Metamorfosa Journal of Biological Sciences
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

116
(FIVE YEARS 76)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Universitas Udayana

2302-5697

2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 133
Author(s):  
Desak Made Malini ◽  
Emay Maulani ◽  
Sri Wulandari ◽  
Nining Ratningsih

  Diabetes mellitus (DM) dapat menyebabkan gangguan fungsi seksual normal pada pria termasuk kelainan fungsi orgasme / ejakulasi dan keinginan / libido. Simplisia kulit buah  jengkol kering telah digunakan oleh masyarakat untuk mengobati DM. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas ekstrak etanol kulit buah jengkol (A. pauciflorum) (EEKBJ) dalam meningkatkan fertilitas tikus ditinjau dari perilaku seksual introduction dan climbing tikus (R. norvegicus) jantan model diabetes. Induksi diabetes dilakukan secara intravena dengan menggunakan streptozotocin dosis 60 mg/kg BB pada hewan uji kecuali kelompok kontrol negatif. Perlakuan yang diberikan adalah kontrol negatif (Carboxy Methyl Cellulose (CMC) 0,05 %), kontrol positif (CMC 0,05 %), P1 (EEKBJ 385 mg/kg BB), P2 (EEKBJ 770 mg/kg BB) dan pembanding (glibenklamid dosis 10 mg/kg BB) selama 54 hari berturut-turut. Parameter yang diamati adalah jumlah introduction dan climbing tikus jantan terhadap tikus betina. Data yang telah diperoleh dari tiap parameter dianalisis dengan uji analisis varian (ANAVA) dengan taraf kepercayaan 95% dan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah introduction dan climbing pada kelompok hewan uji P1 dan P2 berbeda nyata terhadap perlakuan kontrol positif dan mendekati nilai pada kelompok perlakuan kontrol negatif. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit buah jengkol (A. pauciflorum) dapat meningkatkan fertilitas tikus ditinjau dari perilaku seksual introduction dan climbing tikus (R. norvegicus)  jantan model diabet.   Kata kunci: Archidendron pauciflorum, diabetes, perilaku seksual.      


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 126
Author(s):  
Andi Bahtiar Batti ◽  
Made Pharmawati ◽  
I Gusti Ngurah Kade Mahardika

Tuna mata besar (Thunnus obesus) merupakan salah satu komoditi ekspor perikanan tuna utama di Indonesia akibatnya intensitas penangkapan tuna mata besar mengalami peningkatan di Samudera Hindia sehingga perlu adanya pengelolaan dan pemanfaatan secara berkesinambungan dalam waktu jangka panjang maka diperlukan pemahaman tentang struktur populasi. Sebanyak 30 sampel jaringan sirip dari tuna mata besar dikumpulkan dari 2 (dua) populasi di Samudera Hindia (barat Sumatera dan selatan Nusa Tenggara) selama Desember 2015 sampai dengan Mei 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi  struktur populasi tuna mata besar di Samudera Hindia dengan analisis mikrosatelit. Analisis DNA di lakukan di laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut, Gondol dan 1st Base - Singapura. Manfaat penelitian ini adalah memberikan data dan informasi mengenai struktur populasi. Hasil penelitian dengan analisis AMOVA (Analysis of Moleculer Varians) menunjukkan bahwa populasi tuna mata besar di Samudera Hindia barat Sumatera serta selatan Nusa Tenggara masih satu populasi


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 141
Author(s):  
Kartiawati Alipin ◽  
Tresna Aulia Sari

Perubahan fisiologis yang disebabkan oleh stres lingkungan dan berhubungan dengan status kesehatan dapat dideteksi melalui kadar hematologis. Tujuan Penelitian yaitu untuk mengetahui status kesehatan ikan kerapu cantik (Epinephelus sp.) yang terdapat di keramba Pantai Timur Pangandaran. Metode yang digunakan adalah metode observasi yang meliputi peninjauan lokasi, pengambilan sampel ikan, dan wawancara dengan pemilik keramba serta pengamatan langsung di laboratorium yang meliputi identifikasi jenis ikan, pengamatan visual ikan, pengambilan sampel darah, perhitungan jumlah eritrosit, leukosit, serta pengukuran kadar hemoglobin. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif yang disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil observasi menunjukan ikan kerapu cantik (Epinephelus sp.) merupakan ikan yang paling banyak dibudidaya dan salah satu ikan yang banyak diminati masyarakat. Ikan kerapu cantik ini memiliki jumlah eritrosit 2.31 x 106 ± 1.79 sel/mm3, jumlah leukosit 226.325 x 103 ± 0.23 sel/mm3, dan kadar hemoglobin 9.8 ± 2.8 gram%. Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat ikan kerapu cantik yang tidak sehat karena jumlah leukosit yang melebihi kisaran normal dan kadar hemoglobin yang rendah. Kata Kunci: Hematologis, Ikan Kerapu, Pantai Timur Pangandaran  


