Al-Riwayah Jurnal Kependidikan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

100
(FIVE YEARS 39)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sorong

2461-0461

2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 301-316
Author(s):  
Hasruddin Dute

This study aims to explain Pluralism and Islam as inseparable entities. Can be distinguished conceptually but cannot be separated in real reality. The method used. The method used in this research is library research, or can be used in library materials as a source of information to answer problems about educators in education. Islam and Religious Education Pluralism make religion a concept to create a sense of unity in the realm of ukhuwah basyariyah in advancing and improving the quality of education; Therefore, it is the education system that makes religion a moral value and not a formal institution that is formed. Penelitian bertujuan untuk menjelaskan Pluralisme dan Islam sebagai entitas yang tidak bisa dipisahkan. Dapat dibedakan secara konseptual namun tidak bisa dipisahkan dalam realitas nyata. Metode yang dipakai. Metode yang dipakai di dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, atau dapat digunakan dalam bahan pustaka sebagai sumber informasi untuk menjawab permasalahan tentang pendidik dalam pendidikan. Islam dan Pluralisme Pendidikan Agama menjadikan agama sebagai konsep untuk menimbulkan rasa persatuan dalam ranah ukhuwah basyariyah dalam memajukan dan meningkatkan mutu pendidikan; Oleh karena itu, sistem pendidikanlah yang menjadikan agama sebagai nilai moral dan bukan lembaga formal yang terbentuk.  


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 281-300
Author(s):  
Fauqa Nuri Ichsan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Tujuan penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan implementasi perencanaan pendidikan dalam mengembangkan karakter bangsa. Jenis Penelitian ini adalah studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola pengembangan Sekolah berupa pengembangan karakter melalui proses pembelajaran, manajemen, dan ekstrakurikuler siswa yang lebih inten dan teratur.


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 339-359
Author(s):  
Mustofa Aji Prayitno

This study aims to determine the stages of implementing the peer tutoring method in the learning process and the implementation of the Gerakan Siswa Mengajar (GSM) at SMP Negeri 1 Mejayan, Madiun Regency. Data collection techniques used in this study using triangulation techniques. Data and sources of research data were obtained through interviews with resource persons involved and related in the implementation of peer tutoring learning methods, namely coaches, teachers, and class IX students of SMP Negeri 1 Mejayan Madiun Regency, observing the implementation of the Gerakan Siswa Mengajar (GSM), documentation and literature as a source of supporting data. Analysis of research data was carried out in three stages, namely the stage of data reduction (data reduction), data presentation (data display), and drawing conclusions (conclusion drawing). The data reduction stage of this research was carried out by focusing on the research data and summarizing the main points of the research, the stage of presenting the data in the form of narratives and explanations, and the stage of drawing conclusions through drawing conclusions and conclusions from the research results from existing data. The results showed that: (1) The stages of implementing the peer tutoring method in the GSM program (Gerakan Siswa Mengajar) at SMP Negeri 1 Mejayan Madiun Regency included three stages, namely the preparation stage, the implementation stage, and the evaluation stage. (2) In its implementation, the GSM (Gerakan Siswa Mengajar) program at SMP Negeri 1 Mejayan applies a creative, innovative and fun system, the aim is to optimize the active role of students in the learning process, as an effort to increase student test scores, especially in the graduation exam and national exam (UN), optimizing academic potential and character values ​​in students, as well as realizing a creative, innovative, and fun learning process.


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 381-393
Author(s):  
Nurhayati Nurhayati
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran selama pandemi Covid-19 dilihat dari teori manajemen POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian dilaksanakan SDII Luqman Al Hakim Batam. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, sedangkan informan adalah semua struktural di sekolah, dewan  guru dan beberapa siswa yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles and Huberman. Hasil penelitian menunjukkan kepala sekolah menerapkan fungsi manajemen sesuai dengan teori POAC dalam pelaksanaannya selama pandemi covid-19 yaitu: 1) planning, yaitu melakukan pendataan peserta didik yang akan dibagi 2 sift selama pembelajaran luring; 2) organizing, yaitu membagi peserta didik menjadi dua kelompok belajar, yaitu sift 1 dan sift 2; 3) actuating, yaitu pengenalan sarana dan prasarana terhadap protokol covid-19 yang tersedia disekolah selama pelaksanaan pembelajaran  luring; dan 4) controlling, yaitu pelaksanaan evaluasi pembelajaran luring di tingkat sekolah yang dilakukan pada akhir tahun pelajaran 2020/2021 Kata Kunci: Planning, Organizing, Actuating, Controlling, Luring


