FARABI: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

11
(FIVE YEARS 11)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Alwashliyah Medan

2798-5474, 2623-2332

2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 80-88
Author(s):  
Yulina Giawa

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan ICM dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa. Jenis penelitian ini adalah Classroom Action Research (Penelitian Tindakan Kelas) dengan dua siklus. Penelitian ini mengambil subjek siswa kelas VIII SMP Swasta BNKP Luzamanu yang berjumlah 32 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik tes dan non tes. Instrumen penelitian ini menggunakan soal cerita dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa penggunaan strategi pembelajaran Index Card Match (ICM) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa untuk menyelesaikan soal cerita pada mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Swasta BNKP Luzamanu. Hal tersebut dapat dibuktikan dari meningkatnya kemampuan pemecahan masalah matematik siswa dari kondisi awal (pra siklus) yaitu dengan rata-rata 6,6  menjadi 7,47 pada siklus I dan pada kondisi akhir siklus II rata-ratanya menjadi 8,88. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat dari kondisi awal 21,88%, meningkat menjadi 45,75% pada evaluasi siklus I dan menjadi 78,13% pada evaluasi siklus II.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 74-79
Author(s):  
Mernawati Mernawati ◽  
Yenni Novita Harahap ◽  
Rika Susanti

Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh dan peningkatan kemampuan komunikasi matematika siswa melalui model pembelajaran Think Pair Share (TPS). Penelitian dilakukan di pada siswa kelas VIII Sekolah SMP Setia Budi Abasi Perbaungan dengan sampel dua kelas yaitu VIII-A dan VIII-B. Yang menjadi variabel terikat adalah kemampuan komunikasi dan yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran Think Pair Share. Penelitian ini menggunakan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas sebagai uji prasyarat serta uji N-Gain untuk melihat pengaruh dan peningkatannya. Hasil analisis data dari penelitian ini menunjukan data yang diperoleh berbentuk normalitas dan homogen dan tingkat kemampuan komunikasi matematika melalui model pembelajaran Think Pair Share lebih tinggi 0.09% dibandingkan kelas yang menggunakan model Pembelajaran Konvensional. Dengan demikian model pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa dengan katagori sangat tinggi yaitu 0,98 %.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 69-73
Author(s):  
Khoiruddin Matondang ◽  
Ade Rahman Matondang ◽  
Risna Mira Bella Saragih

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kontekstual terhadap kemampuan pemecahan masalah dan motivasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa/I kelas VII SMP Yaspi Labuhan Deli. Instrument yang digunakan tes pemecahan masalah dan angket motivasi belajar siswa. Tes dan angket tersebut dinyatakan telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas sebesar 0,82 dan 0,76. Analisis data dilakukan dengan uji t dan skala likert. Hasil dari penelitian ini adalah (1) terdapat pengaruh model pembelajaran kontekstual terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa (2) terdapat pengaruh model pembelajaran kontekstual terhadap motivasi belajar siswa.  


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 61-68
Author(s):  
Muhammad Bayu Al Dhana ◽  
Nurullita Astriani ◽  
Sari Selawati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika yang signifikan antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran TPS dan STAD kelas VII MTs Al Washliyah 16 Perbaungan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Al Washliyah 16 Perbaungan dan yang dijadikan sebagai sampel sebanyak 2 kelas yang diambil secara acak. Pada kelas eksperimen A diberi pembelajaran menggunakan model TPS, sedangkan pada kelas eksperimen B diberi pembelajaran menggunakan model STAD. Instrumen dalam penelitian ini adalah pretes dan postes kemampuan pemecahan masalah matematika sebanyak lima soal yang sebelumnya telah divalidasi oleh 2 orang validator serta oleh kelas lain di luar sampel penelitian. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu diuji normalitas dan homogenitas pretes dan postes. Normalitas diuji dengan menggunakan uji Lilliefors dan homogenitas dengan menggunakan uji F. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa sampel berdistribusi normal dan homogen. Dari hasil penelitian kemampuan pemecahan masalah matematika kelas eksperimen A yang diajar menggunakan model TPS, diperoleh rata-rata postes sebesar 78,61, varians 85,22, dan simpangan baku 9,23. Sedangkan dari kelas eksperimen B yang diajar menggunakan model STAD, diperoleh rata-rata postes sebesar 70,78, varians 52,18, dan simpangan baku 7,22. Dari pengujian hipotesis pada taraf nyata α=0,05 dengan dk=36 diperoleh thitung >ttabel atau 4,00> 1,997. Dengan demikian hipotesis penelitian diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Antara Siswa yang Diajar Menggunakan Model TPS dan STAD Kelas VII MTs Al Washliyah 16 Perbaungan Tahun Pembelajaran 2019-2020.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 52-60
Author(s):  
Clarisa Clarisa ◽  
Fatma Liana Rahma ◽  
Fauziah Nur ◽  
Khairunnisa Hasibuan ◽  
Nabila Khodijah ◽  
...  

Berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan yang sangat penting peserta didik, khususnya mahasiswa agar dapat menghubungkan persoalan atau informasi yang diperolehnya melalui penyelidikan dan penkajian secara sistematis sehingga menghasilkan ide atau solusi untuk pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan menganalisis atau menggambarkan kemampuan berpikir kritis matematika mahasiswa jurusan pendidikan matematika pada materi daerah integral dan field. Indikator yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan berpikir kritis matematika mahasiswa antara lain kemampuan identifikasi masalah, analisis, sintesis, inferensi dan evaluasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh secara online menggunakan media google form. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang bagaimana pandangan mereka mengenai pemahaman materi daerah integral dan field yang terdiri dari 6 pertanyaan. Kemampuan berpikir kritis matematika mahasiswa jurusan pendidikan matematika pada mata kuliah stuktur aljabar ring materi daerah integral dan field tergolong rendah. Hal ini disebabkan karena dari uraian karakteristik kemampuan berpikir kritis matematika subjek pada masing-masing predikat diperoleh bahwa secara umum mahasiswa hanya mampu memenuhi sebagian indikator berpikir kritis atau belum mampu memenuhi seluruh indikator berpikir kritis. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis matematika mahasisa pada materi daerah integral dan field tersebut antara lain : sistem pembelajaran daring yang kurang efektif, penguasaan konsep-konsep daerah integral dan field dan materi prasyarat (kemampuan awal) serta penerapannya, dan kurangnya motivasi serta minat belajar mahasiswa.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 44-51
Author(s):  
Kintan Ayu Septiany ◽  
Hari Sumardi ◽  
Nurul Astuty Yensi B

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesesuaian Bab Himpunan dan Bab Bentuk Aljabar berdasarkan pendekatan Saintifik. Jenis penelitian ini  adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian ini berupa lembar observasi kesesuaian materi berdasarkan pendekatan saintifik. Sumber data penelitian ini adalah  buku teks matematika SMP kelas VII semester I terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi dan observasi menggunakan lembar instrumen yang sudah divalidasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Bab himpunan memiliki tingkat kesesuaian sebesar 83,21% kategori sesuai dengan persentase mengamati 100%, menanya 79,44%, mengumpulkan informasi 53,33%, menalar 90% dan t mengkomunikasikan 100% (2)  Bab Bentuk Aljabar memiliki tingkat kesesuaian sebesar 86,66% kategori sangat sesuai dengan peresentase mengamati 100%, menanya 93,33, mengumpulkan informasi 60%, menalar 90% dan mengkomunikasikan 100%.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 39-43
Author(s):  
Minarti Juliana ◽  
Minta Ito Simamora ◽  
Dini Astika

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pengaruh pembelajaran kooperatif jigsaw terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa MTs Al-Washliyah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Al-Washliyah. Untuk sampel penelitian ini adalah kelas VIIA-1 dan kelas VIIA-2. Analisis data dilakukan dengan pretest-posttest control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif jigsaw terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa MTs Al-Washliyah 16 Perbaungan. Hal ini terlihat dari hasil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kemampuan pemecahan masalah matematika kelas kontrol setelah diberikan pembelajaran dan posttest, dimana diketahui berdasarkan perbandingan jumlah nilai dan rata-rata posttest kedua kelas sampel, yaitu jumlah nilai kelas eksperimen = 2727,5 > jumlah nilai kelas kontrol = 2490, dan rata-rata kelas eksperimen = 75,76 > rata-rata kelas kontrol = 69,17


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 32-38
Author(s):  
Lilis Arini ◽  
Nur Rahmi Rizqi ◽  
Riska Indah Sari Lubis

Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran (1) Kemampuan representasi matematika siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan model pembelajaran CTL lebih baik daripada siswa yang mengikuti model pembelajaran Konvensional, serta (2) Proses jawaban siswa terkait kemampuan representasi matematik yang diajarkan melalui model pembelajaran CTL dan Konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dengan populasi seluruh siswa kelas IX MTs PPMDH Medan Tahun Pembelajaran 2019-2020. Sampel diambil melalui teknik simple random sampling, diperoleh kelas IXA sebagai kelompok eksperimen dengan model pembelajaran CTL dan kelas IXB sebagai kelompok kontrol  yang di ajar dengan model pembelajaran Konvensional (biasa). Pada akhir pembelajaran kedua kelas sampel diberi tes menggunakan instrumen yang sama yang di uji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes dan metode observasi. Metode tes dilakukan untuk memperoleh data nilai akhir setelah diberi perlakuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, data dianalisis dengan uji normalitas, uji kesamaan dua varians, dan uji hipotesis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t satu pihak diperoleh  thitung= 5,792 dan dengan signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan 0,000  < 0,05 maka  ditolak, artinya kemampuan representasi matematik siswa yang mengikuti model pembelajaran CTL lebih baik daripada siswa yamg mengikuti model pembelajaran Konvensional. Hasil tersebut menunjukkan pembelajaran CTL berpengaruh terhadap kemampuan representasi matematik. Berdasarkan kategori penilaian proses jawaban, kelompok eksperimen berada pada kategori “Sangat baik” sementara kelompok kontrol berada pada kategori “Baik”.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 24-31
Author(s):  
Youla Siscasari R ◽  
Hari Sumardi ◽  
Nur Aliyyah Irsal

Buku teks matematika merupakan bahan ajar mata pelajaran matematika yang disusun berdasarkan Kurikulum 2013 sebagai pegangan peserta didik dengan tujuan untuk membantu peserta didik dalam proses belajar matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesesuain Buku Teks Matematika untuk SMP/MTS Kelas VIII Semester 1 Terbitan Erlngga yang disusun oleh M.Cholik Adinawan dengan menggunakan Pendekatan Saintifik. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Deskriptif. Dalam penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi dan lembar observasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar penskoran kesesuain buku. Hasil analisis kesesuaian penyajian materi pada buku teks matematika kelas VIII terbitan Erlangga berdasarkan pendekatan saintifik pada bab relasi dan fungsi memperoleh persentase akhir 57,53% dengan kriteria cukup sesuai. Persentase tahap mengamati 83,93%, tahap menanya 39,29%, tahap mengumpulkan informasi 77,29%, tahap menalar 21,43%, dan tahap mengkomunikasikan 66,86%. Pada bab sistem persamaan linear dua variabel  memperoleh persentase akhir 52,41% dengan kriteria cukup sesuai, persentase tahap mengamati 57,30%, tahap menanya 22,20%, tahap mengumpulkan informasi 72,91%, tahap menalar 33,16%, dan tahap mengkomunikasikan 72,17%. Dapat disimpulkan bahwa pada buku ini pendekatan saintifik belum disampaikan secara keseluruhan, masih terdapat tahapan saintifik yang tidak terlihat jelas. Berdasarkan penelitian tersebut disarankan untuk melengkapi tahapan saintifik agar sesuai dengan kurikulum 2013.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 18-23
Author(s):  
Hilda Hakim ◽  
Leni Agustina Daulay ◽  
Maya Listari

One of the problems the important thing in learning Mathematics in Indonesia today is the development of students' mathematical communication skills. Communication development is one of the objectives of learning Mathematics and is one of the competency standards for Mathematics graduates. In Indonesia, the assessment of communication skills includes students' ability to present and interpret Mathematical ideas orally, in writing or in demonstration. Indicators of communication skills in written form are (1) drawing; (2) mathematical expressions; (3) written texts. Differences in gender (gender) certainly cause psychological differences in learning, so that male and female students certainly have differences in the ability to understand and communicate. The type of research used is quantitative research with a descriptive approach. The results showed that basically female students were more accurate and detailed while male students were more critical in various interpretations. There is a difference between the average scores obtained by male students and female students. This shows that the mathematical communication ability of female students is better than that of male students, with an average score of 83.1 for female students compared to an average score for male mathematical communication of 75.7 with a difference of 7.4%.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document