MIKIA: Mimbar Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak (Maternal and Neonatal Health Journal)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

36
(FIVE YEARS 7)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Ocean Learning Center (OLC)

2599-1116, 2580-0825

Author(s):  
Budi Suharno ◽  
Lila Tristanti

AbstrakPola asuh yang di terapkan orang tua kepada anak, akan mempengaruhi beberapa perkembangan, salah satunya yaitu perkembangan mental emosional anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan mental emosional anak usia pra sekolah (4-6 tahun). Metode penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross setional. Populasi semua orang tuanya di TK Aisyiyah (ABA) 24 Malang sejumlah 88 responden. Teknik sampling simple random sampling, sebanyak 72 responden. Instrumen pengumpulan data kuesioner pada pola asuh masalah mental emosional (KMME). Melalui  uji  statistik    Chi-square  dengan  α  0,05;  derajat  kebebasan (dk)  (2),didapatkan X2 tabel = 5,991 dan X2 hitung = 7,903. maka H0  ditolak, artinya ada hubungan yang signifikasi antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan mental emosional anak di TK Aisyiyah (ABA) 24 Malang. Pola asuh yang diterapkan sebagian besar demokratis, dan anak tidak mengalami gangguan mental emosional.  Kata Kunci: Pola Asuh, Perkembangan Mental Emosional 


Author(s):  
Naimah Naimah ◽  
Endah Kamila Mas’udah ◽  
Inggid Senditiya Pertiwi

AbstrakPenyapihan dini merupakan salah satu masalah dalam pemberian ASI. Penyapihan dini akan memutus transfer lemak Air Susu Ibu (ASI) pada bayi yang merupakan lemak tak jenuh dengan kandungan omega 3 untuk pematangan sel–sel otak, sehingga jaringan otak bayi yang mendapat ASI selama 2 tahun atau lebih akan tumbuh optimal dan terbebas dari rangsangan kejang, dengan dampak jangka panjang anak lebih cerdas dan terhindar dari kerusakan sel–sel saraf otak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat Intelligence Quotient (IQ) pada anak usia 2–5 tahun dengan riwayat lama pemberian ASI. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparasi, dengan populasi seluruh siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebanyak 31 anak yang diambil secara total samping di 4 PAUD Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian lembar identifikasi lama pemberian ASI dan alat tes intelligence quotient Binet. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan tingkat intelligence quotient anak usia 2-5 tahun dengan riwayat pemberian ASI (t-hitung 2,073 > t- tabel 2,045). ASI merupakan nutrien yang ideal dengan komposisi yang tepat, serta disesuaikan dengan kebutuhan bayi yang sangat diperlukan otak bayi agar tumbuh optimal.Kata kunci: Intelligence Quotient, Lama Pemberian ASI


Author(s):  
Isman Amin ◽  
Annisa Annisa ◽  
Rera Viorentina1

Abstrak Pemahaman remaja tentang perilaku seksual masih memprihatinkan, sehingga beresiko terjadi pergaulan tidak sehat seperti seks aktif pra nikah yang berlanjut dengan terjadi kehamilan remaja dan peningkatan penularan penyakit menular seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode Student Teams-Achievements Divisions (STAD) terhadap pemahaman kesehatan reproduksi. Penelitian ini menggunakan preeksperimental design dengan pendekatan one group pre test-post test design. Populasi penelitian sebanyak 32 orang dan sampel diambil secara disproportionate stratified random sampling sebanyak 30 orang. Instrumen yang digunakan adalah angket pemahaman kesehatan reproduksi dancheck list pedoman pelaksanaan metode STAD. Hasil uji statistik dengan T-Test berpasangan pada responden sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan di dapatkan nilai p < 0,05 dan nilai t hitunglebih besar dari t tabel sebesar (8,921 > 2,045) pada df-1 dan α = 0,05, maka dapat diambil keputusan bahwa ada pengaruh metode STAD terhadap pemahaman kesehatan reproduksi remaja usia 13-20 tahun di RW 05 Dusun Lo’andeng Desa Kalisongo Kecamatan Dau. Pendidikan kesehatan reproduksi oleh tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan inovasi pada pendidikan kesehatan dengan menerapkan metode yang efektif sehingga subjek belajar mencapai pemahaman yang optimal.Kata kunci: Pemahaman, Kesehatan Reproduksi, Remaja, Metode STAD


Author(s):  
Didien Ika Setyarini ◽  
Reni Wahyu Triningsih

Kekerasan dalam pacaran merupakan fenomena sosial dan kesehatan yang cukup banyak terjadi di masyarakat serta mendatangkan dampak negatif bagi tumbuh kembang remaja. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya kekerasan dalam pacaran, salah satunya adalah self efficacy. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara self efficacy dengan dating violence pada remaja putri di SMAN 7 kota Malang. Desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja putri kelas XI dan XII di SMAN 7 kota Malang yang telah memenuhi kriteria inklusi berjumlah 98 siswi. Besar sample berjumlah 49 siswi. Pengukuran kekerasan dalam pacaran menggunakan alat ukur The Revised Conflict Tactics Scales 2 dan pengukuran self efficacy menggunakan Self Efficacy Scale. Data dinalisis menggunakan Spearman’s Rank. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai Correlation Coefficient sebesar -0,937 dengan  Sig. (2-tailed) = 0,000 < 0,05. Oleh karena ρ < 0,05 maka H0 ditolak, artinya terdapat hubungan antara  self efficacy  dengan  dating violence pada remaja putri di SMAN 7  Kota Malang. Nilai korelasi Spearmen’s – 0,937 menunjukkan korelasi negatif artinya semakin tinggi efikasi diri maka semakin rendah dating violence yang dialami oleh remaja putri, begitupun sebaliknya semakin rendah efikasi diri maka kecenderungan mengalami kekerasan dalam pacaran lebih besar.Kata kunci: Self Efficacy, Dating Violence, Remaja Putri.


