FIKROTUNA
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

68
(FIVE YEARS 18)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Lp2m Institut Agama Islam Al-Khairat

2477-5622, 2442-2401

FIKROTUNA ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (02) ◽  
Author(s):  
Saeful Anam ◽  
Ahmad Amiq Fahman

Penelitian ini  mengkaji Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan pemahaman mata pelajaran Fiqih Kelas VII di MTs Mambaus Sholihin Gresik. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field Research) yang akan dilaksanakan di MTs Mambaus Sholihin, Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini data yang dihasilkan berupa data deskriptif yang diperoleh dari data-data berupa tulisan, kata-kata dan dokumen yang berasal dari sumber atau informan yang diteliti dan dapat dipercaya. Sedangkan teknis analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasli penelitian menyimpulkan bahwa model pembelajaran PBL yang di terapkan di MTs Mambaus Sholihin telah berjalan sesuai teori dan definisi  meski agak sedikit berbeda dalam langkah-langkah. Namun begitu, esensi dari langkah-langkah PBL yang di lakukan para guru Fiqih MTs Mambaus Sholihin tetaplah sama dengan esensi yang di rumuskan para ahli yakni bisa melakukan proses pembelajaran berdasarkan masalah dan menuntut peserta didik lebih aktif dalam berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Suatu proses pembelajaran apapun modelnya, para guru di tuntut harus lebih kreatif, inovatif dan sebisa mungkin membuat siswa bahagia dalam mengikuti proses pembelajaran. Begitu juga dalam menerapkan model pembelajaram PBL ini, selain harus kreatif, inovatif dan sabar, guru juga harus menyiapkan materi seringkas mungkin dan menyiapkan masalah-masalah yang dapat merangsamg siswa agar semangat dalam mengikuti proses pembelajaran.


FIKROTUNA ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (02) ◽  
Author(s):  
Maskuri Bakri

The objectives of this research are to elaborate and analyze certain values, implementation processes, and inclusive education model in developing tolerant mentality based on Islamic education in the State Elementary School 06 Malang. This research uses case study of qualitative approach, purposive technique data selection, and snowballing technique for its data development. It uses observation, interview, and documentation study for its data gathering. Miles and Huberman analysis is conducted using internal and external data audits to assure data accuracy. Results of the research show that the inclusive education values include diversity which believes that humans are diverse and are having impartial, social, tolerance, and caring characteristics which foster their social sensitivity to genuinely support others in need. Inclusive education process for building tolerant mentality of Islamic education is comprised of learning, role modelling, affirmation, and habituation to build students’ tolerant mentality inside and outside classes. This embodied tolerant mentality is the awareness, acceptance, and respect toward diversity which can encourage collaboration among the student’s diversity to complement each other’s weaknesses and strengths.  The implementation of inclusive education model is a combination of full-inclusive and partial-inclusive. Students are at the same class. However, in a specific condition the special-need students will be placed in a special class without reducing the right of regular students to learn. Likewise, the special-need students can learn based on their level of competencies


FIKROTUNA ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (02) ◽  
Author(s):  
Fitrah Yuliawati ◽  
Ika Nuriyanti

Nowadays English send to be the crucial language in the world. The existence of English subject should be focus on the grammar. Because grammar stated as the complicated thing in English. This study focused on simple present tense, teaching English subject especially in simple present tense generally make students felt bored because they did not feel confidence and felt difficult in understanding the material. Here, EGRA method to be alternative of the problem in which the EGRA method can make make students more enthusiastically in learning and confident in simple present tense. EGRA is an acronym of four major learning styles for student’s confidence and confidence, namely Exposure, Generalization, Reinforcement, and Application. Many researcher found that teaching by using EGRA method give well understanding for students in learning a new language. It can be shown that students become more creative, active and communicative in the class. The success of learning also depend on the method used by the teacher. Here the EGRA method used to fulfill the needed of student.


FIKROTUNA ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (02) ◽  
Author(s):  
Suhrawardi Suhrawardi

Penelitian ini berawal dari fenomena pembelajaran saat pandemi covid-19 yang hanya menekankan pada proses transfer ilmu pengetahuan, beberapa sekolah masih berusaha mencari format agar pendidikan di masa pandemic covid-19 tetap pemperhatikan kebutuhan karakter peserta didik. Salah satu sekolah yang sudah melakukan program ini adalah SMA 5 Pamekasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sehingga hasil yang didapatkan berupa data diskriptif. Sedangkan Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi dan observasi. Temuan dalam penelitian; SMA 5 Pamekasan dalam pembelajaran menggunakan dua model, yakni daring dengan memanfaatkan google classroom, dan Luring terbatas. Untuk program penanaman pendidikan karakter peserta didik SMA 5 Pamekasan. Pertama, pembiasaan yaitu berdo’a di awal dan akhir pembelajaran. Kedua, de’bar, yaitu jum’at barokah. Sedangkan penanaman pendidikan karakter melalui tatap muka terbatas, menggunakan metode keteladanan guru.


