Potensi antibakteri dari susu fermentasi dengan starter Lactobacillus casei terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
Latar belakang: Susu fermentasi merupakan bahan pangan dari susu yang dibuat dengan fermentasi bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat seperti Lactobacillus casei dalam susu fermentasi memiliki manfaat dalam kesehatan terutama mengatasi gangguan saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri patogen seperti Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Bakteri patogen tersebut dapat dihambat dengan adanya senyawa antibakteri yang dihasilkan dari bakteri asam laktat yaitu bakteriosin yang memiliki efek antibakteri spektrum luas. Bakteriosin oleh Lactobacillus casei diproduksi optimum pada waktu 24 dan 48 jam sehingga perlu dilakukan perbandingan aktivitas antibakteri bakteriosin yang lebih optimal antara waktu fermentasi 24 jam dan 48 jam pada bakteri E. coli dan S. aureus. Metode: Penelitian ini menggunakan metode difusi cakram dengan menggunakan sampel supernatan bakteriosin yang dibuat dengan teknik sentrifugasi. Hasil: Aktivitas antibakteri bakteriosin pada waktu fermentasi 24 jam memiliki aktivitas yang lebih besar daripada waktu fermentasi 48 jam. Diameter zona bening aktivitas bakteriosin yang dihasilkan terhadap bakteri E. coli dan S. aureus pada waktu fermentasi 24 jam yaitu 8,45 mm dan 9,32 mm sedangkan dengan waktu fermentasi 48 jam yaitu 6,77 mm dan 7,82 mm. Kesimpulan: Aktivitas antibakteri bakteriosin pada susu fermentasi yang dihasilkan oleh Lactobacillus casei lebih optimum pada waktu fermentasi 24 jam terhadap E. coli dan S. aureus.