Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

10
(FIVE YEARS 10)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Negeri Semarang

2549-3094, 2549-3078

Author(s):  
Isma Yulia Rahma

The use of tools and methods in mapping mangrove ecosystem continues to change.Nowday's trend in mapping is to use remote sensing and digital geographic Information system technology. There are several commonly used methods for mapping the mangrove ecosystem, but we should be aware that choosing the right method of analysis will greatly support the quality of research. The research method is literature review from various books and accredited scientific journals. Subsequently conducted analysis of application methods of mapping mangrove ecosystem of various case studies and research needs. Based on research, there are five methods and analysis used i.e.manual interpretation with Mirror stereoscope, NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) as the most common analysis for mangrove distribution mapping. Multivariat PCA (Principal Component Analysis), FCD (Forest Canopy Density) model, and copmpare methods to mapping the extensive changes of mangrove ecosystems. Therefore, this article can be an input for the prospective mangrove ecosystem researchers in determining the preciese method of analysis.  


Author(s):  
Aprillia Findayani

Persebaran covid-19 diseluruh dunia termasuk Indonesia terus meluas sejak kasus pertama di China awal Desember 2019. Di Indonesia, penggunaan sosial media memberikan informasi yang terkadang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui peran sosial media dalam penyampaian informasi dan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi covid-19. Insidental sampling menggunakan kuesioner digunakan untuk mengambil sampel masyarakat di Kota Semarang. Sebanyak 1421 sampel dianalisis menggunakan tekhnik analisis deskriptif. Hasil analisis kueasioner yang terdiri dari 893 perempuan dan 528 laki-laki menyatakan 94,9 % masyarakat memperoleh informasi tentang covid-19 dari sosial media. Selanjutnya 79% masyarakat menggunakan media sosial sebagai media edukasi dan informasi dalam penyampaian informasi mengenai covid-19 meskipun hanya sekitar 58% diantaranya yang selalu melakukan pengecekan sebelum membagi berita tersebut kepada orang lain. Dari analisis awal, masyarakat merasa pemerintah perlu melakukan penyampaian informasi satu pintu untuk memberikan informasi yang tepat, cepat, akurat serta dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat meminimalisir keresahan masyarakat yang timbul akibat berita hoax.


Author(s):  
Erik Febriarta

Wilayah Kabupaten Tuban bagian utara berbatasan langsung dengan Laut Jawa dengan pembangunan terpusat pada daerah pesisir. Salah satu isu permasalahan yang timbul dari pertumbuhan kota pesisir adalah penurunan kualitas air tanah akibat intrusi air laut.  Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas air tanah yang terdapak intrusi air laut. Metode yang digunakan untuk mengetahui kondisi kualitas air tanah dengan analisis perbandingan dengan nilai baku mutu PermenKes RI No.32 Tahun 2017. Unsur yang dianalisis e.coli, e.coli total, nitrit (N02), nitrat (N03), bau, total zat padat terlarut (TDS), rasa, daya hantar listrik (DHL), besi (Fe), khlorida (Cl), sulfat (S04), kesadahan (CaC03), keasaman (pH), natrium (Na), kalium (K), bikarbonat (HC03), karbonat (C03), kalsium (Ca). Unsur yang melebihi baku mutu antara lain ecoli yang bersumber dari limbah rumah tangga (domestik), nitrat (N03) yang bersumber dari pupuk pertanian, daya hantar litrik (DHL) bersumber dari ion garam terlarut dan kesadahan (CaC03) yang bersumber dari batuan kapur. Sedangkan metode untuk mengetahui dampak intrusi air laut adalah dengan perbandingan ion mayor yaitu Mg2+ dan Ca 2+, dan Cl- dan HC03-. Hasil penelitian menunjukkan 11 dari 12 sampel atau 91% terpengaruh intrusi air laut.


