Jurnal Cerebellum
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

29
(FIVE YEARS 29)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Tanjungpura University

2407-4055

2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 90
Author(s):  
Chris Monica Mizmor Narwastu ◽  
Abror Irsan ◽  
Agus Fitriangga

Latar belakang: Cuci tangan adalah salah satu cara mencegah penyakit infeksi berbasis lingkungan. Siswa di sekolah bebas melakukan aktivitas di sekolah sehingga dapat memicu perpindahan patogen dari satu individu ke individu lain. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama siswa mengenai pentingnya mencuci tangan ialah dengan diadakannya penyuluhan menggunakan media audiovisual. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian pre-eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest. Populasi penelitian seluruh siswa di MTs Miftahul Ulum 2 Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Subjek penelitian diambil melalui total sampling dengan jumlah 37 siswa-siswi. Analisis dilakukan menggunakan Uji McNemar. Hasil: Sebelum penyuluhan, responden yang berpengetahuan baik berjumlah 15 orang, sedangkan setelah penyuluhan, seluruh responden berpengetahuan baik. Hasil Uji McNemar menunjukkan terdapat efektivitas penyuluhan tentang cuci tangan menggunakan media audiovisual sebelum dan sesudah penyuluhan (nilai p=0,000). Kesimpulan: Penyuluhan tentang cuci tangan menggunakan media audiovisual efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa di MTs Miftahul Ulum 2 Kubu Raya.


2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 115
Author(s):  
Kevin Chikrista ◽  
Muhammad In’am Ilmiawan ◽  
Mitra Handini
Keyword(s):  

Latar belakang: Cisplatin merupakan agen antikanker dengan berbagai efek samping, terutama nefrotoksisitas. Minyak jintan hitam (MJH) dan madu (M) merupakan bahan alam kaya akan antioksidan dan memiliki efek nefroprotektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek nefroprotektif kombinasi minyak jintan hitam dan madu pada tikus yang dipajan cisplatin. Metode: Penelitian ini menggunakan 30 tikus yang dibagi menjadi 10 kelompok, yaitu kelompok kontrol (K), kelompok tunggal MJH dosis I (1 mL/kgBB) (P1), MJH dosis II (2 mL/kgBB) (P2), M dosis I (3,7 mL/kgBB) (P3), M dosis II (7,4 mL/kgBB) (P4), kelompok kombinasi MJH dosis I dan M dosis I (P5), MJH dosis I dan M dosis II (P6), MJH dosis II dan M dosis I (P7), MJH dosis II dan M dosis II (P8) serta kelompok cisplatin (C). Minyak jintan hitam dan madu diberikan selama 21 hari. Pada hari ke-18, semua kelompok, kecuali kelompok kontrol, diberi cisplatin 8 mg/kgBB secara intraperitoneal. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna pada skor tubulus proksimal normal semua kelompok perlakuan (kecuali P3) dibandingkan dengan kelompok cisplatin (p<0,05). Kombinasi minyak jintan hitam dan madu menghasilkan efek yang sinergis (CI = 0,234, 0,537, 0,863, 0,586). Kesimpulan: Kombinasi minyak jintan hitam dan madu menghasilkan efek protektif yang sinergis terhadap jaringan ginjal tikus yang diberi pajanan cisplatin.


2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 100
Author(s):  
Muhammad Irfan Zailani ◽  
Eka Ardiani Putri ◽  
Widi Raharjo
Keyword(s):  

Latar belakang: Kanker serviks merupakan salah satu keganasan paling umum yang terjadi pada populasi wanita. Menurut data WHO tahun 2018, kanker serviks merupakan kasus kanker terbanyak pada urutan keempat yang menyerang wanita di seluruh dunia. Sedangkan di Indonesia merupakan kasus kanker terbanyak kedua setelah kanker payudara. Perkawinan usia dini diduga merupakan salah satu faktor risiko dari kejadian kanker serviks. Metode: Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan studi potong lintang. Sampel dalam penelitian ini adalah sejumlah wanita yang melakukan pemeriksaan IVA di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sekayam sebanyak 34 orang. Sampel dipilih dengan menggunakan consecutive sampling. Data dianalisis secara bivariat menggunakan uji Fisher exact. Hasil:  Uji Fisher exact menunjukkan nilai p=0,441. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara usia perkawinan dengan hasil pemeriksaan IVA pada wanita di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sekayam Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau.


