Temporal-spatial variation analysis of agricultural biomass and its policy implication as an alternative energy in northeastern China

Energy Policy ◽  
2017 ◽  
Vol 109 ◽  
pp. 337-349 ◽  
Author(s):  
Wenyan Wang ◽  
Wei Ouyang ◽  
Fanghua Hao ◽  
Genyuan Liu
2015 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 19-24 ◽  
Author(s):  
Min Zhang ◽  
Enguo Chu ◽  
Ming Xu ◽  
Jun Guo ◽  
Yong Zhang

Jurnal Dampak ◽  
2016 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 68
Author(s):  
Denny Helard ◽  
Shinta Indah ◽  
Nurul Fitria

This study aimed to obtain a more comprehensive analysis of sulfate concentration of in Sungai Batang Arau, Padang. In addition to concentration profile of sulfate, correlation analysis between sulfate and environmental parameters (flowrate-Q, temperature-T, pH, DO and electrical Conductivity-EC) and spatial variation analysis of sulfate along the river were also performed. The analysis showed sulfate concentration tended to increase from upstream to downstream. Sulfate concentrations ranged from 25.9 to 115.1 mg / L and were below the quality standard (400 mg / L). Spearman Rank Correlation analysis showed a relative strong correlation of sulfate and significant with Q (r=0.581, p=0.000), T (r=0.448, p=0.008), and DHL (r=0.411, p=0.008) and no correlation with pH (r=-0.194, p=0.231) and DO (r=-0.279, p=0.081). Result of spatial analysis with a one-way ANOVA at 95% confidence level indicated that there was no a significant variability of sulfate concentration at the sampling stations (p> 0.05) except for S1 with S7 and S8. Moreover, cluster analysis grouped 8 sampling stations into two clusters, low and moderate polluted, based on similarities of sulfate characteristics. Keywords: Batang Arau, sulfate, correlation analysis, spatial variation analysisABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang konsentrasi sulfat dan parameter lingkungan (debit, Q; pH, temperatur, T; dissolved oxygen, DO; dan daya hantar listrik, DHL) di Sungai Batang Arau, Padang. Selain menyajikan profil konsentrasi dan membandingkannya dengan baku mutu pada Peraturan Gubernur Sumatera Barat No. 5 Tahun 2008, analisis korelasi antar parameter dan variasi spasial konsentrasi sulfat di sepanjang sungai juga dilakukan. Hasil analisis menunjukkan konsentrasi sulfat cenderung meningkat dari hulu ke hilir sungai begitu juga dengan parameter lingkungan. Nilai konsentrasi sulfat secara rata-rata berada pada rentang 25,9-115,1 mg/L dan berada di bawah baku mutu (400 mg/L). Analisis korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa parameter sulfat berkorelasi cukup kuat dan signifikan dengan Q (r=0,581, p=0,000), T (r=0,448, p=0,008), dan DHL (r=0,411, p=0,008) dan tidak berkorelasi dengan pH (r=-0,194, p=0,231) dan DO (r=-0,279, p=0,081). Analisis spasial dengan one-way ANOVA pada tingkat kepercayaan 95% menunjukkan perbedaan lokasi sampling tidak mengakibatkan perbedaan konsentrasi sulfat yang signifikan (p>0,05), kecuali antara titik S1 dengan S7 dan S8. Lebih lanjut, analisis spasial dengan menggunakan analisis klaster mengelompokkan titik sampling ke dalam dua klaster, yaitu klaster 1 yang terdiri dari titik S1 sampai titik S7 dan klaster 2 (S8) yang menggambarkan perubahan konsentrasi pencemar sulfat dari konsentrasi rendah ke konsentrasi sedang.Kata kunci: Batang Arau, sulfat, analisis korelasi, analisis variasi spasial


2017 ◽  
Vol 6 (5) ◽  
pp. 141 ◽  
Author(s):  
Jianjun Cao ◽  
Jiaming Na ◽  
Jilong Li ◽  
Guoan Tang ◽  
Xuan Fang ◽  
...  

2016 ◽  
Vol 50 (7) ◽  
pp. 4008-4017 ◽  
Author(s):  
Duan Gui ◽  
Leszek Karczmarski ◽  
Ri-Qing Yu ◽  
Stephanie Plön ◽  
Laiguo Chen ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document