Jurnal Hadratul Madaniyah
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

49
(FIVE YEARS 37)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

2407-3865

2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 74-87
Author(s):  
Ainun Jariah
Keyword(s):  

Pada era kemajuan teknologi informasi serta tuntutan perkembangan zaman yang terjadi, tak dapat dipungkiri bahwa memberikan banyak dampak pada berbagai aspek kehidupan baik yang bersifat positif maupun negatif. Dengan adanya kondisi pandemi Covid-19 yang mewabah diseluruh dunia termasuk Indonesia, memberikan dampak kemerosotan yang sangat signifikan terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia terutama pada bidang ekonomi yang berdampak besar terhadap laju pembangunan. Pariwisata yang merupakan salah satu sumber pendapatan negara maupun daerah tentu juga tak luput terkena dampak dari kondisi pandemi ini, sehingga target untuk menjadikan pariwisata sebagai sumber pendapatan terbesar kedua di Indonesia menjadi terhalang. Berbagai upaya dan inovasi dilakukan oleh pemerintah untuk dapat tetap menstabilkan perekonomian demi keberlansungan kehidupan bernegara, dimana salah satunya adalah membangun literasi digital yang diluncurkan pada tanggal 20 Mei 2021. Kota Palangka Raya yang memiliki berbagai kekayaan alam dan kebudayaan selama ini dimanfaatkan menjadi sumber potensi pemasukan daerah melalui kegiatan pariwisata, namun dengan adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar pada tahun 2020 lalu memberikan dampak pada jumlah pemasukan melalui sektor pariwisata ini karena mengalami kelumpuhan. Oleh sebab itu, dengan adanya inovasi literasi digital yang dilakukan oleh pemerintah, maka sinergitas antara kemajuan teknologi dan pengembangan pariwisata di Kota Palangka Raya diharapkan mampu untuk memulihkan kembali sistem perekonomian daerah maupun masyaraakt demi keberlanjutan proses pembangunan.


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 31-39
Author(s):  
Ardi Akbar Tanjung ◽  
Khairil Anwar ◽  
Elvi Soeradji ◽  
Muslimah Muslimah

Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji lebih dalam tentang pengucapan talak sekaligus persepsi ulama Muhammadiyah Kota Palangka Raya dan dianalisis bagaimana kajian ulama Muhammadiyah melalui Al-quran, Hadits serta solusinya. Dilakukan dengan metode penelitian deskriftip kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud menganalisis gambaran fenomena atau apa yang dialami mengenai suatu kenyataan sosial caranya dengan mendiskripsikansejumlah hasil data yang diteliti antara fenomena yang diujiguna untuk memperoleh pemahaman mendalam, mengembangkan teori, mendiskripsikanyang menelusuri referensi di duniaIslam cetak maupun elektronik tentang pengucapan talak tiga sekaligus menurut persepsi ulamauhammadiyah Kota Palangka Raya melalui buku, journal, kitab suci Al-Qur’an serta beberapa hadist. hasil penelitian menyebutkan persepsi para Ulama Muhammadiyah Kota Palangka Raya bahwa orang yang menjatuhkan talak tiga hanya dihitung talak satu masih dan lebih relevan untuk kondisi masyarakat muslim untuk relevansi dengan kondisi sekarang dengan pertimbangan melalui perumusan Undang-Undang hukum positif islam yang berdasarkan hukum yang ada dan digunakan di Indonesia dalam hal ini kasus perceraian hanya bisa diproses dan diadili dalampersidangan Pengadilan Agama yang tertuangdidalam Undang-Undang Kompilasi HukumIslam (KHI) pasal 115 “perceraian hanya dapat diputuskan di persidangan Pengadilan Agama dalam pasal 115 yang berbunyi: Perceraian hanya dilakukan di depansidang Pengadilan Agama setelah Hakim sudah berusaha mendamaikan kedua belah pihak namun tidak berhasil” Kemudian dalam pasal 123 “perceraian akan berlaku pada saat setelah dinyatakan oleh Hakim persidangan.