2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 107
Author(s):  
Agung Priasmoyo ◽  
Widi Raharjo ◽  
Agus Fitriangga
Keyword(s):  

Latar belakang: Saat ini diare masih menjadi suatu masalah kesehatan lingkungan dan masyarakat di negara berkembang. Sebagai penyakit yang berbasis lingkungan, banyak faktor yang menjadi penyebab kejadian diare di suatu daerah. Penelitian ini bertujuan yaitu untuk mengetahui determinan kejadian penyakit diare di Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode studi analitik observasional dengan desain potong lintang. Pengambilan sampel dilaksanakan dengan metode cluster sampling dan diperoleh sampel berjumlah 100 keluarga. Data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis menggunakan uji Chi-square dan dianalisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil:  Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa akses penggunaan pembuangan tinja dan pengetahuan memiliki hubungan dengan kejadian diare di Kecamatan Selakau (p=0,000). Hasil analisis multivariat menunjukan faktor risiko dominan pada kejadian diare adalah pengetahuan dengan OR 9,761 (IK 95% 1,919-49,658). Kesimpulan: Determinan kejadian penyakit diare di Kecamatan Selakau tahun 2017 adalah pengetahuan.


2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 94
Author(s):  
Dwi Resqy Amana ◽  
Wilson Wilson ◽  
Ery Hermawati

Latar belakang: Peningkatan gejala depresi terjadi pada mahasiswa kedokteran tahun kedua disebabkan beban berat dan materi pembelajaran yang semakin sulit. Padatnya jadwal perkuliahan dan kegiatan kemahasiswaan menyebabkan kurangnya aktivitas fisik yang akan berhubungan dengan peningkatan gejala depresi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain potong lintang dan menggunakan teknik total sampling dengan jumlah subjek penelitian 93 mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura tahun kedua. Alat ukur penelitian menggunakan kuesioner Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) untuk mengukur tingkat aktivitas fisik dan Beck Depression Inventory II (BDI II) untuk mengukur tingkat depresi. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil: Berdasarkan uji statistik didapatkan nilai p=0,707 dengan nilai koefisien korelasi (r)=-0,040. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara tingkat aktivitas fisik dan tingkat depresi pada mahasiswa tahun kedua Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura.


2021 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 82
Author(s):  
Fikri Yuda Pratama ◽  
Eka Ardiani Putri ◽  
Widi Raharjo

Latar belakang: Tembakau yang dijadikan rokok selain berdampak pada perokok juga berdampak bagi orang yang tidak merokok. Karsinogen dalam asap rokok dapat menyebabkan kanker salah satunya kanker serviks. Kanker serviks merupakan kanker keempat yang paling sering terjadi pada wanita di dunia. Deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan dengan metode inspeksi visual asam asetat (IVA). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan paparan asap rokok dengan hasil IVA pada wanita usia subur. Metode: Desain penelitian ini merupakan analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian diambil dari wanita yang melakukan pemeriksaan IVA di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sekayam dengan cara consecutive sampling sebanyak 40 wanita usia 30 – 50 tahun. Analisis bivariat dilakukan dengan uji fisher exact. Hasil: 30 orang (75%) terpapar asap rokok dan 10 orang (25 %) tidak terpapar asap rokok, 39 orang (97,5%) memperoleh hasil IVA negatif dan 1 orang (2,5%) memperoleh hasil IVA positif. Analisis bivariat paparan asap rokok dan hasil IVA diperoleh nilai p=1,000, intensitas paparan asap rokok per hari dan hasil IVA wanita terpapar asap rokok diperoleh nilai p=0,433, durasi paparan asap rokok per hari dan hasil IVA wanita terpapar asap rokok diperoleh nilai p=0,367. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan paparan asap rokok dengan hasil IVA, tidak terdapat hubungan intensitas dan durasi paparan asap rokok per hari dengan hasil IVA wanita terpapar asap rokok.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 31
Author(s):  
Danu Purnomo ◽  
Pratiwi Apridamayanti ◽  
Rafika Sari

Latar belakang: Susu fermentasi merupakan bahan pangan dari susu yang dibuat dengan fermentasi bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat seperti Lactobacillus casei dalam susu fermentasi memiliki manfaat dalam kesehatan terutama mengatasi gangguan saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri patogen seperti Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Bakteri patogen tersebut dapat dihambat dengan adanya senyawa antibakteri yang dihasilkan dari bakteri asam laktat yaitu bakteriosin yang memiliki efek antibakteri spektrum luas. Bakteriosin oleh Lactobacillus casei diproduksi optimum pada waktu 24 dan 48 jam sehingga perlu dilakukan perbandingan aktivitas antibakteri bakteriosin yang lebih optimal antara waktu fermentasi 24 jam dan 48 jam pada bakteri E. coli dan S. aureus. Metode: Penelitian ini menggunakan metode difusi cakram dengan menggunakan sampel supernatan bakteriosin yang dibuat dengan teknik sentrifugasi. Hasil: Aktivitas antibakteri bakteriosin pada waktu fermentasi 24 jam memiliki aktivitas yang lebih besar daripada waktu fermentasi 48 jam. Diameter zona bening aktivitas bakteriosin yang dihasilkan terhadap bakteri E. coli dan S. aureus pada waktu fermentasi 24 jam yaitu 8,45 mm dan 9,32 mm sedangkan dengan waktu fermentasi 48 jam yaitu 6,77 mm dan 7,82 mm. Kesimpulan: Aktivitas antibakteri bakteriosin pada susu fermentasi yang dihasilkan oleh Lactobacillus casei lebih optimum pada waktu fermentasi 24 jam terhadap E. coli dan S. aureus.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 36
Author(s):  
Utin Isnanda Besari ◽  
Ery Hermawati ◽  
Sari Eka Pratiwi

