lempok Jambu Biji Merah (Psidium Guajava L.),” J. Pangan dan Agroindustri, vol. 6, no. 1, pp. 1–11, 2018. [11]     D. N. Maria and E. Zubaidah, “Pembuatan Velva Jambu Biji Merah Probiotik (Lactobacillus Acidophilus) Kajian Persentase Penambahan Sukrosa dan CMC,” J. Pangan dan Agroindustri, vol. 2, no. 4, pp. 18–28, 2014. [12]     W. R. Andriani, “Efektivitas Mengkonsumsi Jus Apel Dibandingkan dengan Mengkonsumsi Jus Jambu Biji terhadap Penurunan Tingkat Halitosis,” AcTion Aceh Nutr. J., vol. 3, no. 2, pp. 164–171, 2018. [13]     F. Nadifah, S. Fatimah, and L. Susanti, “Pengaruh Infusa Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli Secara In Vitro,” J. Heal., vol. 2, no. 2, pp. 65–68, 2015, doi: 10.30590/vol2-no2-p65-68. [14]     I. B. Wicaksono and M. Ulfah, “Uji Aktivitas Antioksidan Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) dan Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) dengan Metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrihidrazil),” Inov. Tek. Kim., vol. 2, no. 1, pp. 44–48, 2017. [15]     I. Hartati, S. Nurfaizin, Suwardiyono, and L. Kurniasari, “Ekstraksi Gelombang Mikro Terpenoid Daun Surian (Toona sureni Merr),” Inov. Tek. Kim., vol. 1, no. 2, pp. 98–103, 2016. [16]     A. U. Mulyanto S., Sumardianto, “Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Jambu Biji Merah (Psidium guajava) terhadap Daya Simpan Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus) pada Suhu Dingin,” J. Pengolah. dan Bioteknol. Has. Perikan., vol. 6, no. 4, pp. 1–7, 2018. [17]     H. Setiawan, L. B. Utami, and M. Zulfikar, “Serbuk Daun Jambu Biji Memperbaiki Performans Pertumbuhan dan Morfologi Duodenum Ayam Jawa Super,” J. Vet., vol. 19, no. 4, pp. 554–562, 2018. [18]     H. Halimatussakdiah, U. Amna, and P. Wahyuningsih, “Preliminary Phytochemical Analysis and Larvicidal Activity of Edible Fern (Diplazium esculentum (Retz.) Sw.) Extract against Culex,” J. Nat., vol. 18, no. 3, pp. 141–146, 2018, doi: 10.24815/jn.v0i0.11335. [19]     R. Ningrum, E. Purwanti, and Sukarsono, “Identifikasi Senyawa Alkaloid dari Batang Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) Sebagai Bahan Ajar Biologi Untuk SMA Kelas X,” J. Pendidik. Biol. Indinesia, vol. 2, no. 3, pp. 231–236, 2016. [20]     A. R. Nasrudin., Wahyono., Mustofa., Saridarti, “Isolasi Senyawa dari Kulit Akar Sengugun (Elerdenrum serratum L. Moon),” J. Ilm. Farm., vol. 6, no. 3, pp. 332–337, 2017. [21]     N. Hidayah, “Pemanfaatan Senyawa Metabolit Sekunder Tanaman (Tanin dan Saponin) dalam Mengurangi Emisi Metan Ternak Ruminansia,” J. Sain Peternak. Indones., vol. 1, no. 2, pp. 89–98, 2016, doi: 10.31186/jspi.id.11.2.89-98. [22]     Z. D. Novitasari, E. A. dan Putri, “Isolasi dan Identifikasi Saponin Saponin Pada Ekstrak Daun Mahkota Dewa Dengan Metode Maserasi,” J. Sains, vol. 6, no. 12, pp. 10–13, 2016. [23]     B. Bintoro, A., Ibrahim, M.A., Situmeang, “Analisis Dan Identifikasi Senyawa Saponin dari Daun Sidara (Zhizipus Mauritania L.),” J. Itekimia, vol. 29, no. 1, pp. 84–93, 2017. [24]     . Y., H. Purnamaningsih, A. Nururrozi, and S. Indarjulianto, “Saponin : Dampak terhadap Ternak (Ulasan),” J. Peternak. Sriwij., vol. 6, no. 2, pp. 79–90, 2017, doi: 10.33230/jps.6.2.2017.5083.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 6-11
