Scripta: Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

35
(FIVE YEARS 35)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Bangka Belitung

2656-9809

2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 272-283
Author(s):  
Asri Syawalia ◽  
Dini Wulansari ◽  
Asrul Munazar

A cooperative and polite language is required to achieve the goal of conversation, either to deliver an idea or express feelings. In spite of that, the rule of cooperative principle proposed by Paul Grice is different from the rule of politeness principle proposed by Geoffrey Leech. Therefore, this study aims to find out the application of both principles and the relation between the two of them in utterances. To conduct this study, an American movie titled Isn't It Romantic was chosen as the subject. The method used in this research was descriptive qualitative. The findings show that there are 53 data of the application of cooperative and politeness principles. Therefore, there is a correlation between the cooperative and politeness principles in the conversations of this movie. The result of this study is expected to be a guideline to create an ideal conversation in society.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 207-218
Author(s):  
Nur Zaini

Political identity refers to a group or individual whose existence is seen through the symbols that indicate the existence of a particular group or individual. These symbols are in the forms of ethnic group, ethnicity, religion, language, culture, custom, habit, and party color. Political identity is a construction that determines the position of the subject's interest within the ties of the political community. This study aims to describe the characteristics and to find out the attempts conducted by Jerieng Malay ethnic group in order to strengthen their existence as a political identity unit. This study applied the theory of political identity proposed by T. K. Oommen who uses the term ethnification in the study of ethnic group and its dynamics. According to him, ethnification is a process that attempts to connect territory and culture. The method used in this study wasdescriptive qualitative. Further, the result of this study shows that in the process of characteristic development and the strengthening attempt conducted by Jerieng Malay ethnic group, there has been a re-ethnification in which the ethnification is not fully developed. Ethnification within the Jerieng Malay ethnic group is still fragmented in which a particular group has attempted to re-ethnize the local identity. However, this generates a fragmentation in society as the consequence of the deprivation of the historical division of local identity.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 200-206
Author(s):  
Riza Fazriani

This research is about code mixing used by Indonesian Influencers on Instagram. This researchaims to find out the types of code mixing used by Indonesian Influencers on Instagram. Thisresearch focuses on types of code mixing used by Indonesian Influncers by Musyken (2000) theory.The data then were analyzed using qualitative method. The research used observation anddocumentation to find out the data. The finding showed that there were 25 data of code mixingfrom 5 Indonesian Influencers and the research used 5 data to analyzed. The research concludedthat there are three types of code mixing used by Indonesian Influencers. They are insertion,alternation, and congruent lexicalization.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 219-232
Author(s):  
Novela Sumalia

Hutan merupakan paru-paru dunia dengan berbagai macam potensi sumber daya alam yang ada didalamnya. Tidak hanya dari segi ekonomi, hutan juga berperan dalam menopang kehidupan masyarakat dari segi sosial dan ekologi. Salah satu masyarakat di Bangka Belitung yang sangat bergantung pada sumber daya hutan yaitu masyarakat Desa Pangkal Niur, Kabupaten Bangka. Dimana masyarakat Desa Pangkal Niur memiliki hutan adat Tukak yang dijaga dan dilestarikan keberadaanya agar potensi sumber daya yang ada didalamnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor pendorong pelestarian dan pemanfaatan hutan adat Tukak dan menganalisis upaya pelestarian dan pemanfaatan hutan adat Tukak oleh masyarakat Desa Pangkal Niur, Kabupaten Bangka. Penelitian ini menggunakan teori The Land Etic atau Etika Bumi dari Aldo Leopold. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ditemukan faktor yang mendorong masyarakat dalam melestarikan dan memanfaatkan hutan adat Tukak berupa sumber daya alam, kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, kepercayaan masyarakat terhadap warisan leluhur, pengetahuan masyarakat tentang hutan adat, dan orientasi ekonomi. Selain itu juga ditemukan upaya pelestarian hutan adat Tukak yaitu melalui penetapan dan pemetaan kawasan hutan, reboisasi dan sistem tebang pilih, mematuhi Peraturan Desa, serta kepatuhan masyarakat terhadap Ketua Adat. Sedangkan pemanfaatan hutan adat Tukak dapat bermanfaat secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Kesimpulan dalam penelitian ini ialah adanya etika atau nilai moral yang dimiliki oleh masyarakat Desa Pangkal Niur dalam mempertahankan hutan adat Tukak dalam segi pelestarian maupun pemanfaatan hutan oleh masyarakat.     Kata Kunci: Pelestarian, Pemanfaatan, Hutan Adat  


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 144-158
Author(s):  
Putri Aisyah ◽  
Bustami Rahman ◽  
Ibrahim Ibrahim

