JURNAL LUXNOS
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

73
(FIVE YEARS 73)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Sekolah Tinggi Teologi Pelita Dunia

2527-7561, 2722-3809

JURNAL LUXNOS ◽  
2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 237-248
Author(s):  
Yane Octavia Rismawati Wainarisi

Educational process is not a new issue that rise after modernism. God is the first teacher, tutor, coach, ect  who teach all over the world about His and Himself. There are many method of teaching which taught by God especially in the Old Testament. One of the educational method is appear on the experience of Jonah. In this story, God be a Pedagogical Teacher to transform Jonah Character by his experience with Kikayon as analogical to Nineveh.  Made by qualitative  descriptive method and narrative critique to find God teaching method to Jonah.


JURNAL LUXNOS ◽  
2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 154-169
Author(s):  
Naomi Yemima Manalu ◽  
Johni Hardori ◽  
Robert Paul Trisna

Setelah percaya kepada Yesus, orang percaya dituntut untuk hidup dalam kedewasaan dari hari ke hari. Identitas ini mendorong pribadi lepas pribadi mengalami perubahan hidup dalam segala bidang. Untuk mencapai tujuan itu, Tuhan memberikan tugas kepada gereja agar dapat secara kreatif membuat program-program yang dapat mencapai tujuan kedewasaan jemaat. Mulai dari dari kelompok sel, mezbah keluarga, sampai Renewal Life. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan konsep pembinaan iman rohani jemaat GBI El Shaddai Pontianak lewat program Renewal Life, sehingga peserta mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus Kristus secara pribadi dan mengalami kedewasaan rohani. Bagaimana kehidupan kerohanian jemaat GBI El Shaddai setelah mengikuti program “Renewal Life”? Bagaimana mengatasi kekurangan dalam program “Renewal Life”? Bagaimana dampak program “Renewal Life” terhadap kedewasaan rohani Jemaat? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptip dengan peneliti adalah bagian dari subjek yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jemaat yang setelah mengikuti program Renewal Life memiliki pola pikir, cara pandang yang berbeda baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. Sehingga mudah mengalami pertumbuhan dalam kedewasaan Kerohanian. Selanjutnya, jemaat memiliki kesadaran tersendiri untuk mau terlibat, ambil bagian dalam pelayanan di gereja tanpa harus di dorong, dipaksa oleh pemimpin rohani untuk melayani. Terakhir, jemaat memiliki kesadaran untuk mau bertumbuh dalam kedewasaan kerohaniaannya sehingga mau tergabung dalam suatu wadah komunitas pemuridan. Sehingga lebih lagi mengalami pertumbuhandan kedewasaan kerohanian


JURNAL LUXNOS ◽  
2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 200-221
Author(s):  
David Ferdinan Tampubolon ◽  
Puja Sri Raso Devi Tampubolon ◽  
Samuel Siringoringo

Abstract: Christian youth experience mental health issues as a result of distance study. Adolescents suffer worry, fear, stress, anger, disappointment, and sadness as a result of this. This study uses a psychoanalytic and Christian theological perspective to address the mental health of Christian adolescents as a result of distant learning. The subjects of this study are Christian adolescents, and the study's focus is on the mental health of Christian adolescents. This study employs Cresswell's research approach, namely case studies and narratives, to conduct descriptive qualitative research. According to the findings, the psychoanalytic approach aids Christian teenagers in coping with their souls or mentalities by restoring the function of the ego, which has been wounded by the environment, family, and previous experiences. Meanwhile, spirituality, or the interaction between humanity and God in all parts of life, is prioritized in Christian theology. Humans are viewed as religious and spiritual beings in Christian theology. For man, God has a good plan. As a helper, restorer, and source of vitality, humans require a positive relationship with God. Keywords: Mental Health, Distance learning, Psychoanalytic Approach, Christian Youth, Christian Theology


JURNAL LUXNOS ◽  
2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 264-277
Author(s):  
Veri Esap Veri ◽  
Gunar Sahari ◽  
Yunus Selan

