scholarly journals Work-Family Climate and Work-Family Conflict on Medical Representative

Author(s):  
Rusmalia Dewi ◽  
Joniarto Parung ◽  
Artiawati Artiawati

Iklim kerja organisasi merupakan salah satu penyebab mengapa konflik kerja-keluarga itu terjadi. Meskipun penelitian tentang iklim kerja-keluarga dan konflik kerja-keluarga sudah banyak dilakukan di Eropa dan Amerika, masih sedikit penelitian yang mengkaji hubungan antarkeduanya di Asia, terutama di Indonesia. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara iklim kerja-keluarga dan konflik kerja-keluarga pada medical representative. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling serta  menggunakan 105 responden medical representative yang sudah menikah dan memiliki anak. Analisis data menggunakan konsep skala iklim kerja-keluarga Kossek dan skala konflik kerja-keluarga Carlson yang diadaptasi Artiawati Data juga dianalisis dengan menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian secara simultan diperoleh F = 5,487 p < 0,021 yang artinya ada hubungan antara iklim kerja-keluarga dengan konflik kerja keluarga pada medical representative di Indonesia, namun secara parsial iklim kerja tidak memiliki korelasi dengan konflik kerja-keluarga. Penelitian ini menyimpulkan bahwa apabila klim kerja-keluarga berbagi keprihatinan dan membuat pengorbanan berjalan dengan baik maka hal tersebut dapat menurunkan konflik kerja-keluarga pada medical representative.

2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Ina Alfatah ◽  
Hermin Endratno

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari variabel Work Family Conflict, Beban Kerja, dan Kompensasi Non Finansial terhadap Turnover Intention karyawan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 98 orang. Penelitian ini mengambil subyek di PT. Royal Korindah di Purbalingga. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji analisis regresi linear berganda. Hasil analisis data menunjukan bahwa variabel work family conflict berpengaruh positif signifikan terhadap turnover intention karyawan, beban kerja berpengaruh positif signifikan terhadap turnover intention karyawan, serta kompensasi non finansial berpengaruh negatif signifikan terhadap turnover intention karyawan. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa variabel work family conflict, beban kerja dan kompensasi non finansial berpengaruh terhadap variabel turnover intention.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 597
Author(s):  
I Made Agus Putra Wijaya ◽  
I Made Artha Wibawa

The purpose of this study was to examine the effect of workload on burnout with work family conflict as a mediating variable on female employees at PT Bank BRI Denpasar Gajah Mada. In this study the determination of samples using Slovin formula with purposive sampling method, the sample used was female employees as many as 61 respondents, through path analysis techniques (path analysis). Based on the results of the analysis it can be seen that the workload has a positive and significant effect on burnout on female employees at PT Bank BRI Denpasar Gajah Mada. Workload has a positive and significant effect on work family conflict on female employees at PT Bank BRI Denpasar Gajah Mada. Work family conflict has a positive and significant effect on burnout in female employees at PT Bank BRI Denpasar Gajah Mada. Work family conflict mediates the positive effect of workload on burnout on female employees at PT Bank BRI Denpasar Gajah Mada. Keywords: workload, burnout, work family conflict


2018 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
Author(s):  
Qaedi Taris Ardita ◽  
Agusdin Agusdin ◽  
Lalu M Furqan

