Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

36
(FIVE YEARS 36)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Pusat Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Respati Yogyakarta

2541-2728, 2088-8872

2019 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 677
Author(s):  
Muhamad Zulfatul A'la ◽  
Dwi Puspita Dewi ◽  
Siswoyo Siswoyo

Bedah kraniotomi merupakan pembedahan pembukaan kranium untuk meningkatan akses pada struktur intrakranial yang berisiko terhadap kerusakan jaringan dan komplikasi lainnya. Manajemen post operasi dalam perawatan dapat dilakukan dengan melakukan proses keperawatan. Masalah keperawatan merupakan dasar untuk diagnosis keperawatan pada rencana perawatan perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis gambaran masalah keperawatan pasien post kraniotomi di RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif pada variabel masalah keperawatan menggunakan pendekatan studi retrospektif dengan metode simple random sampling. Sampel penelitian ini adalah 94 rekam medis pasien post kraniotomi yang dihitung menggunakan rumus slovin dari jumlah populasi pada Januari 2016-Desember 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah keperawatan utama pada pasien post kraniotomi adalah nyeri akut (58,51%), ketidakefektifan bersihan jalan napas (25,53%), dan ketidakefektifan pola napas (15,96%). Diagnosis keperawatan yang berdasarkan indikator dengan mencerminkan PES/PE sebanyak 39 (41,49%) dan yang tidak mencerminkan PES/PE sebanyak 55 (58,51%). Perawat memiliki peranan penting dalam manajemen post operasi khususnya pada asuhan keperawatan. Masalah keperawatan perlu dirumuskan dengan memperhatikan data-data yang mendukung munculnya masalah keperawatan pada pasien guna meningkatkan kualitas asuhan keperawatan


2019 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 695
Author(s):  
Cristin Wiyani ◽  
Aprilia Dewi Nurlitasari ◽  
Endang Nurul Syafitri
Keyword(s):  
P Value ◽  

Transgender merupakan ketidakpuasan psikologis terhadap gender biologinya sendiri. Gangguan identitas diri bisa dipengaruhi beberapa hal antara lain peran keluarga dan lingkungan sosial. Dari ketiga transgender didapatkan lingkungan sosialnya saat mereka remaja lingkungan menolak atas keberadaan mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran keluarga dan lingkungan sosial dengan identitas diri transgender di LSM Kebaya Yogyakarta. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Berjumlah 60 responden menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen penelitian berupa lembar kuesioner. Penelitian dilaksanakan di LSM Kebaya Yogyakarta. Menggunakan analisa bivariat uji Chi-Square. Hasil penelitian ini adalah sebagian besar responden berumur 21-40 tahun (dewasa awal) sebanyak 30 (50,0%). Dan sebagian besar responden bekerja sebagai pengamen sebanyak 20 (33,3%). Peran keluarga mayoritas tidak berperan sebanyak 33 (55,0%), lingkungan sosial mayoritas mendukung sebanyak 38 (63,3%), dan identitas diri mayoritas memiliki identitas diri yang negatif sebanyak 35 (58,3%). Hasil analisis bivariat untuk peran keluarga dengan identitas diri diperoleh p-value 0,048. Sedangkan analisis bivariat untuk lingkungan sosial dengan identitas diri diperoleh p-value 0,024. Kesimpulan dalam penelitian ini ada hubungan peran keluarga dan lingkungan sosial dengan identitas diri transgender di LSM Kebaya Yogyakarta.


2019 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 654
Author(s):  
Lainun Lutfi ◽  
Suryati Suryati
Keyword(s):  
P Value ◽  

Pentingnya pengetahuan remaja tentang seks untuk mencegah dampak negatif, diantaranya adalah kehamilan di luar nikah, penyakit menular seksual dan aborsi. Secara psikologis dan sosial, seorang remaja dengan kehamilan di luar nikah akan mengalami kebingungan dalam peran sosialnya di masyarakat. Keterbatasan akses informasi bagi remaja Indonesia mengenai kesehatan reproduksi yang di dalamnya mencakup seksualitas disebabkan karena masyarakat beranggapan bahwa seksualitas masih dianggap tabu. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya seks bebas yang berdampak pada kehamilan di luar pernikahan dan melakukan aborsi dikalangan remaja adalah dengan melakukan pendidikan kesehatan. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehtan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang seksualitas. Penelitian ini berjenis pre eksperimental dengan pendekatan one group pre test – post test design. Hasil penelitian ini menunjukan terjadinya peningkatan pengetahuan baik dari 26 responden (68%) menjadi 37 responden ( 97%), setelah memberikan pendidikan kesehatan tentang seksualitas. Hasil uji Wilcoxon di dapatkan p-value = 0,001 < 0,05 menunjukan terdapat perbedaan bermakna tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang seksualitas. Kesimpulannya adalah pendidikan kesehatan meningkatkan pengetahuan remaja tentang seksualitas.


