jurnal ATMOSPHERE
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

15
(FIVE YEARS 15)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By LPPM ITN Malang

2747-2272

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 22-32
Author(s):  
Rini Kartika Dewi ◽  
Muyassaroh ◽  
Jimmy

Sterno gel daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) merupakan sumber energi alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan bakar dikarenakan mempunyai karakteristik tidak mudah menguap, selama proses pembakaran  tidak berasap, tidak berjelaga serta tidak menghasilkan emisi gas yang berbahaya dan karsinogenik serta tidak mempunyai dampak emisi terhadap lingkungan, Di dalam daun bunga sepatu terdapat kandungan saponin,  β-sitosterol, stigmasterol, tarakseril asetat dan 3-siklopropan dan turunannya yang akan larut baik dalam air maupun etanol dan akan membentuk koloidal dalam air. Dengan komposisi tersebut peneliti memanfaatkan biomassa daun bunga sepatu menjadi bahan bakar sterno gel, dimana pada penelitian ini variablenya  adalah filtrat massa daun bunga sepatu :10,1 20, 30, 40,50,60 dan 70 gram dan massa karbopol :1, 1.5, 2 dan 2.5 gram. Dari penelitian didapatkan waktu pembakaran terbaik pada 60 gram massa filtrat bunga sepatu dan massa karbopol 2.5 gram yaitu 25,02 menit dengan  nilai emisi gas yang dihasilkan NOx : 4 ppm, SO2 : 3 ppm dan H2S : 2 ppm. Sedangkan nilai kalornya adalah 3500 kalori.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 8-14
Author(s):  
Ifwarisan Defri ◽  
Aditya Irfansyah ◽  
Sukma Sudarsono ◽  
ERWAN SAPUTRO

Sugar alcohol or sorbitol is a derivative product of carbohydrates, namely glucose through the hydrogenation process with hydrogen gas. The glucose used comes from flour, because the carbohydrate content in tapioca flour is considered the highest compared to other flour ingredients. Before the hydrogenation process is carried out, tapioca flour is enzymatically hydrolyzed so that the starch is broken down into glucose. The process of making sorbitol can be done in two ways, namely the electrolysis reduction process and the hydrogenation process with the help of a nickel catalyst. This literature study aims to determine the technology for making sorbitol and its advantages and disadvantages, both in terms of product and process, so that it can be used as a reference in selecting processes in sorbitol manufacturing plants. The catalytic hydrogenation process has advantages, namely the resulting yield is greater and the operating costs are relatively cheaper. The catalytic hydrogenation process also has several disadvantages, namely that it requires good safety handling because it requires high pressure in the process.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 33-38
Author(s):  
Muyassaroh

Minyak jahe diketahui memiliki berbagai fungsi dan mempunyai nilai jual yang cukup tinggi. Permasalahan    utama yang dihadapi industri minyak jahe di Indonesia adalah bahwa minyak jahe dari Indonesia tidak dapat memenuhi persyaratan karakteristik mutu yang ditentukan pada standar internasional yakni putar optik yang bernilai negatif akibat dari rendahnya kadar zingiberene minyak jahe. Kecilnya komposisi zingiberene pada minyak jahe Indonesia dikarenakan pada proses destilasi konvensional, zingiberene mengalami degradasi thermal. Alternatif proses produksi minyak jahe yang ditawarkan adalah proses produksi minyak jahe menggunakan teknologi Microwave Assisted Extraction (MAE). Penelitian ini bertujuan menentukan kondisi optimum proses ekstraksi minyak jahe menggunakan teknologi MAE. Variabel pada penelitian ini meliputi daya dan perlakuan bahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil terbaik diperoleh pada ekstraksi daya 300 Watt yaitu rendemen 2,01 % dan kadar Zingiberene 6,72 % sesuai dengan SNI 06-1312-1998. Minyak jahe hasil ekstraksi menggunakan proses MAE memiliki kadar Zingiberene yang lebih besar dari kadar Zingiberene yang dihasilkan dari proses ekstraksi dengan pemanasan konvesional.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Anita ◽  
Harimbi Setyawati ◽  
Sanny Andjar Sari ◽  
Devona Nathania ◽  
Nadila Zahwa