This study aims to (1) analyze the effect of  Work-family conflict on job satisfaction; (2) analyze the effect of Work-Family Conflict on work stress ; (3) analyze the effect of work stress on job satisfaction (4) analyze the effect of work-family conflict on job satisfaction mediated by work stress. Type of research is quantitative with causal assosiative. The population in this study was on Female Employees at the District Secretariat on Lombok Island. The number of members of the population is 188 people.   Determination of the sample by purposive sampling method. Sample criteria are employees who are married. The number of samples is 92 people. Data collection techniques or tools use a questionnaire. The analysis tool uses PLS (Partial Least Square) with SmartPLS 3.0 program. The results showed that (1) the Conflict of Family Work had a negative effect not significant on job satisfaction; (2) Work-Family Conflict have a positive significant effect on work stress; (3) Job stress has a negative significant effect on job satisfaction; (4) Work- Family Conflict negatively affects on job satisfaction mediated by work stress.Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis pengaruh Konflik Pekerjaan-Keluarga terhadap kepuasan  kerja; (2) menganalisis pengaruh Konflik Pekerjaan-Keluarga terhadap stres kerja; (3) menganalisis pengaruh stres kerja terhadap kepuasan  kerja (4) menganalisis pengaruh Konflik Pekerjaan-Keluarga terhadap kepuasan kerja yang di mediasi oleh stres kerja.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan asosiatif kausal. Populasi pada penelitian ini adalah pada Karyawan Wanita di Sekretariat Daerah Kabupaten  di Pulau Lombok. Jumlah anggota populasi sebanyak 188 orang.  Penentuan sampel dengan metode purposive sampling. Kriteria sampel adalah pegawai yang sudah menikah. Jumlah sampel sebanyak 92 orang. Teknik atau alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Alat analisis yang dugunakan adalah PLS (Partial Least Square) dengan bantuan program SmartPLS 3.0.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Konflik Pekerjaan-Keluarga berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kepuasan  kerja; (2) Konflik Pekerjaan-Keluarga berpengaruh positif  dan signifikan terhadap stres kerja; (3) Stres Kerja berpengaruh negatif  dan signifikan terhadap kepuasan  kerja; (4) Konflik Pekerjaan-Keluarga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja yang di mediasi oleh stres kerja.


2019 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 200-212
Author(s):  
Pratiwi Isti Anggarwati ◽  
Winny Puspasari Thamrin

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan work family conflict dan psychological well being pada ibu bekerja. Responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 96 orang ibu yang bekerja pada perusahaan swasta di Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan pendekatan atau metode kuantitatif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala psychological well-being yang diadaptasi modifikasi dari Juita (2017) dan skala work family conflict yang diadaptasi dari Thamrin (2018). Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Uji hipotesis menggunakan uji korelasi product pearson. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif work family conflict dan psychological well-being pada ibu bekerja. Hal ini memiliki arti bahwa semakin tinggi tingkat work family conflict individu maka semakin rendah tingkat psychological well-being, sehingga hipotesis pada penelitian ini diterima.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 152-161
Author(s):  
Nenden Nur Annisa

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kepuasan kerja memediasi work-family conflict dan stres kerja terhadap kinerja guru wanita sekolah menengah kejuruan (SMK) Magelang saat PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) berlangsung di masa pandemi covid-19. Penelitian ini menggunkan metode penelitian survei.Teknik yang digunakan dalam pengambilan data pada penelitian ini adalah menggunakan metode Purposive Sampling dengan alat bantu angket atau kuesioner yang berisi empat variabel yaitu work-family conflict (X1), stres kerja (X2), kinerja guru (Y), dan kepuasan kerja (Z). Uji yang digunakan adalah uji instrumen, uji analisis regresi linear berganda, koefisien determinan R2, uji signifikan, uji mediasi/intervening dengan menggunkan SPSS 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa work-family conflict dan stres kerja berpengaruh terhadap kinerja guru dan pengaruh tersebut dimediasi oleh kepuasan kerja.   Kata kunci: work-family conflict, stres kerja, kepuasan kerja, kinerja


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 381
Author(s):  
Suci Fadhla Hasanah ◽  
Ni’matuzahroh Ni’matuzahroh

Work family conflict merupakan suatu bentuk konflik peran dalam diri seseorang yang muncul karena adanya tekanan peran dari pekerjaan yang bertentangan dengan tekanan peran dari keluarga. Terlebih lagi karyawan dengan status single parent harus menanggung beban hidup tanpa pasangan pendamping. Single parent adalah orangtua yang seorang diri membesarkan anak tanpa kehadiran, dukungan atau tanggung jawab dari pasangannya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui work family conflict yang dialami oleh single parent.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuatitatif dengan menggunakan skala work family conflict dengan metode skala likert. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan didapatkan jumlah subjek sebanyak 47 orang single parentdengan rentang usia 25-64 yang memiliki anak, cerai, dan atau kematian pasangan hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa work family conflict pada single parent adalah rata-rata rendah (53,2%), sedangkan sisinya 48,6% kategori tinggi.Rendahnya work family conflict dapat diterjemahkan bahwa para single parent mampu mengatur perannya di kedua ranah.