Author(s):  
Tantri Utami Widhaningtyas ◽  
Akbar Cahyadhi Pratama Putra ◽  
Trida Ridho Fariz
Keyword(s):  

Kondisi topografi mempengaruhi perbedaan besarnya energi sinar matahari yang ditangkap, dipantulkan balik dan diterima sensor penginderaan jauh. Hal ini membuat perlu dilakukan koreksi radiometri topografi pada proses pra pengolahan citra. Metode koreksi topografi terhitung banyak sedangkan penelitian terkait koreksi topografi ternilai cukup jarang dilakukan di Indoensia. Tujuan penelitan ini adalah membandingkan metode koreksi topografi. Adapun wilayah studi dalam penelitian ini adalah wilayah Gunung Telomoyo.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra satelit Landsat 8 dan DEMNAS. Adapun metode koreksi topografi yang diujikan dalam penelitian ini adalah metode koreksi topografi C Correction dan SCS+C.Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa data DEMNAS dapat digunakan sebagai sumber data untuk koreksi radiometrik topografi. Metode koreksi topografi yang paling baik pada penelitian ini adalah metode SCS+C dilihat dari kenampakan visual dan memiliki nilai standar deviasi terendah dibandingkan dengan metode C Correction. Sehingga untuk wilayah dengan dominasi tutupan lahan hutan maka metode SCS+C bisa direkomendasikan. Koreksi topografi berguna dalam peningkatan akurasi perhitungan biomassa dan estimasi karbon di dataran tinggi menggunakan data penginderaan jauh.


Author(s):  
Eggy Arya Giofandi

Urban heat island is one of the events where the temperature in the metropolitan area is warmer than the surrounding area. Indonesia is located in a tropical climate making several cities potentially increase in temperature during the dry season. As a representative, the City of Pekanbaru is one of the cities with infrastructure growth that is fast including on the island of Sumatra. Population growth and high enthusiastic of residents to find work in the city made land on the edge of the city built up. This makes the green space less and less with the uneven distribution of green space in the city of Pekanbaru. The number of buildings that exist makes the temperature rise in urban areas with an initial temperature of 29oC to 36oC. temperature increases occurred throughout the year with the hottest peaks of temperatures reaching 37oC on April 15, 2013. Whereas in 2009 there was a decrease in temperature with levels ranging from 27oC. This makes the city of Pekanbaru one of the hottest cities in Indonesia. This study uses Landsat 5 imagery for 2000 and 2009, and Landsat 8 for 2018 with the Land Surface Temperature (LST) method and Normalized Difference Built-up Index (NDBI) which are useful to explain the urban heat island distribution (UHI) in Pekanbaru City


Author(s):  
Farida Afriani Astuti ◽  
Herwin Lukito

Kabupaten Sleman memiliki banyak daya tarik yang memicu terjadinya urbanisasi yang dapat terlihat dari fenomeno perubahan penggunaan lahan . Perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Sleman terjadi pada kawasan keamanan dan ketahanan pangan yang terdiri dari Kecamatan Moyudan, Minggir, Sayegan, Godean, Mlati, dan Tempel.  Fenomena perubahan penggunaan lahan penting untuk dikontrol dan dikendalikan karena kawasan tersebut memiliki peran penting bagi ketahanan pangan di Kabupaten Sleman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Di dalam metode deskriptif terdapat metode survey yang digunakaan untuk mengetahui kondisi eksisting penggunaan lahan di daerah penelitian. Sedangkan untuk perubahan penggunaan lahan pada kawasan keamanan dan ketahanan pangan di Kabupaten Sleman dari Tahun 2012 sampai Tahun 2018 diperoleh dengan metode overlay peta penggunaan lahan yang diperoleh dari Citra Quickbird pada tahun tersebut. Perubahan penggunaan lahan pada kawasan keamanan dan ketahanan pangan Kabupaten Sleman mencapai 57,33 km2 atau 33,93% dari luas total daerah penelitian. Perubahan penggunaan lahan didominasi oleh perubahan lahan sawah menjadi hutan produksi seluas 15,05 km2. Faktor pendorong adanya perubahan penggunaan lahan tersebut adalah produktivitas pertanian sawah yang semakin menurun tiap tahunnya.Sleman Regency has many attractions that trigger urbanization which can be seen from the phenomenon of land-use change. This phenomenon occurs in Sleman Regency particularly in the area of food security and sustainability which is spreading in various districts such as Moyudan, Minggir, Sayegan, Godean, Mlati, and Tempel. The phenomenon of land change must be managed and controlled because the areas have an important role for food security in Sleman Regency. The method used for the research is descriptive method. Survey is a part of descriptive method which used to determine the existing conditions of land use in the research object areas. Whereas for land-use changes in the area of food security and sustainability in Sleman Regency from 2012 to 2018 was obtained with the method of land-use map overlay obtained from Quickbird imagery in those years.Land-use change in the area of food security and sustainability of  Sleman Regency reaches 57.33 km2 or 33.93% from the total of research study area. Land-use change is dominated by the diversions of rice fields to forests that reach 15.05 km2. The driving factor for this phenomenon is the decreasing annual productivity of rice field. 


