JURNAL SAINS PETERNAKAN NUSANTARA
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

5
(FIVE YEARS 5)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen

2807-9361

2021 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Adi Fathul Qohar ◽  
Eko Hendarto ◽  
Munasik ◽  
Nur Hidayat ◽  
Bahrun ◽  
...  

ABSTRAK Penelitian dengan metode eksperimental yang bertujuan untuk mengkaji pengaruh kombinasi dosis pemupukan kompos organik dan penambahan azolla terhadap pertumbuhan rumput raja (Pennisetum purpureophoides). Penelitian telah dilakukan pada tanggal 1 April sampai 30 September 2020 terletak di lahan pertanian, Desa Beji, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial dengan faktor pertama adalah dosis pupuk kompos organik yakni 10, 20, dan 30 ton ha-1, dan penambahan azolla yakni 10, 20, 30 persen dari faktor pertama sehingga dihasilkan 9 kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga menghasilkan 27 satuan percobaan. Tanaman rumput raja pada pemotongan kedua ditanam pada lahan seluas 400 meter persegi dengan jarak tanam 80 x 40 cm. Pupuk kompos organik yang digunakan berasal dari kotoran sapi potong yang telah selesai proses pengomposan, dan azolla berasal dari lahan persawahan. Parameter penelitian yang diukur adalah tinggi tanaman, dan diameter batang yang diukur pada hari ke 14, 28, dan 42 hari. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis variansi (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji orthogonal polinomial. Hasil menunjukan bahwa pemberian dosis kompos berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap tinggi tanaman dan diameter batang, sedangkan pemberian pupuk azolla juga berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap tinggi tanaman dan diameter batang, akan tetapi interaksi tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Pemberian dosis pupuk kompos organik dapat digunakan untuk mencapat pertumbuhan rumput raja yang terbaik sebesar 30 ton ha-1 dan penambahan azolla sebesar 30 persen dari dosis pupuk organik. Kata kunci: Azolla, Kompos, Pertumbuhan, Rumput Raja ABSTRACT Research with experimental method aims to examine the effect of combination dose of organic compost fertilization and the addition of Azolla on the growth of king grass (Pennisetum purpureophoides). From April 1 to September 30, 2020, research was conducted on agricultural land, Beji Village, Kedungbanteng District, Banyumas Regency. The experiment used a completely randomized design with a factorial pattern with the first factor being the dose of organic compost, namely 10, 20, and 30 tons ha-1, and the addition of Azolla, namely 10, 20, 30 percent of the first factor, resulting in 9 treatment combinations. Each treatment combination was repeated three times to produce 27 experimental units. The king grass plant in the second cutting was planted on ??400 square meters with a spacing of 80 x 40 cm. The organic compost used is derived from beef cattle dung that has finished the composting process, and Azolla comes from rice fields. Research parameters measured were plant height and stem diameter measured on days 14, 28, and 42 days. The data that had been obtained were then analyzed using analysis of variance (ANOVA) and continued with the orthogonal polynomial test. The results showed that the dose of compost had a very significant effect (P<0.01) on plant height and stem diameter, while the application of Azolla fertilizer also had a very significant effect (P<0.01) on plant height and stem diameter, but the interaction had no effect significant (P>0.05). Dosage of organic compost can be used to achieve the best king grass growth of 30 tons ha-1 and the addition of Azolla by 30 percent of the dose of organic fertilizer. Keywords: Azolla, Compost, Growth, King Grass


2021 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 21-28
Author(s):  
Yopi Ilyas Pratama ◽  
Firgian Ardigurnita ◽  
Putri Dian Wulansari

