Comparison of Estimated Cervical Length From the Pelvic Organ Prolapse Quantification Exam and Actual Cervical Length at Hysterectomy

2009 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 17-19 ◽  
Author(s):  
Peter S. Finamore ◽  
Howard B. Goldstein ◽  
Babak Vakili
Author(s):  
Tyas Priyatini ◽  
Finish Fernando ◽  
Lucky S. Widyakusuma ◽  
Shirley T. Anggraeni ◽  
Kukuh W. Kustarto

Abstract Objective: To know sensitivity, specificity and accuracy of Pelvic Organ Prolapse Quantification (POP-Q) to measure cervical length for cervical elongation diagnose in Pelvic Organ Prolapse (POP) patients with gold standard was the anatomical cervical length from hysterectomy result. Methods: Diagnosis research, cross-sectional, consecutive sampling. POP-Q was taken before the operation and the anatomical cervical length was from hysterectomy result Results: Sixty six subject, 1.5% 2nd stage POP, 45.5% 3rd stage POP, and 53.0 % 4th stage POP. Mean (± sd) age and body mass index consecutively59.88 years (± 9.347) and 24.41 (± 3.67) kg/m2. Median (min-max) cervical length POP-Q and anatomy consecutively 4 cm (1-12) and 5 cm (3-10). Sensitivity, Specificity dan Accuracy POP-Q consecutively 79%, 58% dan 68% Conclusion: POP-Q has good specificity (79%) but with less sensitivity (58%) with accuracy 68% to diagnose cervical elongation in POP Keywords: accuracy, cervical elongation, cervical length,  pelvic organ prolapse,  pelvic organ prolapse quantification (POP-Q), sensitivity, specificity.   Abstrak Tujuan: Untuk mengetahui nilai sensitivitas, spesifisitas dan akurasi Pelvic Organ Prolapse Quantification (POP-Q) untuk menilai panjang serviks sebagai diagnosis elongasio serviks pada pasien POP dengan baku emas pengukuran anatomi serviks dari hasil histerektomi. Metode: Uji diagnosis, potong lintang, consecutive sampling. Data diambil dari pemeriksaan POP-Q dan pengukuran anatomi serviks dari hasil histerektomi. Hasil : Enam puluh enam subjek, 1,5% POP derajat 2, 45,5% POP derajat 3 dan 53,0 % POP derajat 4. Rerata(± sb)usia dan Indeks Massa Tubuh (IMT) berturut – turut 59,88 tahun (± 9,347) dan 24,41 (± 3,67) kg/m2. Median (min-maks) panjang serviks POP-Q dan anatomi berturut – turut 4 cm (1-12) dan 5 cm (3-10).  Sensitivitas, spesifisitas, dan akurasi POP-Q berturut – turut 79%, 58% dan 68% Kesimpulan : Pemeriksaan POP-Q memiliki spesifitas yang baik (79%) tetapi dengan sensitivitas yang kurang baik (58%) dan akurasi 68% untuk diagnosis elongasio serviks pada prolaps organ panggul. Kata kunci: akurasi, elongasio serviks, panjang serviks,  prolaps organ panggul, pelvic organ prolapse quantification (POP-Q), sensitivitas, spesifisitas


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 39-44
Author(s):  
Ermawati Ermawati ◽  
Hafni Bachtiar

Prolap organ panggul merupakan kondisi yang mempengaruhi kualitas hidup wanita. Prolaps organ panggul ini dapat disebabkan oleh perlukaan sewaktu proses persalinan, proses penuaan, komposisi jaringan pada seorang wanita, batuk- batuk kronis, atau sering melakukan pekerjaan berat. Pengenalan dini prolaps terkait dengan prognosis pemulihan anatomik dan fungsional organ panggul. Hingga kini, penerapannya dalam dunia klinis belum banyak sehingga pelatihan dan pembelajaran lebih lanjut tentang pelvic organ prolapse quantification (POPQ) jelas diperlukan. Penelitian ini dilakukan dengan metode case control study di polikilinik Obgin RSUP. Dr. M. Djamil Padang mulai bulan September 2013 sampai jumlah sampel terpenuhi sebanyak 98 orang. Dengan 49 orang kelompok kontrol dan 49 orang kelompok kasus .Analisis dilakukan untuk menilai hubungan usia, paritas, pekerjaan dan indek massa tubuh dengan kejadian prolap organ panggul berdasarkan skor POPQ. Data disajikan dalam bentuk tabel. Data diuji dengan t test dan chi square test. Jika p<0,05 menunjukan hasil yang bermakna. Terdapat hubungan yang bermakna antara usia dengan kejadian prolap organ panggul dengan (p<0,05) dan OR 27,871.terdapat hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian prolap organ panggul dengan (p<0,05) dan OR 52,970.Dari analisa statistik pekerjaan tidak bisa di uji secara statistik.indek massa tubuh tidak terdapat hubungan yang bermakna terhadap kejadian prolap organ panggul.(p>0,05)


2012 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 35-38 ◽  
Author(s):  
Alejandro D. Treszezamsky ◽  
Gilad Filmar ◽  
Georgia Panagopoulos ◽  
Michael D. Vardy ◽  
Charles J. Ascher-Walsh

2003 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 136-140 ◽  
Author(s):  
Anthony G. Visco ◽  
John T. Wei ◽  
Leslie Ain McClure ◽  
Victoria L. Handa ◽  
Ingrid E. Nygaard

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document