Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

62
(FIVE YEARS 61)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Pendidikan Ganesha

2599-1442, 2599-1434

2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Sri Haerina Lailatul Janah ◽  
I Dewa Ayu Made Budhyani ◽  
I Gede Sudirtha

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian media moodboard berbantuan aplikasi pengolah gambar pada pembelajaran desain busana melalui uji ahli media, uji ahli isi, dan uji subjek sasaran. Jenis penilitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (research and development) adapun model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model ADDIE yang terdiri dari analyze, design, development, implemenation, dan evaluation. Teknik analisis data dalam pengambilan data pada penelitian ini yaitu angket. Hasil penelitian menunjukkan penilaian media moodboard berbantuan aplikasi pengolah gambar berdasarkan uji ahli materi memperoleh rerata presentase 99 % termasuk kategori sangat baik, ahli media memperoleh rerata presentase 92% (sangat baik), dan subjek sasaran memperoleh rerata persentase 94% (sangat baik). Kata Kunci : Media, Moodboard, aplikasi pengolah gambar, Desain Busana This study aims to determine the assessment of moodboard media assisted by image processing applications in clothing design learning through the media expert test, content expert test, and target subject test. This type of research is research and development. The model used in this study is the ADDIE model which consists of analyze, design, development, implementation, and evaluation. The data analysis technique in collecting data in this study is a questionnaire. The results showed that the assessment of moodboard media assisted by image processing applications based on the test of material experts obtained an average percentage of 99% including the very good category, media experts obtained an average percentage of 92% (very good), and the target subject received an average percentage of 94% (very good). DAFTAR RUJUKANKeywords: Media, Moodboard, image processing application, Fashion DesignAnggrini, Anggi.2020. “ Alternatif Model Penyusunan Moodboard sebagai Metode Berfikir Kreatif dalam Pengembangan Konsep Visual” Vol 1 Juli 2020Ayu, Anggra Rucitra.2020. “ Merumuskan Konsep Dasar Interior“ Volume 5 No.1Bestari, Afif. 2016. “Pengaruh Penggunaan Media Moodboard Terhadap Pengetahuan Desain Busana Pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Busana” Volume 3 No.2.Haryati, Siti. 2015. “Pengembangan Media pembelajaran Fliipbook Fisika Untuk Meningkattkan Hasil Belajar Peserta Didik”. Volume 4 Oktober 2015.Tegeh, Made I. Pengembangan Bahan Ajar Metode Penelitian Pendiidikan dengan Model ADDIE.SE Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran covid-19, kementerian pendidikan IndonesiaSuciati. 2008. Moodboard. Prodi Pendidikan Tata Busana. Bandung: Universitas Pendidikan IndonesiaSugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.Sugiyono. 2019. Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta.


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Awaluddin Muhammad Abdillah ◽  
I Gede Sudirtha ◽  
I Dewa Ayu Made Budhyani