Author(s):  
Henny Parida Hutapea ◽  
Yulia Shara Sembiring ◽  
Panji Ahmadi
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kualitas minyak goreng curah dengan uji organoleptis, penentuan bilangan asam menggunakan titrasi asam basa, bilangan peroksida dengan metode iodometri dan kadar air menggunakan metode gravimetri. Sampel minyak goreng curah sebanyak empat jenis berwarna kuning diperoleh dari empat pasar tradisional yang berbeda di kota Surakarta. Pengujian minyak dilakukan secara triplo dengan merujuk pada SNI  untuk syarat mutu minyak goreng. Hasil pengujian minyak goreng curah diperoleh kadar air > 0,15 % dan bilangan peroksida > 0,10 % menunjukkan tidak memenuhi standar mutu SNI dengan nilai yang melebihi standar. Sedangkan parameter bilangan asam < 0,60 mg/KOH g dan kadar asam lemak bebas < 0,3 % yang memenuhi standar mutu SNI. Referensi: [1]       A. N. Febriyanto and K. S. Firdausi, “Studi Polarisasi Fluoresensi Menggunakan Sampel Minyak Sawit,” Youngster Phys. J., vol. 5, no. 4, pp. 463–468, 2016. [2]       Badan Standardisasi Nasional, “Minyak Goreng,” Sni 3741  2013, pp. 1–23, 2013, [Online]. Available: https://www.academia.edu/4506592/21744_SNI_3741_2013_minyak_goreng_web. [3]       S. Karouw and C. Indrawanto, “Perubahan Mutu Minyak Kelapa dan Minyak Sawit Selama Penggorengan,” Bul. Palma, vol. 16, no. 1, pp. 1–7, 2016, doi: 10.21082/bp.v16n1.2015.1-7. [4]       W. Siswanto and S. A. Mulasari, “Peningkatan Peroksida Minyak Goreng Curah Dan Fortifikasi Vitamin A,” Issn 1978-0575, vol. 9, no. 1, pp. 1–10, 2015. [5]       L. Marlina and I. Ramdan, “Identifikasi kadar asam lemak bebas pada berbagai jenis minyak goreng nabati,” J. TEDC, vol. 11, no. 1, pp. 53–59, 2017, [Online]. Available: ejournal.poltektedc.ac.id. [6]      A. S. Suroso, “Kualitas Minyak Goreng Habis Pakai Ditinjau dari Bilangan Peroksida , Bilangan Asam dan Kadar Air,” J. Kefarmasian Indones., vol. Vol 3, no. 2, pp. 77–88, 2013. [7]       E. Yulia, A. H. Mulyati, and F. Nuraeni, “Kualitas Minyak Goreng Curah Yang Berada Di Pasar Tradisional Di Daerah Jabotabek Pada Berbagai Penyimpanan,” vol. 2, no. 2, pp. 1–5, 2017. [8]       M. T. I. Dewi and N. Hidajati, “Peningkatan Mutu Minyak Goreng Curah Menggunakan Adsorben Bentonit Teraktivasi,” Chemistry (Easton)., vol. 1, no. 2, pp. 47–53, 2012. [9]       D. S. Sopianti, Herlina., and H. T. Saputra, “Penetapan Kadar Asam Lemak Bebas Pada Minyak Goreng.,” J. Katalisator, vol. 2, no. 2, pp. 100–105, 2017, doi: http://doi.org/10.22216/jk.v2i2.2408. [10]     A. Suyanto, S. Kusmiyati, and C. Retnaningsih, “Bilangan Peroksida Minyak Goreng Curah Dan Sifat Organoleptik Tempe Pada Pengulangan Penggorengan,” J. Pangan dan Gizi, vol. 01, no. 01, pp. 7–14, 2010, doi: 10.26714/jpg.1.1.2010. [11]     N. C. Lempang, I. R. Fatmawali Palealu, “Uji Kualitas Minyak Goreng Curah Dan Minyak Goreng Kemasan Di Manado,” Pharmacon, vol. 5, no. 4, pp. 155–161, 2016, doi: 10.35799/pha.5.2016.13987.  


