Al-MAIYYAH : Media Transformasi Gender dalam Paradigma Sosial Keagamaan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

101
(FIVE YEARS 37)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Institut Agama Islam Negeri Parepare

2548-9887, 1979-245x

Author(s):  
Devi Puspitasari ◽  
Jatie K. Pudjibudojo ◽  
Hartanti Hartanti

Tujuan dari penelitian menjelaskan proses pengambilan keputusan perceraian pada perempuan ditinjau dari pendekatan biopsikososial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus dengan teknik in depth interview. Responden penelitian adalah perempuan usia 32 tahun yang telah bercerai dari suami karena ketidakjujuran ekonomi dan perselingkuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun  pengambilan keputusan perceraian dilakukan atas inisiatif sendiri dan sudah dengan tekad yang kuat untuk mengajukan gugat cerai, tetapi ternyata tetap berdampak pada aspek biopsikososial. Dominansi problem ada pada aspek sosial yang selanjutnya berdampak pada aspek biologis dan psikologis. Subjek selalu memikirkan kekhawatiran dengan status janda dan juga tanggapan keluarga yang menyalahkan subjek atas terjadinya perceraian. Dengan respon sosial ini menimbulkan dampak biologis di antaranya insomnia dan nafsu makan menurun, sehingga kehilangan berat badan secara signifikan. Aspek psikologis yang muncul adalah gejala kognitif, afektif, dan perilaku. Copingstress yang digunakan adalah mengontrol diri, berpikir positif dan realistis serta menggunakan strategic planning, agar tidak lagi terpuruk di masa depan.


Author(s):  
Alvin Afif Muhtar

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan gaya berkomunikasi yang ditinjau berdasarkan perbedaan gender pada saat berkomunikasi secara tatap muka dan pada saat berkomunikasi melalui media whatsapp group. Metode yang digunakan adalah metode kualitiatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif interaktif meliputi reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Subjek penelitian terdiri dari 10 orang mahasiswa yang tergabung dalam grup whatsapp “Keluarga Mahasiswa Blitar (KMB)”. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan gaya berkomunikasi maskulin dan feminin melalui dua saluran komunikasi. Gaya komunikasi maskulin pada pria tidak sepenuhnya dapat dipindahkan pada komunikasi melalui media maya, dalam hal ini whatsapp group. Begitupun pada gaya komunikasi feminin yang sebagian besarnya tidak lagi dipertahankan pada saluran komunikasi dunia maya. Implikasi penelitian ini mengarahkan pada adanya perubahan gaya berkomunikasi feminin dan maskulin jika komunikasi dilakukan melalui media komunikasi online berbasis teks.


Author(s):  
Laili ‘Izza Syahriyati

Penelitian ini menggambarkan konsekuensi dalam stratifikasi sosial antar suami istri dalam sebuah struktur keluarga yang menyatakan bahwa suami menjadi kepala keluarga, sedangkan istri mempunyai kedudukan lebih rendah tingkatannya dibanding suami.  Studi ini menjelaskan upaya meminimalisir stratifikasi sosial dalam keluarga dengan memakai pendekatan gender, sebagai bentuk perwujudan harmonisasi pasangan suami istri. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian empiris dengan cara berinteraksi langsung dengan 20 informan pasangan suami istri.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian keluarga, terutama suami, masih dianggap mempunyai strata paling atas dalam keluarga. Hal yang menjadi konsekuensi dari stratifikasi sosial suami istri ini dibuktikan dengan adanya kebanyakan suami memiliki hak istimewa untuk selalu dilayani atau mempunyai hak sepenuhnya dalam memberikan segala keputusan yang berhubungan dengan keluarga. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan terhadap  konsekuensi stratifikasi sosial dalam keluarga. Agar pola relasi suami-istri dapat dilakukan sesuai peran dan kedudukannya sehingga akan tercipta keluarga yang harmonis, keluarga yang penuh kebahagiaan dan kenyamanaan.


Author(s):  
Muhammad Sabir ◽  
Aris Aris

In this research discuss about the relationship between men and women. In the existing reality, women are still marginalized since ancient times until now. This is due to the influence of understanding on religious texts and various other factors so that the differences in the relationship between the two can be seen in all aspects of life. The research method used is library research. In this study, it is argued that in the perspective of Islamic law, the relationship between the two is the same in terms of identity to the creator (worship of mahdah and gairu mahdah) as well as in the constitution that everyone has the same rights on politic, law, voting, and education. Everyone without exception has protection and right in the law.