Tujuan dari penilitian ini yaitu untuk: Mengetahui hasil pengembangan busana kerja dari kain songket Bima. Jenis dari penelitian ini adalah penelitian Research and Development atau penelitian dan pengembangan dengan model PPE (Planning, Production and Evaluation) .Isntrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu  kuesioner. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan teknik analisis deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan dengan uji coba produk yang melibatkan dua ahli busana. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu : 1) Dari hasil uji isi untuk kuisioner pengembangan busana kerja , terdapat 3 indikator yang terdiri dari 7 butir pertanyaan yang dinyatakan valid oleh ahli isi. 2) Hasil produk jika di konversikan kedalam persentase memiliki kualifikasi sangat baik dengan tingkat pencapaian 92,5%. 3) Perlu diperhatikan kesesuaian desain dengan hasil jadi busana kerja. 4). Pemilihan bahan yang tepat dapat menunjang pengembangan busana kerja.. Kata Kunci : PPE, Busana Kerja, Kain songket Bima.The aim of this study was to acknowledge the result of the development of work uniform from Bima songket cloth. Type of study used in this study was Research and Development with PPE (Planning, Production and Evaluation) model. The instrument used to collect the data was questionnaire.  The data gathered then being analyzed by using descriptive qualitative and descriptive qualitative technique. The research was done by testing the product with involving the experts of contents and fashion. The result of the study was: 1) From the testing of contents for questionnaire in the development of work uniform, there were 3 indicators which consist of 7 questions that are declared as valid by contents expert. 2) The percentage of the converted product showed to have excellent qualification with achievement level in 92,5%. 3) Need to be noticed the comformity between the design and the result of work uniform. 4) The proper choice of the material can support the work uniform development. Key words: PPE, Work Uniform, Bima songket cloth.DAFTAR PUSTAKA Agustini, Sudiartha, G., Angendari, M. D. 2019.  Pengembangan Busana Pesta Malam dengan Sumber Ide Dari Mitologi Kerajaan Yunani. Tersedia di: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/22152.Diakses 10 Oktober 2019.Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.Borg, W R & Gall, M D. 2003. Educational Research: an Introduction (7. ed). New York: Logman Inc.Chandra, J. 1994. Kreativitas, Bagaimana Menanam ,Membangun dan Mengembangkannya. Yogyakarta : Kanisius.Ernawati, Izweni, Weni, N. 2008. Tata Busana Jilid 1 untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah kejuruan.Haryawati, I L A., Sudiartha, I G., Angendari, M.D. 2019.  Pembuatan Busana Fantasi dengan Sumber ide Dramatari Calonarang, tersedia di: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/22151. Diakses 11 Januari 2020.Khayati, E. Z.  1998. Pembuatan busana III. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.Lestari, A P R P., Sudirtha, I G., Angendari, M D. 2019. Pengembangan Busana Fantasi dengan Sumber Ide Kekaisaran Jepang. Tersedia di: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPKK/article/view/15991. Diakses 11 Januari 2020.Munandar, S.C. Utami. 1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.Ngalimun, 2013. Perkembangan dan Pengembangan Kreativitas. Yogyakarta: Aswaja PressindoNurcahyani, L. 2018. Strategi Pengembangan Produk Kain Tenun Ikat Sintang. Tersedia di:  https://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/ article/view/530. Diakses 11 Januari 2020.Riyanto, A. A. 2003. Desain Busana. Bandung: Yapemdo.Robert, B. M. 2009. Instructional Design-The ADDIE Approach. New York: Springer.Rukmana, N.S.R., Yarmaidi, Y., Suwarni, N. 2014. Kain Songket dalam Upaya Pelestarian Budaya Daerah Palembang Muara Penimbung Ulu. Tersedia di: https://www.neliti.com/id/publications/247898/kain-songket-dalam-upaya-pelestarian-budaya-daerah-palembang-di-muara-penimbung. Diakses 11 Januari 2020.Soekarno. 2002. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitati Dan R&D. Bandung : Alfa Beta.Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfabeta.Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B. Jakarta: Alfabeta.Tegeh, Made Dkk. 2014. Model Penelitian Pengembangan. Yokyakarta: Graha IlmuThiagarajan. 1974. Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. Washinton DC: National Center for Improvement Educational System.


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 17
Author(s):  
Komang Mega Putri ◽  
Luh Masdarini ◽  
Risa Panti Ariani