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Budi Rahmat Hakim ◽  
Abdul Hafiz Sairazi ◽  
Nasrullah Nasrullah

Kota Banjarmasin merupakan kota yang memiliki begitu banyak aliran sungai dan dihuni mayoritas oleh kaum muslim, yang seyogyanya mengerti akan pentingnya manfaat sungai karena Islam mengajarkan hal tersebut. Namun kenyataannya masih banyak masyarakat yang membuang sampah ke aliran sungai bahkan membangun pemukiman di bantaran sungai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas implementasi kebijakan pemerintah terhadap konservasi sungai di Kota Banjarmasin dan mengetahui respon masyarakat muslim Banjarmasin terhadap kebijakan pemerintah terkait konservasi sungai di Kota Banjarmasin, serta mengetahui sejauh mana kultur pemahaman keagamaan dan persepsi masyarakat muslim di Kota Banjarmasin yang dapat mendukung terhadap upaya pemanfaatan dan konservasi sungai. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dengan masyarakat kota Banjarmasin dan dinas-dinas terkait sebagai subyek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Teknik analisis penelitian secara deskriptif dan menggunakan modal teoritik yang dimiliki oleh peneliti. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bawah Kebijakan konservasi sungai telah diatur dalam berbagai regulasi oleh Pemerintah Kota Banjarmasin, bahkan menjadi isu strategis dalam perencanaan tata ruang wilayah Kota Banjarmasin 2013-2032. Kebijakan tersebut mendapat respon positif dari masyarakat Kota Banjarmasin, namun partisipasi dan keterlibatan mereka terhadap konsevasi sungai masih rendah. Selain itu, pemahaman keagamaan masyarakat muslim di Kota Banjarmasin dalam pemanfaatan dan konservasi sungai juga masih rendah karena belum didukung oleh pengetahuan mereka terhadap konsep fikih dan aturan-aturan terkait pemanfaatan air dan pelestarian sumber air dan konservasi lingkungan. Banjarmasin city is a city that has so many rivers and is inhabited by the majority of Muslims, who should understand about the importance of the rivers’ benefits because Islam teaches it. However, in reality there are still many people who throw garbage into the river, even build settlements along the river. The purpose of this study is to determine the effectiveness of the implementation of government policies on river conservation in Banjarmasin City and to know the response of the Banjarmasin Muslim community to government policies related to river conservation in Banjarmasin City, and to know the extent to which the culture of religious comprehension and perceptions of the Muslim community in Banjarmasin City can support the river utilization and conservation efforts. This research is a field research, with the people of Banjarmasin city and related agencies as research subjects. The techniques of data collection used were interviews, observation and documentation study. The research analysis technique is descriptive and uses theoretical capital owned by the researcher. Based on the research results, it is known that the river conservation policy has been regulated in various regulations by Government of the Banjarmasin City, and has even become a strategic issue in the spatial planning of Banjarmasin City 2013-2032. This policy received a positive response from the people of Banjarmasin City, but their participation and involvement in the river conservation was still low. In addition, the religious understanding of the Muslim community in Banjarmasin City in the use and conservation of rivers is also still low because their knowledge is not supported by their knowledge of the fiqh concept and rules related to water use and preservation of water sources and environmental conservation.


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 23-30
Author(s):  
Mitra Mitra ◽  
Mirja Mirja

Seorang leader dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi, pimpinan juga memainkan peranan penting dalam membantu kelompok, organisasi atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan baik, khususnya dalam penanggulangan masalah yang relative pelik dan sulit sehingga disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin untuk menentukan problem solving yang tepat guna menyelesaikan masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya kepemimpinan Kepala KUA Kecamatan Murung dengan memperoleh informasi melalui observasi dan wawancara sehingga dapat memahami dan mengambarkan fenomena sosial yang terjadi pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Murung Kabupaten Murung Raya. Penelitian merupakan penelitian ekploratif melalui pendekatan kualititatif yang sifatnya dekriptif. Pendekatan tersebut dipilih karena pengamatan ini berusaha memperoleh pandangan baru tentang suatu gejala atau untuk mendapat gambaran ciri-ciri individu atau kelompok. Berdasarkan analisis data penelitian bahwa Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Murung Kabupaten Murung Raya menggunakan gaya Laissez Faire. Sedangkan Gaya kepemimpinan Otokrtatis dan Demokratis hanya sedikit saja yang ada, meskipun tidak menerapkan gaya Otokratis, akan tetapi paling tidak sifat kharisma harus ada pada diri seorang pemimpin sehingga kedepannya karyawan/pegawai yang lainnya merasa bahwa pemimpinnya layak untuk di berikan apresiasi dalam sikap dan sifat segan terhadap pimpinan oleh pegawai/karyawannya, oleh karena itu penting untuk menjalin kerjasama yang solid dengan bawahannya supaya assesment yang telah di planing dapat berjalan efektif dan efisien.


