Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

21
(FIVE YEARS 21)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo

2656-9248, 2614-8676

Author(s):  
Irwan Skm

The Number of people who living with HIV-AIDS in Gorontalo Province 2015 by age group mostly found in productive age 27-35 years old with the number 87 respondent (87%). It is estimated that They infected in previous years in adolescence.The aim of this research is was to develop amodel of risk behavior AIDS disaggregated by gender, the theory of Plan Behavior  was used as a framework og the study, Methods of this study was analytic observational study with cross sectional study design. The Sample was 200 students, in the city of Gorontalo, was obtained through purposive random sampling.            The result risk behaviors of AIDS in adolescent behavioral variables not influenced by variables intentions, and beliefs. Model risk behaviors of AIDS showed that variable intention and belief significant effect on behavior, Evaluation models Based on Goodness of fit, teen models on the behavior of otherwise fit the criteria RMSEA value of 0.000 Required 0.08. Sugestion In order to prevent HIV and AIDS in adolescents it is recommended to conduct interventions that focus on the religious sector. 


Author(s):  
Asriati Asriati
Keyword(s):  

Latar Belakang: Rubella dapat menjadi penyakit serius ketika diderita oleh wanita hamil. Sebagai salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, Rubella mengalami peningkatan kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan tidak adanya vaksinasi dapat menjadi penyebab meningkatnya kasus. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pola penyebaran kasus Rubella dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode: Dengan pendekatan studi kasus kontrol, penelitian ini menggunakan 142 responden (1: 1) dan pemetaan dalam melihat pola penyebaran kasus. Analisis statistik dilakukan oleh Odds ratio (OR) dan regresi logistik. Hasil: Penelitian ini menemukan kejadian Rubella meningkat sejak 2014, Kulonrprogo memiliki insiden tertinggi, peningkatan kasus terjadi pada musim kemarau, 64,6% kasus Rubella berusia di bawah lima belas tahun, dan meningkat dengan status sosial ekonomi dan populasi padat. Rubela menyebar dari daerah dengan insiden tinggi ke daerah sekitarnya setiap tahun. Tinggal di daerah padat penduduk berisiko 2,96 kali menderita Rubella. Usia balita adalah faktor pelindung Rubella. Kesimpulan: vaksinasi Rubella perlu dilakukan untuk membangun kekebalan kelompok dan mengurangi penyebaran kasus. Penguatan dalam Surveilans Campak Berbasis Kasus (CBMS) dan penyelidikan epidemiologi, terutama dalam kasus Rubella, disebabkan oleh informasi yang tidak lengkap dan sebagian besar responden yang tidak tahu bahwa mereka telah terpapar oleh Rubella. Setelah vaksinasi rubella massal, diperlukan vaksin rutin untuk anak di bawah satu tahun, dua dosis vaksin untuk anak di atas 12 tahun, dan vaksin untuk wanita usia subur, sebagai strategi tindak lanjut untuk mengatasi penyebaran rubella.


Author(s):  
Rika Fitriani

Permasalahan gizi yang sering dihadapi oleh remaja adalah masalah gizi ganda, yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Status gizi seseorang dapat ditentukan oleh faktor gizi internal dan eksternal. Pengetahuan gizi, citra tubuh, tingkat kecukupan energi dan zat gizi makro merupakan faktor-faktor yang berkesinambungan mempengaruhi status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi seimbang, citra tubuh, tingkat kecukupan energi dan zat gizi makro dengan status gizi pada siswa SMA Negeri 86 Jakarta. Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik deskriptif. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dengan teknik pengambilan sampel yaitu proportionate stratified random sampling sebanyak  91 orang. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi seimbang (p=0,0001), citra tubuh (p=0,0001), tingkat kecukupan energi (p=0,0001), tingkat kecukupan lemak (p=0,019), tingkat kecukupan karbohidrat (p=0,044) dengan status gizi siswa. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan gizi seimbang, citra tubuh, tingkat kecukupan energi dan zat gizi makro (lemak dan karbohidrat), dan citra tubuh dengan status gizi siswa SMA Negeri 86 Jakarta. Oleh karena itu, perlu adanya penyuluhan mengenai gizi seimbang, pemantauan status gizi remaja di sekolah, serta diharapkan siswa agar lebih memperhatikan asupan dan pola makannya.


Author(s):  
Mutiara Patricia Ladimo ◽  
Irwan Irwan

MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus) atau yang memiliki arti yaitu Sindrom Pernapasan Timur Tengah merupakan penyakit saluran napas yang disebabkan oleh Corona virus tipe baru (MERS-CoV).


Author(s):  
Natalia Paskawati Adimuntja

Epidemiological transitions are characterized by increasing non-communicable diseases in the community. One of the non-communicable diseases that are found is Diabetes Mellitus (DM) type 2 disease. The purpose of this research is to know the determinant of self-care diabetes activity in patients with type 2 diabetes at the Labuang Baji Hospital in Makassar City. The research design is cross-sectional study. The population is all patients with type 2 diabetes DM treatment in 2016. Sampling is done by probability sampling technique with simple random sampling method and the number of sample 136 people. The results showed that respondents with self-care activities were less than 35 people (25.7%) and respondents with good self-care activities as many as 101 people (74.3%). The result of bivariate analysis (chi-square) showed that significant factor was correlated with self-care activity of DM type 2 patients with p-value


Author(s):  
Dian Saraswaty ◽  
Asep Suryana Abdurrahmat ◽  
Siti Novianti

ABSTRAKHipertensi merupakan penyakit kornis yang secara independen berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler.Hipertensi ini merupakan faktor risiko terbanyak penyakit serebrovaskuler seperti stroke.Penelitian ini bertujuan untuk membuat model determinan pengetahuan dan dukungan sosial keluarga dengan perilaku pengendalian hipertensi di Puskesmas Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya.Penelitian ini menggunakan desain kross seksional dengan jumlah sampel sebanyak 188 orang yang diambil secara purposif. Analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik kai square pada derajat kepercayaan 95%. Hasil analisis sebanyak 70,4% responden memiliki dukungan sosial keluarga baik, sebanyak 38,3% memiliki pengetahuan baik, 36,2% memiliki kepatuhan minum obat kurang baik dan 16,5% memiliki perilaku pengendalian hipertensi kurang baik. Hasil analisis bivariat diperoleh nilai signifikan bahwa variabel dukungan sosial keluarga dan pengetahuan berhubungan dengan perilaku pengendalian hipertensi dengan masing-masing nilai p 0,013 dan 0,03.