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrisikan bumbu tradisional Bali pada Desa Bali Aga di Kabupaten Buleleng bumbu-bumbu yang digunakan pada makanan khas dan makanan sehari-hari. Jenis penelitian ini yaitu deskriftif dan berlokasi pada Desa Bali Aga Di Kabupaten Buleleng. Teknik Pemilihin informan yaitu  (1) Pusposive Sampling dan (2) Random Sampling. Teknik pengumpulan data dengan metode (1) observasi dan (2) wawancara, sedangkan instrument penelitian yang digunakan yaitu  (1)  lembar observasi dan (2) panduan wawancara. Analisis data menggunakan teknik deskriftif kualitatuf. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa bumbu tradisional pada Desa Bali Aga di Kabupaten Buleleng yaitu dari Base gede/wayah, base selem, base bawang jahe, base colok, base manis, sambal mba, sambal nyuh ,basan ketekan (wewalungan), basan ketekan (isin bet/alas), base pengenep, base uyah sere tabia, base sune cekuh ,  base pelalah, base kables, base plecing, base serosop, base kela,  dan base nyangluh. Kata-kata kunci: identififkasi, Bumbu Tradisional, Bali Aga The purpose of this research was to describe the traditional Balinese seasoning in Bali Aga village in Buleleng regency. The seasoning used in Bali Aga village used in special foods and regular foods. The type of this research is descriptive and was carried out in Bali Aga village in Buleleng regency. The techniques used in selecting the informants are (1) Puspusive samples and (2) Random samples. The data collection techniques are used (1) observation and (2) interviews. The research instruments used are (1) observation sheets and (2) interview guides. In analyzing the data, this research was using qualitative descriptive techniques. The results showed that the traditional seasoning that used in Bali Aga village in Buleleng regency were Base gede/wayah, base selem, base bawang jahe, base colok, base manis, sambal mba, sambal nyuh, pasan ketekan (wewalungan), base tetekan (isinbet/alas), base pengenep, base uyah sereh tabia, base sune cekuh, base pelalah, base kables, base plecing, base serosop, base kela dan base nyengluh.Keywords: Identification, Traditional seasoning, Bali AgaDaftar pustaka Margono, S. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK. Jakarta : PT Rineka Cipta.Morrissan.2014 Metode Penelitian Survey. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group,Nazir. 1988. (online).( http:l/merlitafutrianaO.blogspot.com/p/wawancara.html, diakses 14 Agustus 2019)Remen, I Ketut. 1987. 0/ah-0/ahan Paebatan Bali. Dcnpasar: Banjar Sila Danna Nyuhgading MengwitaniSukerti, Ni Wayan, dkk. 2016. Reinventarisasi Makanan Tradisional Buleleng Sebagai Upaya Pelestarian Seni Kuliner Bali. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora. 5(1):Trianto. (2011). Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Prestasi PutakaryaVelyniawati, Putu, dkk. 2015: Tingkat Peneriman Wisatawan Asing Terhadap Makanan Tradisional Bali. Jurnal Ilmu Gizi. 6(1): 58-65


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 24
Author(s):  
Luh Candra Dewi

Tujuan daripada skripsi ini adalah mendeskripsikan (1) proses dibuatnya tenun songket negara (songket tanpa sambungan), (2) motif tenun songket negara (songket tanpa sambungan), (3) penempatan komposisi motif kain tenun songket negara (songket tanpa sambungan) dari kelompok pertenunan Putri Mas di Kecamatan Jembrana. Penelitian deskriptif merupakan jenis penelitian yang digunakan. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Juni tahun 2020. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar wawancara dan lembar observasi. Dalam proses analisis data digunakan analisis deskriptif. Penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Pada proses dibuatnya tenun songket negara (songket tanpa sambungan) terdiri dari beberapa tahap yaitu, proses pencelupan warna pada benang, proses pemintalan benang (Pengeliingan) dan penggulungan benang (Menghani), dan proses menenun menggunakan alat tenun yang telah domodifikasi dengan diberi nama Alat Tenun Negara. (2) Tenun songket negara (songket tanpa sambungan) terdiri dari motif songket negara bintang taburan, songket negara bintang kurungan, songket bun-bunan, songket djodog renes, songket kahyangan wulanperry, songket suarti sudana, songket kausa karana dan songket megawati soekarno putri yang dibuat dengan teknik songket dengan menggunakan benang warna. (3) Penempatan komposisi motif ditempatkan pada tempat yang sama secara posisi dan ukurannya yang termasuk dalam komposisi simetris. Secara keseluruhan tidak semata-mata ditempatkan satu motif hias, melainkan motif yang lebih banyak ditempatkan atau motif dominan menjadi motif utama sedangkan motif hias yang lainnya hanya menjadi motif pengisi dari seluruh bagian kain.