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 105
Author(s):  
Ni Luh Made Yuli Indra Yanti ◽  
Ni Luh Arpiwi ◽  
Dwi Ariani Yulihastuti
Keyword(s):  

Nyamuk Aedes aegypti L. merupakan vektor penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Salah satu upaya pengendalian vektor adalah dengan mengoleskan lotion antinyamuk pada kulit. Minyak atsiri daun kemangi diformulasikan menjadi lotion antinyamuk yang praktis dan mudah dibawa kemana mana. Pemakaian lotion antinyamuk dengan bahan aktif alami miyak atsiri daun kemangi merupakan salah satu solusi yang aman untuk mengusir nyamuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung rendemen, mengidentifikasi komponen senyawa aktif minyak atsiri daun kemangi, menguji daya proteksi lotion antinyamuk, menguji sifat fisik lotion dan menganalisis persepsi probandus terhadap lotion. Minyak atsiri dieksrak dengan destilasi uap. Senyawa aktif diidentifikasi dengan GC-MS. Uji daya proteksi lotion antinyamuk terhadap Ae. aegypti L. dilakukan di laboratorium dengan menggunakan tangan yang dimasukkan dalam kandang. Uji sifat fisik lotion meliputi uji organoleptik, pH, viskositas, homogenitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen minyak atsiri daun kemangi sebanyak 0,26% ± 0,05 b/b. Hasil uji GCMS menunjukkan terdapat 25 komponen senyawa aktif minyak atsiri daun kemangi. Hasil uji daya proteksi terhadap nyamuk Aedes aegypti L. yang paling optimal yaitu lotion konsentrasi minyak atsiri kemangi 5%. Hasil uji organoleptik menunjukkan tekstur kental, warna putih kekuningan, aroma minyak olive dan kemangi dan kesan lembut pada kulit. Hasil uji pH, viskositas dan homogenitas menunjukkan bahwa lotion antinyamuk yang mengandung minyak atsiri kemangi telah memenuhi ketentuan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI). Uji hedonik menunjukkan probandus menyukai lotion konsentrasi minyak atsiri kemangi 5%. Pengaruh lotion memberikan kelembutan, kenyamanan dan tidak adanya gejala sensitivitas setelah dioleskan pada kulit.   Kata Kunci: Aedes aegypti L., antinyamuk, DBD, minyak atsiri, daun kemangi, lotion


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 97
Author(s):  
Ida Ayu Putu Sugiantari ◽  
Ida Bagus Made Suaskara ◽  
Ni Made Rai Suarni
Keyword(s):  

Kelor merupakan tanaman yang daunnya sudah biasa dikonsumsi sebagai sayur, dan sekarang daun kelor juga digunakan sebagai teh dan bahan tambahan dalam kue. Hasil penelitian tentang kelor masih kontroversi yaitu, disatu sisi mengatakan kelor dapat meningkatkan kualitas spermatozoa dan disisi lain mengatakan dapat menghambat fertilitas. Tujuan penelitian untuk melihat pengaruh seduhan tepung daun kelor terhadap konsentrasi spermatozoa dan ketebalan epitel tubulus seminiferus. Tikus jantan yang digunakan sebanyak 24 ekor dengan berat 200 g dibagi menjadi empat perlakuan yaitu kontrol (P0), 18 mg/kg BB (P1), 36 mg/kg BB (P2) dan 72 mg/kg BB (P3) selama 30 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seduhan daun kelor berpengaruh nyata menurunkan konsentrasi spermatozoa (P?0,05), seduhan daun kelor tidak berpengaruh terhadap ketebalan epitel tubulus seminiferus tetapi menyebabkan epitel germinal menjadi longggar karena banyak epitel yang lepas kelumen.