Author(s):  
Putri Nabhani Nurany ◽  
Rosleny Marliani ◽  
Anizar Rahayu

Angka positif pengidap Covid-19 di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Salah satu kelompok yang terdampak adalah para ibu pekerja yang memiliki bayi dan masih membutuhkan ASI serta perawatan. Status positif Covid-19 si ibu tentu bukan sesuatu yang mudah untuk dilewati karena memiliki dinamika tersendiri. Hal ini karena stres yang dirasa karena cemas akan kesehatan dan keselamatan diri sendiri dan bayinya ditambah dengan kecemasan karena si ibu harus melakukan isolasi mandiri sehingga terpaksa harus terpisah dari keluarga dan kerabat terdekat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat kemampuan seorang ibu penyintas Covid-19 dalam beradaptasi dalam menghadap penyakit yang diderita. Data diperoleh melalui wawancara mendalam. Analisis data dilakukan dengan mereduksi data dan membuat komentar eksploratoris. Dari komentar eksploratoris, data tersebut dikembangkan menjadi tema emergent yang selanjutnya akan direduksi dan dikelompokkan dalam tema superordinate. Hasil penelitian ini menemukan delapan tema, yaitu: (1) Dark phase, (2) Closure, (3) Coping strategies, (4) Refocusing and Move On, (5) Adaptable, (6) Social Support, (7) Spirituality, (8) Self Regard. Penelitian ini menemukan bahwa selama melakukan isolasi mandiri, partisipan berhasil mengembangkan resiliensinya dalam menghadapi masa-masa sulit.


Author(s):  
Rusmalia Dewi ◽  
Joniarto Parung ◽  
Artiawati Artiawati

Iklim kerja organisasi merupakan salah satu penyebab mengapa konflik kerja-keluarga itu terjadi. Meskipun penelitian tentang iklim kerja-keluarga dan konflik kerja-keluarga sudah banyak dilakukan di Eropa dan Amerika, masih sedikit penelitian yang mengkaji hubungan antarkeduanya di Asia, terutama di Indonesia. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara iklim kerja-keluarga dan konflik kerja-keluarga pada medical representative. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling serta  menggunakan 105 responden medical representative yang sudah menikah dan memiliki anak. Analisis data menggunakan konsep skala iklim kerja-keluarga Kossek dan skala konflik kerja-keluarga Carlson yang diadaptasi Artiawati Data juga dianalisis dengan menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian secara simultan diperoleh F = 5,487 p < 0,021 yang artinya ada hubungan antara iklim kerja-keluarga dengan konflik kerja keluarga pada medical representative di Indonesia, namun secara parsial iklim kerja tidak memiliki korelasi dengan konflik kerja-keluarga. Penelitian ini menyimpulkan bahwa apabila klim kerja-keluarga berbagi keprihatinan dan membuat pengorbanan berjalan dengan baik maka hal tersebut dapat menurunkan konflik kerja-keluarga pada medical representative.


Author(s):  
Ulfa Damayanti ◽  
Hasnani Siri ◽  
Nurhikmah Nurhikmah ◽  
Musyarif Musyarif ◽  
St. Aminah

Isu tentang gender marak diperbincangkan khususnya mengenai peran laki-laki dan perempuan dalam sektor domestik maupun publik. Bagaimana isu kesetaraan gender pada masa dakwah Rasulullah. Tulisan ini membahas tentang kesetaraan gender terhadap dakwah Rasulullah SAW. Qira’ah Mubadalah (tafsir progresif untuk kesetaraan gender dalam islam) menjadi sumber utama pada penelitian pustaka dengan pendekatan historis yang digunakan untuk menganalisis kesetaraan gender pada masa Rasulullah SAW yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada masyarakat tentang pengaplikasikan kesetaraan gender di masa modern. Sejak awal lahirnya Islam, Rasulullah SAW telah memberikan pemahaman tentang persamaan derajat bagi laki-laki dengan perempuan. Dakwah Rasulullah SAW mengenai persamaan derajat itu terbukti dari peran laki-laki dan perempuan yang sama-sama ikut berbaiat, hijrah, serta terlibat dalam peperangan Islam. Sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi kesetaraan gender terhadap dakwah Rasulullah SAW. Disamping itu, perempuan juga melakukan berbagai pekerjaan yang pada saat itu berada di ruang publik. Itu menandakan bahwa perempuan tidak hanya terikat oleh peran domestik saja, begitu pula dengan laki-laki yang tidak hanya terikat oleh peran publik saja.  Kesetaraan gender tidak lagi menjadi suatu polemik untuk mendapatkan kedudukan bagi laki-laki dan perempuan karena masing-masing memiliki kesempatan dan peran untuk bersama-sama terlibat dalam kegiatan publik dan domestik.