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Made Yustika Yani ◽  
Ni Ketut Widiartini ◽  
I Gede Sudirtha
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai tata rias pengantin Bali Madya khas Kabupaten Jembrana yang ditinjau dari segi tata rias wajah, tatanan rambut, busana, serta aksesoris yang digunakan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Lokasi penelitian di LKP W & W Asri. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode observasi dan wawancara. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan lembar wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan tata rias wajah pengantin wanita meliputi: serinata, alis-alis, gecek, foundation, bedak, shading, eyeshadow, dan lipstik. Pengantin pria: foundation, bedak, alis-alis, eyeshadow dan lipstik. Tatanan rambut pengantin wanita meliputi: penggunaan sanggul gelung tanduk, bunga menori putih, bancangan, puspo lembo, bunga sandat emas, bunga kap, bunga cempaka putih, kuning, bunga sandat dan bunga pucuk emas. Pengantin pria: tidak ada penataan khusus, hanya rambut yang disisir rapi dan di hair spray. Busana pengantin wanita meliputi: tapih wali, kamben motif cerari kotak, selendang motif rujak boni, selendang motif mastuli hitam, selendang motif jembatan cinta. Pengantin pria: kamben, saput, stagen, umpal dan udeng. Aksesoris pelengkap pengantin wanita meliputi: subeng cerorot, kalung binar, gelang nagasatru. Pengantin pria: rumbing, bros binar, dan keris. Di setiap Kabupaten memiliki perbedaan dan ciri khas tersendiri serta memiliki 3 tingkatan dalam tata rias serta busananya. Tata rias pengantin Bali Madya khas Kabupaten Jembrana memiliki ciri khas yaitu sanggul gelung tanduk, bunga menori putih, serta busananya sebagian besar menggunakan kain tenunan khas Jembrana.


2021 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
pp. 118
Author(s):  
Cok Istri Sri Pradnya Dewi

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan tata rias pengantin Bali Madya gaya Badung di tinjau dari (1) tata rias wajah, (2) penataan rambut, (3 )busana, dan (4) aksesoris. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan wawancara. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan lembar wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif. Hasil ini menunjukkan (1) bahwa telah terjadi perkembangan pada tata rias pengantin Bali Madya gaya Badung terkait, tata rias wajah, (2) penataan rambut, (3) busana, dan (4) aksesoris. Perubahan terjadi dikarenakan ketersediaan bahan yang terbatas dan penyesuaian hiasan kepala dengan busana. Pada penataan rambutnya yaitu semi tidak dibentuk menggunakan malem karena sulitnya mencari bahan tersebut. Busana pengantin Bali Madya tidak mengalami perubahan yang signifikan hanya terdapat perkembangan pada motif dan warna. Pada hiasan kepala pria dahulu menggunakan songket dan sekarang menggunakan prada disesuaikan dengan busana yang digunakan tanpa mengubah teknik melipat agar tidak menghilangkan makna yang terkandung di dalamnya.


2021 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
pp. 100
Author(s):  
Ni Ketut Susilawati