Author(s):  
LINTJE BOEKOSOE

ABSTRAK Menurut EHRA Gorut (2016), Masyarakat Gorontalo Utara masih tergolong masyarakat yang memiliki status ekonomi rendah. Selain itu, tingkat pengetahuan yang masih sangat rendah dalam memahami PHBS dalam diri masyarakat.Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui adanya Pengaruh Status Ekonomi dan Pengetahuan Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga Masyarakat Di Daerah Pesisir Desa Deme II Kecamatan Sumalata Timur Kabupaten Gorontalo Utara.Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Variabel independen adalah status ekonomi dan pengetahuan, variabel dependen adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga. Populasi adalah kepala rumah tangga sebanyak 548 jiwa. Sampel sebanyak 231 orang dengan rumus slovin dan teknik Purposive Sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Uji yang digunakan adalah uji statistik Regresi LinerHasil Penelitian: Pada masyarakat pesisir desa Deme II Kecamatan Sumalata Timur Kabupaten Gorontalo Utara sebagian besar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan baik (55,8%). Status ekonomi (nilai ρ 0,000, R = 0,306, R Square = 0,093)dan pengetahuan (nilai ρ 0,000, R = 0,418, R Square = 0,175) berpengaruh signifikan terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada Tatanan Rumah Tangga masyarakat pesisir Desa Deme II Kecamatan Sumalata Timur, Gorontalo Utara. status ekonomi berpengaruh lemah sebesar 9,3% dan pengetahuan berpengaruh sedang sebesar 17,5%.Disarankan kepada masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan derajat kesehatan masyarakat luas pada umumnya dan keluarga pada khususnya.


Author(s):  
Irwan Irwan ◽  
Ramly Abudi
Keyword(s):  

AbstrakPengidap HIV/AIDS dan penderita AIDS sebagian besar masih berusia produktif. Menurut perhitungan kalau penderita berumur 25-29 tahun, sedangkan masa inkubasi sejak terjangkitnya HIV positif sampai AIDS positif adalah 5-10 tahun dapat diduga bahwa mereka tertular HIV sejak berumur 15-20 tahun (Padang, 2005). Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan PSK terhadap HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo.Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif  analitik, sampel terdiri atas 53 orang yang bekerja sebagai PSK di wilayah Provinsi Gorontalo. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa pengetahuan Pekerja Seks Komersial (PSK)  terhadap penyakit HIV/AIDS dari 162 responden diperoleh 96 orang (59.25%) dikategorikan cukup, 38 orang (23.45%) berpengetahuan baik dan 28 orang (17.30%) diketahui berpengetahuan kurang.


Author(s):  
Sylva Flora Ninta Tarigan

ABSTRAK Faktor degenaratif (penuaan) dapat berdampak pada berbagai aspek kehidupan, baik aspek sosial, ekonomi, maupun kesehatan. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango tahun 2017 menunjukkan bahwa 89,6% lansia tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan pelayanan kesehatan pada lansia di wilayah kerja Kecamatan Tilongkabila ditinjau dari tingkat pengetahuan. Jenis penelitian yang digunakan adalah  survey analitik dengan rancangan cross sectional untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada lansia di wilayah kerja Kecamatan Tilongkabila. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang berumur 50 tahun yang mendapatkan pelayanan kesehatan di 4 desa dengan jumlah 1.190 orang. Sampel diperoleh sebanyak 299 orang yang diambil menggunakan teknik stratified random sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman rank. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan lansia dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan (p=0,001), artinya pengetahuan sudah baik, namun masih ada yang belum mengikuti pelayanan kesehatan karena faktor jarak rumah. Diharapkan bagi petugas kesehatan lebih meningkatkan pengetahuan lansia melalui optimalisasi posyandu lansia. 


Author(s):  
Dian Saraswati ◽  
Nur Lina
Keyword(s):  

Penyakit jantung koroner atau PJK, terjadi akibat adanya plak di dalam dinding arteri koroner yang menyebabkan aliran darah ke otot jantung berkurang yang disebut iskemia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan jenis kelamin, umur , tekanan darah, Indeks Massa Tubuh (IMT) dan aktifitas fisik dengan risiko menderita penyakit jantung berdasarkan skor kardiovaskuler Jakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi adalah peserta Posbindu di wilayah kerja Puskesmas Cibeureum Kota Tasikmalaya dengan jumlah 163 orang. Jumlah sampel dihitung berdasarkan rumus Lemeshow berjumlah 115 orang. Temuan ini membuktikan hubungan jenis kelamin, umur , tekanan darah, Indeks Massa Tubuh (IMT) dan aktifitas fisik dengan risiko menderita penyakit jantung berdasarkan skor kardiovaskuler Jakarta. Seharusnya dilakukan penanganan secara menyeluruh dengan pendekatan five level prevention, yang meliputi promosi kesehatan, diagnosis dini dengan penghitungan IMT, tekanan darah dan pengobatan yang cepat dan tepat, pembatasan kecacatan bagi skor risiko tinggi


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document