Padjadjaran Journal of International Relations
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

48
(FIVE YEARS 48)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Padjadjaran

2684-8082

2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Fildza Nabila Anandhini

Penelitian ini membahas tentang peran organisasi internasional yaitu UNHRC dalam mengatasi permasalahan diskriminasi terhadap zainichi Koreans di Jepang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan rumusan masalah “bagaimana peran UNHRC dalam mengatasi permasalahan diskriminasi terhadap zainichi Koreans di Jepang?”. Peneliti menggunakan teori organisasi internasional dan konsep minority rights sebagai konsep pendukung yang menjelaskan mengenai masalah hak-hak terhadap minoritas. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu telaah kepustakaan dengan pengumpulan data-data terkait melalui media online maupun offline. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa UNHRC sebagai organisasi internasional yang bergerak dalam bidang hak asasi manusia memiliki tiga peran dalam mengatasi permasalahan zainichi Koreans di Jepang, yaitu inisiator, fasilitator dan mediator. Sebagai inisiator artinya UNHCR mendorong penegakan hukum terhadap zainichi Koreans di Jepang. Sedangkan sebagai fasilitator artinya UNHCR  menjadi wadah untuk memfasilitasi aktor-aktor negara maupun non-negara untuk melakukan kerjasama. Dan yang terakhir, peran mediator yaitu sebagai perantara dalam menyelesaikan masalah antara Jepang dan Korea Selatan.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 73
Author(s):  
Maharani Putri ◽  
Sofia Trisni

Diplomasi publik merupakan kunci utama dari soft power yang sering digunakan oleh pemerintah berbagai negara di dunia, termasuk Korea Selatan, dalam upaya mencapai kepentingan negaranya dengan memanfaatkan budaya dan aktor swasta. SM Entertainment sebagai salah satu aktor swasta kemudian memberikan kontribusi positif terhadap diserapnya budaya Korea Selatan dengan cepat secara global melalui Korean wave. Penelitian ini menganalisis strategi perusahaan SM Entertainment yang disebut dengan NCT dan hubungannya dengan diplomasi publik yang dilaksanakan oleh Pemerintah Korea Selatan dengan menggunakan konsep corporate diplomacy. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif melalui studi pustaka dengan cara menganalisis aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh SM Entertainment dan melihat di mana kecocokan aktivitas tersebut dengan corporate diplomacy. Penelitian ini menemukan bahwa peran SM Entertainment dalam diplomasi publik Korea Selatan adalah melakukan berbagai kegiatan perusahaan dengan aplikasi strategi New Culture Technology (NCT) dalam aktivitas diplomasi kebudayaan, penanaman modal asing, kegiatan branding (place/nation/destination), pengembangan brand dan produk, serta pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR).


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 49
Author(s):  
Angga Danu Fadil Irawan

Implementasi UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara di Indonesia menjadi awal dari polemik renegosiasi kebijakan dan kepentingan ekonomi politik yang berlawanan di antara Pemerintah Indonesia (Host State) dan PT Freeport Indonesia (Multi National Corporation). Artikel ini akan menganalisis bagaimana proses renegosiasi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang tertera di dalam UU No. 4 Tahun 2009 melalui skenario daya tawar (bargaining power) di antara kedua aktor yang bertikai. Analisis dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif yang bersumber pada studi kepustakaan. Penulis akan menitikberatkan analisis melalui spektrum paradigma neomerkantilisme untuk melakukan eksplorasi variabel yang lebih berorientasi pada kepentingan negara (state centric model of bargaining). Melalui pendekatan tersebut, Pemerintah Indonesia dan PT Freeport Indonesia akan diartikulasikan posisi tawarnya melalui Obsolescing Bargaining Model. Hasil analisis mengacu pada posisi dominan Pemerintah Indonesia dalam proses renegosiasi IUPK sehingga hasil artikulasi daya tawar akan lebih berorientasi pada keuntungan Pemerintah Indonesia sebagai Host-State.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 19
Author(s):  
Elisa Kusumawardhani ◽  
Deasy Silvya Sari