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeskripsikan serangkaian tradisi megibung mulai dari tahap persiapan, pengolahan hidangan, penyajian hidangan dan pelaksanaan megibung Di Desa Besakih, (2) memperkenalkan tradisi megibung di Desa Besakih melalui youtube. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi,  wawancara, dan  dokumentasi. Instrumen penelitian mengunakan lembar observasi dan pedoman wawancara. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Tradisi megibung di Desa Besakih terdiri dari tahap persiapan, pengolahan hidangan, penyajian hidangan dan pelaksanaan megibung yang dilaksanakan dengan asas kekeluargaan dan gotong royong. Tahap persiapan meliputi persiapan bahan dan alat. Tahap pengolahan merupakan proses mengolah bahan makanan menjadi hidangan megibung. Hidangan yang disajikan terdiri dari nasi, olahan lawar yang meliputi lawar gecok, anyang, lawar belimbing, lawar jeruk dan lawar nangka, sate gede serta kuah trengtengan. Tahap penyajian terdiri dari gibungan yang diletakkan ditengah sele serta olahan lawar diletakkan disisi kanan dan kiri gibungan. Tahap pelaksanaan megibung, peserta duduk melingkar dengan etika tangan kanan mengadap ke gibungan dan berkhirnya acara setelah semua makanan selesai dinikmati. (2) Pengenalan tradisi megibung di Desa Besakih melaui youtube yaitu mendokumentasikan serangkaian acara megibung dengan menampilkan realita yang ada. Penggunaan teknologi menjadi fokus utama media pengenalan yaitu youtube popular  youtube untuk mengunggah video via online, sehingga dapat memberikan dampak edukasi dan pengetahuan bagi masyarakat mengenai tradisi megibung yang perlu dijaga dan dilestarikan.


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Fitri Fitri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pelatihan menjahit di PKBM Tiara Dezzy Samarinda. Yang di tinjau dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, tindak lanjut dan hambatan-hambatan dalam pelatihan menjahit ini. Penelitian ini merupakan Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah. Subjek penelitian ini adalah perempuan yang tidak bekerja dan yang sedang menyiapkan diri untuk bekerja tetapi tidak memiliki keterampilan. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1). Perencanaan pelatihan dilaksanakan tetapi masih belum maksimal karena tidak melibatkan seluruh elemen pelatihan. (2). Pelaksanaan menjahit telah dilaksanakan dengan maksimal. (3). Evaluasi meliputi evaluasi tutor dan evalasi warga belajar. (4). PKBM Tiara Dezzy memberikan pengawasan dan juga membuka usaha bersama bagi warga belajar yang telah menyelesaikan pelatihan. (5). Hambatan-hambatan pelatihan seperti tenaga tutor yang kurangdan sarana dan prasarana yang kurang.


2021 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
pp. 87
Author(s):  
Ni Komang Widyawati

