JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

130
(FIVE YEARS 1)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Sam Ratulangi

2656-906x, 2337-4306

Author(s):  
Fitria Fresty Lungari ◽  
Ishak Bawias

Penggunaan teknologi dalam industri perikanan tangkap menjadi bagian yang penting dalam usaha peningkatan daya saing nelayan di kepulauan Sangihe. Perahu Katir dengan tipe pumpboat merupakan bagian dari teknologi yang paling banyak digunakan oleh nelayan lokal sebagai armada penangkapan ikan di Sangihe. Sehingga nelayan pengguna perahu katir menjadi bagian yang tak terpisahkan untuk dievaluasi tingkat kapasitasnya. Pada penelitian ini, tingkat kecangihan humanware dihitung dengan menggunakan metode teknometrik yang dikembangkan oleh UN-ESCAP. Penilaian derajat kecanggihan disesuaikan dengan penilaian kondisi pekerjaan nelayan yang memiliki perahu katir tipe pumpboat yang mencakup qualification, creativity, innovation and achievement, cooperation, ability to face the risk and discipline, sedangkan untuk pembobotan tiap kriteria dan sub kriteria menggunakan metode pairwise comparison. Hasil analisis yang diperoleh yaitu kontribusi kesiapan teknologi nelayan pengguna perahu katir di Tabukan Utara yaitu Embuhanga 0.203, Petta 0.228 dan Enemawira 0.220.  Nilai ini menunjukan bahwa kondisi nelayan di Tabukan Utara masih jauh dari angka kecanggihan yaitu 1 (satu), sehingga membutuhkan pengembangan yang besar dalam enam hal kriteria pengukuran yang diukur.The use of technology in the capture fisheries industry is an important part in efforts to increase the competitiveness of fishermen in the Sangihe islands. Outrigger boat with pumpboat type is the most widely used technology by local fishermen as a fishing fleet in Sangihe. So that the outrigger boat fishermen become an inseparable part to evaluate their capacity level. In this study, the level of humanware sophistication was calculated using the technometric method developed by UN-ESCAP. The degree of sophistication is adjusted to the assessment of the working conditions of fishermen who have an outrigger boat type pumpboat which includes Qualification, Creativity, Innovation and achievement, Cooperation, Ability to face the risk and Discipline, while for weighting each criterion and sub-criteria using pairwise comparison method. The results of the analysis obtained are the contribution of technological readiness of fishermen using the outrigger boat in North Tabukan is Embuhanga 0.203, Petta 0.228 and Enemawira 0.220. This value shows that the condition of fishermen in North Tabukan is still far from the sophistication rate of 1 (one), so that it requires a large development in the six terms measured measurement criteria.



2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 75
Author(s):  
Arthur Welfi edo Rante Padang ◽  
Alfret Luasunaung ◽  
Mariana E Kayadoe

Kema is one of the districts in North Minahasa Regency, which has a Fish Landing Base and also a local fish port area supplying marine fish. Kema Fish Landing Base is very helpful for Kema people in fish marketing. Fish port authority has a duty to check the document completeness and validity, the technical and nautical requirements of the ship for safety consideration, and set the cruise line inside the port area. The importance of the authority’s role in relation with the cruise safety is provided in Indonesian Law Numbered 17, 2008, concerning sailing cruise. The purpose of this study is to find out the obstacles encountered by the sahbandar and evaluate these constraints for the smooth running of the task.  The research used descriptive method through interviews. Results showed that the port authority’s working performance in Kema was good.ABSTRAKKema adalah salah satu kecamatan di kabupaten Minahasa Utara, yang memiliki Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan juga merupakan pelabuhan perikanan lokal yang memasok ikan laut. Pangkalan Pendaratan Ikan Kema sangat membantu warga Kema untuk kelancaran proses penjualan ikan hasil tangkapan. Syahbandar perikanan memiliki tugas memeriksa kelengkapan dan keabsahan dokumen, memeriksa persyaratan teknis dan nautis kapal dari aspek keselamatan, dan mengatur alur pelayaran di dalam area pelabuhan. Pentingnnya peran syahbandar dalam keselamatan pelayaran yang tercantum pada undang-undang nomor 17 tahun 2008 tentang pelayaran. Tujuan penelitian ini yakni mengetahui kendala yang dihadapi syahbandar dan mengevaluasi kendala tersebut untuk kelancaran tugas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dari data hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa tugas dan kinerja syahbandar Kema dapat digolongkan baik berdasarkan jawaban responden.