This article discusses TikTok as a global pop culture wave, with case studies in the United States, Japan, India and Indonesia. TikTok is a popular culture that does not come from the West but is able to develop and spread throughout the world and is accepted by the community. In fact, TikTok is growing rapidly in the United States, where the United States is often regarded as a source of popular culture. The author uses the concepts of culture, pop culture and globalization, as well as literature studies to study the wave of pop culture TikTok. The author found that in terms of applications, TikTok is able to compete with twitter, Instagram, facebook, linkedIn, etc. TikTok applications are able to adapt to the domestic market in terms of content and culture because it has a local team in the development of specialized content. TikTok often faces challenges so it is considered a bad application in terms of culture that does not fit the local context or is considered to have political tendencies. However, TikTok always improves in dealing with these issues


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Joshua Joshua ◽  
Hasan Sidik
Keyword(s):  

Pada 26 Maret 2016, Indonesia dikejutkan dengan kabar disanderanya 10 awak kapal berkewarganegaraan Indonesia oleh Kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan. Upaya Indonesia untuk membebaskan Warga Negara Indonesia yang disandera oleh Kelompok Abu Sayyaf menjadi persoalan yang tidak mudah mengingat lokasi penyanderaan berada di luar wilayah kedaulatan Indonesia. Namun dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan, Indonesia berhasil membebaskan kesepuluh sandera tanpa adanya kontak senjata. Keberhasilan tersebut dicapai dengan dilibatkannya aktor non-negara oleh Indonesia untuk membebaskan sandera. Salah satu aktor non-negara yang terlibat, Yayasan Sukma, merupakan salah satu aktor yang signifikan dalam upaya membebaskan sandera WNI di Filipina Selatan. Riset ini berusaha menjelaskan aktivitas yang dilakukan oleh Yayasan Sukma hingga kesepuluh sandera WNI di Filipina Selatan dapat dibebaskan. Untuk menjelaskan aktivitas Yayasan Sukma dalam pembebasan 10 sandera WNI di Filipina Selatan, periset menggunakan konsep multi-track diplomacy, eskalasi konflik, serta negosiasi pembebasan sandera. Menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, studi pustaka, serta riset berbasis daring, periset menemukan bahwa penggunaan pendekatan kemanusiaan menjadi kunci Yayasan Sukma dalam membebaskan sandera.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Fuad Azmi

        The presence of COVID-19 at the beginning of 2020 caused instability in the global economy. This impact was also felt by the United States and China, which were involved as actors in the trade war. New dynamics have emerged amid the COVID-19 pandemic which directly impacts the national economies of the two countries. This paper aims to analyze the efforts of the United States and China in maintaining the economic strength of the two countries through the opportunities and challenges that arise amid the pandemic as a great power country. The discussion is presented through the analytical framework of the concept of struggle of power and zero-sum game in the theory of mercantilism in the study of global political economy. In its preparation, this paper uses qualitative research methods based on descriptive case studies using secondary data collection techniques through literature studies. The results of the study conducted showed that the United States and China have significantly different methods and priority scales in dealing with COVID-19, but have fundamental similarities in the concept of restructuring the country's economy. America's main challenge is still dealing with the country's internal problems, while China's challenge lies in rebuilding its trust and credibility in the eyes of the world. On the other hand, the vulnerability of the global economy in various countries can be an opportunity for great power countries to expand their influence and gain power in the international state system. Where parties who have more influence in the global economy have a higher chance of winning the trade war.Keywords: COVID-19, Trade War, economics, Opportunities, and Challenges 


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 121
Author(s):  
Yumni Rizqika Ahlina ◽  
Teuku Rezasyah ◽  
Dina Yulianti

