Intan Husada: Jurnal Ilmu Keperawatan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

39
(FIVE YEARS 39)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Akper Insan Husada Surakarta

2655-9870, 2338-5375

2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 31-40
Author(s):  
Siswanto ◽  
Pandu Aseta

Dunia sedang mengalami pandemi COVID-19 yang cukup mengkhawatirkan, termasuk Indonesia (Widiyani, 2020). COVID 19 merupakan penyakit infeksi berupa sindrom pernapasan akut coronavirus 2 atau SARS-CoV-2) (Setiawan, 2020). Pemerintah melaksanakan work from home (WFH), social distancing, kuliah online dan lain sebagainya agar penularan tidak terjadi terlalu cepat (TURSINA, 2020). Kondisi yang mendadak ini membuat masyarakat termasuk mahasiswa tidak siap untuk menghadapinya baik secara fisik maupun psikis (Sabir & Phil, 2016). Kecemasan juga akan dialami oleh siswa yang umumnya remaja yang masih labil dalam menghadapi situasi yang tidak terduga. Mahasiswa tahun terakhir akan menghadapi tantangan lain berupa skripsi dan KTI yang disebut juga Tugas Akhir sebagai syarat kelulusan di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Kondisi saat ini akan menyebabkan kondisi emosi yang terguncang seperti kecemasan atau kecemasan yang berlebihan, takut terkena virus dan lain sebagainya (Dani & Mediantara, 2020). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan siswa dalam menghadapi tugas akhir selama pandemi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Hasil penelitian ini didapatkan 40 siswa sebagai responden dengan tingkat kecemasan sedang (75%), mayoritas responden berjenis kelamin perempuan 31 (77,5%), mayoritas berusia 20 tahun (50%), mayoritas responden kurang. antusias dalam melakukan TA sebanyak 33 orang (82,5%). Sebanyak 24 responden (60%) mengalami kesulitan dalam menyusun judul, 29 responden (72,5%) mengalami kesulitan dalam menyusun background, 30 responden (75%) mengalami kesulitan dalam menyusun konten dan 23 responden (57,5%) mengalami kesulitan dalam menyusun Daftar Referensi. Ada juga mahasiswa yang mengalami kecemasan ringan dan ringan sebanyak 10 responden (25%) dan sedang sebanyak 30 responden (75%), serta takut pada supervisor sebanyak 25 responden (62,5%).Kata Kunci: Kecemasan, Tugas Akhir, COVID-19


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 60-72
Author(s):  
Ruth Yogi ◽  
Eka Setyaning Suci ◽  
Sri Wahyuni
Keyword(s):  
P Value ◽  

Pendahuluan. Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan yang utama di Indonesia. Penyakit malaria mempunyai pengaruh yang sangat besar pada angka kesakitan dan kematian bayi, anak balita dan ibu hamil serta dapat menyebabkan penurunan produktifitas kerja. Risiko malaria akan mengakibatkan anemia  3-15%, berat badan lahir rendah 13-70% dan kematian neonatal 3-8%. Pengaruh Infeksi malaria pada kehamilan terhadap janin akan menyebabkan abortus, persalinan prematur, BBLR (Berat Badan Lahir Rendah, dan KJDR (Kematian Janin Dalam Rahim). Tujuan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuirisiko umur, paritas, suku ibu, penyakit malaria pada kehamilan terhadap kejadian Kematian Janin Dalam Rahim (KJDR)diPuskesmas Sentani.Metode.Penelitian ini menggunakan pendekatan retrospektif dengan rancanganpenelitiancase control. Populasi adalah seluruh ibu hamil yang mengalami KJDR dari tahun 2010-2018 di Puskesmas Sentani sejumlah 36 orang. Teknik Pengambilan Sampel dengan Teknik Total Sampling dengan jumlah sampel adalah 72 dengan perbandingan 36 kelompok kasus (yang mengalami KJDR)  dan 36 kelompok Kontrol. Sumber data yang digunakan berasal dari rekam medik dari tahun 2010-2018. Analisis data uji bivariat dengan chi square, uji multivariat dengan regresi logistic berganda.Hasil.Pada Uji Bivariat didapatkan umur, paritas, dan suku bangsa bukan merupakan factor risiko terhadap kejadian KJDR dg p value >0,05. Hanya Penyakit malaria yang berisiko terhadap kejadian malaria dengan p value 0,005 (<0,05) dan nilai OR 5,5547. Secara uji Multivariat, faktor paling berisiko terhadap kejadian KJDR adalah penyakti Malaria dengan p value 0,007 (<0,05) dan nilai Exp (B) paling besar yaitu 5,043 dengan CI 1,563-16,276.Simpulan. Faktor yang paling berisiko terhadap kejadian KJDR adalah penyakit malaria.   Kata Kunci:KJDR, Hamil dengan malaria