2019 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 672
Author(s):  
Erika Martining Wardani ◽  
Lono Wijayanti ◽  
Nur Ainiyah

Diabetes Mellitus (DM) is a metabolic disorder which marked by the hyperglycemia that appeared because of insulin secretion disorder and/or the increase of cellular insulin resistance. DM patients have a higher risk to experience foot problems due to blood vessels disorders causing the circulation of blood from legs is decreased. Purposed this research is diabetes could be prevented by doing a foot spa diabetic which the activities include foot exercises, warm water cleansing and massage. The method used in this study is Quays Experiment pre-post control group design. The population on this study was patients with Diabetes Mellitus Type 2 in Waru health center. The sample used was 60 people, divided into 2 groups; intervention and control group, with sampling technique of simple random sampling. The data collection was using observation sheets of diabetic foot SPA; the tool used to assess blood glucose levels was glucometer, whereas cotton, brush and needle were used to assess the foot sensitivity. The data was then analyzed with t-test. The result of the study showed that there were effecton the foot sensitivity (t=10,73, p value =0, 000) and there were effectdecrese on ankle brachial index(t=12,34, p value =0, 000). It is important for families and communities to give motivation to the diabetes mellitus patients to do diabetic foot SPA as one of alternative therapies to prevent foot complications such as foot ulcers and even amputation


2019 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 666
Author(s):  
Bina Melvia Girsang ◽  
Nur Afi Darti ◽  
Roymond Simamora ◽  
Evi Indriani Karo

Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kencing atau pun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung kencing maupun infeksi pada jalan lahir. Infeksi tidak hanya menghambat proses penyembuhan luka tetapi dapat juga menyebabkan kerusakan pada jaringan sel penunjang, sehingga akan menambah ukuran dari luka itu sendiri, baik panjang ataupun kedalaman luka perineum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai gambaran karakteristik luka perineum pada ibu postpartum di klinik Madina, Medan dengan hidroterapi sitz bath. Hidroterapi sitz bath diberikan pada ibu post partm sejumlah 20 orang dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. yang dilakukan mulai bulan April sampai dengan bulan Juni 2019. Penilaian karakteristik luka dilakukan dengan menggunakan skala penilaian luka Southampton, yang telah diuji coba dengan koefisien korelasi Karl Pearson menghasilkan nilai r = 0,99, dengan relibilitas seluruh alat dihitung dengan menggunakan rumus spearman brown  0,99, dan dianggap sangat reliabel. Penilaian karakteristik luka perineum dilakukan dua kali sehari selama tiga hari, mencakup ekimosis, eritema, dan edema. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan distribusi frekuensi dan nilai rerata karakteristik luka perineum secara signifikan pada hari ketiga. Rerata dan standar deviasi perubahan karakteristik luka ekimosis pada hari pertama (2,15±0,48) berubah pada hari ketiga (1,15±0,36), eritema (2,85±0,58) menjadi (1,45±0,51), dan edema (2,80±0,52) menjadi (1,80±0,69). Hidroterapi sitz bath dapat dijadikan sebagai intervensi dalam operasional prosedur perawatan luka perineum ibu post partum selama di ruang rawat dan di rumah.


2019 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 649
Author(s):  
Lina Dewi Anggraeni ◽  
Monica Pradnya Paramitha

Perkembangan merupakan perubahan kualitatif yaitu perubahan fungsi tubuh yang terjadi secara bertahap, usia todler berada dalam rentang usia 12 sampai 36 bulan. Peran seorang ibu sangat penting dalam perkembangan anak, karena ibu dan anak-anaknya harus mempunyai interaksi yang berkualitas. Ibu yang bekerja memiliki waktu dan interaksi dengan anak yang relative lebih sedikit dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja. Hal ini dapat berdampak pada perkembangan anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya perbedaan hasil Metro Manila Developmental Screening Test (MMDST) pada anak todler antara ibu yang bekerja dan tidak bekerja. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain uji beda independen Mann-Whitney, instrumen yang digunakan adalah kuesioner MMDST. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Mei 2016 di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, jumlah sampel penelitian 60 responden yang di pilih dengan menggunakan purposive sampling yang terdiri dari 30 anak pada ibu bekerja dan 30 anak pada ibu tidak bekerja. Paling banyak responden adalah anak berumur 25-30 bulan yaitu 28 anak (46,7%). Sebanyak 95% hasil tes skring anak adalah normal. Pada uji beda didapatkan nilai P-value 0,544 > 0,05 dimana tidak ada perbedaan yang signifikan pada hasil skrining anak usia todler antara ibu yang bekerja dan tidak bekerja. Penelitian ini menyarankan perlunya interaksi berkualitas antara ibu dengan anak.