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1-5
Author(s):  
Ella Melyna

Polystyrene foam atau yang lebih dikenal styrofoam banyak digunakan untuk kemasan, bahan kerajinan, dekorasi, bahan bangunan, dan sebagainya. Namun penggunaan polystyrene foam untuk kemasan masih menimbulkan beberapa kontroversi. Beberapa pandangan negatif muncul mengenai penggunaan polystyrene foam seperti menyebabkan masalah kesehatan dan lingkungan. Menurut aspek lingkungan, polystyrene foam merupakan material yang sulit terurai secara alami oleh alam. Penanganan sampah polystyrene foam yang sebatas pembuangan saja akan membebani alam dalam penguraiannya. Oleh karena itu kegiatan pengelolaan sampah polystyrene foam perlu dilakukan. Salah satu metode pengelolaan sampah polystyrene foam untuk dijadikan suatu produk yang lebih berguna dan bermanfaat bagi masyarakat pada masa yang akan datang adalah mengkonversi sampah polystyrene foam menjadi bahan bakar. Bagaimanapun juga dilihat dari bahan dasarnya sampah polystyrene foam berpotensi mempunyai nilai ekonomis sebagai sumber bahan baku jika diolah dengan cara yang tepat yaitu akan menghasilkan hidrokarbon sebagai bahan dasar energi. Konversi sampah polystyrene foam menjadi bahan bakar adalah dengan cara perengkahan sampah polystyrene foam menggunakan katalis (catalytic cracking) yang dijalankan pada suhu lebih rendah daripada thermal cracking. Pada penelitian ini, sampah polystyrene foam direngkah menggunakan katalis H-Zeolit pada suhu 360oC. Hasil perengkahan sampah polystyrene foam dianalisa menggunakan alat GC-MS. Hasil perengkahan sampah polystyrene foam pada suhu 360oC dengan katalis H-Zeolit menghasilkan 85,52% fraksi gasoline dan 7,4% fraksi kerosin dan diesel dengan komposisi fraksi gasoline 100% golongan aromatik. Kandungan senyawa aromatik yang tinggi dalam gasoline bersifat karsinogen, sebagai pembentuk deposit dan penyumbang emisi gas buang berbahaya. Referensi : [1]      Miskudin Taufik, “Teluk Jakarta Jadi Sarang Sampah Plastik,” 2019. https://itjen.kemdikbud.go.id/public/post/detail/teluk-jakarta-jadi-sarang-sampah-plastik (accessed Apr. 15, 2021). [2]      K. H. Lee, D. H. Shin, and Y. H. Seo, “Liquid-phase catalytic degradation of mixtures of waste high-density polyethylene and polystyrene over spent FCC catalyst. Effect of mixing proportions of reactants,” Polym. Degrad. Stab., vol. 84, no. 1, pp. 123–127, Apr. 2004, doi: 10.1016/j.polymdegradstab.2003.09.019. [3]      Adrian, “Depolimerisasi Katalitik Sampah Plastik menjadi BBM menggunakan Limbah Katalis RFCC Pertamina UP-VI Balongan,” 2013. [4]      Nurfathiyahalfi, “Bensin dan Bilangan Oktan.docx - Bensin dan Bilangan Oktan Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang dimaksudkan untuk kendaraan bermotor | Course Hero,” 2019. https://www.coursehero.com/file/45124238/Bensin-dan-Bilangan-Oktandocx/ (accessed Apr. 15, 2021). [5]      Ashadi, “Knocking Archives - Kimia itu Mudah,” 2012. http://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/tag/knocking/ (accessed Apr. 15, 2021). [6]      T. H. Soerawidjaja, “Bahan-Bahan Bakar Hidrokarbon Utama : Bensin, Solar, dan Avtur,” 2014. [7]      P. Ghosh, K. J. Hickey, and S. B. Jaffe, “Development of a detailed gasoline composition-based octane model,” Ind. Eng. Chem. Res., vol. 45, no. 1, pp. 337–345, 2006, doi: 10.1021/ie050811h. [8]      Anjar, “Efek Samping Sering Ganti Oktan BBM - Garasi.id,” 2020. https://garasi.id/artikel/ganti-oktan-bbm/59af7a6ce7ed0a12e93bfeec (accessed Apr. 15, 2021).


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 14-17
Author(s):  
Tisna Harmawan ◽  
Nunik Fadilla

Formalin merupakan salah satu bahan kimia yang beracun yang digunakan untuk pengawetan jaringan dan dilarang digunakan didalam makanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan pemeriksaan formalin didalam ikan asin Kepala Batu (Pseudocienna Amovensis) dan Dencis (Sardinella Lemuru) yang beredar di Medan Helvetia. Metode penelitian ini bersifat eksperimen laboratorium terhadap 5 sampel ikan asin kepala batu dan 5 sampel ikan asin dencis. Pemeriksaan dilakukan dengan uji kromatropat menggunakan asam fosfat serta reaksi asam kromatropat 0,5% dalam asam sulfat 60%. Hasil penelitian seluruh sampel tidak terjadi perubahan warna ungu maka itu menunjukkan seluruh sampel negatif formalin dan dapat dikonsumsi oleh masyarakat sekitar.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 23-26
Author(s):  
Izan Mayesi