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 13-22
Author(s):  
Isti Isti ◽  
Taufik Adji Sasono

Islamic Education Leadership Gender Perspective. Nowadays, there are many women who become leaders. In this case, many women have succeeded in reaching positions from low to high positions in an institution or state. In fact, history has recorded that several women are successful on the political and become a minister, vice president, president or prime minister. Many women even became chairman of the courts, at the district level, at the provincial and even central levels. This fact has caused polemics among Muslims, especially Ulama and Islamic organizations related to the Islamic view of the existence of women in strategic positions in the public sector. This polemic comes from the view of differences in the biological structure of men and women which have implications for their roles in society. The Islamic Leadership has major position to be considered and carried out as well as possible. The Islamic view of leadership must be held by people who are capable and can place themselves as carriers of truth by giving good role models, because leaders are uswatun hasanah (good role models). There are opinions that allow women to lead the state, there are also opinions that do not allow it. Each opinions is strengthened by the arguments that come from the Qur'an and hadith. The hadith that is a reference to the prohibition of becoming the leader of state for women is a hadith narrated by Abu Bakrah which means "It will not be happy for a people to give their affairs to women". In general, Islam does not prohibit women becoming leaders of government. This is because men and women are fellow servants of Allah who have the same position and will receive the same reward for their deeds, as in QS. Adh-Dzariyaat 56, QS. Al-Hujurat 13, and QS. An-Nahl 97.


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 52-63
Author(s):  
Sanawiah Sanawiah ◽  
Ikbal Reza Rismanto

Tujuan agama Islam Mensyari‟atkan perkawinan adalah untuk memperoleh ketenangan hidup yang penuh cinta dan kasih sayang.Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka harus memenuhi syarat dan rukunnya.Setiap daerah memiliki corak dan budaya yang dijunjung dan dipertahankan Jujuran atau Mahar merupakan salah satu syarat dalam tradisi perkawinan yang berlaku pada masyarakat suku Banjar, salah satunya di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah. Masyarakat Banjar melestarikan adat budaya yang dimiliki masing-masing tidak terkecuali pada tradisi yang dikenal dengan istilah Jujuran. Dalam bahasa hukum Islam disebut mahar ini turut menentukan berhasil atau tidaknya acara perkawinan nantinya.Pernah ditemui cerita batalnya perkawinan akibat pihak pria tidak bisa memenuhi permintaan besarnya Jujuran/mahar. Adapun yang menjadi pokok permasalahan ini adalah 1) Apa dampak dari tradisi pemberian uang Jujuran terhadap prosesi pernikahan dan 2) Bagaimana pandangan Hukum Islam terhadap tradisi Jujuran Masyarakat suku Banjar di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data, menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Dari hasil Penelitian ditemukan suatu gambaran bahwa Jujuran dalam perkawinan hukum adat banjar di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya Mempunyai nilai positif baik bagi pasangan suami istri yang baru menikah. Namun dilain pihak juga jujuran dapat menimbulkan hal yang negatif karena pihak wanita mengharapkan dan bahkan menentukan besarnya jujuran yang melebihi kemampuan calon suami. Demikian juga masalah Jujuran ini mempunyai perbedaan pendapat, ada yang mengatakan bahwa Jujuran ini sama dengan mahar dan ada pula yang mengatakan bahwa Jujuran ini berbeda dengan mahar. Sedangkan masalah mahar dalam hukum Islam pada dasarnya tidak ditetapkan. Pemberian yang dilakukan oleh suami yang berkaitan dengan akad nikah adalah mahar, jumlah besarnya Islam juga tidak menentukan, akan tetapi akan diserahkan pada kemampuan.


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 64-72
Author(s):  
Romianto Romianto ◽  
Rita Rahmaniati ◽  
A'am Rifaldi Khunaifi

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan aktivitas belajar peserta didik dengan menggunakan Model Pembelajara Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbantuan Audio Visual pada kelas IV SDN-4 Pahandut tahun pelajaran 2019/2020. (2) Meningkatkan hasil belajar Matematika peserta didik kelas IV SDN-4 Pahandut tahun pelajaran 2019/2020, dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbantuan audio visual. (3) Mengetahui respon peserta didik terhadap proses pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament berbantuan audio visual pada materi pengukuran. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas II pada SDN-4 Pahandut. Tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 24 orang. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, tes dan angket. Analisis data yang digunakan yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : (1) Aktivitas belajar peserta didik pada proses pembelajaran materi Pengukuran sudut dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament berbantuan media audio visual pada kelas IV SDN 4 Pahandut tahun pelajaran 2019/2020 dengan kriteria baik. (2) Ada peningkatan hasil belajar Matematika, hal ini dapat dilihat dari hasil tes awal yang diperoleh peserta didik dengan nilai rata-rata 56,25 dengan ketuntasan klasikal 50%, mengalami peningkatan pada siklus I yakni memperoleh nilai rata-rata 65 dengan ketuntasan klasikal 75% dan lebih meningkat pada siklus II yakni memperoleh nilai rata-rata 73,3 dengan ketuntasan klasikal 91,7%. (3) Respon peserta didik setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament berbantuan media audio visual pada seluruh pernyataan yaitu 93,67%, dalam kriteria “tinggi”.