2019 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 659
Author(s):  
Fyka Taberima ◽  
Dary Dary ◽  
R.L.N.K Retno Triandhini
Keyword(s):  

Status gizi merupakan keseimbangan antara kebutuhan dan asupan dari zat gizi. Upaya orang tua dalam meningkatkan status gizi anak yaitu dengan memberikan ASI dan MP ASI yang sesuai agar status gizi anak menjadi baik. Masalah gizi kurang sering terjadi pada bayi setelah berusia diatas 6 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan riwayat pemberian ASI dan MP ASI terhadap status gizi anak usia 6 – 12 bulan. Penelitian dilakukan di Desa Tolokan, Dusun Bagongan, Kecamatan Getasan pada bulan April 2018. Metode penelitian menggunakan deskriptif-kualitatif. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara mendalam. Analisa data dilakukan secara deskriptif menggunakan model teori Miles dan Huberman. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang yang ditentukan dengan purposive sampling, dengan kriteria ibu yang memiliki anak usia 6-12 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (80%) ibu memberikan ASI Eksklusif dan MP ASI sesuai usia kepada anaknya. Riwayat pemberian ASI Eksklusif dan MP ASI memberikan pengaruh pada status gizi anak. Anak yang memiliki riwayat pemberian ASI Eksklusif dan MP ASI sesuai usia, menunjukkan status gizi yang lebih baik, dibandingkan status gizi anak yang tidak mendapat ASI Eksklusif dan MP ASI sesuai usia


2019 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 641
Author(s):  
Elly Trisnawati ◽  
Ikhlas M Jenie

Pengobatan menggunakan terapi komplementer akhir-akhir ini berkembang dan menjadi sorotan di berbagai negara. Beberapa pengobatan komplementer yang telah ditemukan untuk membantu menurunkan tekanan darah diantaranya dengan tanaman tradisional,akupuntur,akupressur, bekam, dan lain-lain. Literature review ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan dari beberapa jenis terapi komplementer terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi. Pencarian literature review ini menggunakan database pubMed dan google scholar. Pencarian dilakukan dengan keywords: Complementary Therapy AND Hypertention, Complementary Therapy AND Blood Pressure, Complementary Therapy OR Acupunture OR Music Therapy OR Rose Aromatherapy OR Wet-Cupping, Effect of ”Complementary therapy”Hypertention Patients”+Journal. Didapatkan hasil 7 Jurnal dari rentang waktu 2016-2019 yang sesuai dengan kriteria inklusi.  Hasil dari 7 jurnal yang direview secara penuh melalui literature review ini didapatkan 6 jurnal pada terapi komplementer (Rose Aromaterapy, Meditasi & yoga, akupresure, bekam, akupuntur pada thaicong acupoint)  menunjukan hasil  yang signifikan terhadap  keefektifan dari terapi komplementer dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi, sedangkan  1 jurnal pada terapi musik menunjukan hasil yaitu terjadi peningkatan pada tekanan darah sistolik setelah diberikan terapi.  kesimpulan dari literature revies ini bahwa terapi komplementer seperti,  rose aromaterapy, meditasi & yoga, akupresure, bekam basah, akupuntur pada thaicong acupoint efektif dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi


2019 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 690
Author(s):  
Nur Endah Irianti ◽  
Melania Wahyuningsih ◽  
Suwarsi Suwarsi

Hasil studi pendahuluan di RSIA Sakina Idaman diketahui penyebab stress pada ibu postpartum antara lain: rasa lelah setelah melahirkan, rasa cemas untuk merawat anaknya dikemudian hari dan rasa takut untuk buang air besar atau buang  kecil karena jahitan di perinium. Salah satu cara non pharmakologik untuk menurunkan cemas pada ibu postpartum dengan cara pijat punggung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi pijat punggung terhadap skor stres pada ibu postpartum di RSIA Sakina Idaman. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang bersifat kuantitatif, menggunakan quasi experiment dengan desain penelitian pre and posttest without control dengan jumlah responden 20 ibu postpartum yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Uji bivariat menggunakan paired t test.  Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata skor stres sebelum di berikan terapi pijat punggung adalah 19,05 dan nilai rata-rata skor stres sesudah diberikan terapi pijat pungung adalah 17,10. Selisih rata-rata skor stres sebesar 1,950 dengan nilai p value 0,000. Ada pengaruh yang signifikan terapi pijat punggung terhadap skor stres pada ibu postpartum di RSIA Sakina Idaman


2019 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 702
Author(s):  
Yuliana Amrita Udam ◽  
Yulius Y Ranimpi
Keyword(s):  

Dalam proses belajar, mahasiswa membutuhkan motivasi karena dapat mendorong dirinya untuk lebih giat belajar. Motivasi belajar mempunyai pengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar. Selain memperoleh indeks prestasi yang baik mahasiswa juga diharapkan mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilannya melalui kegiatan berorganisasi. Terdapat dua tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi dan motivasi belajar dengan prestasi belajar, dan hubungan antara keaktifan berorganisasi, motivasi belajar dan prestasi belajar dengan status kesehatan mental pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas dan atau Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas selama 1 tahun. Metode penelitian yang digunakan ialah kuantitatif dengan pendekatan penelitian asosiatif, dengan teknik Random  Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 16 responden terdapat 40,0% mahasiswa aktif berorganisasi, 50,1% mahasiswa memiliki motivasi berprestasi dan 55,5% mempunyai status kesehatan mental yang tinggi. Selain itu penelitian ini memperlihatkan adanya hubungan positif dan signifikan terhadap (1) keaktifan berorganisasi dan motivasi berprestasi (2) motivasi berprestasi dan status kesehatan mental terhadap mahasiswa FISIP yang menjadi pengurus BEMU dan atau BEMF di UNCEN PAPUA


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document