ABSTRAK   Kefir merupakan sebuah produk olahan dalam bentuk minuman dari suatu fermentasi susu menggunakan starter berupa butir atau biji kefir (kefir grain/kefir granule) yaitu butiran-butiran putih atau krem yang memiliki kandungan Streptococcus sp, Lactobacilli dan beberapa jenis ragi atau khamir nonpatogen. Bakteri tersebut memiliki peran dalam pembentukan asam laktat, sedangkan khamir menghasilkan alkohol dan CO2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi susu sapi dan tepung mocaf pada kefir dan menentukan formulasi kombinasi susu sapi dan tepung mocaf paling optimal.  Penelitian ini dilakukan secara experimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perbandingan antara susu sapi dan tepung mocaf adalah 100:0, 90:10, 80:20, 70:30. Parameter yang dianalisis meliputi pH, Kadar air, total padatan dan propert fisik. Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan uji analisis variasi ANAVA. Hail uji pada pH dan kadar air mengalami kenaikan sedangkan total padatan mengalami penurunan. Kesimpulan pada penelitian Kefir dengan kombinasi susu sapi sangat berpengaruh nyata (p<0,01) terhadap nilai pH, kadar air dan total padatan. Nilai pH mengalami kenaikan dikarenakan tingginya pati pada tepung mocaf. Peningkatan nilai kadar air dan penurunan total padatan disebabkan banyaknya air pada larutan mocaf. Hasil uji pada properti fisik ini tidak memiliki perbedaan hal ini dikarenakan tepung mocaf memiliki warna putih, aroma netral, dan rasa netral. Kata Kunci: Kefir, Tepung Mocaf, Susu Sapi, Susu Fermentasi   ABSTRACT   Kefir is a processed product in the form of a drink from a fermented milk using a starter in the form of kefir grains or seeds (kefir grain/kefir granule), namely white or cream granules containing Streptococcus sp, Lactobacilli and several types of non-pathogenic yeast or yeast. These bacteria have a role in the formation of lactic acid, while yeasts produce and CO2. The purpose of this study was to determine the effect of the combination of cow's milk and mocaf flour on kefir and to determine the most optimal combination of cow's milk and mocaf flour. This research was conducted experimentally using a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 6 replications. The ratio between cow's milk and mocaf flour is 100:0, 90:10, 80:20, 70:30. Parameters analyzed include pH, moisture content, and total solids. The results obtained were analyzed using the ANOVA variation analysis test. The test results on pH and water content increased while total solids decreased. The conclusion in the study of Kefir with a combination of cow's milk was very significant (p<0.01) on the pH value, water content and total solids. The pH value increased due to the high starch in mocaf flour. Increase in the value of water content and decrease in total solids due to the amount of water in the mocaf solution. The test results on this physical property have no difference, this is due to the white color of mocaf flour, neutral aroma, and neutral taste. Keywords: Kefir, Mocaf Flour, Cow's Milk, Fermented Milk


2021 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 29-36
Author(s):  
Vian Dwi Chalisty

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan molases, Lactobacillus plantarum, Trichoderma viride, dan campurannya terhadap komposisi kimia silase total campuran hijauan. Penambahan molases sebanyak 4% (w/w), L. plantarum sebanyak 0,1% (v/w), dan T. viride sebanyak 0,1% (v/w). Setiap perlakuan dibuat 3 kali ulangan kemudian difermentasi selama 21 hari secara anaerobik. Variabel yang diamati adalah kandungan bahan kering, bahan organik, protein kasar, serat kasar, lemak kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen. Data yang diperoleh dianalisis dengan rancangan variabel secara Completely Randomized Designs pola searah. Apabila terdapat perbedaan yang nyata karena perlakuan, dilanjutkan dengan uji rata-rata antar dua perlakuan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test. Penambahan molases saja maupun campuran molases dan L. plantarum/ T. viride tidak berpengaruh pada kandungan bahan kering dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (P>0,05). Silase total campuran hijauan dengan penambahan L. plantarum, T. viride maupun campuran keduanya memiliki kandungan protein kasar yang rendah. Penambahan campuran molases dan T. viride menunjukkan kandungan serat kasar paling rendah sebesar 28,65% BK. Kandungan lemak kasar dengan penambahan campuran molases dan L. plantarum, campuran molases dan T. viride, serta campuran ketiganya menunjukkan hasil yang lebih tinggi (P<0,05). Penambahan molases atau sumber karbohidrat mudah larut merupakan suatu keharusan untuk menghasilkan silase total campuran hijauan yang baik, ditunjukkan dengan peningkatan kandungan protein kasar, menekan kehilangan bahan kering dan bahan organik serta menurunkan kandungan serat kasar.


2021 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 37-44
Author(s):  
Panji Prasetyo