Latar belakang: Kanker orofaring merupakan penyakit menular seksual jika terkait infeksi Human Papillomavirus. Meningkatnya perilaku seks oral meningkatkan risiko terjadinya kanker orofaring, dan remaja berisiko terinfeksi kanker orofaring terkait HPV karena pergaulan bebas. Data Dinas Kesehatan Kota Pontianak terdapat 155 waria dan 337 LSL (Laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki) di Kota Pontianak sehingga memungkinkan terjadinya seks oral. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran tingkat pengetahuan dan sikap siswa SMA di Kota Pontianak mengenai pencegahan kanker orofaring terkait infeksi Human Papillomavirus. Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif. Cara pemilihan sampel adalah probability sampling dengan menggunakan cluster sampling. Sebanyak 100 siswa SMA dari 6 kecamatan di Kota Pontianak mengisi kuesioner dan dianalisa menggunakan program komputer. Hasil: Tingkat pengetahuan siswa SMA di Kota Pontianak adalah 70% kurang dan sikap siswa SMA di Kota Pontianak adalah 97% positif. Kesimpulan: Siswa SMA di Kota Pontianak memiliki tingkat pengetahuan kurang dan sikap positif.


2021 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 59
Author(s):  
Kurnia Pralisa ◽  
Danar Anggrahini Kusuma Dewi ◽  
Muhammad In’am Ilmiawan

Latar belakang: Penyakit ginjal kronik stadium V merupakan tahap terminal penyakit ginjal kronik yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal ireversibel dan diperlukan terapi pengganti ginjal berupa hemodialisis, dialisis peritoneal, atau transplantasi ginjal. Data RISKESDAS tahun 2013 menunjukkan prevalensi PGK di Kalimantan Barat mencapai 0,20% yang kemudian meningkat menjadi 0,42% pada tahun 2018. Prevalensi kasus PGK stadium V di Kalimantan Barat terus meningkat sehingga diperlukan penelitian mengenai etiologi PGK di RSUD dr. Soedarso yang merupakan salah satu rumah sakit umum yang terletak di kota Pontianak dan merupakan rumah sakit rujukan yang memiliki layanan unggulan hemodialisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran etiologi penyakit ginjal kronik stadium V pada pasien rawat inap di RSUD Dokter Soedarso Pontianak. Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Sampel penelitian adalah 86 penderita penyakit ginjal kronik stadium V yang menjalani rawat inap. Hasil: Etiologi PGK stadium V terbanyak yaitu hipertensi (64%), nefropati diabetik (27%), kemudian infeksi saluran kemih (2%), obstruksi saluran kemih (3,5%), dan kista ginjal (3,5%). Kesimpulan: Etiologi PGK stadium V pada pasien rawat inap di RSUD Dokter soedarso tahun 2017-2018 adalah hipertensi, nefropati diabetik, obstruksi saluran kemih, infeksi saluran kemih dan penyakit polikistik ginjal dengan prevalensi etiologi terbanyak yaitu hipertensi dan terbanyak kedua yaitu nefropati diabetik.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 43
Author(s):  
Rachel Dhea Aprila ◽  
An An ◽  
Widi Raharjo

Latar belakang: Demensia vaskuler (VaD/vascular dementia) menempati peringkat kedua penyebab utama demensia atau dikenal dengan istilah pikun. Demensia berkembang sekitar 15-30% dalam kurun waktu 3 bulan setelah serangan stroke. Diabetes melitus tipe 2 merupakan faktor risiko independen stroke nonhemoragik yang dapat dimodifikasi. Sekitar 90% kasus lebih sering terjadi pada individu dengan diabetes melitus tipe 2. Indonesia menempati urutan ke-6 dengan angka penderita diabetes sebanyak 10,3 juta jiwa di tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran demensia vaskular pada pasien stroke nonhemoragik dengan diabetes melitus tipe 2 di Poli Saraf RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak. Metode: Penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh dari wawancara dan kuesioner penelitian MoCA-INA, HIS, ADL dan IADL. Hasil: Pasien stroke nonhemoragik lebih banyak laki-laki (57,9%), kelompok umur 55-64 tahun (47,4%), ibu rumah tangga (IRT) (34,2%), tingkat pendidikan SMA (50%). Dijumpai gangguan kognitif ringan sebesar 47,4%, ADL tingkat ketergantungan ringan sebesar 57,9%, IADL tingkat mandiri sebesar 42,1% dan 94,7% terdiagnosis VaD. Kesimpulan: Demensia vaskular banyak dijumpai pada pasien stroke nonhemoragik dengan diabetes melitus 2.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document