2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Isti Utami Indah Sari Ali ◽  
Kawilarang W. A. Masengi ◽  
Lusia Manu ◽  
Alfret Luasunaung ◽  
Janny F. Polii ◽  
...  

The movement of the water mass on the ocean or known as current is a very complex natural phenomenon. That related to the variation of the controlling factors. This research was based on descriptive method to obtain the information about the problem being studied.  Data collected by operating the three oceanographic tools that area floater current meter, tidal gauges, and wave gauges. Data collection were carried out during the day and night of two locations which tidal and wave high were measured at 1O 27 '39.90 " N and 124O 49' 7.84" E and 1O 28’ 22.86” N, 124O 48’ 40.6” E. Current was measured by eularian and lagrangian methods. Current pattern on the location of Latimeria menadoensis was catched shown that the current direction was eastward last quarter and contrast on fullmoon with the mean wave energy is 1.46 joule.ABSTRAKPergerakkan massa air atau dikenal dengan arus merupakan fenomena yang sangat kompleks. Hal ini berkaitan dengan besarnya variasi dari faktor-faktor pengontrol terjadinya arus di perairan.  Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif yaitu untuk memperoleh informasi tentang persoalan yang sedang diteliti. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengoperasikan tiga alat pengukur kondisi oseanografis, yaitu alat pengukur arus (floater current meter), alat pengukur pasang surut, dan alat pengukur gelombang. Pengambilan data dilaksanakan pada siang hari dan malam hari yang dilakukan pada dua titik lokasi pengambilan data yaitu, lokasi pengambilan data pasang surut dan gelombang pada titik GPS 1O 27’ 39.90” N, 124O 49’ 7.84” E (pesisir pantai) dan lokasi pengambilan data arus metode eularian dan lagrangian pada area sekitar titik GPS 1O 28’ 22.86” N, 124O 48’ 40.6” E (± 0,82 mil laut dari pesisir pantai). Pola arus dimana Latimeria menadoensis tertangkap menunjukkan dominan ke arah timur pada saat perbani akhir dan berlawanan saat bulan purnama dengan energi gelombang rata-rata sebesar 1.46 joule.



2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 69
Author(s):  
Kholid Kurniawan ◽  
Lefrand Manoppo ◽  
Fanny Silooy ◽  
Alfret Luasunaung ◽  
Meta Sonya Sompie

The western part of North Minahasa waters is mainly covers by coral reef with relatively large potential of fishery resources including Octopus.  Fishermen of Budo village catches the Octopus by fishing gear known as sihoru or gara – gara boboca in local name with classified as trowling.  The goals of this study are to analyze the influence of using different colors of typical bait released to fishing catch and to identity the catches species.  Experimental method and T-Test wore using to analyze the data.  The result indicated that the color differences not influence to the number of catches, which the analysis probability of brown and black colors is 0.6041, the brown and red is 0.4762, the black and red is 0.8455 which all of these numbers or higher than α0.05 = 2.2281.  Based on this identification, Octopus cyanea is mainly catches.ABSTRAK        Perairan Minahasa Utara bagian Barat pada umumnya merupakan hamparan batu karang yang memiliki potensi sumber daya perikanan yang relatif melimpah salah satunya adalah gurita (Octopus).  Dalam memanfaatkan sumber daya ini masyarakat nelayan Desa Budo menangkap gurita menggunakan alat tangkap pancing yang disebut sihoru atau gara–gara boboca, alat tangkap ini adalah alat tangkap pancing jenis tonda. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penggunaan warna umpan terhadap jumlah hasil Tangkapan dan mengetahui spesies octopus hasil tangkapan.  Metode yang digunakan dalam penelitan adalah eksperimental dan dianalisis menggunakan metode statistik Uji T.  Dari penelitian ini diperoleh hasil  nilai analisis P coklat hitam dan sebesar 0.6041, coklat dan merah sebesar 0.4762, hitam dan merah sebesar 0.8455 yang semua nilainya berada diatas α0.05 = 2.2281 dan dapat disimpulkan bahwa perlakuan warna umpan tidak berpengaruh terhadap hasil tangkapan.  Berdasarkan hasil identifikasi gurita yang tertangkap adalah Octopus cyanea.