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 86
Author(s):  
Ida Ayu Ratih Purnama Dewi ◽  
Ngurah Intan Wiratmini ◽  
Iriani Setyawati

Natrium nitrit (NaNO2) merupakan pengawet makanan yang sering ditambahkan pada produk daging olahan. Konsumsi NaNO2 secara berlebihan dapat mengganggu kesehatan. Salah satu upaya meminimalisir efek negatif yang ditimbulkan dari NaNO2 yaitu dengan mengkonsumsi antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan ekstrak rumput laut Eucheuma cotonii sebagai hepatoprotektor pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang diinduksi natrium nitrit (NaNO2). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas dua kontrol dan tiga perlakuan masing-masing dengan enam ulangan. Kontrol negatif (K-) diberikan aquades dan CMC NA 0,5%. Kontrol positif (K+) hanya diberikan NaNO2 dosis 22,5 mg/kgBB selama 35 hari. Kelompok perlakuan P1, P2, dan P3 masing-masing pada hari ke-1 sampai dengan hari ke-15 tikus diberikan NaNO2 dosis 22,5 mg/kgBB, kemudian hari ke-16 sampai dengan hari ke-35 diberikan NaNO2 dosis 22,5 mg/kgBB pada pagi hari dan ekstrak rumput laut dengan dosis berturut-turut 150 mg/kgBB (P1); 300 mg/kgBB (P2); dan 450 mg/kgBB (P3) pada sore hari. Hari ke-36 sampai hari ke-45 hanya diberikan ekstrak rumput masing-masing dosis saja. Pada hari ke-46, dilakukan pengambilan darah dan pembedahan untuk pengambilan organ hati.  Analisis data kadar SGPT dan SGOT plasma darah dan parameter histologi dilakukan dengan uji statistik One Way Anova dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil menunjukkan ekstrak Eucheuma cottonii dosis 150 mg/kgBB paling efektif menurunkan tingkat kerusakan hati secara signifikan yang dilihat dari kadar SGPT dan SGOT serta histologi hati pada tikus putih yang diinduksi natrium nitrit (NaNO2).   Kata kunci :Eucheuma cottonii, profil darah, hati, ginjal, tikus


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 116
Author(s):  
Maria Antonia Margaretha Fernandez ◽  
Ngurah Intan Wiratmini ◽  
Ni Made Rai Suarni

Lamtoro (Leucaena leucocephala Lam. De Wit) merupakan tanaman yang digunakan sebagai obat dan pakan ternak. Lamtoro mengandung zat aktif dari golongan senyawa streroid, alkaloid, flavonoid, polifenol dan tannin. Zat aktif yang terkandung pada lamtoro bersifat fitoestrogen karena mengandung golongan senyawa steroid, alkaloid dan flavonoid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun lamtoro terhadap kadar hormon estrogen dan ketebalan endometrium tikus (Rattus norvegicus) betina yang telah diovariektomi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan yaitu K- (kontrol negatif diberi minyak jagung), K+ (kontrol positif diberi estrogen sintetik 2 mg), P1dan P2 diberi diberi ekstrak daun lamtoro sebanyak 200 mg/kg BB dan 250 mg/kg BB). Masing masing perlakuan terdiri dari 6 ulangan sehingga digunakan 24 ekor tikus betina. Ekstrak daun lamtoro diberikan secara oral sebanyak 2 ml/ekor/hari selama 15 hari. Data yang diperoleh dianalisis dengan One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak daun Lamtoro (Leucaena leucocephala Lam. De Wit) dosis 250 mg/kg BB dapat meningkatkan kadar hormon estrogen serum darah dan ketebalan endometrium tikus betina yang diovariektomi. Kata kunci: Leucaena, Ovariektomi, Estrogen, Endometrium, Tikus    


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 77
Author(s):  
Ni Ketut Yuliana Sari ◽  
Retno Kawuri ◽  
Ni Made Susun Parwanayoni