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 52-59
Author(s):  
Ika Wijayanti ◽  
Sri Wahyuni ◽  
Peny Wena Betsy Maran
Keyword(s):  

Pendahuluan Saat persalinan, biasanya ibu mengalami kecemasan dan rasa sakit. Nyeri dalam persalinan bersifat fisiologis. Latihan Bola Kelahiran adalah salah satu metode untuk mengurangi rasa cemas dan nyeri yang dilakukan oleh seorang ibu yang melahirkan pada kala satu persalinan pada fase aktif duduk di atas bola Kelahiran dengan cara mengayun dan menggoyangkan panggul ke depan dan ke belakang, ke kanan. kiri dan melingkar. Dengan melakukan Latihan Bola Kelahiran anda akan merasa lebih rileks dan memudahkan dalam membuka jalan lahir pada saat persalinan sehingga diharapkan dapat mengurangi kecemasan dan mengurangi nyeri saat persalinan. Untuk mengetahui efektifitas Latihan Bola Kelahiran ibu bersalin tahap I terhadap timbangan kecemasan dan nyeri di ruang bersalin Puskesmas Arso 3 Kabupaten Keroom Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain eksperimental semu yaitu post test only design. . Dengan pemberian intervensi Excercisebirthball diharapkan dapat membantu mengurangi kecemasan dan skala nyeri pada ibu dalam persalinan. Responden terdiri dari 30 responden (15 kelompok perlakuan, 15 kelompok kontrol). Hasil terdapat perbedaan skor kecemasan ibu yang diberi perlakuan Birth ball Exercise dengan yang tidak diberikan perlakuan Birth ball Exercise dengan nilai p 0,007 <0,05. . Terdapat perbedaan skor nyeri pada ibu yang diberi perlakuan Birth ball Excellence dan ibu yang tidak diberikan perlakuan Birth ball Excellence dengan nilai p 0.000 <0.05. Kesimpulan. Latihan bola lahir efektif dalam mengurangi kecemasan dan nyeri persalinan. Kata kunci: Latihan bola persalinan, kecemasan, nyeri


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 42-50
Author(s):  
Syarifah ◽  
Barli Shodiq
Keyword(s):  

Pendahuluan. Rendahnya minat pendonor plasma konvalesen menyebabkan terapi ini masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan pasien positif COVID-19. Jumlah penderita yang tinggi namun pendonor plasma konvalesen yang rendah menyebabkan angka kesembuhan yang belum dapat dimaksimalkan.  Untuk itu Palang Merah Indonesia menggalakkan peran aktif relawan Tim SIBAT. Tim SIBAT sebagai Satuan Tugas Jogo Tonggo untuk memberikan informasi dan mengajak penyintas COVID-19 untuk melakukan donor plasma konvalesen. Tujuan. Untuk mengetahui peran Tim SIBAT dalam penanganan COVID-19 serta kendala dalam menjaring penyintas COVID-19 untuk melakukan donor darah plasma konvalesen. Metode. Metode penelitian yaitu studi kualitatif dengan wawancara tim SIBAT PMI Kota Surakarta sebanyak 8 orang untuk mengetahui faktor penyebab rendahnya minat donor plasma konvalesen pada penyintas COVID-19. Hasil. Peran dari Tim SIBAT untuk menjadi Satgas Jogo Tonggo. Faktor yang mempengaruhi dalam menjaring penyintas COVID-19 yaitu kurangnya pengetahuan tim SIBAT mengenai teknis donor plasma konvalesen, stigma penderita COVID-19 yang masih tinggi di masyarakat serta ketidak tahuan penyintas COVID-19 mengenai manfaat dari donor plasma konvalesen. Simpulan. Perlu dilakukan pelatihan lanjutan bagi Tim SIBAT, sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat donor plasma konvalesen, koordinasi dengan pemerintah dan dinas terkait untuk melakukan pencanangan donor plasma konvalesen untuk penyintas COVID-19 serta wadah secara online berupa grup WA, aplikasi khusus penyintas COVID-19 maupun website bagi penggerak donor plasma konvalesen.   Kata kunci : Tim SIBAT, COVID-19, Plasma Konvalesen, Donor


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 73-79
Author(s):  
Ratih Prananingrum
Keyword(s):  
P Value ◽  