Author(s):  
Retno Agung ◽  
Alfian Indrajaya

Penelitian ini dilakukan di daerah Kabupaten Pidie Jaya, yang secara geografis terletak pada koordinat 4˚54 ’15 .702 ’’ N - 5˚18 ’244 N dan 96˚1 ’13, 656 E - 96˚22 ’1.007 E. Fisiografi regional wilayah penelitian dimasukkan dalam peta geologi Banda Aceh, Lohk Seumawe, Takengon, dengan unit fisiografi Zona Kaki Bukit Barisan. Kondisi geologis daerah penelitian terdiri dari Batuan Pra-Tersier, Tersier, dan Kuarterner. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung, menganalisis dan menentukan nilai Puncak Maksimal Percepatan Tanah, sehingga peta percepatan tanah dan peta zona mitigasi bencana gempa bumi dapat diperoleh untuk Kabupaten Pidie Jaya. Berdasarkan hasil pengolahan data gempa bumi di Kabupaten Pidie Jaya pada 7 Desember 2016 penulis menemukan nilai maksimum percepatan tanah puncak dengan menggunakan metode Boore (1997) adalah: 225,7 - 85,8 gal. Sementara itu dengan menggunakan metode Fukusima dan Tanaka (1992), hasilnya adalah: 115,0-115,0 gal. Dengan menggabungkan faktor-faktor litologi data sebagai data pendukung lainnya untuk pembobotan, penulis dapat menghasilkan Peta Zona Mitigasi Bencana Gempa Bumi, dari kategori rendah hingga kategori tinggi untuk kabupaten ini. This research was carried out in the Pidie Jaya Regency area, which geographycally situated at coordinates 4˚54 ‘15.702 ‘’ N - 5˚18 ‘2,244 N and 96˚1 ‘13,656 E - 96˚22 ‘1,007 E. Regional physiography of the study area is included in the geological map of Banda Aceh, Lohk Seumawe, Takengon, with the physiographic unit of the Bukit Barisan Foot Zone. The geological condition of the study area is composed of Pre-Tertiary, Tertiary and Quarternary Rocks. This study aims to calculate, analyze and determine the value of Maximum Peak of Ground  Acceleration, so that ground acceleration maps and earthquake disaster mitigation zone maps can be obtained for Pidie Jaya District. Based on the results of the earthquake data processing in Pidie Jaya Regency on December 7, 2016 the author find the maximum value of  peak ground  acceleration using the Boore method (1997) is: 225,7 - 85,8 gal. Meanwhile by using Fukusima and Tanaka method (1992), the result is: 115,0-115,0 gal. By combining those data lithological factors as other supporting data for weighting, the author could produces an Earthquake Disaster Mitigation Zone Map, from low category untill high category for this district.


Author(s):  
Eka Wulan Safriani ◽  
Anisaa Nur Halimah ◽  
Yunus Aris Wibowo

Sewu Village is annually experience by river flooding. The application of Biopore Infiltration Holes (BIH) is one of the measures to reduce river flood disaster risk. This research was aimed to determine the proper location of the BIH. Hydrology tools by using flow direction analysis was used to obtain the best place of BIH. It utilized Digital Elevation Model (DEM), existing landuse and morphology  analysis to know the river flooding prone area and to identify the potential flow direction of surface water (run off). The conformity of those data can be used as determination of BIH. Moreover, the number of BIH had been obtained from flow direction analysis where the lower ground elevation was the best place to arrange BIH. Overall, the flood disaster risk in Sewu Village can be potentially overcome by using BIH.