2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 58
Author(s):  
Kristina Dorkas Yuninie ◽  
Revols D.Ch Pamikiran ◽  
Fransisco P.T Pangalila ◽  
Mariana E Kayadoe ◽  
Janny F Polii

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan kapal pukat cincin berdasarkan Juknis Ditjen Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan No 143 tahun 2012. Data yang diambil adalah semua data dari kapal yang beroperasi pada setiap bulan pengamatan yaitu pada bulan September- Desember 2018 dan Januari- Februari 2019. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kepatuhan terhadap factor kesesuaian pelabuhan pangkalan, kelengkapan dokumen kapal, hari operasi penangkapan ikan, dan keseuaian jumlah ikan dengan kapasitas penyimpanan ikan tergolong baik dengan nilai persentasi kepatuhan 76-100% . Bagi kapal-kapal yang patuh diberikan apresiasi sedangkan yang tidak diberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.



2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 45
Author(s):  
Christianti Triagneriauly Amos ◽  
Revols Dolfi Chistian Pamikiran ◽  
Patrice Nelson Isaak Kalangi ◽  
Henry James Kumajas

Lift nets is one of the fishing gear which operate at the night.  This fishing gear are using light as a aids to attract fish into the fishing area.  Research on the use of LED lights in water on lift nets is carried out in Tateli Weru Waters, with the aim to see how the effect of using different color underwater LED lights on anchovy catches (Stolephorus commersonii), and knowing the amount of anchovy (Stolephorus commersonii) catch on lift net using the experimental method, where data is analyzed using Completely Randomized Block Design (RCBD), and continued by Least Significant Difference test (LSD).  Trial of anchovy fishing (Stolephorus commersonii) was conducted in December 2018 for 10 days by operating boat lift nets using green, blue and green-blue LED lights.  The results showed that the use of LED light colors in blue water had a very significant effect on the amount of anchovy catch (Stolephorus comersonii) compared to to the color of LED lights in green-blue and green water.  Whereas the use of LED light colors in blue-green water with green is not statistically significantly different from the amount of anchovy caught (Stolephorus comersonii).ABSTRAKBagan merupakan salah satu alat penangkapan ikan yang dioperasikan pada malam hari.  Alat tangkap ini menggunakan cahaya lampu sebagai alat bantu untuk menarik ikan masuk ke dalam area penangkapan.  Penelitian mengenai penggunaan lampu LED dalam air pada bagan dilakukan di Perairan Tateli Weru, dengan tujuan untuk melihat bagaimana pengaruh penggunaan lampu LED bawah air dengan warna yang berbeda terhadap hasil tangkapan ikan teri (Stolephorus commersonii), serta mengetahui jumlah hasil tangkapan ikan teri (Stolephorus commersonii) pada bagan dengan menggunakan metode eksperimental, dimana data dianalisis dengan menggunakan  Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT).  Uji coba penangkapan ikan teri (Stolephorus commersonii) dilakukan pada bulan Desember 2018 selama 10 hari dengan mengoperasikan bagan apung menggunakan lampu LED hijau, biru dan hijau-biru.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan warna lampu LED dalam air biru memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah hasil tangkapan ikan teri (Stolephorus comersonii) dibandingkan warna lampu LED dalam air hijau-biru dan hijau.  Sedangkan antara penggunaan warna lampu LED dalam air hijau-biru dengan hijau secara statistik tidak berbeda nyata terhadap jumlah hasil tangkapan ikan teri (Stolephorus comersonii).



