Exploring students’ misconceptions of the function concept through problem-posing tasks and their views thereon

Author(s):  
Zakieh Parhizgar ◽  
Atefe Dehbashi ◽  
Peter Liljedahl ◽  
Hassan Alamolhodaei
2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Kadir Kadir ◽  
Munawir Sadzali

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) terhadap keterampilan problem posing matematis siswa. Penelitian ini dilakukan di SD Al- Zahra Indonesia, untuk tahun akademik 2014/2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan Post-test Only Control Group Design, melibatkan 60 siswa sebagai sampel. Untuk menentukan sampel digunakan teknik cluster random sampling. Pengambilan data menggunakan instrumen seperti tes esai tertulis. Keterampilan problem posing matematis siswa yang mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) lebih tinggi daripada keterampilan problem posing matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran klasik (t hitung = 2,01 table t tabel = 2,00 ). Persentase jawaban siswa dari problem posing berdasarkan gambar, tabel dan diagram yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) lebih tinggi daripada siswa yang mengajar dengan model pembelajaran klasik. Kesimpulan hasil penelitian ini bahwa pembelajaran matematika Pecahan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan problem posing matematika siswa.


TABULARASA ◽  
2015 ◽  
Vol 12 (3) ◽  
Author(s):  
Halidayana Nasution ◽  
Harun Sitompul
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran problem posing dengan strategi pembelajaran  ekspositori, (2) Perbedaan hasil belajar matematika  siswa yang memiliki kreativitas tinggi dengan kreativitas rendah, (3) interaksi antara strategi pembelajaran dan kreativitas terhadap hasil belajar matematika. Metode penelitian menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain penelitian faktorial 2 x 2. Teknik analisis data menggunakan ANAVA dua jalur pada taraf signifikan a = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran problem posing lebih tinggi daripada strategi pembelajaran ekspositori, dengan Fhitung = 4,95 > Ftabel = 3,98 , (2) hasil belajar matematika siswa yang memiliki kreativitas tinggi lebih tinggi daripada kreativitas rendah, dengan Fhitung = 22,14 > Ftabel = 3,98, (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kreativitas terhadap hasil belajar matematika, dengan Fhitung = 6,92 > Ftabel = 3,98. Perhitungan uji lanjut dengan uji Scheffe menunjukkan perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika untuk strategi pembelajaran problem posing dan strategi pembelajaran ekspositori begitu juga dengan kreativitas tinggi dan kreativitas rendah.


Author(s):  
Andrés L. Jaume

RESUMENEl presente artículo analiza las diferentes teorías que sobre el concepto de función se han vertido en los últimos cuarenta años y sus problemas. Respecto de los dos grandes enfoques (histórico-etiológico y sistémico) se sostiene que el primero, pese a su hegemonía histórica, presenta considerables dificultades y que la reflexión actual se centra cada vez más en la perspectiva sistémica. Esta última puede enfrentarse mejor a los diversos problemas que genera el concepto de función biológica y es siempre preferible.PALABRAS CLAVEFUNCIÓN BIOLÓGICA, FUNCIÓN SISTéMICA, EXPLICACIÓN FUNCIONAL, EXPLICACIÓN BASADA EN MECANISMOS, TELEOLOGíAABSTRACTThis paper analyzes the different theories on biological function and the problems they brought up over the last forty years. Concerning the two most important points of view on functions (aetiological theory and systemic theory) I hold that the aetiological theory, despite its historical hegemony, presents substantial difficulties and that the present philosophical thinking is centred on systemic theories. Systemic theories are capable of solving the various problems generated by the biological function concept which is preferable.KEYWORDSBIOLOGICAL FUNCTION, SySTEMIC FUNCTION, FUNCTIONAL EXPLANATION, MECHANISTIC EXPLANATION TELEOLOGY


Author(s):  
Lita Amalia ◽  
Alda Dwiyana Putri ◽  
Alfajri Mairizki Nurfansyah

The purpose of this paper is to describe the Problem Posing learning model with Task and Forced Strategy. As for the background of this writing is because of difficulties in understanding the material and also lack of enthusiasm of students in learning the material so that the impact on student learning outcomes is still low. The low student learning outcomes are, of course, many factors, one of which is the problem of applying a learning model that is still teacher-centered, so students tend to be passive. For this reason, the teacher can use the Problem Posing learning model that is modified by the task and force strategy (Task and Forced). Problem Posing learning model is a learning model that requires students to develop their systematic reasoning skills in making questions and answering questions. While the task and force strategy (Task and Forced) is a learning strategy that has little effect on students to complete the task until it is completed and on time to avoid the punishment given by the teacher as a consequence. So that students will be motivated in listening, understanding the material delivered and doing assignments on time. By combining this model and strategy can be a solution so that the learning process becomes quality.


2015 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 9-17
Author(s):  
Tri Puji Rahayuningsih
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dan mendeskripskan keefektifan pembelajaran reciprocal dengan pendekatan problem posing pada materi barisan dan deret geometri, dan untuk membandingkan apakah hasil belajar siswa dengan pembelajaran reciprocal dengan pendekatan problem posing lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa dengan pembelajaran konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran reciprocal dengan pendekatan problem posing efektif untuk mengajarkan materi barisan dan deret geometri di kelas XI SMK N 1 Ngawi. Hal ini ditunjukkan dari: (1) ketuntasan belajar klasikal terpenuhi, (2) kemampuan guru mengelola pembelajaran efektif, (3) aktivitas siswa efektif, dan (4) respons siswa terhadap pembelajaran positif. Dari hasil analisis inferensial dengan menggunakan anakova, diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran reciprocal dengan pendekatan problem posing lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajarkan secara konvensional.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document