Author(s):  
Lidia Ekiq Kurniavie ◽  
Erni Dwi Widyana

AbstrakStunting adalah masalah kekurangan gizi kronis disebabkan asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa karakteristik pranatal dengan kejadian balita stunting. Penelitian ini menggunakan desain analitik cross sectional dengan pendekatan retrospektif. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah balita stunting, sedangkan variabel bebasnya antara lain: pendidikan ibu, usia ibu saat hamil, status gizi ibu saat hamil dan urutan anak. Populasi sebanyak 51 balita stunting, sampel di pilih secara proportionate stratified random sampling sehingga didapatkan 45 responden. Hasil uji didapatkan bahwa karakteristik pranatal yang berhubungan dengan kejadian balita stunting usia 2–3 tahun adalah usia ibu saat hamil (ρ=0,026) dan status gizi ibu saat hamil (ρ=0,047).Kata kunci: Balita, Pranatal, Stunting


Author(s):  
Rita Sri Kurniawati

Di Indonesia 85% gejala premenstrual syndrome dialami oleh wanita usia produktif. Penyebab premenstrual syndrome belum jelas, tetapi satu faktor yang memegang peranan dan meningkatkan resiko ialah ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron. PMS semakin sering dan mengganggu  dengan bertambahnya usia, terutama antara usia 30–45 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kejadian premenstrual syndrome  pada wanita usia 15-34 tahun dan  ≥35  tahun di Dusun Krajan Desa Sukosari Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember. Metode penelitian yang digunakan adalah studi komparasi dengan pendekatan crosssectional. Subjek penelitian adalah wanita usia 15-34 tahun dan ≥35 tahun di Dusun Krajan Desa Sukosari Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember yang dipilih secara simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan nilai ρ < 0,05 yang artinya ada perbedaan antara kejadian premenstrual syndrome pada wanita usia 15-34 tahun dengan wanita usia  ≥35  tahun. Pada penelitian ini kejadian premenstrual syndrome pada wanita usia 15-34 tahun dan  ≥35  tahun terjadi perbedaan karena beberapa faktor salah satunya adalah perubahan hormon sebelum menstruasi.Kata Kunci : Sindrom premenstrual, Wanita Usia 15-34 dan  ≥35  Tahun


Author(s):  
Ardi Panggayuh ◽  
Ari Kuswiyati

AbstrakPartus lama merupakan salah satu komplikasi persalinan yang disebabkan karena kerja uterus yang tidak adekuat. Kerja uterus tidak adekuat bisa disebabkan oleh nyeri persalinan yang berlebihan yang bisa dikurangi dengan salah satu metode yaitu Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh TENS terhadap lama persalinan kala I fase aktif. Desain penelitian pra eksperimental, dengan rancangan one-shoot case study. Dengan sampling secara purposive, didapatkan 16 ibu bersalin yang sesuai dengan kriteria inklusi. Seluruh sampel diberi perlakuan TENS, kemudian dilakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi (partograf). Hasil analisis One-Sample Chi-Square menunjukkan p value 0,002  < α = 0,05, yang menunjukkan adanya pengaruh TENS terhadap lama persalinan kala I fase aktif pada ibu bersalin di PMB Kasih Kota Malang. TENS dapat mempercepat lama persalinan kala I fase aktif.Kata kunci: Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation, lama persalinan, kala I fase aktif.


Author(s):  
Uliyatul Laili

Latihan fisik yang dapat dilakukan pada masa nifas diantaranya adalah early exercise. Early exercise adalah kegiatan yang dilakukan secara bertahap oleh ibu nifas untuk membantu mengembalikan fungsi organ tubuh seperti sebelum kehamilan. Beberapa manfaat yang oleh ibu postpartum dengan segera melakukan early exerciseadalah dapat mempercepat pulihnya alat-alat kandungan, mengurangi kejadian komplikasi kandung kemih, thrombosis vena purperalis, dan emboli pulmonal serta banyak mengurangi keluhan pada sistem pencernaan dan perkemihan salah satunya konstipasi (Purwanto .2007). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh latihan fisik terhadap proses involusi uterus. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah quasy experiment, dengan sampelnya adalah ibu nifas pada dengan tehnik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Sidoarjo, dengan variabel independen adalah latihan fisik yaitu ibu nifas pada kelompok perlakuan diajarkan latihan fisik yang berupa early exercise pada hari pertama sampai hari ke tiga, sedangkan variabel dependennya adalah proses involusi uterus. Berdasarkan hasil pengujian statistic di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi 0,100. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada proses involusi uetrus antara kelompok eksperimen dan kontrol. Simpulan dari penelitian ini adalah tidak ada pengaruh latihan fisik terhadap proses involusi uterus.             Kata kunci : latihan fisik, involusi uterus


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document