The Partnership and Community Development Program (PKBL) is one of the implications ofpublic policy which aims to realize the three main pillars of development that have been announcedby the government and constitute a political promise to the community to reduce the number ofunemployed (pro-jobs), reduce the number of poor people (pro-poor), and increase economicgrowth (pro-growth) around the area of mining operations. The purpose of this research is todescribe the implementation and identify the results of the evaluation of the implementation of thePartnership and Community Development Program (PKBL) of PT Timah Tbk in Bangka Regencyin 2019. The Theory used in this field is Merilee S. Grindle's Public Policy Implementation Theory,which initiates the implementation of public policies that can be measured from the process ofachieving outcomes, namely whether or not the policy objectives to be achieved. Beside usingGrindle's Theory of Public Policy Implementation, this study also uses William Dunn's Theory ofPublic Policy Evaluation. Dunn illustrates that evaluation is concerned with the production ofinformation about the benefits of the results of wisdom. This research uses a descriptivequalitative approach, whose primary data sources are from unstructured interviews withinformants. The number of informants in this study was 18 people consisting of 10 people asrecipients of partnership program assistance or fostered partners and 6 recipients of communitydevelopment program assistance and 2 members of the unit CSR of the PKBL in PT Timah Tbk.The main findings that of the research are unequal distribution of guidance to fostered partners,the weakness of the monitoring mechanisms and dysfunction of laws and regulation.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 188-199
Author(s):  
Erna Wati Dewi

Masyarakat merupakan elemen yang akan menerima dampak dari perubahan yang akan terjadi di lingkungannya. Akseptabilitas merupakan penerimaan diri masyarakat terhadap suatu perubahan yang akan terjadi. Kepulauan Bangka Belitung pada beberapa tahun terakhir menjadi wilayah yang dipilih sebagai calon tapak pembangunan PLTN khususnya di Pulau Bangka yaitu Desa Sebagin, Bangka Selatan dan Desa Air Putih, Bangka Barat. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui akseptabilitas masyarakat terhadap rencana pembangunan PLTN di Desa Sebagin, Bangka Barat dan Desa Air Putih, Bangka Barat. Penelitian ini menggunakan teori yaitu Teori Ko-Orientasi milik McLeod dan Chaffee yang menjelaskan bahwa ada hubungan yang dinamis dan saling mempengaruhi antara kekuatan politik, publik, dan media massa dalam menanggapi suatu peristiwa tertentu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Sumber data primer dari kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 79 orang yang terbagi menjadi 40 orang di Desa Sebagin dan 39 orang di Desa Air Putih. Temuan utama pada penelitian ini yaitu menjelaskan mengenai akseptabilitas masyarakat terhadap rencana pembangunan PLTN. Selain itu juga ditemukan peran elit dan media massa dalam akseptabilitas masyarakat terhadap rencana pembangunan PLTN di Desa Sebagin, Bangka Selatan dan Desa Air Putih, Bangka Barat. Kata Kunci: Masyarakat, Akseptabilitas, Rencana Pembangunan PLTN


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 284-298
Author(s):  
Abdul Rohman

Penelitian ini bertujuan untuk mengangkat sejarah konsep politik Melayu berdasarkan hukum adat masyarakat etnis Melayu yang ada di Pulau Bangka. Dilihat dari berlakunya hukum adat di Pulau Bangka dipersatukan oleh kesatuan wilayah masyarakat hukum adat terestrial, yaitu hukum adat berdasarkan pertalian tempat tinggal yang kental sekali dengan etnis Melayu dalam kehidupan masyarakatnya. Konsep Politik etnis Melayu dalam bahasan ini akan lebih ditonjolkan mengenai kekuatan reputasi politik dalam mengatur wilayah Bangka serta menjaga kestabilan sosial, ekonomi dan politik pada masa itu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dokumentasi historis. Hasil penelitian ini akan dibahas mulai dari masa Kesultanan Palembang sebagai periode lahirnya struktur kekuasaan yang membentuk Undang Undang Sindang Mardika sehingga muncul kebijakan ekonomi politik, ekologi politik, sosial budaya dan politik Islam dalam eksistensinya. Di dalam konsep politik Melayu ini akan melihat perkembangan dari awal abad ke-18, sehingga dapat dibedakan perubahan yang terjadi dari masa pra kolonial hingga masa kini (kemerdekaan). Penelitian ini menggunakan teori rekonstruksi hukum menurut Lawrence M. Friedman berdasarkan pembangunan masyarakat Melayu menuju kedaulatan kearifan lokal, yaitu: substansi hukum, struktur hukum dan budaya hukum. Hal tersebut penting untuk meninjau kembali sebagai literasi dan direalisasikan.Kata kunci: Konsep, Politik Melayu, Rekonstruksi Politik hukum


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 115-128
Author(s):  
Dini Aulia