Pendahuluan. Pengetahuan merupakan hasil tahu remaja tentang HIV/AIDS akan mengurangi seks pranikah. Sikap yang didasari dengan pengetahuan akan bersifat abadi. Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan sikap seks pranikah di SMP Negeri 9 Surakarta.Metode. Jenis penelitian deskriptif korelasional dengan dengan desain penelitian  menggunakan pendekatan cross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 53 remaja dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh. Analisa data menggunakan chi square.Hasil. Pengetahuan responden tentang HIV/AIDS sebagian kategori pengetahuan baik yaitu sebanyak 31 orang (58,5%). Sikap responden tentang seks pranikah termasuk dalam kategori tidak mendukung yaitu sebanyak 37 orang (69,8%).Kesimpulan. Ada hubungan signifikan antara pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan sikap seks pranikah pada siswa kelas IX di SMP Negeri 9 Surakarta dengan nilai p value = 0,042 (p< 0,05).   Kata kunci : pengetahuan, sikap, HIV/AIDS, Seks Pranikah


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 9-20
Author(s):  
Sri Wahyuni ◽  
Ika Wijayanti ◽  
Wena Betsy Maran
Keyword(s):  
P Value ◽  

Pendahuluan. Risiko persalinan lama pada ibu yaitu bisa mengalami perdarahankarenaatoniuterus,laserasijalanlahir,infeksi,syok dankelelahan,sementarapadabayiterjadipeningkatanangkakematian bayi,penurunanAPGAR skor,traumadaninfeksi.Birth Ball Excercise dilakukan dengan cara ibu bersalin kala I fase aktif duduk diatas Birth ball kemudian mengayunkan dan menggoyangkan panggul kearah depan dan ke belakang, sisi kanan kiri dan melingkar akan terasa lebih relaks dan mempermudah membukanya jalan lahir pada waktu persalinan sehingga diharapkan dapat mengurangi kejadian persalinan lama.Tujuan. Mengetahui efektivitas Birth Ball Excerciseterhadap lama waktu persalinan kala I dan lama kala II di Ruang Bersalin Puskesmas Arso 3 Kabupaten Keroom. Metode.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan quasi experiment, yaitu post test only design. Penelitian dilakukan di Puskesmas Arso 3. Dengan Intervensi birthballini diharapkan dapat membantu mempercepat proses persalinan. Responden terdiri dari 30 responden (15 kelompok perlakuan, 15 kelompok control).Hasil. Ada perbedaan lama waktu kala 1 pada ibu yang diberi perlakuan Birt ball Exercise dan yang tidak diberi perlakuan Birth Ball Excercisedengan p value 0,015<0,05.Ada perbedaan lama waktu kala 2 pada ibu yang diberi perlakuan Birth Ball Excercise dan yang tidak diberi perlakuan Birth Ball Excercisedengan p value 0,032<0,05.Kesimpulan.Birth ball Exercise efektif dalam mempercepat lama kala I dan mempercepat lama kala II.   Kata Kunci:lama kala 1 fase aktif,lama kala 2, Birth ball exercise.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Sri Wahyuni ◽  
Syahriyanti

Pendahluan.Tren kelulusan first taker ujian kompetensi bidan di Prodi D4 Kebidanan Jayapura mengalami penurunan pada tahun 2018 menjadi 42% yang sebelumnya 82% pada tahun 2017 sehingga prodi mengambil langkah untuk melakukan bimbingan ujian kompetensi dengan menggunakan metode small group discussion. Tujuan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas bimbingan ujian kompetensi dengan metode small group discussion online dan offline terhadap kenaikan nilai try out ujian kompetensi. Metode. Metode yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu (Quasy Experiment) dengan rancangan pretest-posttest with control group design. Penelitian ini menggunakan 2 kelompok yaitu kelompok kontrol (offline) dan kelompok eksperimen (online) yang dipilih secara kuota sampling dengan jumlah sampel tiap kelompok masing masing 30 orang. Hasil.Uji statistik yang digunakan pada kelompok berpasangan dengan data berdistribusi normal menggunakan uji Paired Sample Test dan pada data yang berdistribusi tidak normal menggunakan uji Wilcoxon, pada kelompok tidak berpasangan dengan data berdistribusi tidak normal menggunakan uji Mann Whitney. Hasil analisis untuk efektivitas menggunakan bimbingan dengan metode small group discussion online dan offline ternyata tidak ada perbedaan dengan nilai p value (0.728) > α (0,05), artinya jika dilakukan secara online maupun offline metode small group discussion sama-sama efektif terhadap hasil nilai tryout ujian kompetensi.   Kata Kunci: Keefektifan; Small Group Discussion; Ujian Kompetensi


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 21-30
Author(s):  
Tiwi Sudyasih ◽  
Lutfi Nurdian Asnindari