FIKROTUNA ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (02) ◽  
Author(s):  
Ali Marzuki Zebua

Tidak dapat di elakkan bahwa pengaruh muncul dan menyebarnya pandemi Covid-19 sangat memengaruhi seluruh sendi kehidupan, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Keadaan ini pada akhirnya memancing respon dari para pemangku kepentingan dan pemangku kebijakan pendidikan dengan mengubah proses serta prosedur kegiatan di dalam pendidikan. Semua kegiatan perkantoran dan penatausahaan/administrasi di dalam pendidikan dilakukan secara online. Pada sisi yang lain, lembaga pendidikan juga dituntut untuk dapat memberikan pelayanan standar kesehatan melalui WFH. Pada tulisan ini, penulis menyoroti bagaimana sistem aplikasi online manajemen keuangan DIPA pada lembaga pendidikan Islam Negeri di tengah pandemi Covid-19 dijalankan secara efektif dan efisien sebagai bentuk upaya bekerja dari rumah (Work From Home). Kebijakan dalam pengelolaan keuangan pada saat pandemi ini melalui aplikasi e-SPM dalam penerapan prinsip accounting dan e-Rekon dalam penerapan prinsip auditing. Aplikasi ini sangat efektif dalam menerapkan protokol kesehatan social distancing. Efek dari hal ini juga akan efisiennya penghematan anggaran perjalanan dinas lembaga pendidikan Islam Negeri. Kegunaan dari tulisan ini sebagai bentuk informasi bagi stakeholder pendidikan yang mungkin belum banyak mengetahui aplikasi-aplikasi di dalam pengelolaan keuangan pendidikan Negeri.


FIKROTUNA ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (02) ◽  
Author(s):  
Abdul Mu'in

Perubahan merupakan issu utama dalam suatu organisasi, tidak terkecuali pada organisasi korporasi. Tuntutan akan kualitas layanan dari stakeholder selalu menggema dari waktu ke waktu. Organisasi korporasi hendaknya harus mampu merespon dan memenuhi kualitas layanan dimaksud. Dinamika perkembangan dan perubahan menuntut pemimpin dapat mendesain organisasinya menjadi organisasi pembelajar untuk mendorong seluruh anggota/karyawan organisasi menjadi insan pembelajar dengan budaya belajar. Organisasi korporasi tetap akan eksis, dapat memberikan pelayanan sesuai dengan selera dan tuntutan stakeholder. Dengan budaya belajar pula, organisasi korporasi akan semakin terbuka terhadap perubahan dan mudah beradaptasi serta mampu bersaing di arena global. Organisasi korporasi yang kuat adalah organisasi korporasi yang mampu merespon perubahan masa depan yang semakin kompleks. Hal ini mustahil terjadi tanpa di backup oleh kepemimpinan organisasi korporasi yang kuat hanya dapat di desain oleh pemimpin yang kuat/efektif (strong/leader). Pemimpin yang kuat/efektif adalah pemimpin yang senantiasa berikhtiar belajar dan membangun budaya belajar dalam organisasinya.


FIKROTUNA ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (02) ◽  
Author(s):  
Eka Suci Indria Sari ◽  
Syarifah Nurbaiti ◽  
Rohani Rohani

This research is motivated by the Annex to the Regulation of the Minister of National Education No.16 of 2007 concerning Academic Qualification Standards and Teacher Competencies. This study aims to determine and analyze the pedagogical competence of Islamic Religious Education teachers in State Junior High Schools in Metro City. The method used in this research is descriptive method with a qualitative approach. The population in this study were all teachers of SMP Negeri in Metro City as many as 30 people from 10 schools. The sampling technique was purposive sampling in order to obtain 9 teachers from 3 schools, namely SMP Negeri 3 Metro, SMP Negeri 4 and SMP Negeri 6 Metro as respondents considering the ease of location and communication related to data collection during the Covid-19 pandemic. Data collection techniques in research are observation, questionnaires and interviews. Data analysis techniques include data reduction, display data, and conclusion drawing / verification. The results of this study indicate the pedagogical competence of the Islamic Religious Education Teachers of State Junior High Schools in Metro City is in the high tended category with a total score of 82.05%. The results of this study are expected to be used as input for policy makers regarding the pedagogical competence of Islamic Religious Education teachers.