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung buah jambu biji merah dalam ransum terhadap konsumsi protein, kecernaan protein dan retensi nitrogen pada ayam broiler. Ayam broiler umur 16 hari unsex sebanyak 120 ekor dengan bobot rata – rata 389,33 ± 7,9 g. Dua puluh  unit petak kandang dengan masing-masing unit berisi 6 ekor ayam. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan : T0 (kontrol): ransum tanpa penggunaan tepung buah jambu biji merah; T1: ransum dengan penggunaan tepung buah jambu biji merah 1,7%; T2: ransum dengan penggunaan tepung buah jambu biji merah 3,4% ; T3: ransum dengan penggunaan tepung buah jambu biji merah 5,1%; T4: ransum dengan vitamin C 500 ppm. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan prosedur analisis ragam dengan uji F pada taraf 5 % dan apabila hasil analisis menunjukkan pengaruh perlakuan yang nyata akan dilanjutkan dengan uji wilayah ganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata konsumsi protein selama penelitian untuk T0, T1, T2, T3 dan T4 berturut-turut adalah 15,53; 20,52; 21,55; 16,61 dan 20,67 g/ekor/hari, untuk rata-rata kecernaan protein 58,46; 54,26; 55,94; 56,90 dan 56,24 % dan untuk rata-rata retensi nitrogen 1,29; 1,34; 1,35; 1,53 dan 1,38 g. Rata-rata bobot badan hidup ayam broiler selama penelitian adalah 813,40; 841,08; 922,50; 853,95 dan 781,20 g/5 minggu. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan tepung buah jambu biji merah tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi protein, kecernaan protein dan retensi nitrogen ayam broiler. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan tepung buah jambu biji merah dalam ransum ayam broiler belum berpengaruh terhadap konsumsi protein, kecernaan protein dan retensi nitrogen. Kata kunci : jambu biji merah, vitamin C, ayam broiler Abstract The aim of the research was to know the utilization of red guava fruit meal in the diet on protein consumption, protein digestibility and nitrogen retention of broiler. The material used was broiler chickens at 16 days old unsex ammount 120 with average weight 389,33 ± 7,9 g. Twenty unit cages with each unit placed 6 broiler chicken. Research was used completely randomized design with 5 treatments and 4 replications: T0 (control): rations without red guava fruit meal, T1: ration with red guava fruit meal 1,7%, T2: ration with red guava fruit meal 3,4%, T3: ration with red guava fruit meal 5,1% and T4: ration with Vitamin C 500 ppm. The data obtained were analyzed using various analytical procedures F-test with level 5% and if the result of the analysis show that the real effect of treatment will be followed by Duncan's test with SAS program version 9.0. The results showed an average consumption of protein during the study for T0, T1, T2, T3 and T4, respectively, 15,53; 20,52; 21,55; 16,61 and 21,77 g / bird / day, for average protein digestibility was 58,46; 54,26; 55,94; 56,90 and 56,24% and for the average nitrogen retention of nitrogen retention during the study was 1,29; 1,34; 1,35; 1,53 and 1,38 g. The average live weight of broilers was 813,40; 841,08; 922,50; 853,95 and 781,20 g / 5 weeks. The results showed that the use of red guava fruit flour had no significant effect (P> 0,05) on protein intake, protein digestibility and nitrogen retention of broiler chickens. The conclusion of this study is the use of guava fruit powder in broiler rations not affect the protein intake, protein digestibility and nitrogen retention. Key words: red guava, vitamin C, broiler chickens


2021 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 13-20
Author(s):  
Nursamsi ◽  
Andi Kusmayadi ◽  
Putri Dian Wulansari

ABSTRAK Kefir merupakan produk olahan susu yang difermentasi oleh sejumlah bakteri penghasil asam laktat (BAL). Kefir mempunyai arom khas asam sebagai hasil dari proses fermentasi, aroma khas asam tersebut kurang disukai oleh masyarakat, oleh karena itu dilakukan inovasi dengan penambahan pandan wangi untuk menetralisir aroma khas dari kefir. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan Infusa Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) terhadap kefir susu sapi ditinjau dari pH, kadar air, total padatan dan properti fisik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakukan dan ulangan sebanyak 6 kali dengan perlakuan penambahan infusa pandan wangi  yang berbeda yaitu : P0 tanpa penambahan infusa daun pandan wangi, P1 penambahan infusa daun pandan wangi sebanyak 5%, P2 penambahan infusa daun pandan wangi sebanyak 10%, P3 penambahan infusa daun pandan wangi sebanyak 15%. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan infusa daun pandan wangi sebanyak 5%, 10%, dan 15% tidak merubah pH, kadar air, dan total padatan pada kefir susu sapi.  Penambahan infusa daun pandan wangi mencapai titik optimal pada 15% yang menghasilkan nilai pH sebesar 4,72, kadar air sebesar 87,18%, total padatan sebesar 12,81%.  Pada pengamatan sensori perubahan yang terjadi cendung pada aroma. Kata kunci : kefir, susu sapi, , infusa daun pandan wangi, pH, kadar air, total padatan, properti fisik, RAL. ABSTRACT Kefir is a product that is fermented by bacteria lactic acid (BAL). Kefir has a characteristic sour smell as a result of the fermentation process, the public was dislike the smell, therefore to reduce the smell innovations of kefir are made with the addition of pandan wangi leaf to neutralize the smell of sour from kefir. The purpose of this study was to determine the effect of adding Pandan Wangi Leaf Infusion (Pandanus Amaryllifolius Roxb.) to cow's milk kefir in terms of pH, water content, total solids and physical properties. This study used a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 6 replications with the addition of different pandan wangi leaf infusion treatments, there are: P0 without the addition of pandan wangi leaf infusion, P1 adding 5% pandan wangi leaf infusion, P2 adding pandan wangi leaf infusion as much as 10%, P3 addition of pandan wangi leaf infusion as much as 15%. The results showed that the addition of pandan wangi leaf infusion as much as 5%, 10%, and 15% did not change the pH, water content, and total solids in cow's milk kefir. The addition of fragrant pandan leaf infusion reached the optimal point at 15% with the result is pH value of 4.72, water content of 87.18%, total solids of 12.81%. On physical property the dominantly change is the smell from the kefir. Key words : kefir, cow's milk, , pandan wangi leaf infusion, pH, water content, total solids, physical property, CRD


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document