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menguji aktivitas antibakteri fungi endofit dari rimpang jahe gajah (Zingiber officinale var. Roscoe) terhadap MRSA. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilanjutkan dengan eksperimental. Sampel penelitian diperoleh dari tiga lokasi. Sampel pertama dari Desa Pancasari, Singaraja, Bali. Sampel kedua dari Desa Peguyanganan, Denpasar, Bali. Sampel ketiga dari Desa Tebuana, Tampaksiring, Bali. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana. Delapan isolat fungi endofit berhasil diisolasi dengan masing-masing zona hambat terhadap MRSA yaitu Fusarium sp. 1 (21 mm), Fusarium sp. 2 (19 mm), Fusarium sp. 3 (20 mm), Fusarium sp. 4 (21 mm), Aspergillus sp. 1 (32 mm), Aspergillus sp. 2 (25 mm), Fungi S3F1 (13 mm) dan Fusarium sp. 5 (25 mm). Hal ini menunjukkan bahwa fungi endofit dapat dijadikan sebagai alternatif penghasil senyawa antibakteri.   Kata Kunci : Antibakteri, fungi endofit, Methicillin Resistant Staphylococcus aureus.


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Manap Trianto ◽  
Fajri Marisa ◽  
Ni Putu Siswandari

Lalat merupakan jenis serangga yang hidup dekat dengan lingkungan manusia. Jenis lalat yang berada di sekitar permukiman sangat banyak dan membawa berbagai jenis penyakit yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Penelitian bertujuan untuk menentukan kelimpahan nisbi, frekuensi, dan dominansi jenis lalat di beberapa pasar tradisional di Kecamatan Martapura. Penelitian dilakukan di lima pasar tradisional yaitu Pasar Sejumput, Pasar  Batuah, Pasar Sekumpul, Pasar Permata, dan Pasar Kuliner pada bulan April sampai Mei 2020. Koleksi lalat menggunakan sweep net dengan cara mengayunkannya di sekitar tempat sampah. Lalat yang telah dikoleksi kemudian diidentifikasi dengan menggunakan kunci identifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat spesies lalat dalam lokasi penelitian yaitu Musca domestica, M. conducens, Chrysomya megacephala dan C. rufifacies. Kelimpahan nisbi, frekuensi spesies dan dominansi spesies menunjukan bahwa tertangkapnya lalat M. domestica lebih tinggi dibandingkan spesies lainnya. Selanjutnya, Pasar Batuah merupakan lokasi penelitian dengan jumlah kelimpahan nisbi, frekuensi spesies, dan dominansi spesies lalat terbanyak jika dibandingkan lokasi Pasar Tradisional lainnya. Penelitian ini bermanfaat sebagai informasi awal dalam menentukan potensi lalat sebagai vektor penularan penyakit disuatu lingkungan.   Kata kunci: kelimpahan nisbi, frekuensi, dominansi, jenis lalat, pasar tradisional  


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 56
Author(s):  
Ni Wayan Purni Wirathi ◽  
Retno Kawuri ◽  
Ida Bagus Darmayasa

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas daging sapi di RPH dan pasar Tradisional di Denpasar, Badung, dan Klungkung ditinjau dari angka Escherichia coli dan E. coli O157:H7 yang dicurigai mencemari daging sapi. Penelitian eksperimen dilakukan di laboratorium dengan uji pemanasan terhadap E. coli O157:H7 untuk mengetahui ketahanan panas dari E. coli O157:H7. Daging sapi yang diambil di pasar Nyanggelan Panjer menunjukkan nilai angka E. coli paling tinggi yaitu 222,3 koloni/g, dan nilai E. coli paling rendah didapat pada daging sapi yang diambil di RPH Kaliunda yaitu 2,3 koloni/g. Hasil identifikasi pada 39 sampel daging sapi menunjukkan semua sampel daging sapi mengandung E. coli, sebanyak 24 sampel positif E. coli O157, dan 9 sampel lainnya menunjukkan positif E. coli O157:H7. Perlakuan pemanasan pada suhu 60? masih ada pertumbuhan koloni E. coli O157:H7 pada cawan Petri, namun telah terjadi penurunan dari jumlah koloni awal sebelum proses pemanasan. Seluruh lokasi pengambilan 100% terkontaminasi E. coli, 61.5% positif E. coli O157, dan 25.6% positif E. coli O157:H7. Pemanasan 65? selama 15 detik dan 70? selama 5 detik dapat membunuh E. coli O157:H7 pada daging sapi.   Kata kunci: E. coli O157:H7, daging sapi, RPH, pasar tradisional, proses pemanasan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document