FIKROTUNA ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (02) ◽  
Author(s):  
Uswatun Chasanah ◽  
Majidatun Ahmala ◽  
Moh. Isbir
Keyword(s):  

Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah Margorejo Surabaya salah satu madrasah yang sedang menuju madrasah inklusi. Peserta didik di madrasah ini terdiri dari beberapa jenis kategori peserta didik berkebutuhan khusus yaitu; kesulitan belajar, low vision, tuna daksa dan speech delay. Peserta didik yang tergolong berkebutuhan khusus ini mendapat perhatian yang sama dengan peserta didik reguler. Mereka juga berkewajiban mengikuti kegiatan ekstrakulikuler wajib (pramuka), dengan tujuan agar karakter mereka terbentuk dengan sempurna. Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini bertujuan mendiskripsikan model Penguatan Pendidikan Karakter melalui kegiatan kepramukaan bagi peserta didik berkebutuhan khusus di Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah Margorejo Surabaya. Pendekatan penelitian ini adalah diksriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini bahwa model Penguatan Pendidikan Karakter berbasis Kepramukaan bagi Anak Berkebutuhan Khusus di Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah Margorejo Surabaya dilakukan dengan mengaktualisasikan nilai-nilai karakter yang terkandung dalam dasa dharma melalui tiga model yaitu model blok, model aktualisasi, model reguler. Implementasi model blok yaitu kegiatan kepramukaan dilakukan melalui perkemahan setahun sekali ajaran baru. Model aktualisasi yaitu kegiatan kepramukan yang diselenggarakan pada tiap minggu. Model reguler adalah kegiatan sukarela berbasis minat peserta didik yang dilaksanakan di Gugus depan.


FIKROTUNA ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (02) ◽  
Author(s):  
Sitti Atiyatul Mahfudoh ◽  
Ulva Badi’ Rohmawati

Hidup bermasyarakat adalah sebuah keniscayaan. Namun seiiring dengan berkembangnya zaman yang semakin modern, diiringi dengan semakin berkembangnya teknologi serta dekadensi moral yang semakin memprihatinkan, maka menjadi tantangan juga bagi seorang pendidik untuk mengupayakan agar peserta didik tidak hanya berkualitas secara akal, tapi berkualitas juga secara sosialnya. Karna hidup bermasyarakat merupakan keniscayaan, maka menjadi tantangan juga bagi seorang pendidik agar bisa mempersiapkan peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang baik. Salah satu dari tujuan Pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta mempunyai kemampuan untuk terjun ke tengah masyarakat dengan baik. Oleh karena itu Abdullah Nasih ulwan memberikan konsep Pendidikan sosial bagi anak yang beliau tulis dalam kitab Tarbiyah Al-Awlad Fi Al-Islam. Menurutnya, Pendidikan sosial adalah mendidik anak sejak dini dengan etika sosial yang baik dan menanamkan dasar-dasar jiwa yang luhur, yang bersumber dari akidah islam dan perasaan iman yang dalam. Memelihara dan mengutamakan hak-hak orang lain, mengamalkan tata krama atau ada sosial, menjaga dan menyelamatkan kehidupan sosial bermasyarakat. Dengan demikian si anak dapat hidup di masyarakat dengan pergaulan dan adab yang baik, pemikiran yang matang, dan bertindak secara bijaksana. Pemikiran Abdullah Nasih Ulwan ini sangat relevan jika dihubungkan dengan tujuan Pendidikan nasional.


FIKROTUNA ◽  
2020 ◽  
Vol 12 (02) ◽  
Author(s):  
Muhamad Arif

According to the Islamic perspective, a teacher is an educator who has a very noble task. As explained by Al-Ghozali, the teacher has a duty to educate and improve morals (adab) and to provide in-depth knowledge with the aim of increasing faith in Allah. Meanwhile, Ibn Abd al-Barr explained the figure of a teacher as someone who should adorn himself with Islamic manners. So, teachers should improve their ethics (adab). KH. Najih Maimoen Zubair also highlighted the importance of ethics for teachers. So that it has a book entitled the educational character of Abuya Sayyid Alwi Al-Maliki. KH. Najih discussed the educational character of Abuya Sayyid Alwi Al-Maliki in detail. Based on the above background, the researcher is interested in conducting specific research on how the concept of ethics of the perspective of the teacher of Abuya As-Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki and its relevance was presented by KH. Najib Maimoen Zubair in his book entitled Character Education of Abuya As-Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki. This study uses the literature study method, the primary data source is a book by KH. Najih Maimun Zubair, entitled Educational Character Abuya As-Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki and secondary data sources in this study using several supporting sources from various books and articles such as the book written by KH.M. Hasyim Asyari, entitled adabul alim wal muta'alim, the analysis used is content analysis. The conclusion in this study, explains that the ethics of the perspective teacher Abuya As-Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki is divided into two parts. First, the ethics that teachers must have in themselves, include: Getting closer to Allah, having a love for knowledge, having noble character traits, having a noble character and having a character like writing (making works). Second, it is the ethics of teachers to students and the surrounding community, as well as ethics that are embedded in a teacher, it is not enough to stop with him. implementing darmawan, implementing noble character, getting used to loving the faqir and the poor, and teachers are required to be able to implement the nature of love for experts in science. a concept and implementation of teacher ethics that is very relevant to the changing times and the domination of young teachers in the millennial era.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document