Penentuan kadar biuret dalam pupuk urea prill dengan metode spektrofotometer UV-Vis di PT. Pupuk Iskandar Muda telah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar biuret pada pupuk urea prill. Urea prill merupakan urea yang berbentuk butiran halus berwarna putih. Sampel yang dianalisis adalah pupuk urea produksi PT. Pupuk Iskandar Muda. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 540 nm. Dari hasil pengujian kadar biuret pada sampel pupuk urea prill PT. Pupuk Iskandar Muda adalah 0,66 %. Kadar biuret yang didapat sesuai dengan Syarat Mutu Pupuk Urea sesuai dengan SNI 2801-2010.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 18-22
Author(s):  
Tisna Harmawan ◽  
Dewi Lestari

Telah dilakukan penelitian Pemeriksaan Logam Berat Cadmium (Cd) dan Plumbum (Pb) Pada Lipstik Yang Beredar di Pasar Brayan Medan Timur Secara Spektrofotometri Seraparan Atom. Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya lipstik yang menjadi tidak aman bila tercemar logam berat yang dapat menimbulkan efek buruk terhadap kesehatan. Penelitian ini dilakukan di Unit Pelayanan Teknis Laboratorium Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya dan kadar logam berat Cadmium dan Plumbum pada lipstik yang beredar di Pasar Brayan Medan Timur. Penelitian ini bersifat eksperiment laboratorium dengan metode pengambilan sampel secara acak sebanyak 5 sampel dari seluruh populasi yang beredar di Pasar Brayan Medan Timur dengan teknik analisa data yang diperoleh dari data primer dan sekunder, disajikan dalam bentuk tabulasi yang dinarasikan dengan hasil logam berat Cadmium (Cd) dari 5 sampel diperoleh hasil analisa kualitatif dan kuantitatif dengan sebanyak dua sampel yang positif (sampel dua = 5,000 mg/L dan sampel empat = 4,950 mg/L). sedangkan pada logam berat Plumbum (Pb) diperoleh empat sampel positif (sampel satu = 0,915 mg/L, sampel tiga = 0,295 mg/L, sampel empat = 6,960 mg/L dan sampel lima = 1,515 mg/L, dari hasil keseluruhan sampel yang mengandung logam berat (Cd dan Pb) diperoleh kadar dibawah standar baku ( BPOM RI Persyaratan cemaran logam Cadmium < 5 mg/L dan Plumbum < 20 mg/L atau mg/kg. Nomor HK.03.1.23.07.11.6662 tahun 2011) dengan ini perlu dilakukan pengawasan yang lebih intensif terhadap kosmetik tidak teregrestasi yang beredar di masyarakat, khususnya masyarakat Pasar Brayan Medan Timur.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 23-27
Author(s):  
Nur Harliananda ◽  
Rahmatul Fajri
Keyword(s):  

Telah dilakukan pengujian tentang analisis kadar hydrazine dalam Boiler Feed Water dengan menggunakan metode spektrofotometer UV-Vis di PT Pupuk Iskandar Muda. Tujuan khusus dari Kerja Praktek ini adalah untuk mengetahui kadar hydrazine pada Boiler Feed Water. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 455nm dan kuvet 20mm. Berdasarkan analisis terhadap air Boiler Feed Water menunujukkan bahwa kadar hydrazine pada pengambilan sampel 1 sampei 6 masih dalam tetapan parameter. Sedangkan pada pengambilan sampel 7 sampai 14 telah melewati batas maksimum. Maka dari itu yang harus dilakukan adalah mengurangi penginjeksian hydrazine dan melakukan penambahan air demin ke dalam sistem Boiler Feed Water. Kata Kunci : Hydrazine, Boiler Feed Water, Spektrofotometer, Air Demin.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Bayu Andika ◽  
Halimatussakdiah Halimatussakdiah ◽  
Ulil Amna
Keyword(s):  

Indonesia adalah salah satu negara mega biodiversitas yang mempunyai keanekragaman hayati tertinggi kedua setelah Brazilia. Dari 40.000 spesies tumbuhan yang ada di dunia, sebanyak 30.000 spesies dijumpai di Indonesia dan tidak kurang dari 1000 spesies diantaranya memiliki khasiat sebagai obat salah satunya adalah tumbuhan Gulma Siam (Chromolaena odorata L.). Tumbuhan C. odorata termasuk kedalam Genus Chromolaena DC., yang mempunyai manfaat diantanranya untuk antidiare, astringen, antisplasmodik, antihipertensi, antiinflamasi, tonik diuretik, antipiretik, tonik jantung, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya senyawa metabolit sekunder pada ekstak daun kering dan segar C. odorata. Berdasarkan hasil uji pada daun kering C. odorata terdapat senyawa metabolit sekunder seperti saponin, flavonoid, fenol dan tannin. Sedangkan hasil uji daun segar C. odorata terdapat senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, saponin, flavonoid, fenol dan tanin.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document