Author(s):  
Novia Nengsih
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beban ganda (double burden) perempuan serta kaitannya dengan penguatan ekonomi perempuan. Perkembangan zaman telah mentransformasi pemikiran dan gerakan kaum perempuan sehingga tidak hanya berfungsi diranah domestik tetapi juga diranah publik. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan analisis kualitatif yang dilakukan di Kota Padang dengan melibatkan para perempuan nasabah bank Bank Syariah X. Penelitian ini membuktikan bahwa beban ganda (double burden) perempuan tidak menghalangi penguatan ekonomi perempuan. Perempuan yang mengalami beban ganda bisa melakukan penguatan ekonomi jika diberikan akses keuangan melalui inklusi keuangan syariah.    


Author(s):  
Deni Sutisna ◽  
Dyah Indraswati

Kesetaraan gender merupakan sebuah keniscayaan yang belum termaksimalkan. Meskipun terus dikampanyekan, tetapi diskriminasi perempuan masih banyak ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan buruh tani perempuan di Pangalengan Bandung dan faktor penyebabnya. Dikaji dengan metode deskriptif dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan yang kerap dihadapi buruh tani perempuan diantaranya: masalah ekonomi, masalah kesejahteraan, masalah kenyamanan bekerja, dan diskriminasi. Bentuk diskriminasi yang dialami meliputi: perbedaan pola upah antara laki-laki dan perempuan, perbedaan beban kerja antara laki-laki dan perempuan, dan pandangan bahwa perempuan lebih lemah dibandingkan dengan laki-laki. Sementara itu penyebab utama diskriminasi adalah kuatnya budaya patriarki yang secara tidak disadari masih melekat pada masyarakat. Penelitian ini juga menemukan sebuah konsep bahwa sebenarnya tingkat kesejahteraan buruh tani perempuan tidaklah sama. Hal tersebut tergantung dari pendapatan kesehariannya. Ada yang termasuk buruh tani sejahtera, buruh tani hampir sejahtera, dan buruh tani kurang sejahtera. Temuan tersebut memberikan pandangan berbeda dengan kajian-kajian sebelumnya yang menyatakan bahwa buruh tani erat kaitannya dengan kemiskinan.


Author(s):  
Dwi Astuti ◽  
Rosalia Widhiastuti Sri Lestari

Fenomena kekerasan seksual kepada perempuan yang terjadi di beberapa negara termasuk di Indonesia, diyakini bukan hanya merupakan fenomena hukum semata, tetapi juga terkait erat dengan persoalan tradisi masyarakat, yang sarat dengan konstruksi ketidakadilan relasi gender, atau disebut dengan harmful traditional practices. Kekerasan seksual kepada perempuan berbasis tradisi ini sering luput dari perhatian karena dianggap sebagai hal yang biasa, namun sesungguhnya merupakan praktek-praktek yang sangat merugikan bagi kaum perempuan. Penelitian ini dilakukan dengan metode kajian pustaka (library research). Penelitian ini mengambarkan penyelesaian masalah kekerasan seksual kepada perempuan berbasis tradisi harus diselesaikan dari nilai-nilai tradisi yang mendasari munculnya harmful traditional practices. Persoalan ini dapat diselesaikan dengan beberapa langkah yaitu merubah aturan dalam tradisi yang menimbulkan harmful traditional practices, penyadaran tentang kesetaraan gender, pengintegrasian kesetaraan gender dalam lembaga penegakkan hukum dan pembuat kebijakan serta memberdayakan perempuan untuk melawan praktek-praktek harmfu traditional practices.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document