Gambaran demensia vaskular pada pasien stroke nonhemoragik dengan diabetes melitus tipe 2 di poli saraf UPTD RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak
Latar belakang: Demensia vaskuler (VaD/vascular dementia) menempati peringkat kedua penyebab utama demensia atau dikenal dengan istilah pikun. Demensia berkembang sekitar 15-30% dalam kurun waktu 3 bulan setelah serangan stroke. Diabetes melitus tipe 2 merupakan faktor risiko independen stroke nonhemoragik yang dapat dimodifikasi. Sekitar 90% kasus lebih sering terjadi pada individu dengan diabetes melitus tipe 2. Indonesia menempati urutan ke-6 dengan angka penderita diabetes sebanyak 10,3 juta jiwa di tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran demensia vaskular pada pasien stroke nonhemoragik dengan diabetes melitus tipe 2 di Poli Saraf RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak. Metode: Penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh dari wawancara dan kuesioner penelitian MoCA-INA, HIS, ADL dan IADL. Hasil: Pasien stroke nonhemoragik lebih banyak laki-laki (57,9%), kelompok umur 55-64 tahun (47,4%), ibu rumah tangga (IRT) (34,2%), tingkat pendidikan SMA (50%). Dijumpai gangguan kognitif ringan sebesar 47,4%, ADL tingkat ketergantungan ringan sebesar 57,9%, IADL tingkat mandiri sebesar 42,1% dan 94,7% terdiagnosis VaD. Kesimpulan: Demensia vaskular banyak dijumpai pada pasien stroke nonhemoragik dengan diabetes melitus 2.