2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 52
Author(s):  
Febrik Stopers Manahonas ◽  
Alfret Luasunaung ◽  
Lefrand Manoppo ◽  
Johnny Budiman ◽  
Lusia Manu

One of the important economic resources of North Sulawesi waters is demersal fish, such as deep sea red snapper. These fish live around the bottom with complex topography, so that not all fishing gears can be operated in that area, except bottom hand line. This fishing gear has been widely used by coastal communities in North Sulawesi to catch demersal fishes, since it is simple, cheap, and easy to manage with a small boat.  Although the gear’s design has evolved over centuries, there is still potential to develop for environmental safety and sustainability. The objective of this research was to study the effect of different baits and operation times on the fish catch and identify the fish species. This research was done in Manado Bay waters, North Sulawesi, on July to October 2018, using an experimental method. The baits were mackerel fish (Decapterus sp), frigate tuna (Auxis rochii), squid (Loligo sp), and anchovies (Stolephorus sp). This fishing gear was operated in the morning and afternoon. The study applied randomized block design. Results found 67 fish consisting of 5 species. ANOVA showed that bait types gave significant effect on the fish catch, but operation time did not significantly affect the catch.  BNT test revealed that the use of mackerel bait did not give significantly different effect on fish catch from that of squid bait, but very significantly different effect on the fish catch from that of frigate tuna bait and anchovy bait.ABSTRAKSalah satu sumberdaya ekonomis penting perairan Sulawesi Utara adalah ikan demersal seperti kakap merah laut dalam. Jenis-jenis ikan ini hidup di dasar perairan dengan topografi yang kompleks, sehingga tidak semua alat tangkap dapat dioperasikan di daerah tersebut, kecuali alat tangkap pancing dasar. Pancing dasar merupakan salah satu alat tangkap yang umum digunakan oleh masyarakat nelayan untuk menangkap ikan demersal, karena konstruksinya sederhana, relatif murah dan mudah dioperasikan dengan kapal ukuran kecil. Walaupun alat tangkap ini telah berkembang sejak lama, tetapi efisiensi penangkapan ikan dan selektivitasnya masih memiliki potensi pengembangan untuk memenuhi kriteria ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengharuh jenis umpan dan waktu operasi terhadap hasil tangkapan pancing dasar, dan mengidentifikasi jenis-jenis ikan yang tertangkap. Penelitian ini dikerjakan di perairan Teluk Manado pada bulan Juli – Oktober 2018, yang didasarkan pada metode eksperimental fishing. Umpan yang digunakan terdiri dari ikan layang (Decapterus sp), tongkol (Auxis rochii), cumi-cumi (Loligo sp), teri (Stolephorus sp) yang tersedia selama penelitian.  Alat tangkap ini dioperasikan pada pagi hari dan sore hari. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok. Hasil tangkapan total sebanyak 67 ekor, yang terdiri dari 5 spesies ikan.  Analisis sidik ragam menunjukan bahwa perbedaan jenis umpan pada pancing dasar memberikan pengaruh yang nyata terhadap hasil tangkapan. Tetapi perbedaan jam operasi  tidak berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan. Hasil uji BNT untuk perlakuan menunjukkan bahwa penggunaan umpan layang tidak berbeda nyata dengan umpan cumi, tetapi berbeda sangat nyata dengan umpan tongkol dan umpan teri.