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 361-380
Author(s):  
Nelli Murodah

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis persepsi guru dan siswa terhadap penerapan kebijakan pembelajaran jarak jauh di 3 madrasah ibtidaiyah. Data dikumpulkan dengan interview mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan model analisis interaktif yang dikemukakan oles Miles dan Hubermen. Hasilnya menunjukkan bahwa persepsi guru terhadap penerapan kebijakan pembelajaran jarak jauh di madrasah ibtidaiyah berbeda-beda. Ada yang mengatakan bahwa kebijakan ini merupakan pilihan yang tepat; Ada yang mengatakan bahwa mau tidak mau kita harus mengikuti kebijakan Pemerintah; Ada yang mengatakan bahwa pembelajaran jarak jauh ini sulit, dan lebih mudah tatap muka; Ada yang berpandangan bahwa setiap kebijakan pasti ada tujuannya, akan tetapi harus dilihat dari kondisi daerah masing-masing, jangan disamaratakan sehingga tidak merugikan semua pihak, dan; yang terakhir mengatakan ketidaksetujuannya atas penerapan kebijakan pembelajaran jarak jauh ini. Adapun, dalam hal efektif atau tidaknya pembelajaran jarak jauh ini, guru-guru di madrasah ibtidaiyah merasa bahwa pembelajaran jarak jauh ini kurang efektif, bahkan tidak efektif untuk dilakukan. Pasalnya, banyak keluhan-keluhan yang disampaikan orang tua murid kepada guru. Keluhan-keluhan tersebut merupakan faktor penghambat yang muncul akibat diberlakukannya pembelajaran jarak jauh. Sementara itu, persepsi siswa juga menunjukkan perbedaan. Ada yang setuju, ada pula yang tidak. Yang setuju berpandangan bahwa pembelajaran jarak jauh ini cukup efektif. Sedang yang tidak, berpandangan bahwa pembelajaran jarak jauh ini tidak efektif bahkan sangat tidak efektif untuk dilakukan


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 225-242
Author(s):  
Titin Mariatul Qiptiyah ◽  
Ahmad Rosidi ◽  
Muhamad Mukit

The quality of an educational institution depends on the principal as an educational leader. The principal has a very important role in advancing the institution he leads, so the madrasa principal serves as a supervisor, supervisor in everything that happens at school. All problems that occur in the madrasa must get the right solution from the head of the madrasa. The problem of student delinquency is no exception, in this case the head of the madrasa must make every effort to suppress student delinquency cases in order to create a conducive learning environment so that educational goals can be achieved. This study aims to: 1) describe the forms of delinquency committed by students of MTs Al Imam Cumedak, 2) describe the factors that cause student delinquency, 3). Describes the efforts and impacts of the madrasa principal in tackling student delinquency at MTs Al Imam Cumedak. And this type of research is descriptive qualitative. From the results of the research that has been carried out, it can be concluded that in general the forms of student delinquency at MTs Al Imam Cumedak, Sumberjambe sub-district, Jember Regency are classified as mild delinquency not breaking the law such as truancy, crowded in class, not wearing uniforms and others. The causes of student delinquency at MTs Al Imam are family and school factors. Meanwhile, what is done by the principal in tackling student delinquency is to increase exemplary behavior and instill the noble values ​​of the teachings of ahlusunnah waljamaah so that students can get used to having akhlaqul karimah wherever they are.