Author(s):  
Ayuni Pirenaningtyas ◽  
Eni Muryani ◽  
Dian Hudawan Santoso

Gerakan massa tanah terjadi pada tanggal 28 November 2017 di Dusun Bengle, Desa Dlepih, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tipe gerakan massa tanah dan mengetahui nilai faktor keamanan pada lereng berdasarkan sifat fisik dan mekanika tanah. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode survei dan pemetaan lapangan. Teknik pengambilan sampel tanah yaitu purposive sampling ditentukan berdasarkan jarak panjang longsoran. Hasil laboratorium digunakan untuk menghitung kestabilan lereng menggunakan Metode Fellenius. Data pendukung yang diperoleh dengan pemetaan diantaranya kemiringan lereng, ketebalan dan tekstur tanah, penggunaan lahan dan kapasitas infiltrasi kemudian curah hujan diperoleh dari analisis data sekunder. Seluruh data yang diperoleh dianalisis sesuai dengan kondisi rona lingkungan. Tipe gerakan massa tanah di daerah penelitian adalah debris slide. Nilai faktor keamanan lereng diperoleh nilai 0,687 yang termasuk ke dalam klasifikasi tidak stabil. The ground mass movement took place on 28th  November 2017 in Bengle Hamlet, Dlepih Village, Tirtomoyo Sub-District, Wonogiri Regency, Central Java Province. The purpose of this study was to determine type of soil mass movements and determine the value of safety factors on slopes based on physical and mechanical properties of the soil. The methods used in collecting the data were survey and field mapping methods. The soil sampling technique used in this study was purposive sampling based on the long of the avalanche distance. The laboratory results were used to calculate slope stability using the Fellenius Method. The Supporting data obtained by mapping were include the  slope of land, the soil thickness and texture, land use and infiltration capacity and rainfall obtained from secondary data analysis. All data obtained were analyzed according to environmental conditions. The type of soil mass movement is debris slide. The value of slope safety factor was 0.687 which was included in the unstable classification.


Author(s):  
Indra Agus Riyanto ◽  
Ahmad Cahyadi ◽  
Fajri Ramadhan ◽  
Muhammad Naufal ◽  
Margaretha Widyastuti ◽  
...  

Siklon Tropis Savannah melewati Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 17 Maret 2019. Curah hujan yang disebabkan oleh Siklon Tropis Savannah terekam pada stasiun Geofisika badan meteorologi, klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta sebesar 170,6 mm/hari dan terekam pada Stasiun Cuaca Beton milik Kelompok Studi Karst Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada sebesar 78,3 mm/hari. Curah hujan menunjukkan bahwa siklon tropis ini menyebabkan terjadinya hujan ekstrim. Siklon Tropis Savannah menyebabkan bencana banjir di beberapa wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta salah satunya terjadi di Karst Window Kalinongko, Kawasan Karst Gunungsewu, Kabupaten Gunungkidul. Karst Window Kalinongko terdampak banjir dari meluapnya sungai bawah tanah. Proses terjadinya banjir di Karst Window Kalinongko disebabkan oleh aliran air yang melebihi kapasitas pengaliran dari lorong konduit pada sungai bawah tanah. Sistem konduit yang penuh kemudian meluap ke permukaan dan menggenang pada bagian dolin di sekitar Karst Window Kalinongko. Waktu surut banjir airtanah di Karst Window Kalinongko adalah selama 10 hari. Banjir Siklon Tropis Savannah yang menggenang memiliki volume sebesar 4.894.258 m3, luasan area terdampak seluas 13.723 m2, dan ketinggian genangan 6 meter. Dampak genangan banjir airtanah yang disebabkan Siklon Tropis Savannah di Karst Window Kalinongko merendam lahan sawah seluas 10.586 m2 dan perkebunan seluas 3.137 m2.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document