AbstrakArtikel ini bertujuan untuk membahas pentingnya penguasaan konsep keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam mendukung kinerja calon lulusan pendidikan kejuruan  di dunia kerja. SMK sebagai pelaksana pendidikan kejuruan memiliki banyak program keahliaian yang menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja yang ada. Dalam dunia kerja, konsep keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan konsep yang penting diterapkan oleh setiap tenaga kerja disamping skill sesuai keahlian masing-masing. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam artikel ini adalah kepustakaan. Artikel yang diulas dan direview terdiri atas lima buah artikel dengan pokok bahasan yang sesuai dengan kata kunci pokok bahasan artikel ini yaitu mengenai kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Hasil penelitian yang dipaparkan dalam kelima artikel hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa konsep keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan maupun tenaga kerja yang terlibat. Oleh karena itu penguasaan konsep K3 penting ditanamkan sejak mengenyam pendidikan di jenjang SMK karena pendidikan kejuruan merupakan lembaga yang mencetak lulusan yang dipersiapkan untuk terjun di dunia kerja. K3 dapat dimuat dalam kurikulum pendidikan kejuruan agar konsep ini semakin dipahami oleh peserta didik di jenjang pendidikan kejuruan (SMK) agar kemampuan yang didapatkan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar/ dunia kerja. Kata Kunci: Keselamatan, kinerja dan dunia kerja AbstractThis article aims to discuss the importance of mastering the concept of occupational safety and health in supporting the performance of prospective vocational education graduates in the world of work. SMK as a vocational education provider has many expertise programs that adapt to the needs of the existing work world. In the world of work, the concept of occupational safety and health is an important concept applied by every worker in addition to skills according to their respective expertise. The data collection method used in this article is literature. The articles reviewed and reviewed consist of five articles with subjects that match the keywords of the subject matter of this article, namely occupational health and safety.The research results presented in the five articles of the research results indicate that the concept of occupational safety and health has a positive effect on the performance of the company and the workforce involved. Therefore mastery of that concept is important to instill since receiving education at the SMK level because vocational education is an institution that produces graduates who are prepared to enter the world of work. Occupational safety and health can be included in the vocational education curriculum so that this concept is increasingly understood by students at the vocational education level so that the abilities obtained are in accordance with the needs and demands of the market / world of work. Keywords: Safety, performance and the world of work DAFTAR PUSTAKADewi,  N.N.A.P dan L.H. Novadjaja. 2019. Pengaruh Implementasi Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Pt. Sinar Sosro Kpb Gianyar Bali). JurnalEstiawan, F.S. 2012. Analisis Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Terhadap Kepuasan       Kerja Karyawan, Studi Pada PT. PJB. UP Brantas (Perusahaan yang Bergerak Pada Bidang           Pemeliharaan dan Pembangkitan Listrik). JurnalFitri, S.N. 2016. Implementasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Karyawan Perusahaan Dalam Menghadapi MEA 2016. Jurnal Spread, Vol. 6, No. 1 (hlm 53-62)Hasibuan, A., dkk. 2020. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Yayasan Kita MenulisKaligis, R.S.V dkk. 2013. Pengaruh Implementasi Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja. Jurnal Sipil Statik, Vol. 1, No. 3 (hlm 219-225)Nurhidayanti, D. 2017. Pengaruh Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Perawat (Studi Kasus Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru). Jurnal Ilmu Administrasi, Vol. 4, No. 1 (hlm 1-10)Pemerintah Indonesia. 2003. Undang Undang No 20 Tahun 2003. JakartaSinuhaji, E. 2019.Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Jurnal Ilmu Manajemen, Vol. 7, No.2 (hlm 11-15)Zed, Mestika. 2004. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 23
Author(s):  
Shinta Yenisman ◽  
Lise Asnur
Keyword(s):  

Penelitian ini dilatar belakangi oleh potensi daya tarik wisata Talun Tujuh Bidadari Sungai Kuyung Inderapura Selatan, Kabupaten Pesisir Selatan. Talun Tujuh Bidadari ini memiliki potensi yang ditinjau dari berbagai aspek salah satunya tentang keindahan alam, dan budaya yang ada. Oleh karena itu, terkait dengan potensi daya tarik wisata yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan, penelitian ini mendeskripsikan hal-hal yang menjelaskan bagaimana potensi daya tarik wisata di Talun Tujuh Bidadari Sungai Kuyung Inderapura Selatan, Kabupaten Pesisir Selatan.  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan data kualitatif menggunakan metode survei. Data diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini melibatkan sebanyak tujuh orang yang terdiri dari satu orang Wali Nagari Inderapura Selatan, satu orang pengelola sekaligus Ketua Unit Pariwisata Inderapura Selatan, dari masyarakat setempat yang terdiri dari dua orang, dan tiga orang dari pengunjung objek wisata. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daya tarik wisata ini berpotensi untuk dikembangkan dari segi atraksi wisata, aksesibilitas, fasilitas pendukung, fasilitas penunjang dan komunitas yang sangat mendukung dalam pengembangan daya tarik wisata talun tujuh bidadari ini. Pariwisata diharapkan dapat berdampak positif bagi dunia pariwisata Indonesia khususnya Kabupaten Pesisir Selatan itu sendiri, sehingga perlu perhatian dari pemerintah, masyarakat dan swasta dalam mengembangkan potensi daya tarik wisata di Pancung SoalKata Kunci: Talun Tujuh Bidadari, Pariwisata, Potensi Daya Tarik Wisata. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document