Abstract: This article discusses the divinity of Jesus Christ based on Philippians 2:6 as a theological answer to the christology of Ebionism, Arianism, and Jehovah's Witnesses. The main focus in this study is to examine theologically the meaning of “the image of God” in Philippians 2:6. This paper shows the result that Philippians 2:6 is explaining the divine qualifications of Jesus Christ which means Jesus Christ before the incarnation, He has existed in eternity with the Father. So it can be said that Jesus Christ is not a creation of God or an ordinary man because Jesus Christ is the same morphe as God the Father. This paper certainly uses a qualitative method, namely a method that describes a phenomenon under study. then to describe the phenomenon under study, of course, requires literature (library review). The purpose of this paper is for the lay congregation to fully and correctly understand the teachings of the Person of Jesus Christ (Christology) in order to ward off false teachings. Keywords: Divinity, the likeness of God, Jesus Christ. Abstrak: Artikel ini membahas keilahian Yesus Kristus berdasarkan Filipi 2:6 sebagai jawaban teologis terhadap kristologi Ebionisme, Arianisme, dan Saksi Yehuwa. Fokus utama dalam kajian ini yaitu mengkaji secara teologis makna “rupa Allah” dalam Filipi 2:6. Tulisan ini memperlihatkan hasil bahwa Filipi 2:6 sedang menjelaskan kualifikasi ilahi Yesus Kristus yang artinya Yesus Kristus sebelum berinkarnasi, Ia telah ada dalam kekekalan bersama dengan Bapa. Jadi dapat dikatakan bahwa Yesus Kristus bukan ciptaan Allah atau manusia biasa karena Yesus Kristus morfe yang sama dengan Allah Bapa. Tulisan ini tentu menggunakan metode kualitatif yaitu metode yang mendeskripsikan sebuah fenomena yang dikaji. maka untuk mendeskripsikan fenomena yang diteliti tentunya membutuhkan literatur-literatur (kajian pustaka). Tujuan dari tulisan ini agar jemaat khusus awam bisa memahami secara utuh dan benar mengenai ajaran tentang Pribadi Yesus Kristus (Kristologi) guna menangkal ajaran yang sesat. Kata Kunci: Keilahian, rupa Allah, Yesus Kristus.


JURNAL LUXNOS ◽  
2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 278-287
Author(s):  
Hermanto Pitisan ◽  
Sri Dwi Harti ◽  
Charisal B.S. Manu

Adapun tujuan dari penelitian tentang ‘providensia Allah di masa Pandemi’ adalah untuk mengingatkan serta menguatkan orang percaya secara khusus, untuk tetap berdiri teguh pada Yesus Kristus yang adalah batu karang yang teguh itu. Dengan demikian, orang percaya diharapkan tetap beriman pada pemeliharaan Allah, sekalipun di masa sulit akibat Pandemi. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan sistem pengumpulan data library research melalui bantuan buku-buku serta artikel jurnal yang terkait. Dalam penelitian ini, ditemukan fakta bahwa sekalipun manusia tidak setia, Allah tetap setia untuk menjaga dan memelihara ciptaan. Lebih dari itu, Allah melalui sejarah menunjukkan kedaulatan-Nya atas alam semesta, yakni melalui pra-pengetahuan-Nya atas segala sesuatu dan menjadikan segala sesuatu untuk tujuan kekal-Nya.


JURNAL LUXNOS ◽  
2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 249-263
Author(s):  
Hasahatan Hutahaean ◽  
Gundari Ginting ◽  
Marthen Palar ◽  
Gerhard E Sipayung ◽  
Desman Josafat Boys

Abstract: This research departs from experiences and facts in the field that an interesting and varied sermon needs to be endeavored to attract listeners' interest in worship and for the growth of faith. Apart from that, it is also felt the importance of conducting scheduled prayer meetings with various careful preparations to reap the results among the congregations. The research was conducted at the Indonesian Presbyterian Missi Church (GPMI) Sola Fide Suka Dame congregation, Pancur Batu, with 30 samples selected from all the existing congregations. The method used is quantitative with data and facts from existing events. To collect data, a questionnaire was distributed with structured statements and given a score (scoring). The results showed that the preacher's creativity with various types of sermons (varied) contributed to the growth of the congregation's faith. Likewise, the prayer fellowship had a significant influence on the growth of the congregation's faith.Keywords:  worship; varied sermons; prayer meeting; faith growth Abstrak: Penelitian ini berangkat dari pengalaman dan fakta di lapangan bahwa khotbah yang menarik perlu diupayakan untuk menarik minat pendengar dalam ibadah serta demi pertumbuhan iman. Di samping itu juga dirasa pentingnya pelaksanaan persekutuan doa secara terjadwal dengan berbagai persiapan yang matang guna menuai hasil diantara jemaat. Penelitian dilakukan di Gereja Presbyterian Missi Indonesia (GPMI) Jemaat Sola Fide Suka Dame, Pancur Batu, dengan 30 orang sampel yang dipilih dari seluruh jemaat yang ada. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan data serta fakta dari kejadian yang pernah ada. Angket disebar kepada responden yang ditentukan secara acak dari komunitas Persekutuan Doa. Hasil menunjukkan bahwa adanya kreatifitas pengkhotbah dengan berbagai jenis khotbah (variatif) memberikan kontribusi kepada pertumbuhan iman jemaat. Demikian juga persekutuan doa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan iman jemaat. Persekutuan Doa merupakan bagian pelayanan yang penting untuk dipertahankan dalam gereja. Demikian juga memberikan khotbah bervariasi patut diupayakan gereja demi pertumbuhan iman jemaat.Kata Kunci: ibadah; khotbah variatif; persekutuan doa; pertumbuhan iman


JURNAL LUXNOS ◽  
2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 288-302
Author(s):  
Yosia Belo