Pasar tradisional setiap harinya menghasilkan sampah atau limbah sauran, diantaranya kubis, sawi dan selada juga sayuran yang lain dalam jumlah yang cukup besar dan atau banyak. Sehingga perlu diterapkan suatu teknologi untuk mengatasi sampah atau limbah sayuran tersebut, yaitu dengan menggunakan teknologi daur ulang, merubah sampah sayuran menjadi pupuk kompos yang lebih mempunyai nilai jual dan juga nilai guna yang tinggi sebagai pupuk penyubur tanaman alami. tanpa bahan kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi jenis limbah sayuran dan kadar EM4 pada pembuatan pupuk kompos dengan proses fermentasi.  Variabel yang digunakan adalah  kadar EM4 : 2 %, 3 %, 4 %, 5 %, dan 6 % dan  jenis limbah sayuran yang digunakan yaitu limbah sayur kubis, sawi, dan selada. Bahan-bahan tersebut dimasukkan kedalam polybag dan dilakukan proses fermantasi anaerob selama 14 hari, yang selanjutnya setiap 2 (dua) hari sekali dilakukan pengecekan suhu dan pH . Didapatkan hasil analisa terbaik untuk kandungan nitrogen pada variasi limbah sawi dengan konsentrasi EM4 6% yaitu sebanyak 1,06%, untuk kandungan fosfor tertinggi pada variasi limbah kubis dengan konsentrasi EM4 5% sebesar 0,3%, kandungan kalium tertinggi pada variasi limbah kubis dengan konsentrasi EM4 4% sebesar 2,12%.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 15-21
Author(s):  
Faidliyah Nilna Minah Nilna ◽  
Muyassaroh ◽  
Wasiatul Azizah ◽  
Mala Sabrina

Papaya leaves have long been known as leaves that contain meat tenderizers. Papaya leaves can soften the meat because it contains papain which is one of the protease enzymes. In the fresh papaya leaves there is sap which contains 5.3% papain. Meat tenderizer in powder form is more practical and more durable. One of the papain enzyme powder drying methods that is considered appropriate to be applied in the ginger powder production process is the foam mat drying method. This study aims to examine the foam drying process on papain enzyme activity using tween 80 (foam agent) and maltodextrin as filler to help maintain foam consistency. The drying process was carried out by varying the drying temperature (50oC, 55oC, 60oC, 65oC, and 75oC) and drying time (2 hours, 3 hours, 4 hours, 5 hours and 6 hours). The results of the analysis showed that the highest enzyme activity reached 408.7 U/mL for drying at an operating temperature of 60oC with a time of 2 hours..  


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-5
Author(s):  
Istnaeny Mohammad Istnaeny Hudha

The extraction of sandalwood oil using the microwave hydrodistillation method can be another alternative in the process of extracting sandalwood to obtain and improve the quality of the sandalwood oil produced. This research aims to determine the appropriate formula from the mass variation of the material and the treatment of sandalwood powder in obtaining high yield and good oil quality. The method of making sandalwood oil used is the Microwave Hydrodistillation method. From the results of this reseacrh, the best yield calculation results in the variation of the mass of 200 grams of material with dry wind treatment. Based on the density test, the result is 0.98 and the acid number is 0.6732.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 14-22
Author(s):  
Faidliyah Nilna Minah Nilna

Vitamin dan mineral diperlukan tubuh untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, namun vitamin dan mineral tidak dapat disintesa oleh tubuh sehingga diperlukan konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan seperti buah jambu biji merah, pepaya, tomat dan apel. Minuman sari buah yang diolah dalam bentuk serbuk lebih tahan lama dan praktis. Salah satu pengolahan minuman serbuk yang dipandang tepat adalah dengan metode pengeringan Foam Mat Drying. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh variasi komposisi buah (jambu biji merah 40%, pepaya 40%, tomat 40%, apel 40% dan tiap buah 25%) dan suhu pengeringan (50oC,60oC,70oC) terhadap kadar vitamin C dan aktivitas antioksidan pada minuman serbuk dengan menggunakan tween 80 (Foaming Agent) dan maltodekstrin sebagai bahan pengisi. Hasil analisa menunjukkan kadar vitamin C terbaik mencapai 582,69mg/100g pada komposisi 25% tiap buah pada suhu 60oC dan aktivitas antioksidan yang paling tinggi sebesar 42,905% pada variasi komposisi buah jambu biji merah 40% pada suhu 50oC.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 6-13
Author(s):  
Dwi ana Anggorowati

Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup banyak jumlahnya. Pada umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata dan hanya di buang sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai makanan ternak. Oleh karena itu, limbah kulit pisang memiliki nilai yang menguntungkan bila dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan biogas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan variasi limbah kulit pisang dan kotoran sapi terhadap biogas yang dihasilkan. Variasi yang digunakan yaitu campuran kotoran sapi dengan kulit pisang ambon, kepok dan raja dengan perbandingan berturut-turut 1:7, 1:5, 1:4 dan waktu fermentasinya selama 15 hari. Dari hasil penelitian didapatkan volume gas terbanyak yaitu 409 mL pada hari ke-9.  


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 31-35
Author(s):  
ERWAN SAPUTRO

Adanya PERMEN ESDM No.41 Tahun 2018 mengenai Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dikarenakan ketersediaan bahan bakar yang berasal dari fosil yang semakin menurun sedangkan penggunaan bahan bakar minyak dalam proses industri kehidupan sehari-hari semakin meningkat. Disamping itu, penggunaan bahan bakar yang terus menerus dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan yaitu pencemaran di udara akibat emisi gas dari hasil proses pembakaran bahan bakar fosil. Emisi tersebut dapat berupa partikulat (debu, timah hitam) dan gas (CO, NO, SO, H2S) dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan dan kerusakan lingkungan. Maka dilakukan usaha untuk melakukan perubahan menggaantikan ketersediaan bahan bakar dari fosil dengan energi alternatif agar terjadi keberlangsungan baik dalam proses industri maupun kehidupan sehari–hari. Energi terbarukan yang dapat menggantikan bahan bakar minyak dari fosil salah satunya dengan menggunakan biodiesel. Biodiesel sangat ramah lingkungan karena gas buang hasil pembakarannya yang dilepaskan ke atmosphir akan diserap kembali oleh tumbuhan untuk keperluan proses fotosintesis. Akan tetapi penggunaaan biodiesel tidak serta merta memberikan dampak positif. Adanya emisi gas buang yang terkadang masih cukup tinggi dan melebihi baku mutu. Oleh karena itu perlu di lakukan evaluasi untuk mengetahui kelayakan penggunaan biodiesel dari semula solar dex menjadi B30, maka dilakukanlah analisa penurunan kandungan gas buang. Dari hasil penelitian di dapatkan beberapa tahapan yang dapat di lakukan dalam menyelesaikan permasalahan menurukan kadar NOx dan CO pada emisi bahan bakar B-30 dengan melakukan pengecekan pada mesin, pengecekan pada proses pembuatan biodiesel, ataupun dengan menggunakan adsorben.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 23-30
Author(s):  
ERWAN SAPUTRO

Pada setiap industri kimia, reaktor memegang peranan penting sebagai tempat terjadinya reaksi kimia. Salah satunya adalah reaktor likuifikasi pada industri pembuatan gula. Reaktor likuifikasi merupakan suatu tangki yang didalamnya terjadi suatu proses hidrolisis yang mengubah larutan pati atau karbohidrat untuk dijadikan molekul yang lebih sederhana, seperti golongan desktrin, glukosa dan maltosa menggunakan bantuan enzim α-amilase. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi harga reaktor likuifikasi di masa yang akan datang berdasarkan spesifikasi alat. Penelitian ini dilakukan dengan menentukan spesifikasi alat berdasarkan kapasitas dan menghitung penentuan harga alat menggunakan persamaan dalam literatur Peters & Timmerhauss, yang nantinya harga tersebut dibandingkan dengan harga di pasaran saat ini. Hasil dari perancangan menunjukkan bahwa semakin besar kapasitas, maka semakin besar dimensi dari reaktor likuifikasi yang diperlukan. Serta semakin besar kapasitas dan dimensi yang diperlukan maka harga alat akan semakin mahal. Berdasarkan perhitungan penentuan harga reaktor likuifikasi hasilnya sesuai dengan harga yang ada dipasaran saat ini. Sehingga metode perhitungan ini memadai untuk memprediksi harga reaktor likuifikasi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document