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 263-280
Author(s):  
Dewi Laila Nadiyah

Absrak Media pembelajaran di era digital harus diselaraskan dengan perkembangan teknologi. Media pembelajaran haruslah menarik, dekat dan lekat dengan peserta didik. Aplikasi Tik Tok sangat dinikmati oleh anak generasi Z. Apabila digunakan serta dimediasi secara tepat maka Aplikasi Tik Tok akan menjadi sebuah media pembelajaran akidah akhlak yang menarik serta menyenangkan. Penggunaan Aplikasi Tik Tok sebagai media pembelajaran interaktif diharapkan membantu peserta didik dalam memahami dan menerima proses pembelajaran yang dilakukan guru. Media pembelajaran interaktif dapat mewakili apa yang belum bisa disampaikan guru dan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Melalui aplikasi Tik Tok, guru dapat dengan mudah menciptakan pembelajaran interaktif, sehingga dapat disesuaikan dengan lingkungan, situasi, dan kondisi dari peserta didik. Kata Kunci : Media Pembelajaran, Aplikasi Tik Tok, Akidah Akhlak


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 243-262
Author(s):  
Candra Wesnedi ◽  
Lias Hasibuan ◽  
Kasful Anwar.US

Adapun maksud dari tulisan iniadalah membahas bagaimana efektifitas supervisi yang dilakukan pengawas madrasah perspektif kontemporer.  Problematikanya adalah bahwa di beberapa daerah sekarang terjadi ketidakseimbangan antara jumlah madrasah dengan jumlah pengawas yang dibutuhkan. Satu hal yang menarik adalah bagaimana manajemen supervisi pendidikan yang dilakukan sedangkan jumlah pengawasnya belum tercapai. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian pustaka dengan metode penelitian kualitatif. Sifat penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis yang bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis secara tepat supervisi Pendidikan dalam lingkup Pendidikan Islam. Dari data yang dikumpulkan, didapati bahwa di era kontemporer sekarang, yang bertindak sebagai supervisor madrasah adalah kepala madrasah. Oleh karena itu, selain bertugas sebagai pimpinan di madrasahnya, kepala madrasah juga diharapkan mampu memahami dan mampu melaksanakan supervisi dengan baik. Dengan kondisi seperti itu, dibutuhkan kompetensi yang memadai yang harus dimiliki oleh seorang pengawas madarasah yang merangkap sebagai kepala madrasah. Sehingga supervisi yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif.


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 395-412
Author(s):  
Syaiful Rizal

The family has a very important role, because the family as the first place the creation of personality and family is the best field in seeding values the value of religious education for children. The role of a mother is so vital in the religious education of children, for a mother to be a figure close to the child in terms of both social and emotional. This study aims to describe how the role of a mother figure in a multi-faith religious education of rural children. This study uses qualitative-phenomenological method. Subject of research are three families. Data was collected by purposive sampling. The results showed the role of a mother multi Religion in the religious education of children in the village Umbulsari there are four stages, namely: a) Educate with etiquette habituation and Training (Parenting), b) Educate the ketauladanan, c) Educate with advice, and d) Educate with supervision


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 91-124
Author(s):  
Rusyaid Rusyaid ◽  
Muh. Salim

The reality in the field shows that the students' ability to work together is still low and more individualistic and shows a low level of concern among them. One of the reasons is the application of learning methods by teachers which tend to be monotonous. Therefore, the purpose of this study was to obtain an overview of the application of the jigsaw learning model to students, the ability to cooperate with students, and the effect of the application of the jigsaw learning model on the ability to cooperate with students of SD Negeri 222 Manajeng, Sibulue District, Bone Regency. This research includes quantitative research by measuring the variables of the application of the jigsaw learning model and the variables of students' cooperation abilities. The instrument used in this study was a non-test instrument in the form of an observation sheet for jigsaw learning and the ability to work together given to the experimental class and the control class. The research subjects were students of class V SD Negeri 222 Manajeng, Sibulue District, Bone Regency. This research was conducted from April to May 2019. The data obtained in this study were quantitative data and were processed by descriptive analysis and inferential analysis in the form of normality test, homogeneity test, and T test. The results of this study indicate that the application of the jigsaw learning model to the participants students of SD Negeri 222 Manajeng, Sibulue District, Bone Regency, which consisted of the grouping stage, the formation of expert groups, the reciprocal teaching stage, and exhibiting works generally carried out well. The ability to cooperate with students of SD Negeri 222 Manajeng, Sibulue District, Bone Regency before the application of the jigsaw learning method was generally in the sufficient category, while after being given treatment, the application of the jigsaw learning model was in the good category. And there is an effect of the application of the jigsaw learning model on the ability to cooperate with students of SD Negeri 222 Manajeng, Sibulue District, Bone Regency


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document