Human Trafficking merupakan salah satu bentuk Transnational Organized Crime yang namanya tak asing lagi di abad ke- 21. Aspek yang menjadi sasaran dari Human Trafficking ini sendiri adalah pelanggaran Hak Asasi Manusia yang pada akhirnya mengancam Keamanan Manusia dari para korban yang merupakan pekerja migran di Kawasan Asia Tenggara terkhusus kasus Human Trafficking pekerja migran Indonesia di Malaysia. Tujuan ekonomi yang menjadi pendorong utama masyarakat ASEAN yang mayoritas adalah masyarakat dengan pendapatan perkapita menengah kebawah perlu untuk mencari peluang pekerjaan di luar negaranya. Iming- iming yang menggugah dan memunculkan pemikiran bahwa bekerja di luar negeri adalah peluang besar untuk mendapatkan kesejahteraan, maka kebanyakan pekerja migran lebih memilih untuk mengakses jaringan jaringan ilegal yang mudah dan murah. Tanpa disadari kasus Human Trafficking mampu menghasilkan masalah jangka panjang yakni bertambahnya populasi Child Stateless yang akan menanggung akibat sebagai individu yang tidak memiliki kewarganegaraan.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 170
Author(s):  
Fondy Sanjaya ◽  
Viani Puspitasari

Spesialis dalam Hubungan Internasional sedikit memperhatikan lingkungan, tetapi ini perlahan menjadi lebih penting karena masalah seperti degradasi lingkungan, kelangkaan sumber daya, pemanasan global. Salah satu contoh yang coba dianalisis oleh peneliti adalah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung dengan teori kritis tentang Environmentalisme. Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah "Bagaimana Realisasi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pembangunan Kereta Api Berkecepatan Tinggi Jakarta-Bandung?". Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi beberapa karakteristik lingkungan dari para peneliti hubungan internasional, yang dapat ditemukan di Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa masalah yang terjadi baik dari segi hukum, maupun dari mereka yang berasal dari masyarakat. Tidak hanya menemukan masalah secara umum, baik dari segi Teori Hubungan Internasional menemukan beberapa penyimpangan yang dibuktikan oleh teori-teori seperti Tragedy of Commons.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 147
Author(s):  
Istanul Badiri
Keyword(s):  

Fenomena saling berbalas tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok pada tahun 2018 lalu yang berlanjut menjadi perang dagang antar kedua negara sukses menarik perhatian para penstudi Hubungan Internasional diseluruh dunia. Defisit perdagangan yang dialami oleh Amerika Serikat atas Tiongkok semenjak tahun 2011 hingga menyentuh angka US$ 337,18 miliar pada tahun 2017 lalu, melatarbelakangi pembebanan tarif sebesar US$ 60 miliar yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, atas 1.300 jenis produk asal Tiongkok pada 22 Maret 2018. Merespon hal tersebut, Tiongkok turut memberikan tarif tambahan sebesar US$ 3 miliar atas produk aluminium dan baja asal Amerika Serikat. Kejadian perang dagang antar kedua negara tersebut terus berlanjut hingga tahun 2019. Melalui tulisan ini, Penulis berusaha menganalisis fenomena perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok pada periode 2018-2019 melalui pendekatan Ekonomi Politik Internasional demi memahami penggunaan aspek-aspek ekonomi oleh suatu negara dalam mencapai tujuan dan kepentingan negara tersebut. Dengan menggunakan metode Kualitatif berbasis studi kasus, penulis berharap dapat menganalisis fenomena tersebut secara mendalam.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 119
Author(s):  
Dewan Redaksi

Interaksi dalam hubungan internasional telah meluas dengan melibatkan aktor negara dan non negara serta cakupan isu yang kian beragam. Pada Volume 1 Nomor 2, Padjir menyuguhkan beberapa artikel yang memperlihatkan relasi dinamis antar aktor dalam isu kerjasama, bantuan luar negeri strategi kebijakan luar negeri, diplomasi publik baru, diplomasi budaya, pembangunan internasional, peran faktor identitas budaya dalam opini publik masyarakat suatu negara, hingga aspek perdagangan internasional. Dengan paparan yang menarik, para penulis mengemukakan pandangan mereka terhadap fokus isu yang dianalisis sebagai hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document