Pulau Bangka dan Pulau Belitung merupakan penyumbang hasil pertambangan timah terbesar bagi Indonesia. Dalam aktivitas penambangan timah yang dilakukan di Kepulauan Bangka Belitung ternyata timah menghasilkan mineral ikutan atau disebut sebagai produk sampingan timah berupa kandungan mineral seperti zircon, monasit, dan xenotim, yang dinamakan sebagai logam tanah jarang (LTJ). Hasil mineral ikutan tersebut ternyata mempunyai ragam polemik dalam tahap perencanaan serta pengelolaannya yang disebut sebagai “konflik mineral LTJ”. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan perencanaan pemerintah Provinsi Bangka Belitung dalam pengelolaan logam tanah jarang (LTJ) dan mengidentifikasi tantangan dalam pengelolaan logam tanah jarang (LTJ) di Provinsi Bangka Belitung. Penelitian ini menggunakan teori James E. Anderson tentang proses kebijakan publik. Teori ini menjelaskan ada tiga tahapan dalam perumusan kebijakan yaitu formulasi masalah, formulasi kebijakan, dan penentuan kebijakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Adapun data primernya diperoleh dari hasil wawancara dengan informan yang berjumlah 8 orang yang berasal dari Distamben, BAPPEDA, Dinas Lingkungan Hidup, Wakil Gubernur, WALHI, Dosen, serta pengusaha tambang. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa perencanaan kebijakan terkait pengelolaan LTJ sudah mulai dilakukan, namun akan memerlukan beberapa tahapan lainnya serta kerja sama dari stakeholder yang berkaitan dengan pertambangan. Tantangan dalam pengelolaan LTJ juga menjadi hal yang harus dihadapi seperti dampak lingkungan yang akan ditimbulkan dari zat radioaktif yang terkandung dalam mineral LTJ, keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dalam pengelolaan proses pemisahan mineral LTJ, serta keterbatasan teknologi juga menjadi tantangan dalam pengelolaan LTJ di Provinsi Bangka Belitung.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 233-244
Author(s):  
YULAN MERDIALIKA TRI SAPUTRI ◽  
HERLAND FRANLEY MANALU ◽  
DIANA ANGGRAENI

This study focuses on deixis in pragmatics. This study aims to determine the types of deixis in theAvengers: End Game film and to explain the function of each type of deixis based on the deixistheory of Levinson (1983). The object of this research is utterances containing deixis in the movieAvengers: End Game. In this research, the method used in analyzing the data is a qualitativedescriptive method, so that the results of this study are described descriptively and in detail, not inthe form of numbers. This study resulted in findings in the form of five types of deixis in Avengers:End Game based on Levinson's (1983) theory, namely person deixis, time deixis, place deixis,discourse deixis, and social deixis, besides this research shows the function of each deixis, namelydesignates an object.  


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 104-114
Author(s):  
Desty Anggraini
Keyword(s):  

Karakter merupakan salah satu elemen penting dalam cerita dan pada setiap karakter memiliki psikologis yang berbeda. Penelitian ini tertarik untuk mengemukakan teori dari Abraham Maslow kepada karakter Will dengan teori psikologi yang dinamakan hierarki kebutuhan manusia dari Abraham Maslow. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hierarki kebutuhan dan karakter manusia yang terdapat pada tokoh utama bernama Will Traynor dalam film Me Before You yang disutradarai oleh Thea Sharrock. Mengenai metodologi, penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif untuk memberikan penjelasan tentang analisis yang dijumpai dalam satu karakter. Penelitian ini menemukan karakter kesebelas, yaitu: berhati dingin, temperamental, sensitif, individual, berpikiran terbuka,sabar, ramah, baik hati, percaya diri, rendah hati, dan keras kepala. Penelitian ini menemukan hierarki yang terdapat pada karakteristik Will hanya memiliki tiga hierarki. Pertama adalah kebutuhan rasa aman, kebutuhan ini muncul karena kondisi keinginan yang cacat, yang membuatnya sangat tidak nyaman dan takut akan gangguan yang akan dihadapinya jika tidak melindungi dirinya dengan baik dan benar. Kebutuhan kedua adalah kebutuhan cinta dan kepemilikan , kebutuhan ini banyak terjadi karena sudah paling dekat dengan Louisa dan juga karena genre yang romantis, oleh karena itu kebutuhan ini muncul sangat banyak. Kebutuhan dominan terakhir adalah harga diri, kebutuhan ini muncul karena kasta atau status yang sangat terlihat dalam film ini dan juga karena peran utamanya.karakter Will sebagai tuan dan Louisa yang hanya seorang pelayan dan tidak memiliki hak atau keunggulan dalam hidupnya untuk Will. Kata Kunci: Will Traynor, Karakter, Hierarki Kebutuhan Manusia, Film


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document