Latar Belakang Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien Diabetes Mellitus (DM) dapat ditangani dengan melakukan pengendalian DM yaitu manajemen perawatan diri DM. Namun sebagian besar pasien DM tipe 2 memiliki skor perawatan diri yang rendah. Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan pasien DM dalam melakukan perawatan diri salah satunya adalah usia pasien. Objektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan umur dan perawatan diri pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2. Metode. Populasi penelitian adalah 166 penderita DM tipe 2 dalam 1 tahun terakhir di Puskesmas Kasihan II Bantul. Sampel dalam penelitian ini adalah 2 pasien DM di Puskesmas Kasihan II Bantul dan pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan quota sampling dan 66 responden sebagai sampel. Pengambilan data dilakukan dengan metode Summary of Diabetes Self-Care Activities (SDSCA) .Resuls. Mayoritas usia responden pada akhir usia lanjut sebanyak 33 orang (52,5%) dan sebagian besar responden memiliki kategori cukup perawatan diri sebagai sebanyak 24 responden (38,1%). Berdasarkan analisis data menggunakan uji korelasi Kendall Tau-b diperoleh r = 0,19, p = 0,067, (p> 0,05). Kesimpulan. Tidak ada hubungan perawatan diri dan usia pada pasien DM tipe 2. Kata Kunci: Usia, Perawatan Diri, Diabetes Mellitus Tipe 2


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 30-37
Author(s):  
Ratih Prananingrum

Pendahuluan: Salah satu komponen yang penting dalam pelajaran adalah metode mengajar, yang merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan pengajaran. Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur. Cara memberdayakan peserta didik tidak hanya dengan menggunakan strategi atau metode ceramah saja, Salah satu metode yang terdapat pada student center learning adalah metode cooperative learning.Tujuan: Tujuan penelitian untuk menganalisis perbandingkan antara keefektifan penerapan metode student center learning model cooperative learning dengan metode ceramah terhadap hasil belajar mata kuliah Komunikasi pada mahasiswa D IV Semester 2 di ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.Metode: Eksperimen dengan rancangan quasi eksperimen (Pre and Post test group). Subjek penelitian mahasiswa keperawatan anestesiologi Semester 2. Subjek berjumlah 62 responden.Hasil: Rata-rata nilai pretest metode ceramah adalah sebesar 60,42 (± 7,14) dan rata-rata nilai pretest metode cooperative learning sebesar 60,60 (± 7,15) dan rata-rata nilai pretest metode ceramah 60,42 (± 7,14) sedangkan rata-rata nilai posttest metode ceramah 96,28 (± 3,89). Selisih rata-rata nilai posttest dan pretest 35,86 dan rata-rata nilai pretest metode cooperative learning adalah sebesar 60,60 (± 7,15) sedangkan rata-rata nilai posttest metode cooperative learning 86,88 (± 6,23). Selisih rata-rata nilai posttest dan pretest 26,28 dan rata-rata nilai posttest metode pembelajaran ceramah sebesar 96,28 (± 3,89) dan rata-rata nilai posttest metode pembelajaran cooperative learning sebesar 86,88 (± 6,23). Pada saat penerapan metode ceramah, dari 35 mahasiswa, kesemuanya aktif, terlihat dengan banyak mahasiswa yang bertanya tentang materi yang disampaikan, serta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh dosen ataupun pertanyaan yang berasal dari teman. Saat penerapan metode cooperative learning mahasiswa kurang aktif dalam kegiatan diskusi. mahasiswa kurang memahami perannya, serta kurang mampu untuk bertukar pendapat.Kesimpulan: Dari hasil penelitian disimpulkan, terdapat keefektifan penerapan metode student center learning model cooperative learning dengan metode ceramah terhadap hasil belajar mata kuliah Komunikasi pada mahasiswa D IV Semester 2 di ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.Kata Kunci: Metode Student center learning, cooperative learning, metode ceramah, keefektifan


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 38-48
Author(s):  
Kustiningsih

Latar belakang: Prosedur pembedahan memicu kecemasan dan respons fisiologis seperti peningkatan frekuensi nadi dan pernapasan. Salah satu terapi pelengkap untuk meminimalkan efek tersebut adalah dengan mendengarkan musik.Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dampak terapi musik dalam mengurangi kecemasan, frekuensi nadi, dan respirasi di antara anak-anak pasca operasi.Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimental dengan tes pre-post tanpa pendekatan kontrol. Sampel penelitian adalah 17 responden yang dipilih berdasarkan teknik consecutive sampling. Terapi musik diberikan melalui audio visual dan diberikan terus menerus selama 20 menit. Pengukuran kecemasan menggunakan metode VAS (Visual Analog Scale), dan frekuensi nadi serta respirasi diukur selama 60 detik dengan stopwatch analog.Hasil & Kesimpulan: Penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara rata-rata kecemasan, frekuensi nadi, dan respirasi pada anak pasca operasi sebelum dan sesudah diberikan terapi musik (nilai p <0,05). Terapi musik efektif dalam mengurangi kecemasan, frekuensi nadi, dan pernapasan pada anak-anak pasca operasi.Kata kunci: kecemasan, frekuensi nadi, pernapasan, anak-anak, terapi musik, pasca operasi


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document