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 40-51
Author(s):  
Norcahyono Norcahyono

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemikiran yang menganggap rukhshah sebagai keringanan mutlak yang diberikan syariat tanpa memperhatikan beberapa syarat dan kaidah-kaidah yang dibenarkan. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk mengungkap hakikat rukhshah dan penerapannya pada kasus hukum keluarga menggunakan metode deskriptif-analitik. Berdasarkan fokus masalah penelitian ini menghasilkan tiga hal: (1) Hakekat rukhshah adalah keringanan-keringanan yang telah diberikan syariat islam sebagai bentuk keringanan dalam melaksanakan syariat islam berdasarkan kondisi atau syarat yang dibenarkan, bukan untuk tujuan melakukan perbuatan maksiat. (2) Kaidah pokok dari kaidah الرخص لا تناط بالمعاصي adalah المشقة تجلب التيسر. (3) Penerapan kaidah الرخص لا تناط بالمعاصي, pada kasus hukum keluarga akan membantu para Mukallaf bersikap lebih bijak dan bertanggungjawab ketika mengambil rukhshah sebagai bentuk keringanan yang diberikan syariat, bukan untuk tujuan mendhalimi dan maksiat.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 56-60
Author(s):  
Adilham Adilham

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi guru PAI dalam membina akhlak siswa di SDN Barambang II mengingat mereka sebagai generasi penerus agama, bangsa, dan negara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu pengamatan lapangan terhadap bentuk pembinaan akhlak siswa. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi guru PAI dalam pembinaan akhlak siswa terbagi ke dalam dua bentuk yaitu pembinaan dalam pembelajaran intrakurikuler dan pembinaan dalam pembelajaran ekstrakurikuler. Strategi guru PAI ini membutuhkan bantuan dan kerjasama dari semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan, termasuk kepala sekolah, guru- guru kelas, pegawai sekolah, orang tua siswa, dan warga masyarakat sekitar agar tujuan dalam membentuk siswa yang berakhlakul karimah bisa tercapai secara maksimal.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 42-48
Author(s):  
Anis Nizar

khitbah atau pinangan dalam Islam adalah diperbolehkan bahkan dianjurkan, tujuannya yaitu agar calon pasangan tersebut saling mengenal satu sama lain. Dalam proses khitbah, ada beberapa hal yang diperbolehkan, diantaranya yaitu kebolehan melihat perempuan yang dikhitbah. Akan tetapi, dalam proses ini tentu harus didampingi oleh mahram dari pihak perempuan dan tidak boleh dilakukan hanya berdua saja atau berkhalwat. Para ulama fikih juga sepakat akan kebolehan melihat perempuan yang dikhitbah, akan tetapi yang menjadi perdebatan adalah batasan dari melihat itu sendiri. Mayoritas ulama memperbolehkan melihat wajah dan telapak tangan untuk melihat kecantikan fisik dan kesuburannya. Sementara itu, pendapat yang paling ekstrem datang dari golongan Z{a>hiriyyah, di mana mereka memperbolehkan melihat seluruh anggota tubuh perempuan yang dikhit{bah, baik yang tersembunyi maupun yang terlihat, dalam keadaan lalai maupun tidak lalai. Pendapat tersebut bersumber dari metode istinba>t{ hukum yang digunakan, di mana mereka secara langsung melihat dhahir hadis tentang kebolehan melihat perempuan yang dikhit{bah, dan di dalam hadis tersebut tidak ada batasan yang disebutkan secara rinci oleh Rasulullah SAW mengenai bagian yang boleh dan tidak boleh dilihat, serta hadis itu cenderung memiliki makna yang kuat bahwa seorang lak-laki boleh melihat seluruh anggota tubuh perempuan yang dikhit{bah jika dia ingin serius menikahi perempuan tersebut.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document