Research on Information Network Invulnerability of Space-Based Early Warning System Based on Data Transmission

Author(s):  
Lifang Liu ◽  
Yan Wang ◽  
Wei Xiong ◽  
Jialin Hou ◽  
Xiaogang Qi
SINERGI ◽  
2018 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 29 ◽  
Author(s):  
Taufiq Muammar ◽  
Rahyul Amri ◽  
Yusnita Rahayu

Early warning system is one of the technology to detect land fires by utilizing a network of wireless sensors. Constant data transmission by the sensor nodes consumes a large amount of energy on the nodes’ sides that could affect the battery’s longevity. This research is done to discover the amount of power consumption and battery longevity during fire emergencies, and during non-emergency situation on peatlands. Power saving on the fire detecting system uses an LM35 temperature sensor, ATmega8 micro-controller and HC-12 transmission module. The overall result of powered by a 9 volt battery during fire emergencies, and during non-emergency, the power consumption reaches up to 1 Wh, with various longevity levels of the battery. The implementation of sleep/wake up mode scheduling during fire emergencies and non-emergencies could save battery for 2 hours compared to those without the power saving mode implementation. Power saving during fire emergency could be minimalized by activating the sleep mode activation power-down on the micro controller and it can also set the data transmission schedule to minimalize data usage during fire emergency, so that the usage of sleep/wake up mode interval scheduling during transmission could minimalize energy consumption and elongate the power supply active period.


CICTP 2020 ◽  
2020 ◽  
Author(s):  
Wendi Liu ◽  
Zhiqing Zhang ◽  
Dongzhao Li ◽  
Xintong Wu

2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 112
Author(s):  
Veronika Hutabarat ◽  
Enie Novieastari ◽  
Satinah Satinah

Salah satu faktor dalam meningkatkan penerapan keselamatan pasien adalah ketersediaan dan efektifitas prasarana dalam rumah sakit. Early warning system (EWS) merupakan prasarana dalam mendeteksi perubahan dini  kondisi pasien. Penatalaksanaan EWS masih kurang efektif karena parameter dan nilai rentang scorenya belum sesuai dengan kondisi pasien. Tujuan penulisan untuk mengidentifikasi efektifitas EWS dalam penerapan keselamatan pasien. Metode penulisan action research melalui proses diagnosa, planning action, intervensi, evaluasi dan  refleksi. Responden dalam penelitian ini adalah  perawat yang bertugas di area respirasi dan pasien dengan kasus kompleks respirasi di Rumah Sakit Pusat Rujukan Pernapasan Persahabatan Jakarta. Analisis masalah dilakukan dengan menggunakan diagram fishbone. Masalah yang muncul belum optimalnya implementasi early warning system dalam penerapan keselamatan pasien. Hasilnya 100% perawat mengatakan REWS membantu mendeteksi kondisi pasien, 97,4 % perawat mengatakan lebih efektif dan 92,3 % perawat mengatakan lebih efesien mendeteksi perubahan kondisi pasien. Modifikasi EWS menjadi REWS lebih efektif dan efesien dilakukan karena disesuaikan dengan jenis dan kekhususan Rumah Sakit dan berdampak terhadap kualitas asuhan keperawatan dalam menerapkan keselamatan pasien. Rekomendasi perlu dilakukan monitoring evaluasi terhadap implementasi t.erhadap implementasi REWS dan pengembangan aplikasi berbasis tehnologi


PEDIATRICS ◽  
2016 ◽  
Vol 137 (Supplement 3) ◽  
pp. 256A-256A
Author(s):  
Catherine Ross ◽  
Iliana Harrysson ◽  
Lynda Knight ◽  
Veena Goel ◽  
Sarah Poole ◽  
...  

2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 88
Author(s):  
Riski Fitriani

Salah satu inovasi untuk menanggulangi longsor adalah dengan melakukan pemasangan Landslide Early Warning System (LEWS). Media transmisi data dari LEWS yang dikembangkan menggunakan sinyal radio Xbee. Sehingga sebelum dilakukan pemasangan LEWS, perlu dilakukan kajian kekuatan sinyal tersebut di lokasi yang akan terpasang yaitu Garut, Tasikmalaya, dan Majalengka. Kajian dilakukan menggunakan 2 jenis Xbee yaitu Xbee Pro S2B 2,4 GHz dan Xbee Pro S5 868 MHz. Setelah dilakukan kajian, Xbee 2,4 GHz tidak dapat digunakan di lokasi pengujian Garut dan Majalengka karena jarak modul induk dan anak cukup jauh serta terlalu banyak obstacle. Topologi yang digunakan yaitu topologi pair/point to point, dengan mengukur nilai RSSI menggunakan software XCTU. Semakin kecil nilai Received Signal Strength Indicator (RSSI) dari nilai receive sensitivity Xbee maka kualitas sinyal semakin baik. Pengukuran dilakukan dengan meninggikan antena Xbee dengan beberapa variasi ketinggian untuk mendapatkan kualitas sinyal yang lebih baik. Hasilnya diperoleh beberapa rekomendasi tinggi minimal antena Xbee yang terpasang di tiap lokasi modul anak pada 3 kabupaten.


Author(s):  
Marianne Guffanti ◽  
William E. Scott ◽  
Carolyn L. Driedger ◽  
John W. Ewert

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document