Abstract: This study is about a review of Christian ethics on the use of social media. This is done because of the widespread use of negative social media, including among Christians. By using qualitative research methods, especially literature studies, the following conclusions are obtained: Christians must use social media wisely, to witness, for the glory of God, and based on the guidance of the Holy Spirit or not to follow the flesh and satisfy its lusts. Abstrak: Penelitian ini tentang tinjauan etika Kristen terhadap penggunaan media sosial. Hal ini dilakukan karena begitu maraknya penggunaan media sosial secara negatif, termasuk di kalangan orang Kristen. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, khususnya kajian pustaka, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: orang Kristen wajib menggunakan media sosial dengan bijaksana, untuk bersaksi, untuk kemuliaan Allah, dan berdasarkan pimpinan Roh Kudus atau bukan untuk mengikuti kedagingan serta memuaskan nafsunya semata.  


JURNAL LUXNOS ◽  
2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 77-89
Author(s):  
Esti Regina Boiliu

 Artikel ini berisi pembahasan tentang peran Pendidikan Agama Kristen dalam masyarakat majemuk. Dalam realita kehidupan manusia, masih banyak persoalan yang muncul dengan berbagai konflik yang terjadi yang seringkali dikaitkan dengan masalah suku, ras dan agama khususnya dan ini merupakan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat majemuk. Oleh kerena itu, Pendidikan agama Kristen di tengah-tengah masyarakat memiliki tugas untuk melaksanakan amanat agung sebagaimana yang telah diperintahkan Tuhan dalam Alkitab. Tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah untuk dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui peserta didik dan juga Pendidikan Agama Kristen dapat hadir menjadi alat pembentuk dan pemersatu bangsa di tengah masyarakat majemuk yang berbeda agama, suku, ras, golongan, dan lain sebagainya. Selain itu, kehadiran Pendidikan agama Kristen dapat berperan serta untuk meningkatkan kualitas kehidupam masyarakat Indonesia. Pendidikan Agama Kristen harus terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman yaitu dengan cara memampukan manusia agar sadar terhadap perbedaan dan keberagaman, memiliki kemampuan untuk hidup bertoleransi, sadar dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kreatif, inovatif, serta memiliki solidaritas tinggi. Selain itu juga, masyarakat Indonesia diharapkan untuk memiliki kepekaan terhadap konteks pendidikan nasional, pergumulan bangsa dan menjawab kebutuhan orang percaya.


JURNAL LUXNOS ◽  
2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 1-19
Author(s):  
Osias Kause

Abstrak: Artikel ini mengulas masalah yang dialami di Gereja GKE Maranata Topan yang mengalami stagnan. Untuk itu penulis perlu mencari faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan Gereja GKE Maranatha Topan. Metode penelitiaan yang digunakan penulis adalah metode wawancara dengan beberapa narasumber yang informasinya dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan sekaligus dengan metode kualitatif. Penulis juga pernah menjabat sebagai Ketua Resort di GKE Resort Nanga Tebidah selama sembilan tahun sehingga memahami secara benar kondisi dari jemaat tersebut. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jemaat adalah mitra Allah dalam memberikan pertumbuhan Gereja GKE Maranatha Topan. Perubahan harus dimulai dari spiritualitas, mentalitas lalu kemudian disusul dengan perubahan dalam praksis dalam pelayanan sehingga dengan demikian GKE Maranatha Topan mengalami pertumbuhan.


JURNAL LUXNOS ◽  
2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 105-116
Author(s):  
Yunardi Kristian Zega
Keyword(s):  

Pelaksanaan pendidikan agama Kristen dalam keluarga merupakan salah satu perintah Allah bagi semua umat-Nya, supaya setiap generasi yang akan datang tetap mengenal Allah dengan pemahaman iman yang benar (Ulangan 6:6-9). Adanya pendidikan agama Kristen dalam keluarga yang dilaksanakan dengan baik, akan menghasilkan anak-anak yang bertumbuh dengan spritualitas hidup yang baik pula (Amsal 22:6). Akan tetapi yang terjadi pada saat ini, justru semakin banyak anak-anak Kristen, khususnya di kalangan remaja yang mulai hidup dengan menanggalkan identitasnya sebagai umat Allah. Hal ini disebabkan oleh pengaruh perubahan zaman dan juga orang tua yang kurang memahami bagaimana cara membangun spritualitas anak-anaknya yang sesuai dengan kebutuhan mereka di masa sekarang, sehingga anak-anak remaja tersebut tidak mempercayai keyakinan dari agamanya sendiri. Oleh karena itu, dalam artikel ini, penulis menggunakan metode kajian pustaka (library research) untuk memberikan solusi dalam permasalahan tersebut. Dengan tujuan ialah untuk memberikan gambaran dan konsep terhadap orang tua tentang pelaksanaan pendidikan agama Kristen dalam keluarga untuk membangun spritualitas remaja generasi Z.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document