2019 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 123-138
Author(s):  
Nazwirman Nazwirman ◽  
Efendy Zain ◽  
Nur Kholifah

Penelitian dilakukan di Kampung Wisata Bisnis Tegal Waru Bogor pada Ibu Rumah Tangga yang Bekerja atau Membuka Usaha Kecil dan Menengah (UMKM). Tujuan penelitian menganalisis dan mengetahui pengaruh Dukungan sosial dan Work-Family Conflict terhadap Subjective Wel-Being. Sampel sebanyak 73 responden dangan dengan purposive sampling. Analisis menggunakan SPSS V 23 Hasil penelitan secara parsial terdapat pengaruh signifikan positif Dukungan Sosial terhadap Subjective Well Being. Hasil uji t yang diperoleh t-hitung > t-tabel (6.068 > 1.994). Secara parsial terdapat pengaruh signifikan negatif Work-Family Conflict terhadap Subjective Well-Being Wel-Being. Nilai t-hiung < t-tabel  (-5.407) < ­-1.994). Secara simultan terdapat pengaruh Dukungan sosial dan Work-family conflict terhadap Subjective Wel-Being, F-hitung > F-tabel. Nilai F-hitung 26.304 sedangkan nilai F-tabel sebesar 2.736. Secara bersama-sama Dukungan Sosial dan Work-family conflict berpengaruh dan signifikan positif terhadap Subjective Wel-Being.


Diagnostica ◽  
2011 ◽  
Vol 57 (3) ◽  
pp. 134-145 ◽  
Author(s):  
Christine Syrek ◽  
Claudia Bauer-Emmel ◽  
Conny Antoni ◽  
Jens Klusemann

Zusammenfassung. In diesem Beitrag wird die Trierer Kurzskala zur Messung von Work-Life Balance vorgestellt. Sie ermöglicht eine globale, richtungsfreie und in ihrem Aufwand ökonomische Möglichkeit zur Erfassung von Work-Life Balance. Die Struktur der Skala wurde anhand zweier Stichproben sowie einem zusätzlich erhobenen Fremdbild untersucht. Die Ergebnisse der Konstruktvalidierung bestätigten die einfaktorielle Struktur der Skala. Die interne Konsistenz der Skala erwies sich in beiden Studien als gut. Zudem konnte die empirische Trennbarkeit der Trierer Work-Life Balance Skala gegenüber einem gängigen Instrument zur Messung des Work-Family Conflicts ( Carlson, Kacmar & Williams, 2000 ) belegt werden. Im Hinblick auf die Kriteriumsvalidität der Skala wurden die angenommenen Zusammenhänge zu arbeits-, nicht-arbeits- sowie stressbezogenen Outcome-Variablen nachgewiesen. Die Eignung der Trierer Work-Life Balance Kurzskala zeigt sich auch daran, dass die Korrelationen zwischen den erhobenen Outcome-Variablen und dem Work-Family Conflict und denen der Trierer Work-Life Balance Skala ähnlich waren. Überdies vermochte die Trierer Work-Life Balance Skala über die Dimensionen des Work-Family Conflicts hinaus inkrementelle Varianz in den Outcome-Variablen aufzuklären. Insgesamt sprechen damit die Ergebnisse beider Stichproben für die Reliabilität und Validität der Trierer Work-Life Balance Kurzskala.


2014 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 87-96 ◽  
Author(s):  
Xi-Chao Zhang ◽  
Oi Ling Siu ◽  
Jing Hu ◽  
Weiwei Zhang

This study investigated the direct, reversed, and reciprocal relationships between bidirectional work-family conflict/work-family facilitation and psychological well-being (PWB). We administered a three-wave questionnaire survey to 260 married Chinese employees using a time lag of one month. Cross-lagged structural equation modeling analysis was conducted and demonstrated that the direct model was better than the reversed causal or the reciprocal model. Specifically, work-to-family conflict at Time 1 negatively predicted PWB at Time 2, and work-to-family conflict at Time 2 negatively predicted PWB at Time 3; further, work-to-family facilitation at Time 1 positively predicted PWB at Time 2. In addition, family-to-work facilitation at Time 1 positively predicted PWB at Time 2, and family-to-work conflict at Time 2 negatively predicted PWB at Time 3.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document