2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 33
Author(s):  
Handoko J. Palawe ◽  
Frangky E. Kaparang ◽  
Alfret Lusunaung ◽  
Fanny Silooy ◽  
Meta S. Sompie

Rendahnya tangkapan cumi dengan menggunakan alat tangkap tradisional telah menjadi masalah selama puluhan tahun di Kelurahan Santiago Kepulauan sangihe sehingga sangat menuntut aplikasi metode penangkapan baru. Salah satu metode modifikasi terbaik untuk menarik ikan dan meningkatkan hasil tangkapan ialah dengan menggunakan cahaya buatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh iluminasi warna cahaya lampu light emitting diode (LED) terhadap jumlah dan rerata tangkapan cumi-cumi. Kombinasi empat cahaya berbeda dirancang dan dianalisa menggunakan  Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL). Hasil penelitian menunjukkan pengaruh tak nyata dari iluminasi warna hijau dan merah tetapi pengaruh sangat nyata (tertinggi) dari iluminasi warna putih dan biru terhadap hasil tangkapan cumi-cumi.



2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 6
Author(s):  
Robi Y. Dasfordate ◽  
Lefrand Manoppo ◽  
Meta S. Sompie

Usaha perikanan adalah seluruh usaha perorangan atau badan hukum untuk menangkap ikan, membudidayakan ikan, serta termasuk kegiatan menyimpan mendinginkan atau mengawetkan ikan untuk tujuan komersial. Aspek kelayakan usaha adalah aspek menyangkut masalah keuangan yang diinvestasikan dalam pengeluaran, penerimaan serta pendapatan suatu usaha. Penelitian ini bertujuan mengetahui kelayakan usaha soma dampar dan mengetahui sistem bagi hasil antara pemilik alat tangkap pukat pantai dan buruh pada satu trip penangkapan yang telah dilakukan terhadap satu unit soma dampar Kelurahan Mawali.Penelitian ini menggunakan metode survei dan studi kasus. Investasi sebesar Rp. 108.846.000. biaya tetap Rp. 11.889.200. biaya tidak tetap Rp. 33.200.000. biaya total Rp.45.089.200. pendaptan nilai produksi Rp. 137.500.000. BCR (Benefit Cost Ratio) Sebesar 3.05%. BEP (Break Even Point) sebesar Rp. . rentabilitas 8 % dan jangka waktu pengembalian dalam waktu 1,177 tahun tahun atau kurang lebih 1 tahun 2 bulan. Maka dari hasil tersebut, usaha soma dampar kelurahan Mawali layak menguntungkan.



2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Jendra Rompis ◽  
Isrojaty J. Paransa ◽  
Revols D.Ch. Pamikiran

Perairan Teluk Manado merupakan salah satu kawasan perairan di Sulawesi Utara yang memiliki sumber daya ikan pelagis yang merupakan komoditas utama. Nelayan menggunakan rumpon sebagai atraktor untuk mengumpul ikan pelagis, yang kemudian akan ditangkap menggunakan alat tangkap seperti bubu apung. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mempelajari keberhasilan hasil tangkapan bubu apung di bawah rumpon, mempelajari pengaruh posisi pintu masuk (entrance) bubu apung terhadap hasil tangkapan ikan dan mengidentifikasi hasil tangkapan ikan dengan bubu apung. Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti metode eksperimental. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengoperasikan 2 unit alat tangkap bubu apung. Di setiap bubu apung mempunyai 2 posisi pintu yaitu bubu pertama pintu depan dan pintu belakang, bubu kedua pintu samping kanan dan pintu samping kiri.  Kemudian posisi kedua alat tangkap dalam keadaan tersusun yang kemudian dioperasikan dengan posisi tergantung di bawah rumpon pada perairan Teluk Manado. Jumlah ikan hasil tangkapan selama 7 trip operasi adalah sebanyak 702 ekor, pada bubu pintu depan dan pintu belakang berjumlah 407, bubu pintu samping kanan dan pintu samping kiri berjumlah 295. Kesimpulan dari penelitian ini adalah keberhasilan tangkapan ikan dengan bubu apung dipengaruhi oleh konstruksi pintu masuk (entrance) bubu dan tingkah laku ikan pelagis.



Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document